Malam Panas Dengan Kak Aska
Di sebuah universitas negeri di Surabaya, seorang gadis berlari secepat mungkin karena ia hampir terlambat untuk masuk mata kuliah yang diikutinya.
" Huh, huh, huh, untung gak telat " ucap gadis itu yang baru saja duduk di bangkunya.
Gadis itu berusaha mengatur napasnya yang tidak beraturan karena berlari menuju kelasnya.
Dia adalah Khayana Saputri atau sering dipanggil Yana. Yana adalah gadis cantik yang memiliki tubuh mungil. Usianya baru menginjak 20 tahun dan ia sedang berkuliah tahun kedua. Yana merupakan gadis yang ceria dan terkadang sedikit cerewet tapi sangat peduli kepada orang terdekatnya.
Yana lahir sebagai anak kedua di keluarga yang sederhana dari Ayah bernama Kusnadi dan Ibu bernama Sari. Yana memiliki satu orang kakak perempuan yang tinggal di Jakarta bersama keluarga suaminya.
Yana memiliki banyak teman tapi yang paling dekat dan ia anggap sebagai sahabatnya adalah Lina. Mereka sudah bersahabat sejak kecil dan mereka juga merupakan tentang sehingga mereka selalu berdua kemana-mana. Sayangnya, mereka sekarang harus terpisah karena berbeda jurusan. Walaupun begitu mereka masih sering meluangkan waktu berdua setelah selesai kuliah.
Belum sempat Yana berhasil mengatur napasnya, seorang dosen yang akan mengajar mata kuliah hari itu pun masuki kelas. Yana yang masih merasa sangat lelah pun mau tidak mau harus segera bersiap untuk menerima pelajaran dari dosen.
***
Di sebuah bandara internasional di Surabaya, seorang pria berjalan penuh kharisma dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya.
Pria itu memasuki sebuah mobil yang sudah siap untuk menjemputnya. Tanpa memberikan perintah apapun, mobil itu melaju meninggalkan area bandara.
Ya, pria itu adalah Askanda Alexander. Aska adalah anak kedua dari keluarga Alexander. Di usianya yang sudah 27 tahun, Aska baru menyelesaikan pendidikan magisternya di Amerika Serikat. Ini adalah pertama kalinya Aska menginjakkan kakinya di negara kelahirannya setelah empat tahun. Aska memang tidak pernah kembali ke Indonesia selama menempuh pendidikan di luar negeri. Hanya keluarganya saja yang mengunjunginya setiap beberapa bulan.
Sebenarnya Aska tidak pernah menginginkan untuk kuliah di luar negeri dan mengambil jurusan bisnis. Ia melakukan semua itu karena paksaan dari ayahnya yang menuntutnya sebagai penerus perusahaan keluarga, padahal masih ada kakaknya.
Aska sangat menginginkan menjadi seorang pengacara dan pada pendidikan sarjananya, Aska mengambil jurusan hukum di salah satu universitas di Jakarta. Tapi ia tidak bisa mewujudkan itu semua sesuai keinginannya karena ayahnya yang menurutnya sangat pilih kasih. Aska sangat iri dengan kakaknya yang bisa melakukan apapun yang ia inginkan tanpa tuntutan seperti dirinya.
Aska keluar dari mobil yang ditumpanginya saat mobil itu sudah sampai di rumah keluarganya. Aska sebenarnya sangat malas untuk kembali ke rumah itu setelah sang ayah memaksanya untuk kuliah di luar negeri, tapi ia juga tidak bisa menolak permintaan dari wanita yang telah melahirkannya. Ibunya itu memintanya untuk datang karena sangat merindukannya.
Aska memasuki rumah dan langsung disambut oleh pelukan hangat dari sang ibu. Aska dapat melihat ayah dan kakaknya di belakang sang ibu tetapi ia tidak terlalu memperdulikan mereka.
" Mama kangen banget sama kamu, Sayang. Akhirnya kamu pulang juga ke rumah setelah bertahun-tahun " ucap Mama Lili, ibu dari Aska.
Mama Lili tentu saja sangat merindukan putranya yang tidak bertemu sejak tiga bulan yang lalu.
" Aska juga kangen sama Mama " jawab Aska membalas pelukan Mama Lili.
Setelah memeluk Mama Lili, pandangan Aska beralih pada ayahnya tetapi tidak ada niatan sedikit pun memeluknya karena ia membenci sang ayah yang terus memaksakan kehendaknya.
Kakak dari Aska mendekat dan langsung memeluk adiknya lalu Aska membalas pelukan itu. Selama ini kakaknya itu selalu bersikap baik kepadanya, hanya saja mereka tidak sedekat dulu karena Aska yang selalu menghindar.
" Kakak senang kamu balik ke rumah " ucap Asta, kakak laki-laki Aska.
Aska hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
" Istirahatlah, setelah makan malam Papa ingin bicara " ucap Papa Lionel, ayah Aska.
Aska tidak merespon apapun karena ia sangat malas berbicara pada ayahnya itu.
" Aska ke kamar dulu, Ma " pamit Aska lalu mencium pipi Mama Lili.
Tanpa menunggu jawaban dari Mama Lili, Aska langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas.
Aska membuka pintu kamarnya dan langsung membanting tubuhnya di atas tempat tidur. Ia akan tidur sebentar menenangkan pikiran sebelum berbicara dengan ayahnya yang pasti akan terjadi perdebatan.
***
Pada malam harinya, Aska memilih pergi ke sebuah club malam daripada harus berdebat dengan ayahnya yang keputusannya tidak bisa diganggu gugat lagi. Papa Lionel memintanya untuk membantunya di perusahaan mulai besok. Aska tidak menolak, bahkan menjawab sang ayah pun tidak dan ia langsung pergi setelah ayahnya itu selesai menyelesaikan apa yang ingin ia sampaikan.
Aska menghabiskan lebih dari dua botol minuman beralkohol sehingga membuatnya sangat mabuk. Aska tidak pernah mabuk sebelumnya dan ia hanya menghisap beberapa batang rokok ketika pikirannya sedang kacau. Tapi malam ini satu bungkus rokok pun tidak bisa membuat pikirannya tenang sehingga ia memilih untuk meminum cairan setan itu.
Aska berusaha untuk tetap menjaga kesadarannya karena ia sedang menyetir mobil untuk pulang ke apartemennya. Aska tidak akan kembali ke rumah keluarganya malam ini dan akan tidur di apartemen yang ia miliki tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
Tetapi saat sedang berada di perjalanan, Aska merasa perutnya bergejolak dan ia ingin muntah. Aska menghentikan mobilnya dan keluar walaupun dengan tubuh sempoyongan. Aska memuntahkan cairan kuning di samping halte bis dimana mobilnya berhenti.
" Kakak gak papa? " tanya seseorang menghampiri Aska.
Sepertinya orang itu sedang menunggu bis atau angkutan umum lainnya dan melihat Aska.
Aska mengangkat wajahnya dan menoleh pada orang itu.
" Kak Aska? " pekik orang itu yang ternyata adalah Yana.
Yana baru saja selesai mengerjakan tugas kelompok dan ia sedang menunggu bis yang sepertinya sudah tidak ada lagi karena sudah pukul dua belas malam.
" Anda siapa? " tanya Aska karena pandangannya kabur.
" Aku Yana, Kak. Adiknya Kak Tya " jawab Yana.
" Oh, Yana " ucap Aska seperti mengenal nama itu.
Aska ingin berjalan ke mobilnya, akan tetapi ia hampir terjatuh dan untung saja Yana menangkapnya.
" Kak Aska baik-baik aja? " tanya Yana khawatir karena sepertinya Aska tidak baik-baik saja.
" Kepalaku pusing " jawab Aska memegangi kepalanya.
Yana berpikir sejenak, ia tidak mungkin meninggalkan Aska ataupun membiarkan Aska pulang sendiri di saat keadaan seperti ini. Apalagi Yana mencium baik alkohol dari mulut Aska yang berarti Aska sedang mabuk.
" Yana antar Kak Aska pulang ya. Kak Aska gak mungkin pulang sendiri " ucap Yana pada Aska.
Aska pun menganggukkan kepalanya.
Kemudian Yana membantu Aska masuk ke dalam mobil dan ia juga duduk di kursi kemudi. Beruntung Yana bisa mengemudikan mobil sehingga ia bisa mengantar Aska pulang.
" Rumah Kak Aska dimana? " tanya Yana karena tidak mengetahui dimana letak rumah Aska.
Aska pun menyebutkan alamat apartemen miliknya dan Yana langsung melajukan mobil itu menuju ke sana.
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Jangan lupa mampir ke karya saya yang lain di akun yang lain 😊 Cari aja di kolom pencarian " Cinta Si Gadis Lumpuh " dan " Pria Kulkasku " 😊🙏
Ada juga karya saya di akun ini " Mengejar Cinta Pertama, Menikahi Ayah Nadia, dan Suamiku Seorang Bodyguard " 😘
Tolong follow ig saya juga ya @tyaningrum_05😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
o2m860270
mampir kk
2023-08-28
2