NovelToon NovelToon
Kisah Kita Telah Usai

Kisah Kita Telah Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:196.2k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Lintang Pertiwi hanya bisa diam, menyaksikan suaminya menikah kembali dengan cinta pertamanya. Ia gadis lugu, yang hanya berperan sebagai istri pajangan di mata masyarakat. Suaminya Dewa Hanggara adalah laki-laki penuh misteri, yang datang bila ia butuh sesuatu, dan pergi ketika telah berhasil mendapatkan keuntungan. Mereka menikah karena wasiat dari nyonya Rahayu Hanggara, ibunda Dewa juga merupakan ibu angkatnya. Karena bila Dewa menolak semua harta warisan,akan jatuh pada Lintang. Untuk memuluskan rencananya, Dewa terpaksa mau menerima perjodohan itu dan meninggalkan Haruna Wijaya kekasihnya yang sudah di pacari selama dua tahun.
Akankah Lintang bisa meluluhkan hati Dewa? Atau suaminya akan lebih memilih Haruna. Dan jangan lupa,ada seorang secret admire yang selalu ada bila Lintang bersedih.
Yuk! Pantengin terus kelanjutan dari cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Dengan wajah sembab, pagi itu Lintang mendatangi kantor hukum Ahmad Hartono & Rekan. Kantor dengan ciri khas sebuah logo neraca, yang tergambar jelas di dindingnya. Ia di persilakan untuk menunggu, oleh seorang resepsionis cantik. Karena Om Ahmad belum tiba, ia duduk di kursi ruang tunggu yang terdapat di firma hukum milik sahabat Nyonya Rahayu itu. Lintang ingin mengadukan nasibnya, yang di putus secara sepihak. Ia di usir tanpa mendapatkan uang sepeserpun, baginya itu bukan apa-apa. Tetapi ia hanya ingin mengurus, tentang kelanjutan hubungannya dengan Dewa. Lintang hanya ingin hidup tenang, tanpa gangguan dari suaminya. Mungkin, sebentar lagi akan menjadi mantan. Itu lebih baik, daripada hidup selalu bersitegang dengan Haruna. Biarlah ia mundur dari pernikahan ini, yang penting hidupnya tenang. Sambil menunggu Om Ahmad, Lintang membuka-buka majalah yang terdapat di atas meja. Isinya tentang hukum, dan segala aspek yang terlibat di dalamnya. Dengan bahasa dan ulasan yang objektif, dan terpercaya.

Di letakkan kembali majalah di meja, ia lebih tertarik dengan lukisan yang menempel di dinding. Gambaran sebuah kota, dengan kesemrawutan di dalamnya. Mungkin itulah makna sebuah kehidupan, penuh dengan lika-liku perjalanan hingga sampai pada akhir tujuan.

Bosan menunggu, Lintang kembali duduk dan kali ini ia membuka gawainya. Berita perceraian selebritis selalu menduduki peringkat teratas di sosmed, di susul dengan perselingkuhan artis yang sudah memiliki pasangan masing-masing. Dunia memang sebuah panggung sandiwara, kadang manusia melakoni hidup tak sesuai dengan keinginannya. Penuh dengan kepura-puraan, dan berbagai intrik di dalamnya.

Kegiatan yang tengah di lakukannya terganggu, langkah suara sepatu terdengar memecah keheningan. Lalu terlihat dengan ujung matanya, sepasang sepatu pantofel hitam mengkilat berhenti di depan tempat ia duduk. Lintang mendongakkan kepalanya, melihat siapa gerangan yang datang?

"Om Ahmad" katanya lirih.

"Lintang, bagaimana kabarmu?" tanya Om Ahmad, mengambil duduk di sisi Lintang.

"Aku lagi gak baik-baik, Om" jawabnya jujur

"Ada masalah apa?" tanyanya lagi.

"Seperti biasa, Haruna selalu membuat panas rumah."

"Dan suami mu, selalu terpancing dengan semua omongan istri mudanya."

"Iya, Om. Aku sudah muak dan pengen muntah rasanya, selalu di jejali masalah yang sama" ungkap Lintang dengan wajah muram.

"Lalu, apa tindakan mu selanjutnya?"

"Aku ingin Om mengurus perceraian ku dengan Dewa, apalagi suami ku sudah mengusir dan tak memberi uang sepeser pun."

"Apakah kamu menyerah?" tanyanya singkat. "Pikirkan kembali dengan matang, perceraian itu di benci Allah."

"Aku tau, Om. Tapi akan lebih tersiksa batin, andai terus bersama. Di sini aku yang berusaha sendiri, untuk mempertahankan pernikahan. Aku bukan membenci poligami, tetapi belum mampu berbagi hati. Mungkin aku tak setangguh perempuan di luaran sana, yang mempunyai hati seluas samudra dan setegar karang di lautan. Aku hanya ingin menjaga kewarasan, agar terbebas dari sifat iri dan dengki. Daripada menjalankan pernikahan setengah hati, lebih baik mundur teratur."

"Kalau begitu, kita ke atas. Om perlu menyiapkan berkas-berkas gugatan cerai dan hak apa saja yang harus kamu dapatkan..."

"Maaf Om, aku gak tertarik dengan harta gono-gini. Bukannya sombong, tetapi harta itu milik sepenuhnya Dewa. Kami menikah hanya seumur jagung, jadi gak ada hak aku di situ. Aku juga sudah menunaikan wasiat terakhir Nyonya Rahayu, jadi suami ku pasti gak keberatan bercerai."

"Jadi bagaimana mau kamu, kedepannya?"

"Om tolong urus saja perceraian ku, tanpa embel-embel yang lain. Dewa akan semakin membenci ku, jika aku meminta hartanya. Sudah cukup aku mendapatkan warisan dari orangtua, buat hidup aku sendiri."

"Oke, it's up to you princess."

"Thanks Om, you're the best uncle i have."

"Simpan pujian mu untuk nanti saja, masih banyak persoalan yang harus Om hadapi berkaitan dengan almarhumah Nyonya Rahayu."

****

Lintang merasa hatinya sedikit ringan setelah berkonsultasi dengan Om Ahmad, karena beban yang dipikulnya sebagian telah terurai. Sambil menunggu proses cerainya selesai, ia berencana mencari tempat kost. Segera Lintang menghubungi sahabatnya, untuk meminta bantuan. Di carinya nomor telpon dokter Zian, setelah di dapatnya lalu mendialnya. Pada panggilan pertama, langsung mendapat tanggapan. (Hallo Lintang, tumben telpon ) suara Zian terdengar senang, mendapati sang pujaan hati yang menghubungi. Gadis yang diam-diam ia kagumi, dan harapkan dalam hati

(Assalamualaikum, maaf ganggu dok. Bisa kita ketemuan) pinta Lintang hati-hati.

(Waalaikumsalam Lintang, bisa banget Kapan? )

(Gimana, kalo jam istirahat dokter aja?)

(Oke!)

Setelah basa-basi sekedarnya, Lintang segera mengakhiri panggilannya. Masih sekitar satu jam lagi, waktu janji temu mereka. Sehingga Lintang mengisinya dengan berjalan-jalan di mal, tempat mereka akan berjumpa. Ia keluar masuk butik, melihat-lihat pakaian serta assesoris yang di pajang di toko. Puas cuci mata, Lintang melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu kesepakatan hampir tiba, gegas ia menuju cafe yang letaknya masih satu area dengan mal. Cafe sudah terlihat banyak pengunjungnya, Lintang memilih meja kosong yang letaknya dekat dengan pintu masuk. Sambil menunggu ia memesan capuccino cincau gula aren, serta roti bakar dengan topping keju. Dari arah depan, sekelompok remaja ramai berceloteh. Masih mengenakan seragam sekolah, mereka bergerombol menyerbu cafe. Suara ributnya terdengar masuk ke dalam gendang telinga Lintang. Masing-masing mempertahankan pendapat, juga egonya. Tatapan Lintang jatuh pada gadis berpita merah yang terlihat lebih dominan, di banding teman lainnya. Gadis manis itu terlihat tersipu, kala mata mereka bertemu pandang.

Tatapan Lintang terputus, kala seorang waiters mengantarkan pesanannya. Tanpa menunggu lama, ia segera menikmatinya. Segar dan dinginnya minuman, memasuki tenggorokannya yang kering. Tak lama kemudian, orang yang dinanti tiba. Dokter Zian melangkah masuk, sambil matanya mencari-cari sesuatu. Lintang melambaikan tangan, bermaksud untuk memberitahu keberadaannya. Sang dokter muda terlihat tampan dan berkarisma, berjalan menghampiri Lintang. Di bawah tatapan gadis-gadis remaja, ia tersenyum menawan. "Hai! Sudah lama menunggu?" tanyanya, sembari menarik kursi di depan Lintang.

"Lumayan lama" jawab Lintang.

"Semoga gak bosan, nunggu aku" harapnya cemas.

"Enggaklah! Ada minuman, juga camilan nemenin."

"Ada apa, ngajak ketemuan?" tanya sang dokter, to the point.

"Aku lagi cari tempat kost, kalo bisa jangan jauh dari tempat kerja" ucap Lintang.

"Kenapa harus cari tempat kost? Kamu di usir Dewa, dari rumah."

"Ish, dokter ini seperti cenayang. Kok tau sih, kalo aku memang di usir" kata Lintang, mencoba bergurau.

"Beneran kamu di usir, bukan hoax kan?!"

"Iya dok, masa aku bohong."

"Keterlaluan sekali Dewa, bukan menjaga amanah dari Nyonya Rahayu. Ini malah menyia-nyiakannya..."

"Belum sehari terusir dari rumah, sekarang sudah menemukan mangsa baru!" teriak Haruna, di depan meja Lintang. Ucapan Zian terhenti seketika, ia melihat istri siri Dewa mengoceh tanpa tau malu.

Orang-orang yang menyaksikan pertikaian mereka mulai berkasak-kusuk, malah sebagian merekam adegan itu sembunyi-sembunyi. Ada cibiran, juga cemooh yang di terima Lintang. Sambil menguatkan diri,ia menatap wajah Haruna dengan berani. "Diam! Jangan ikut campur urusan ku." teriaknya lantang.

"Mulai berani melawan, mentang-mentang ada selingkuhannya" Haruna semakin marah mendapat perlawanan dari Lintang.

"Selingkuhan? Gak salah tuh, mana ada selingkuh di tempat umum. Biasanya juga sembunyi-sembunyi, seperti kamu yang dinikahi Dewa diam-diam."

"Huuuu! Ternyata pelakor." seru pengunjung cafe, ramai-ramai mulai berani merekam wajah Haruna.

"Lho, dia kan Haruna. Model yang kemarin ketauan media, nikah siri sama suami orang" celetuk seorang remaja, yang ikut menggerubungi meja Lintang.

"Aduh mbak, cantik-cantik kok mau sama laki orang."

"Sama aku ajalah, di jamin bahagia lahir batin."

Suara-suara sumbang itu, membuat Haruna naik pitam. Di tambah lagi, dengan beberapa orang yang mencolek-colek tubuhnya. "Hai! jangan berani-berani merekam atau menyentuh, saya akan laporkan tindakan kalian dengan pasal pengeroyokan dan pelecehan" hardik Haruna galak. Tangan dengan kuku berkutek merah menyala itu, teracung menunjuk segala arah. "Awas kalian!"

"Huuuu!" kembali sorakan terdengar di rungu Haruna, gegas ia melarikan diri dari cafe.

"Sial... sial" gerutunya keras. Tanpa melihat kiri kanan, ia berjalan menunduk menyembunyikan wajahnya.

"Bruuk!" tiba-tiba ia terjengkang, menabrak tubuh keras seseorang.

"Kau!" teriak Haruna kencang.

****

1
Dewi Dama
cerita nya sangat membosankan...malas baca nya..lagi...
Ita Mariyanti
hadeuh....g abis2 jja*ang d putaran Dion
Bintang Yafi
istrinya om ahmad linda apa sandra thor?
Ita Mariyanti
🔥🔥🔥🔥🔥
Ita Mariyanti
apa si Dion tukang celup yach bnyk bgt wanita yg cr
Ita Mariyanti
lakik modelan dewa gt ksh rok ae g ada teges2 nya jd lakik...bodoh g ketulungan....diem bae d kadalin ja*ang
Jumiah
klo Dewa gk merubah sipat x ,gk akan pernah damai rmh tangganya ,
yg ad hidupx sendirian nnt x
Ita Mariyanti
wah kl PTC kurleb 15mnt dr rmh ku Thor, smngt Lin 💪💪
Ita Mariyanti
bs jdi jodoh Lintang si Dion ini tp kq aq suka sm Zian ae jodoh nya Thor 🤭
Ita Mariyanti
sukak wanita kek Lintang yg g mdh d tindas dan teguh pendirian ❤️❤️❤️
Ita Mariyanti
😂😂😂❤️❤️❤️ bnrn ki Dion
Ita Mariyanti
slmt menikmati kotaku SBY yg panas bgt yaa Lin 😍😍
Ita Mariyanti
waduh kyk e lakik d bus kmrn ki 😁😁
Ita Mariyanti
prgi ae Lin ngpain bertahan dsitu kan g bkln jg Dewa dpt warisan ibunya
Ita Mariyanti
knpa pedes gt yach omongan Ibra...ati2 kang tar Sinta e d ambl org tar km nyesel
Dewi Dama
perfect
Merina Hu
Luar biasa
Merina Hu
Kecewa
Ita Mariyanti
d lah ja*ang ba*ingan pula, mg dewa tau kl si Har pembunuh t lsg ibunya
Ita Mariyanti
sukak karakter lintang yg g mudah d tindas...smngt Lin ja*ang kui 😘😘💪💪💪🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!