NovelToon NovelToon
Tertulis Dalam Imam Ku

Tertulis Dalam Imam Ku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: ainuncepenis

Seorang wanita karir yang harus dilema dengan kehidupannya yang tidak seindah dengan karirnya dengan materi yang melimpah.

Tetapi apa yang kita miliki di dunia membuat kita lupa dengan pencipta yang menitipkan semua itu hanya untuk sementara.

Rania Anastasya Syah Reza gadis berusia 25 tahun. Gadis keras kepala yang memiliki ambisi yang tinggi. Jangan tanya masalah kekayaannya. Rania bahkan tidak kekurangan uang dalam hidupnya. Dan semua pasti bukan mendapat warisan atau rezeki nomplok. Tetapi semua adalah hasil kerja kerasnya sendiri.

Tetapi apa yang di milikinya membuatnya bahagia jelas tidak sama sekali. Rania seperti merasa tidak hidup terasa hampa dan belum lagi permasalahan keluarganya yang selalu menjadikannya bahan kesalahan.

Rania sangat berbeda dengan Rendy Aris Sutono. Pria berusia 28 tahun yang berfrofesi sebagai Dokter yang saat taat agama dan mendapat bimbingan yang baik.

Pria yang tampan dan sopan itu. Harus terikat pernikahan dengan Rania tanpa ada rencana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18 Hampir

Setelah melakukan perjalanan yang tidak terlalu jauh. Tetapi mungkin bagi Anisa sangat jauh. Karena sedari tadi terlalu gelisah di dalam mobil.

Rendy dan yang lainnya akhirnya sampai ke rumah salah satu bisnis orang tua Anisa. Mobil mereka tepat berhenti di depan rumah pagar hitam yang di bukakan satpam yang kebetulan ada menjaganya.

Rumahnya di tidak terlalu besar dan tidak kecil. Ber-ukururan 6 x 8 meter yang pasti sudah pas untuk Sandi dan juga sang nenek. Rumah itu juga sangat unik dengan bangunan minimalis.

Mereka pun turun dari mobil dan kepala Rania berkeliling melihat rumah tersebut apakah sesuai dengan katalog yang di tunjukkan Zahra atau tidak padanya.

" Ini rumahnya?" tanya Rania.

" Iya ini rumahnya," jawab Anisa tampak ketus, " Ayo masuk!" ajak Anisa dan mereka pun melangkah memasuki rumah. Rendy dan Rania berjalan paling belakang sambil melihat di sekitar mereka.

" Kamu membeli rumah untuk Sandi dan juga nenek?" tanya Rendy.

" Iya, ini untuk mereka yang aku ceritakan kemarin. Bagaimana menurut kamu?" tanya Rania yang langsung minta pendapat.

" Bagus," sahut Rendy simple, ternyata Rania dan Rendy yang berbicara tertangkap oleh Anisa dan membuat wajahnya semakin heran dan pasti bertanya-tanya dengan melihat kedekatan Rendy yang tidak biasa dengan Rania.

" Mereka sebenarnya kenal dekat, atau bagaimana? kenapa tampak akrab sekali. Lagian bukannya wanita itu calon istrinya Gilang. Kenapa nempel-nempel dengan yang bukan muhrimnya sih," batin Anisa yang kesal melihat kedekatan Rendy dan juga Rania.

" Bagaimana Rania!" tegur Zahra.

" Hmmm, bagus, rumahnya pas," sahut Rania yang melihat- lihat isi rumah dan Rendy juga membuka-buka kamar yang rumah itu memiliki 2 kamar.

" Anisa apa rumah ini memang kosong tanpa probot?" tanya Rendy.

" Iya, memang rumahnya kosong dan prabotnya di isi sendiri," jawab Anisa datar.

" Tidak masalah nanti aku akan mengisinya," sahut Rania.

" Langsung main samber saja," batin Anisa yang semakin kesal.

" Ya berarti sudah pas dong Rania?" tanya Zahra.

" Iya ini sudah cocok. Tempatnya juga strategis jadi sudah cocok lah," sahut Rania yang langsung setuju tanpa banyak komplen dan banyak bicara.

" Ya memang ini tepat, aku rasa ini Menag sangat cocok," tambah Rendy membuat Anisa heran.

" Apa-apaan Rendy pakai ikut-ikutan segala. Kayak dia dan Rania saja yang mencari rumah," batin Anisa.

" Hmmm, kalau memang sudah cocok langsung saja di selesaikan," sahut Anisa yang sudah males berlama-lama.

" Oke, tidak masalah," sahut Rania.

" Ya sudah Anisa, ayo kita transaksi, dan mengurus surat-surat lainnya," sahut Zahra yang memang sudah di percaya Rania mengurus segalanya dan Rania tinggal terima beres.

" Kenapa harus Zara, kenapa bukan dia. Apa dia sengaja mencuri-curi kesempatan untuk dekat dengan Rendy," batin Anisa yang curigaan saja.

" Ayo Anisa, di mobil saja, supaya bisa duduk," sahut Zahra lagi yang melihat Anisa malah bengong.

" Aku akan melihat-lihat lagi isinya," sahut Rania.

Zahra mengangguk dan menarik tangan Anisa untuk keluar. Mengurus surat-surat rumahnya dan langsung transaksi. Sementara Rania dan Rendy melihat-lihat rumah itu.

" Hmm, Dokter Rendy?" tegur Rania.

" Iya ada apa?" tanya Rendy.

" Kira-kira nenek dan Sandi mau nggak yah pindah kemari?" tanya Rania yang ragu.

" Aku juga tidak tau, ya semoga saja mau. Lagian tidak ada alasan untuk mereka tidak mau," sahut Rendy yang juga tidak bisa berkata apa-apa.

" Iya aku juga berharap seperti itu. Semoga mereka suka rumahnya dan bisa tinggal dengan nyaman. Kesembuhan untuk Sandi juga akan semakin membaik," sahut Rania. Rendy mengangguk-angguk.

" Ternyata dia benar-benar bertanggung jawab," batin Rendy salut dengan Rania.

Rania melanjutkan melihat-lihat rumah sampai dia berada di daerah dapur dan Rania membuka pintu belakang. Saat ingin membuka ternya ada kayu di kepala Rania yang ingin jatuh. Rendy yang melihat hal itu melebarkan matanya.

" Awas," ucap Rendy berlari cepat dan langsung dengan sigap memegang lengan Rania dan menariknya menghindari kayu yang akan jatuh.

Tar...

Kayu yang cukup besar itu jatuh kelantai, sementara Rania berada di pelukan Rendy dengan menunduk di dada bidang Rendy dengan deru napas yang tidak beraturan karena schock dengan apa yang barusan terjadi.

Rania mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Rendy yang tampak panik dengan lengannya yang masih di pegang sehingga ada getaran di hatinya yang tidak tau apa artinya.

" Kamu tidak apa-apa?" tanya Rendy dengan suara beratnya melihat Rania.

Rania menggeleng tanpa melepas pandangannya dari sang Dokter yang akhirnya membuat mereka saling melihat satu sama lain. Dengan deru napas Rania yang masih naik turun yang mungkin masih schock.

Sementara Zahra dan Anisa yang melakukan transaksi di dalam mobil. Dan Anisa pasti gelisah. Gimana tidak gelisah. Rendy dan Rania yang berdua-duaan didalam akan membuat pikirannya yang tidak-tidak.

" Sudah entar saja," ucap Anisa yang langsung keluar dari mobil. Membuat Zahra bingung.

" Belum selesai juga main pergi aja, aneh banget," ucap Zahra yang penuh kebingungan.

Anisa pun memasuki rumah dan Rendy dan Rania ternyata masih tetap dengan apa yang tadi terjadi di awal dan hal itu membuat Anisa kaget dan semakin di penuhi rasa cemburu yang pasti sangat berlebihan.

" Kenapa mereka begitu dekat," batin Anisa yang di penuhi rasa cemburu.

" Rendy!" tegur Anisa dengan pelan.

Rendy dan Rania tersentak kaget dan Rendy langsung melepas tangannya dari lengan Rania dan ke-2nya yang tiba-tiba menjadi salah tingkah.

Rania juga terlihat membuang napasnya dengan perlahan yang merasakan kegugupan yang tidak dapat di artikan.

" Ha, iya ada apa Anisa?" tanya Rendy yang melihat Anisa.

" Tidak apa-apa, apa kalian sudah selesai melihat rumahnya?" tanya Anisa.

" Hmm, sudah kok," sahut Rania tampak gugup.

" Ya sudah, kita kembali saja. Aku sudah memberikan kuncinya pada Zahra," ucap Anisa yang tampak sudah mulai kehilangan mood.

" Oh, iya. Oke, ayo kita kembali," sahut Rania dengan gugup.

" Terima kasih, sudah menyelamatkan ku tadi," ucap Rania dengan pelan pada Rendy

" Iya lain kali hati-hati lah," sahut Rendy. Rania mengangguk tersenyum. Lagi dan lagi Anisa merasa seperti kambing congek yang benar-benar seperti tidak di pedulikan.

Akhirnya mereka ber-3 pun keluar dari rumah itu dan kembali memasuki mobi. Saat Rania ingin membuka pintu mobil Anisa langsung dengan sigap menyalip agar duduk di samping Rendy dan Rania pun tampak biasa saja dan membiarkan hal itu. Dan memasuki mobil dengan duduk di sebelah Zahra dan Rendy juga sudah menduduki kursi pengemudi.

" Apa semuanya sudah selesai?" tanya Rania.

" Iya sudah beres. Tinggal namanya yang akan di ganti," sahut Zahra.

" Syukurlah kalau begitu, aku lega masalahnya cepat selesai," sahut Rania yang memang merasa tenang.

Bersambung

1
🌹Mariana 🌹
Luar biasa
Surabaya Honda
Next updates thor 😊👍,, chiayooo
Surabaya Honda
awesome Thor 👍
Surabaya Honda
wonderfull Thor 😊👍
Surabaya Honda
good interesting 😊👍
Surabaya Honda
Next,, chiayo thor 👍
Surabaya Honda
next Thor 😊
Surabaya Honda
awesome novel Thor 😊👍
Surabaya Honda
next Thor,, 👍
Surabaya Honda
interesting Thor 👍👍
Surabaya Honda
interesting Thor,, next 👍👍
Surabaya Honda
wonderful Thor,, Interesting Thor😊👍
Surabaya Honda
next Thor,, chiayoo 👍👍
Surabaya Honda
Next author 😊🙏
Rina Widiana
Luar biasa dan menarik untuk dibaca
yuli
gemes banget ngapain si annisa tinggal di rumah orang terus gak punya rumah apa dia
Dhessy Hasanah
keren bgt sampe nangis kejer bacanya 😭
Idham Khalid
bagus
Rahayu
bagus cerita nya
Saenab
tdk seru bacax knp peran utama meninggal jd malas lanjutkan cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!