NovelToon NovelToon
Jerat PINJOL

Jerat PINJOL

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Setia Anak mihaw

Hanya tulisan yang diangkat dari cerita sekitar saya, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan waktu.

"Rumah tangga adalah Ibadah terpanjang," mungkin kalimat baik itu sering kita dengar.

Cobaan dan ujian rumah tangga setiap keluarga pastilah berbeda, dan yakinlah kita mampu melewatinya tapi ada saat manusia itu menyerah, diam lalu akhirnya mundur untuk menjaga kewarasannya sendiri.

Hal ini yang terjadi pada Pasangan Dea dan Andi, Di usia perkawinan yang sudah berjalan 17 tahun, sudah di lengkapi dan di Anugerahkan 3 anak yang luar biasa, Ujian rumah tangga nya terasa lebih berat.

Apa yang menjadi keputusan Dea selanjutnya?

Silahkan dibaca di bab-bab selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setia Anak mihaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ifa dan Andi datang bersamaan

Restoran yang dipilih Ardhan terletak lumayan jauh dari rumah Dea tapi ini menjadi tempat Favoritenya Dea juga sahabat-sahabatnya dulu, selain makanan yang cocok dengan lidah mereka, restoran ini dekat dengan akses tol jadi terbilang tidak macet dibanding restoran lainnya.

"Rame terus," ucap Dea saat berjalan masuk ke dalam restoran. Dea, Ardhan dan Lili berjalan ke arah sayap kanan restoran, menghidari tamu-tamu lain yang sudah terlebih dahulu datang.

"Dari dulu juga memang begini," balas Ardhan dan akhirnya 3 orang ini duduk di salah satu meja yang tidak dipakai tamu lain, Ardhan memilih meja di pojokan agar leluasa mengobrol dan memperhatikan kendaraan yang keluar masuk.

Banyak orang di restoran ini walaupun sudah sore hari, banyak orang yang masih menggunakan pakaian kerja mereka saat makan di restoran ini dan tidak sedikit dari mereka melakukan seminar atau gathering kecil di restoran ini.

Kini Dea, Ardhan dan Lili menunggu kedatangan Ifa. Dea, Ardhan dan Lili sudah memesan makanan dan minuman tapi tidak ada kue ulang tahun karena Dea menolaknya.

Merokok menjadi hal yang biasa dilakukan Dea, Lili dan Ardhan, kopi panas hitam sudah lebih dulu datang dibanding makanan dan minuman lainnya yang sudah dipesan oleh Dea dan sahabatnya.

Obrolan tidak pernah terhenti dari awal mereka bertiga bertemu dan Dea mulai teringat akan candaan Ardhan saat itu di group chat mereka.

"Lu serius liat Andi waktu itu di Bandung, Dhan?"

"Kagak, De. Dia becanda doang," Lili langsung menjawab di tambah Ardhan yang langsung tertawa mendengar pertanyaan Dea ini.

"Serius, Dhan?"

"Iya...gue liat dia tapi mungkin gue salah orang," jawab Ardhan, Ardhan tidak ingin berbohong bagaimana pun Dea itu sahabatnya dan mendengarkan jawaban Ardhan, Dea menepuk lengan Lili, Lili asal menjawab saja.

"Lu gak kompak," protes Lili pada Ardhan, Ardhan semakin tertawa.

"Maksud lu apa Li? Lu sembunyiin apa dari gue?" tanya Dea memasang wajah serius dan Lili tertawa, Dea bicara seperti orang yang sedang mengintrograsi saja.

"Biar lu gak over thinking, tadi Lili udah cerita ke gue dan minta gue buat jawab enggak," Ardhan berusaha menengahi Lili dan Dea, Dea memukul Lili lagi, tidak ada marah sama sekali dari Dea untuk Lili, Lili itu malah sedang melindungi dirinya agar tidak Over Thinking dengan masalah ini.

Sambil terus berbincang dan menikmati kopi, Dea dan Lili terkejut dengan kedatangan Ifa dan Andi yang bersamaan.

"Bjirrr, ngapain lu disini?" Ardhan seketika berdiri menyambut kedatangan Andi, Ifa langsung memeluk Dea, mengucapkan selamat ulang tahun dengan doa terbaiknya.

"Kok bisa barengan sih?" tanya Dea, Dea tidak menyangka Andi dan Ifa datang bersamaan tapi Andi terlihat tenang begitu juga dengan Ifa, Kini Andi merangkul bahu Dea, mencium kepala Dea yang di tutupi gamis panjangnya.

"Gue culik dia disitu," jawab Ifa sambil tertawa, Ifa menunjuk 1 meja panjang yang berisi kumpulan banyak orang yang sedang makan bersama. Dea mengangkat lehernya lebih tinggi mencari tahu keberadaan meja yang di maksud oleh Ifa dan kebetulan sekalo, Dea bertemu pandang dengan Lisa, Lisa Sekretaris Andi yang tentunya mengenal Dea kini sedang melambaikan tangannya ke arah Dea, Dea pun membalas lambaian tangan itu dengan senyum hangatnya.

"Lu kok bisa liat si Andi sih, kita aja yang dari tadi duduk disini gak liat ada dia disitu?" tanya Lili sambil berpelukan dengan Ifa.

"Gue yang liat dia duluan, Gue pikir Syahrini yang lewat meja gue ternyata Syahrifa, soalnya ribet banget...Pake Pashimina, kacamata item," canda Andi dan semua orang tertawa.

"Untung gue gak pake topi golf yah, And. Kalo gue pake...lu pasti lari-lari bawain gue payung," Ifa membalas candaan Andi dan mereka terus tertawa.

"Kenapa gak bilang makan disini, De?" tanya Andi dengan hangatnya setelah puas bercanda dengan sahabat-sahabat nya, Dea menunjuk Ardhan.

"Gue yang punya Ide, kangen suasana disini bareng dia," jawab Ardhan sambil menunjuk Lili, Lili pun terkekeh, menjadi objek candaan nya Ardhan saat ini.

"Oh alahhhh....Ada yang lagi usaha ternyata!" ucap Andi sambil memukuli lengan Ardhan, Ardhan tertawa terbahak-bahak sedangkan Lili hanya tersenyum tipis.

Dan kemudian, Makanan pesanan Dea datang tapi Andi pamit terlebih dahulu, Andi masih harus dengan teman-teman kerjanya dan Dea tidak mempermasalahkan hal itu sama sekali.

Lili, Ifa, Dea dan Ardhan makan sambil terus berbicang, Sesekali Dea, Lili atau Ifa membahas tentang Andi yang duduk bersama teman-teman kerjanya itu.

"Andi makin hari makin mateng yah, De. dewasa banget keliatannya," puji Ifa pada Dea.

"Buah kali mateng," Dea terkekeh dengan pujian berlebihan dari Ifa, Ifa tidak mengetahui bagaimana sikap Andi saat di rumah akhir-akhir ini, jauh berbeda dengan penilaian Ifa saat ini.

"Iya Loh, De. Keliatan kharismatik gitu, duduk bareng anak-anak muda, kesannya mengayomi. Kok gue baru sadar yah!" kini Lili ikut mengomentari sosok Andi yang sedang mengobrol dengan teman-temannya itu.

"Melayani, Melindungi dan Mengayomi," canda Ardhan dan Dea terkekeh, Dea terus memperhatikan Andi, ada benarnya yang Lili katakan, Andi memang kharismatik, senyumnya itu manis tapi tidak pecicilan tapi yang dikatakan Ifa atau pun Lili tidak semua benar, orang lain hanya bisa menilai dari luar saja, toh saat ini Dea mempunyai penilaian yang sedikit lain karena Dea yang hidup bersama dengan Andi, bukan Lili atau pun Ifa.

Saat sudah selesai makan, Ifa terlihat sibuk dengan handphone nya, begitu juga dengan Dea, Ada Chat masuk yang menganggu waktu bahagianya ini.

"Saya Martinus dari aplikasi UangKaget, Besok tanggal jatoh tempo tagihan Anda, selesaikan hari ini agar hidup anda tenang, ingat Data Anda lengkap ditangan kami,"

Sial, Maki Dea dalam suasana seperti ini Dea masih di ganggu debt kolektor pinjol, Dea langsung memasukan handphone nya ke dalam tas, rasanya malu hati bila Ifa atau Ardhan mengetahui tentang hal ini.

"Gue duluan, Yah," tiba-tiba Ifa merapihkan tasnya setelah beberapa menit lalu sibuk dengan handphone nya.

"Kita juga udah beres, Kita bareng aja," balas Dea dengan cepat.

"Gak usah...kalian nikmati dulu disini, gue sebenernya masih kangen ngobrol begini, cuma gue ada urusan penting," balas Ifa dengan mencium Pipi Dea.

"Bareng aja, Fa. Kita juga udah mau balik, kok. Anak-anaknya Dea pasti nungguin Mama nya," balas Lili dan Ardhan langsung memainkan Kunci mobil, Dia siap berangkat kapan pun juga.

"Gue di jemput kok, Li...gak usah khawatir," balas Ifa yang kini mencium pipi Lili, Ardhan hanya bisa memeluk Ifa saat Ifa berpamitan dengan terburu-buru dan benar-benar terburu karena Ifa berjalan cepat meninggalkan meja makan ini.

"Fajar lagi bagus yah bisnisnya?" tanya Ardhan, Ardhan sempat berdiri saat Ifa berjalan cepat meninggalkan mereka, Ardhan mengkhawatirkan Ifa yang begitu terburu-buru lalu masuk ke dalam mobil mewah yang berhenti di depan pintu masuk Resto.

"Belum ngegosip sih sama dia, Dia sibuk mlulu," jawab Lili sambil ikut memperhatikan mobil yang membawa Ifa pergi.

"Tapi sepertinya Iya, Ifa keliatan cantik, perawatannya pasti mahal," jawab Dea dan Lili menepuk pipi Dea.

"Lu lagi mikirnya perawatan mlulu, yang lain napa,"

1
Siti Sugiarti
si andi bener2..bukannya jagain anak
Siti Sugiarti
mantap bun..selamat idul adha..
Umma Nina: selamat idul adha juga kak...sehat terus yah kak, titip salam buat jagoan🥳 nya kakak
total 1 replies
Siti Sugiarti
mantep banget dah si andi..
aku selalu suka sama tokoh karakter utama nya bunda..disemua cerita bunda tokoh utamanya selalu kuat ..tangguh ..gak menye2...kayak si dea ini keren banget tenang..semangat dea ..
Siti Sugiarti
semangat mama dea..
Siti Sugiarti
kaya pinjol ilegal begitu bun..
temeku pernah ngalamin..semua no kontak di teror..temenku cuma bayar uang yg di pinjam doang..bunganya ga dibayar..jadilah semua orang di teror..
Siti Sugiarti
bikin curiga aja andi..jangan2 bukan duit vendor lagi..duit buat selingkuhanya..
Siti Sugiarti
makasih bun udah update lagi..
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀
hem betul pinjol tuh sangat menggiurkan bagi mereka yang hobi utang sana sini,😁 tanpa sadar telah melompat kedalam lubang sebenarnya. tak jarang yang suka terlibat pinjol tuh stress kadang berujung Bundir😱 serem amat dah yg namanya pinjol tuhhhh
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀: Aamin terimakasih 🙏 Doa yang sama buat akak dan keluarga ya
pasti bisa kak. semangat terus ya
Umma Nina: terima kasih buat dukungan nya Kakak, semoga saya bisa ikutin jejak kakak dalam menulis novel...

sukses selalu buat kakak❤️❤️❤️❤️❤️
total 2 replies
Siti Sugiarti
apa jangan2 andi selingkuhnya ama ifa ya ??
Siti Sugiarti
uodate lagi ya bun ntar malem..
Siti Sugiarti
semangat terus dea..and happy
birthday.
Siti Sugiarti
sabar ya de..insya allah ada jalan keluar klo niat kita emang baik de..
Siti Sugiarti
semangat bun...
Siti Sugiarti
sungguh seperti kisah nyata..gali lobang tutup lobang bun..
semangat .
MindlessKilling
Karya ini adalah perpaduan sempurna antara bakat penulis dan ide cerita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!