NovelToon NovelToon
Hello! Miss Call...

Hello! Miss Call...

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:132.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: age nairie

“Jadi kapan internet saya aktif kembali? Saya tidak akan menutup teleponnya jika internet saya belum aktif!” hardik Peter.
“Mohon maaf Pak, belum ada kepastian jaringan normal kembali. Namun, sedang diusahakan secepatnya,” tutur Disra.
“Saya tidak mau tahu, harus sekarang aktifnya!” ucap Peter masih dengan nada tinggi.
Disra berniat menekan tombol AUX karena ingin memaki Peter. Namun, jarinya tidak sepenuhnya menekan tombol tersebut. “Terserah loe! Sampe bulu hidung loe memanjang, gue ladenin!” tantang Disra.
“Apa kamu bilang? Bisa-bisanya memaki pelanggan! Siapa nama kamu?” tanya Peter emosi.
Disra panik, wajahnya langsung pucat, dia melihat ke PABX-nya, benar saja tombol AUX tidak tertanam kebawah. Sehingga, pelanggan bisa mendengar umpatannya.

Gawat, pelanggan denger makian gue!

***
Novel pengembangan dari cerpen Call Center Cinta 🥰
Ikuti kisah seru Disra, yang terlibat dengan beberapa pria 😁
Happy Reading All 😍
IG : Age_Nairie

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon age nairie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 Sah!

Beruntung masih ada ojek yang mangkal di sekitar apartemen Melvin. Disra langsung menghampiri ojek motor dan memberikan alamat rumahnya pada sang pengendara.

"Neng, pake helmet ya?" pinta sang pengendara ojek.

"Haruskah?" tanya Disra.

"Tentu."

"Kenapa?"

"Biar nggak ditilang," ucap sang pengendara.

"Oh, jadi takut ditilang? Bukan takut kecelakaan?"

"Dua-duanya sih Neng," ujar sang pengendara terkekeh.

Sepanjang jalan, Disra memasang wajah yang cemberut. Dia sangat kesal atas apa yang telah dilakukan oleh Melvin kepadanya. Rasa ciuman itu, meskipun singkat. Namun, terasa begitu nyata.

"Brengsek!" gumam Disra yang masih bisa di dengar oleh sang ojek online. Kesal karena ciuman pertamanya diambil begitu saja.

"Apa Mba?" tanya sang pengendara.

"Apa?" tanya Disra bingung.

"Tadi, kayanya Mba bilang saya brengsek?"

"Oh, bukan Pak. Bukan Bapak," jelas Disra merasa bersalah karena menimbulkan kesalahpahaman.

Disra turun dari motor dan memberikan tips kepada sang ojek online.

"Kamu baru pulang?" tanya Tina yang masih menonton TV.

"Iya Bu." Disra menghampiri ibunya dan mencium punggung tangan Tina. "Ayah dan Dika udah tidur?"

"Baru saja mereka masuk ke kamar."

"Disra masuk dulu ya Bu. Capek banget."

"Iya, kamu istirahat dih."

****

"Terabig Net, Selamat siang, dengan Angel bisa dibantu?" ujar Disra.

"Siang," jawab Melvin.

"Mohon maaf, dengan siapa saya bicara?"

"Peter," jawab Melvin.

"Ada yang bisa dibantu, Pak Peter?"

"Iya Mba. Tolong sambungkan jaringannya."

"Bisa dibantu nomor pelanggannya?"

Peter menyebutkan nomor pelanggannya dan Disra mengetikan nomor tersebut di keyboardnya.

"Dilihat dari sini tidak ada masalah jaringan internet Pak Peter. Boleh tahu lampu apa yang mati di modem?" tanya Disra.

"Sambungkan saja jaringannya, Mba."

"Sudah terhubung Pak, sesuai dengan paket langganan Bapak. Bisa di cek terlebih dahulu, apakah lampu modem menyala semua?"

"Sudah menyala semua. Tapi, masih belum terhubung," jelas Melvin.

"Mohon maaf Pak. Bagaimana kondisi lampu modemnya? Menyala stabil atau ada yang berkedip? Karena ...."

"Lampu modem menyala normal," ucap Melvin memotong ucapan Disra. " Lampu act berkedip, tidak ada masalah dengan kabel RJ 45 atau RJ 11," tambahnya.

"Lampu modemnya normal itu, Pak. Jika lampu act berkedip artinya jaringan stabil. Seharusnya, tak ada masalah dengan internet Bapak," papar Disra.

"Aku sudah bilang, lampu modem normal," timpal Melvin.

Disra mengembuskan napasnya, tak ingin tersulut pelanggan sombong yang sedang berbicara dengannya. "Pak Peter sedang ada di depan komputer? Bersedia dipandu, Pak?"

"Tidak ada masalah dengan komputer ku. Aktifkan saja sekarang!" hardik Peter.

"Mohon maaf Pak, tak ada masalah Jaringan di kami," ujar Disra.

"Saya tidak mau tahu, kau harus bertanggung jawab!"

"Maaf Pak, tapi tidak ada masalah jaringan. Pak Peter bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Jika Bapak bersedia dipandu, akan kami bantu pandu."

"Saya ingin kau bertanggungjawab!" tegas Peter.

"Mohon kerja samanya, Pak Peter. Kami pun ingin membantu Pak Peter. Kita sama-sama lihat letak kesalahannya dimana. Kita bisa cek DNS terlebih dahulu atau settingan modemnya atau jika tak bersedia saya pandu, akan saya buatkan laporan untuk kedatangan teknisi."

"Saya tak butuh teknisi!" jelas Melvin.

"Kalau begitu, Bapak mau apa?" tanya Disra putus asa.

"Yang aku mau adalah kamu! Aku ingin kau menikah dengan ku! Kau harus bertanggung jawab Disra! Kau harus menikah denganku!" lantang Melvin.

Disra menekan tombol AUX. "Dasar orang gila! Sinting!" maki Disra tak didengar Melvin.

"Mohon maaf atas ketidak nyamanan. Kami akan bertanggung jawab jika memang kesalahan dari pihak kami. Namun, hanya untuk yang berhubungan dengan masalah internet, Pak Peter." Disra masih mencoba bersabar dengan permintaan aneh sang pelanggan.

"Saya tidak mau tahu, kau harus menikah dengan saya!" hardik Melvin.

Disra mulai tersulut emosi. "Emang loe pikir ini biro jodoh apa? Ini itu provider internet!" makinya histeris tanpa menekan tombol AUX.

"Kamu harus menikah dengan saya! Saya akan terus mengganggu kamu sampai kamu menikah dengan saya!" teriak Melvin.

"Dasar cowok gila! Gendoruwo bengek!" teriak Disra. Setelah itu menekan tombol Off.

Dia berbalik badan dan langsung membulatkan matanya. Melvin sudah ada di depannya. Tak habis pikir, bagaimana bisa laki-laki itu bisa dengan ajaib ada di depannya.

"Hello, Angel. Aku Peter Melvin Damara," ucap Melvin tersenyum smirk.

"Kamu ... kamu ... Peter ... Melvin ... gila ... sinting!" ujar Disra terputus-putus.

"Ya, dan saya datang untuk menikahimu," ucap Melvin dengan senyum liciknya.

Melvin langsung menarik lengan Disra dan membawa gadis itu ke sebuah gedung, dengan dekor pernikahan yang terlihat elegan. Bunga berwarna putih menghiasi seluruh sudut ruangan. Para tamu undangan tersenyum menanti kehadiran dirinya.

Disra melihat pakaiannya sendiri, entah kapan dirinya sudah memakai kebaya putih. Begitu pula dengan Melvin yang sudah berpakaian khas mempelai pria dengan warna senada.

Disra melihat sekeliling. Ayah, ibu dan adiknya pun tersenyum manis, menunggu pernikahan Disra berlangsung.

Disra diapit dua orang wanita dan menuntunnya menuju altar pernikahan. Disra mulai memberontak, dia mengerahkan kekuatannya. Namun, seakan dirinya sangat lemah. Bahkan, dua orang wanita yang mengapitnya tak terlihat terganggu dengan pemberontakannya.

Disra melihat ayahnya menjabat tangan Melvin. Lelaki berpakaian pengantin tersebut dengan lantang mengucapkan ikrar pernikahan.

"Sah!" ucap seorang penghulu.

Semua mata menatap ke arah Disra dan Melvin yang tiba-tiba sudah bersanding di pelaminan.

Disra memejamkan matanya. Saat membuka mata, dirinya sudah berada di dalam kamar pengantin.

Kamar pengantin dengan ranjang penuh kelopak bunga mawar putih, di atasnya tampak handuk bentuk bebek saling berhadapan, sehingga tampak simbol love.

"Mau apa kau?" tanya Disra panik melihat Melvin mendekat.

Melvin semakin dekat menghampiri Disra. "Kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Kau adalah istriku, kau seutuhnya menjadi milikku," ucapnya dengan tatapan penuh kesombongan.

"Pergi! Pergi! Menjauh dariku." Disra mengangkat tangannya, menghalau Melvin yang semakin mendekat padanya.

"Kau sudah menjadi seutuhnya milikku, Disra! Kau harus menjalankan kewajibanmu sebagai istri!"

Melvin semakin mendekatinya, Disra semakin panik, hingga tak ada jalan lagi baginya untuk bersembunyi.

Tembok sebagai jalan buntu. Melvin menumpu kedua tangannya ke dinding dengan Disra berada di tengah lengan Melvin.

"Pergilah! Kita tidak mungkin menikah! Kita tak saling mencintai! Aku membencimu Melvin!" teriak Disra.

Melvin tersenyum smirk, dia semakin dekat dan semakin dekat, hingga wajah mereka tak berjarak.

"Tidak!" teriak Disra.

Disra bangun dari tidurnya dan terduduk di ranjangnya. Menggusar wajahnya dengan kasar. "Gila! Sampe kebawa mimpi!" serunya.

Pintu kamar Disra di buka dari luar. Tina masuk ke kamar anak gadisnya. "Dis, kamu kenapa?"

"Nggak kenapa-kenapa. Cuma mimpi buruk," jelas Disra.

"Mimpi apa? Teriaknya sampai ke kamar Ibu." Tina duduk di ranjang Disra.

"Mimpi dibawa gendoruwo, Bu," ucap Disra asal.

"Mimpi kamu serem amat," ujar Tina bergedik.

"Itu dia, Disra sampe kaget."

"Mau ibu temenin tidur nya?"

"Nggak Bu. Disra udah nggak pa-pa."

"Ya udah, jangan lupa berdoa sebelum tidur," ujar Tina.

"Iya, Bu."

Tina keluar dari kamar Disra. Sedangkan Disra mengambil minum untuk menenangkan dirinya. "Melvin brengsek! Bisa-bisanya muncul di mimpi gua!" geram Disra.

Dia menatap pantulan dirinya di cermin. Tak sadar menyentuh bibirnya, ciuman pertamanya, ciuman yang hanya beberapa detik, sulit untuk dihilangkan dari memori otaknya.

Berbeda dengan Disra yang bermimpi buruk. Melvin tersenyum dalam tidurnya. Dia sangat menikmati mimpinya yang sedang melangsungkan pernikahan dengan Disra.

Dalam mimpinya, mereka menjadi pasangan pengantin yang saling mencintai, senyum terukir dari keduanya.

1
Ika Maimunah
Baguuis cerita smuany.. Toooppp
Age Nairie: Makasih, Kak 🥰
total 1 replies
Dwi Laras Anggreni
Luar biasa
Age Nairie: Terima kasih 🙏🥰
total 1 replies
D_wiwied
SAH juga akhirnya ya Vin /Joyful/
D_wiwied
coba kamu ceritakan sj kejadian penculikan itu ke Disra, Vin.. biar tau klo kamu udah suka sm dia sejaj lama
D_wiwied
nahloo.. ketahuan kan
D_wiwied
ooh i see.. jd gitu awal mulanya, mung krn wkt itu Disra msh kecil dan polos jd dia melupakan kejadian itu ya
D_wiwied
ga usah bikin aturan kek gitulah pak, ntar di balik loh, situ kan jg pacaran ma Disra 😆🤪
D_wiwied
masih penasaran sama awal mula pertemuan pertama mereka, kalo Melvin bisa ingat ma Disra kenapa Disra enggak.. apakah ada sesuatu di masa lalu 🤔
D_wiwied
aah.. jd keinget lagunya Rossa, nada-nada cinta 🎶
D_wiwied
ampun dah pak Melvin, jangan terlalu overthinking lagian kalian tu blm jadian kan jangan smpe disra makin ilfil ke kamu
D_wiwied
turuti aja dulu dis, ntar melvin ngreog bisa bahaya kamu 😆
jen
masa sih Melvin secupu itu /Facepalm/
jen
tp kan IT pasti kaitan internet. edukasi gtuan banyak kan
jen
belah duren Thor /Determined/
jen
segitu peseknya apa yaaa
jen
asik dapat undangan nih....

dandan yg cantik, pake baju kosidahan buat Dateng kondangan Marvin /Facepalm/
jen
manis bgt sih Marvin
jen
sedihhhh pasti nih... ada gag Malvin yaaa sesungguhnya /Cry/
jen
malu" mau... siapa yg bisa nolak dih.... jgn jual mahal sih... /Facepalm/
jen
owh itu rahasianya /Grimace//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!