Leona Sarasmitha tiba-tiba terbangun di dunia asing dan merasuki tubuh seorang bangsawan yang tak memiliki sihir?
Leona Arathena Castallio, di kenal sebagai sampah karena tidak memiliki sihir dan diabaikan keluarganya.
Bagaimana kehidupan nya setelah di dunia aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Hari Pendaftaran Akademi
"Saya mau mendaftar di akademi." Ucap Leona sambil menyerahkan formulir pendaftaran pada seorang panitia. Panitia itu membaca formulir Leona dan mengangguk.
"Selamat datang di Akademi Moon Shadow. Mari ikuti saya ke ruang ujian. Semoga beruntung." Sahut panitia itu ramah dan menyodorkan nomor ujian pada Leona.
"Terimakasih." Sahut Leona ramah dan menerima nomor ujian itu.
Mereka segera menuju ruangan tempat di selenggarakan nya ujian. Selama perjalanan, Leona tak henti-hentinya berdecak kagum menatap interior bangunan itu. Terlihat megah dan unik, dengan ukiran sulur yang rumit namun indah.
"Ini adalah tempat untuk menyelenggarakan ujian. Semoga beruntung."
Leona mengucapkan terimakasih dan segera memasuki ruangan itu. Terlihat beberapa orang sudah berada di sana dan duduk di bangku masing-masing sesuai nomor ujian.
Leona menyusuri meja untuk mencari tempat duduknya, setelah menemukannya dia segera duduk di sana, mengabaikan beberapa siswa yang duduk disekitarnya. Dia lebih memikirkan rencana untuk melatih para siluman dan mencari sumber penghasilan tambahan serta menata ulang desa tempatnya tinggal.
Setelah beberapa lama, seorang pria berusia tiga puluh tahunan memasuki ruangan ujian sambil membawa setumpuk kertas yang di duga berisi soal ujian. Tidak lupa hawa membunuh keluar dengan pekat dari tubuh pria itu yang membuat seisi ruangan bergidik ngeri.
"Selamat pagi semuanya. Saya Ryn Jiyoon, pengawas ujian tahun ini." Ucap pria itu dengan hawa membunuh yang keluar semakin pekat dari tubuhnya.
Pria blasteran Eropa-Korea itu menatap seisi kelas dengan tatapan haus darah dan tersenyum menyeringai.
"Apakah ada yang ingin mengundurkan diri? Segera keluar sekarang!" Serunya keras dan menatap calon siswa satu persatu dengan tatapan mengintimidasi yang kuat.
Beberapa detik kemudian seorang calon peserta keluar dari ruangan disusul oleh beberapa siswa lainnya. Leona mengamati mereka, yang ternyata adalah anak bangsawan kelas tinggi terlihat dari penampilannya yang super mewah. Setelah lima menit, jumlah calon peserta yang awalnya mencapai empat ratus kini berkurang dan menyisakan tiga ratusan siswa. Jumlah yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Biasanya setiap tahun akademi ini menerima siswa sekitar seratus orang saja, itupun yang lulus ujian. Sisanya mengundurkan diri seperti saat ini.
Ryn segera membagikan lembaran soal kepada peserta ujian yang masih berada di ruangan ini. Setelah selesai, dia memberi sebuah pengumuman. "Ini adalah ujian masuk akademi. Soal terakhir akan menjadi penentu kalian. Jangan membuat kecurangan, aku akan selalu mengawasi kalian." Ucapnya dengan nada membunuh.
'Glek'
Semua siswa merinding ketakutan, kecuali Leona yang sudah kebal dengan situasi seperti ini.
"Kalau begitu, kalian bisa mengerjakan soalnya mulai sekarang dalam waktu satu setengah jam!"
💠💠💠💠
Akademi Moon Shadow sebenarnya bukanlah akademi buangan. Akademi ini satu-satunya akademi yang melatih muridnya dengan ketat dan memberikan misi di tahun kedua.
Lulusan akademi ini akan langsung turun ke medan perang, menjaga perbatasan atau menjadi guru pembimbing maupun guru pengajar di Akademi.
Untuk melatih keterampilan mereka, akademi ini memberikan materi dan pelatihan secara intensif selama seminggu. Pagi hingga siang hari mereka mendapatkan pelajaran dan sore hari hingga menjelang malam mereka akan menjalani pelatihan dan simulasi.
Karena akademi ini termasuk berbahaya, banyak bangsawan mengirim anak yang tidak mereka inginkan bersekolah disini, berharap mereka tidak pernah kembali karena terbunuh dalam menjalankan misi. Karena hal itulah akademi ini di sebut akademi buangan.
Sudah tiga puluh menit berlalu, banyak siswa yang keluar dari ruangan karena ketahuan berbuat curang. Leona mengerjakan ujian dengan mudah dan kini menatap sekelilingnya dengan tatapan menyelidik.
Banyak kalangan rakyat biasa, bangsawan yang telah jatuh, bangsawan miskin maupun bangsawan pangkat rendah mengikuti ujian di akademi ini. Terlihat dari kualitas pakaian yang mereka gunakan, tidak ada pakaian mewah seperti bangsawan pada umumnya.
"Kau sudah selesai?" Bisik seorang gadis yang duduk disebelahnya. Leona menoleh dan mengamati gadis itu. Terlihat cantik dengan rambut pink dengan mata biru jernih.
Leona hanya mengangguk dan kembali menatap sekelilingnya. Gadis itu kembali mengerjakan soal ujiannya.
"Peserta nomor 149, gugur!"
"Peserta 167, gugur!"
Waktu berlalu begitu cepat, banyak peserta yang gagal mengerjakan test karena berbuat curang.
"Waktu tinggal sepuluh menit!" Seru Ryn dan menatap seisi ruangan dengan tatapan membunuh. Matanya menatap Leona yang terlihat anteng dengan mata yang bergerak liat mengamati sekelilingnya membuat pria itu tertarik. Sepertinya gadis itu tidak mempan dengan hawa membunuh yang dia keluarkan.
Akademi ini mengadakan tes tertulis dengan mengeluarkan aura membunuh yang hebat, siapapun yang bertahan maka dia berhak menjadi siswa akademi, tidak peduli dia berasal dari kalangan mana. Yang akademi ini inginkan adalah kesetaraan tanpa menyinggung status keluarga.
Berbeda dengan akademi Mage&Knight Blackmoon yang menerima siswa berbagai kalangan yang menjadi favorit bangsawan, sekolah itu hanya melatih sihir dan mengasah bakat mereka. Biasanya mereka yang lulus dari sana akan menjadi prajurit maupun penerus keluarga.
"Waktu habis!" Seru Ryn sambil menggebrak meja membuat seluruh peserta berjengit kaget. Buru-buru mereka meletakkan peralatan tulisnya di atas meja.
"Pertanyaan terakhir." Ucap Ryn yang membuat semua peserta menatapnya dengan tegang. Mereka menerka-nerka pertanyaan apa yang akan di lontarkan dari pria itu.
"Kalian sampah yang lemah, pecundang, anak yang tidak diinginkan, beban kerajaan. Apakah kalian pikir kalian bisa berada di Akademi ini untuk membanggakan keluarga yang membuang kalian? Apakah kalian berada di sini untuk menunjukkan pada mereka bahwa kalian layak? Sekali sampah tetaplah sampah." Perkataan guru itu membuat semua peserta tertohok. Sebagian dari mereka memang tidak diinginkan oleh keluarga, memiliki mana yang sedikit dan lainnya. Seketika ruangan mendadak hening.
"Guru, apa yang Anda katakan memang benar." Sahut Leona membuat semua peserta menoleh kearahnya. Leona mengabaikan mereka dan mengeluarkan pendapatnya.
"Kami memang tidak diinginkan, lemah, tidak memiliki kekuasaan maupun yang lainnya, tapi kami akan membuktikan bahwa kami mampu berdiri sendiri tanpa keluarga." Ryn menatap Leona dengan merendah.
"Untuk apa kami membuktikan diri pada orang yang tidak menginginkan keberadaan kami? Itu hanya membuang waktu. Lebih baik kami membuktikan diri pada diri kami sendiri. Untuk apa memiliki mana besar tapi tidak bisa mengontrol nya? Untuk apa memiliki mana melimpah tapi tubuh lemah? Untuk apa memiliki mana melimpah tapi otak tidak berguna?" Ucapan Leona membuat semua peserta menatap kearahnya dengan kagum. Bahkan Ryn menarik sedikit sudut bibirnya.
"Memang orang menganggap orang yang tidak memiliki mana atau apapun dan dianggap sampah, jika mereka dapat menemukan tempat yang tepat, maka sampah itu akan menjadi sesuatu yang berharga. Beda cerita jika apa yang dianggap berlian ternyata hanyalah seonggok sampah. Bukankah itu memalukan?"
Seketika semua peserta sibuk dengan pemikirannya. Bahkan ada beberapa peserta kasak kusuk dengan perkataan Leona.
"Kau benar. Akademi disini tidak untuk ajang pamer kekuatan maupun kekuasaan. Kalian disini setara, tidak peduli bangsawan, rakyat jelata maupun kerabat kerajaan. Selamat, kalian lulus!" Ucap Run membuat semua siswa menatapnya bingung. Apakah mereka salah dengar?
"Siapa namamu?" Tanya Ryn pada Leona.
"Aku Leona Arathena, sampah kerajaan yang tidak memiliki mana."
Seketika seisi ruangan hening mendadak mendengar hal itu.
Rumor putri kandung Duke yang di usir dari rumahnya sendiri karena dituduh oleh anak angkat Duke itu?
Rumor bahwa Leona adalah putri kandung Duke yang diabaikan oleh keluarga nya sendiri karena tidak memiliki mana?
Gadis buruk rupa yang terkenal kejam suka menyiksa pelayan di kediaman Castallio?
Atau rumor baru-baru ini yang kabur karena hamil bersama pelayan pribadinya?
"Apakah rumor itu benar?" Tanya gadis berambut pink itu yang membuat Leona mengernyitkan dahinya.
"Rumor yang mana? Terlalu banyak rumor tentangku." Sahut Leona cuek yang membuat seisi ruangan cengo, termasuk Ryn yang masih berada diruangan.
"Kau kabur karena hamil bersama pelayan pribadimu."
"Haha, kalian percaya dengan rumor itu? Ayolah, aku di usir karena anak angkat kesayangan tuan Duke, bukan karena hamil. Lagipula, pelayan laki-laki itu pamanku yang merupakan kerabat jauh dari pihak ibuku. Keluarga Castallio tidak mengetahui apapun tentang keluarga ibuku. Kalian boleh percaya atau tidak. " Jelas Leona panjang lebar membuat seisi ruangan terdiam.
Jadi rumor itu hanyalah rumor kosong belaka?
"Ehem! Kalian akan mengikuti upacara penerimaan siswa baru di awal musim semi. Sampai bertemu kembali." Dan Ryn segera menghilang dari sana meninggalkan para siswa yang masih terkejut.