My First Love Is My Wife

pertemuan dua keluarga besar itu berakhir sekitaran jam sembilan malam.kesepakatan telah di ambil bersama,mengingat orang tua agni akan segera kembali ke swiss, maka tidak akan ada pertunangan,melainkan langsung acara pernikahan yang akan di laksanakan dua minggu kemudian.permintaan zevan yang hanya ingin melangsungkan pernikahannya secara sederhana tanpa mengundang banyak tamu,zevan juga meminta hanya mengundang para petinggi rumah sakit saja dan semua itu di setujui kedua belah pihak, agni pun merasa keputusan zevan adalah yang terbaik, dia tidak ingin menjadi bahan bullyan setelah teman teman kerja nya mengetahui kalau dia adalah istri dari direktur mereka.walaupun ada sedikit rasa kecewa yang di rasakan mom widya tapi dia menghargai keputusan zevan yang menurut nya memang paling tepat.

keluarga abraham meninggalkan mansion auron, di perjalanan pulang ziano mulai lagi dengan ocehannya yang membuat telinga zevan berdengung.

prok...prok.....prok......ziano bertepuk tangan."kak kau beruntung sekali,di bandingkan dengan kak agni, kak stella tidak ada apa apanya, ibarat boneka yang satu barbie yang satunya lagi Annabelle. "sindir ziano.

"ha.. ha.. ha.. ha.. "ziano kemudian tertawa.

pletak..... tangan zevan mendarat mulus di kepala ziano.

"aaa uuu sakit kak,kenapa hobimu suka sekali menjitak kepalaku. apa kau tau kak,ini masa depan edelstein. " sambil menunjuk kepalanya yang kena jitakan dari sang kakak.

"kenapa setiap hari sifatmu semakin menyebalkan? " zevan melirik ziano yang berada di samping nya.

"ngomong-ngomong kakak bertemu dengannya di mana?"

" aku merasa tidak asing dengan wajah calon kakak iparku itu. seperti pernah melihat nya."gumam ziano.

"ngomong apa barusan? "zevan menegur adiknya yang bicara tidak jelas.

"ti-tidak, zi tanya kakak ketemu pertama kali dengannya di mana?"

"aku bertemu di hari pertamanya bekerja di edelstein hospital."

...****************...

lima hari setelah pertemuan dua keluarga besar.

"kau sudah menyiapkan berkasnya dion? "tanya zevan

"iya tuan,tapi apakah tuan yakin akan melakukan nya? " tanya dion ragu.

"mmmm,aku akan mengakhiri hubungan pernikahan ini setelah satu tahun, aku akan kembali ke swiss,seperti nya aku bisa gila kalau tidak bertemu dengannya, aku akan mencarinya, entah dia sudah menikah atau belum aku akan tetap mencarinya."

"sebaiknya telpon dokter agni sekarang kita bertemu di kafe dekat rumah sakit saja, aku tahu dia sedang bekerja saat ini." lanjut zevan

"baik tuan. "

agni yang sementara memeriksa pasiennya di kejutkan dengan suara yang bersumber dari telpon genggam nya yang si letakkan nya di atas meja kerjanya.

agni tidak menggubris panggilan itu setelah melihat sekilas layar ponsel nya yang memperlihatkan nomor telpon yang tidak di kenal.dia asik mengobrol dengan pasien nya.apalagi yang di periksa nya adalah seorang anak perempuan berumur lima tahun yang lumayan cerewet.selang lima menit telpon nya berbunyi untuk kedua kalinya

(call me home

I want to be your own

i'm running desperately,

into your arm where i belong)

"tante dokter, HP nya bunyi,di angkat dulu takutnya penting. kata mama amyra tidak boleh mengabaikan orang,siapa tau mereka butuh pertolongan. " begitu lah anak kecil di depannya yang di panggil amyra menasehatinya.

"baiklah anak manis,tante dokter angkat dulu ya? "

"hallo" sapa agni

"maaf mengganggu waktu anda yang berharga nona agni, saya asisten tuan zevan,nama saya dion,tuan zevan ingin bertemu dengan anda di cafe dekat rumah sakit siang ini. "

"baiklah, saya selesai praktek jam satu siang, nanti setelah selesai akan saya temui tuan zevan."

"Terima kasih nona. "

"sama sama".

jam satu lewat tiga puluh menit, agni meninggalkan rumah sakit menuju cafe yang di maksud asisten zevan. karena dekat agni tidak memakai mobilnya yang ia parkir di basement rumah sakit.sekitar sepuluh menit berjalan dia sudah sampai di depan cafe, dari luar agni sudah bisa melihat zevan yang duduk di kursi yang terletak di pojokan cafe tersebut.

" maaf aku terlambat, "agni berdiri tepat di hadapan zevan yang sibuk dengan ponsel nya. mendengar ada yang berbicara dengan nya zevan mengangkat kepala nya.

" tidak apa, aku juga baru datang, duduklah.aku sudah memesan kan mu minuman, maaf kalau tidak sesuai seleramu, aku tidak tau apa yang kamu sukai. "

"Terima kasih banyak. " agni tersenyum malu malu, dia teringat dulu saat mereka sering menghabiskan waktu di cafe berduaan, hatinya tiba tiba menghangat."

"dion mana berkasnya. "

dion yang di ajak bicara langsung membuka tasnya dan mengeluarkan map lalu di berikan kepada zevan.agni yang memperhatikan gerak gerik di depannya menatap dion yang berdiri di samping zevan."bukankah pria ini yang aku temui di bandara Zurich? berarti yang menabrak ku waktu itu.....kak ze? "denyut jantung agni mulai tidak beraturan,rasa rindu di dadanya yang tidak terbendung lagi membuatnya hampir saja mengatakan yang sebenarnya,itu sebelum zevan menyerahkan map berisi surat perjanjian kontrak nikah kepadanya.

" apa ini? "tanya agni

"bacalah."

agni membuka map tersebut,betapa hancur hatinya saat melihat apa yang tertulis di hadapannya itu. surat perjanjian kontak pernikahan.

"kita jalani pernikahan ini hanya sampai satu tahun setelah itu kita bercerai. " begitulah pernyataan zevan yang membuat dunia agni terasa runtuh,rindu yang di rasakan nya sejak tadi hilang entah kemana.matanya mulai berembun. tapi sekuat mungkin dia menahannya agar cairan itu tidak keluar dari mata indahnya.

"maksudnya apa ini? " agni memperjelas penglihatan dan pendengaran nya,jangan sampai dia yang salah dengar.

"aku tidak perlu mengulangnya, semua sudah tertulis di kertas itu, tanda tangani saja. "

agni mengela nafasnya kasar, dadanya terasa sesak, seperti nya oksigen hari ini tidak cukup memenuhi rongga dadanya. "kalau itu maumu baiklah".batin agni.

" baiklah tapi sebelum aku menandatangani surat ini, aku punya permintaan. "jawab agni

" katakanlah "

"selama satu tahun bersama aku tidak ingin ada kekerasan dan kontak fisik di antara kita."

setelah mengatakan itu agni langsung menandatangani surat kontrak tersebut.

"tidak ada lagi kan yang harus saya tanda tangani? " tanya agni sinis, tutur katanya sudah tidak selembut tadi saat pertama kali datang ke cafe itu.

"cukup untuk hari ini dokter agni, Terima kasih banyak. "

agni segera berdiri dari duduknya, "baiklah tuan zevan saya permisi", agni mengambil tasnya berbalik dan melangkah meninggalkan zevan dan asisten nya.

" kamu tidak penasaran kenapa aku melakukan ini? "agni yang sudah berjalan beberapa langkah akhirnya berhenti, dia berbalik dan melihat ke arah zevan.

" tidak, "jawaban singkat agni membuat zevan merasa marah.

" kau serius?"zevan sepertinya belum puas.

"iya, aku serius, apakah kamu tau tuan zevan, pernikahan seperti menentukan sepatu,kamu yang lebih tau sepatu mana yang pas tempat kamu berpijak untuk melanjutkan hidup dan pernikahan itu sekali seumur hidup tuan, pasangan yang kamu pilih adalah pasangan mu sampai mati, salah atau benar itulah pasanganmu. "

setelah mengatakan itu semua, agni melanjutkan langkah nya keluar dari cafe, dia sudah tidak sanggup. air matanya luruh membasahi pipi nya yang mulus.

"sepertinya permainan baru akan di mulai kak ze, baiklah aku terima tantangannya, kita liat siapa yang akan menang."

agnisa adeline auron

...****************...