Khayana Saputri, gadis yang masih duduk di bangku kuliah harus merelakan kehormatannya direnggut paksa oleh sahabat kakaknya.
Askanda Alexander, penerus kerajaan bisnis AA Company harus menikahi gadis yang tidak sengaja ia tiduri saat sedang mabuk.
Aska dan Yana harus menikah setelah melewati sebuah malam panas karena Aska harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Apalagi yang Aska takutkan akan tumbuh benih di rahim Yana nanti.
***
Kalau mau tahu bagaimana cerita cinta Aska dan Yana, ikuti terus di sini ya 😉
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Manis
Setelah tadi sore dibuat sangat malu karena Aska melihat dirinya yang hanya menggunakan handuk, kini Yana berusaha bersikap biasa saja. Begitu juga dengan Aska yang seolah-olah tidak pernah melihat apa-apa, walaupun tubuh paha mulus sang istri masih terbayang di benaknya.
" Kita berangkat sekarang aja. Kamu juga pasti udah laper, kan? " ucap Aska mengajak Yana untuk segera berangkat makan malam di luar dan berbelanja kebutuhan rumah tangga mereka.
" Iya Kak. Aku ambil tas sebentar " jawab Yana.
Aska pun menganggukkan kepalanya.
Yana segera pergi ke kamar untuk mengambil dompet dan juga memakai jaket karena malam ini cukup dingin.
" Ayo Kak " ajak Yana saat sudah siap.
Kemudian Aska dan Yana pun keluar dari apartemen dan menuju basement apartemen itu karena mobil Aska terparkir di sana.
" Kita mau makan dimana? " tanya Aska saat mereka sudah berada di dalam mobil.
" Terserah Kakak aja " jawab Yana.
" Jangan jawab terserah, Kakak malah bingung. Bilang aja kamu pengen makan apa? " ucap Aska menatap Yana.
Yana tampak berpikir karena ia bingung ingin makan apa untuk makan malam.
" Kalau sate ayam gimana? Aku tau warung sate ayam yang enak, terus gak jauh dari ada supermarket jadi kita bisa langsung belanja " ucap Yana pada Aska.
" Boleh, kita ke sana sekarang. Kamu tunjukkin dimana warung sate ayam itu " jawab Aska setuju.
Setelah itu Aska menyalakan mesin mobilnya lalu melajukannya menuju warung sate ayam yang dimaksud oleh Yana.
Dua puluh menit kira-kira waktu yang dibutuhkan oleh mereka untuk bisa di warung sate ayam itu. Tempat warung sate ayam itu berada tidak jauh dari sekolah Yana saat menengah atas sehingga ia sering makan di sana. Sebenarnya sekolah yang sama dengan sekolah Aska, tetapi saat Aska masih SMA warung sate ayam itu belum ada.
" Ini warung satenya belum terlalu lama ya. Soalnya waktu Kakak SMA warung ini belum ada " ucap Aska saat mereka memasuki warung sate ayam itu.
" Iya Kak. Warung ini baru buka saat aku masuk SMA " jawab Yana.
Yana mengajak Aska untuk duduk di salah meja di sana. Warung sate ayam itu sedang ramai dan beruntung masih ada satu meja yang kosong.
" Eh, Mbak Yana. Lama gak datang ke sini, datang-datang bawa pacar iki " ucap wanita paruh baya yang merupakan pemilik warung sate ayam itu.
" Iya Bu, soalnya lagi sibuk kuliah. Tapi ini bukan pacar saya, ini suami saya " jawab Yana.
Aska pun menundukkan kepalanya dan tersenyum untuk menghargai Ibu pemilik warung sate ayam itu. Ia juga tidak mengira jika Yana akan mengenalkannya sebagai seorang suami.
" Oalah, Mbak Yana sudah menikah to. Saya ndak tau dan selamat ya Mbak Yana dan Mas nya " ucap Ibu itu sedikit terkejut mendengar Yana yang sudah menikah.
" Terima kasih ya Bu " jawab Aska dan Yana tersenyum.
Setelah itu mereka segera memesan dua sate ayam dan dua teh es manis karena memang sudah lapar.
" Kamu sering ya makan di sini? Keliatan akrab banget sama ibu tadi " tanya Aska setelah Ibu pemilik warung sate ayam itu pergi.
" Sering, dalam satu minggu mungkin dua sampai tiga kali aku makan di sini " jawab Yana karena Yana sangat menyukai sate ayam yang dijual di warung itu.
" Sama siapa? " tanya Aska yang tiba-tiba ingin tahu Yana datang ke warung sate itu dengan siapa.
" Sama temen-temen, tapi lebih sering sendiri sih " jawab Yana.
Aska pun menganggukkan kepalanya.
Tak lama berselang, pesanan sate ayam Aska dan Yana pun datang. Aska mencoba sate ayam itu yang kata Yana sangat enak. Aska pun memasukkan satu tusuk sate ke dalam mulutnya.
" Gimana, Kak? " tanya Yana pada Aska.
" Ini enak banget, persis seperti yang kamu bilang " jawab Aska karena sate ayam itu sangat enak dan pas di lidahnya.
Aska memasukkan satu tusuk lagi dan menikmati makan malamnya. Yana yang melihat itu pun tersenyum karena Aska menyukai makanan dari tempat yang pilihnya.
Yana pun mulai memakan sate ayam itu dan rasanya memang tidak berubah dan masih sangat enak seperti saat ia masih SMA.
" Kalau makan itu pelan-pelan. Kamu bukan gadis kecil lagi tapi makannya masih aja belepotan " ucap Aska yang tiba-tiba mengusap sudut bibir Yana yang terkena sedikit saus kacang.
Yana terkejut dan terpaku menatap wajah Aska yang sedang membersihkan bibirnya dengan ibu jarinya.
" Nah, udah bersih " ucap Aska menarik tangannya kembali.
Aska memasukkan ibu jarinya yang bekas membersihkan bibir Yana ke dalam mulutnya. Yana melebarkan matanya melihat itu.
" Kok Kakak gituin sih? Emang Kakak gak jijik itu bekas aku? " tanya Yana pada Aska.
" Enggak, malah rasanya lebih manis setelah kena bibir kamu " jawab Aska tersenyum.
Blush.
Kedua pipi Yana seketika memerah mendengar itu dan perasannya menjadi tidak karuan. Apalagi Aska tanpa rasa jijik membersihkan bibirnya lalu memasukkan ibu jarinya itu ke dalam mulut. Ia tidak menyangka Aska akan melakukan hal semanis itu kepada dirinya.
" Tapi sepertinya gak cuma karena terkena bibir kamu deh, Na. Sambil liat wajah kamu yang manis jadi buat tambah manis " ucap Aska tersenyum.
Aska tidak berbohong karena setelah diperhatikan lagi memang Yana terlihat sangat manis, apalagi saat tersenyum dan sedang malu seperti ini.
" Kakak gak usah bohong deh " ucap Yana mencoba untuk tidak salah tingkah.
" Kakak gak bohong, Na. Kamu emang manis " jawab Aska jujur.
" Kalau kamu gak percaya biar aku tanya sama ibu yang tadi, pasti dia juga pasti bilang kamu manis " lanjut Aska berdiri ingin menghampiri ibu pemilik warung sate ayam.
" Jangan, Kak. Aku malu " larang Yana menahan tangan Aska.
Aska pun kembali duduk, padahal ia tidak benar-benar ingin menghampiri ibu pemilik warung sate ayam itu.
" Mending kita habisin sate ayamnya dulu terus belanja. Supaya kita gak kemalaman juga pulangnya " ucap Yana agar Aska tidak membuatnya bertambah malu dan salah tingkah lagi.
" Baiklah " jawab Aska.
" Kenapa aku jadi suka liat kamu lagi malu-malu gitu sih, Na " ucap Aska dalam hati sambil melirik Yana di sampingnya.
Setelah itu Aska dan Yana lanjut menghabiskan sate ayam milik mereka dan saat sudah habis Aska langsung membayarnya.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama, Menikahi Ayah Nadia, dan Suamiku Seorang Bodyguard " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
Aku takutnya biasanya di awal2 hubungan mulus2 bae,Hujungan2 banyak masalah..Moga aja gak gitu ya..
Mampir thor, 🙋