NovelToon NovelToon
TUAN ARGA

TUAN ARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: sheisca_4

Perjuangan seorang Raisa dalam bertahan hidup di sebuah istana yang penuh dengan caci maki

langsung saja yaaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sheisca_4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Semangkok mie yang terbuat dari berbagai proses sudah terhidang di atas meja makan. Ibu dan adik ipar yang seharian tidak terlihat batang hidungnya kini sudah berada di tempat duduknya. Sepertinya aturan makan memang begitu, semua orang harus berada di meja makan untuk makan bersama ketika Tuan Arga berada di rumah.

Raisa melirik para pelayan yang sudah bekerja keras membuatkan mie, Raisa melihat ketegangan yang tersirat di sana.

Ternyata semua punya aturan sendirinya ya. Memikirkan itu membuat hiburan tersendiri untukku. Bukan hanya aku saja yang tertekan di sini.

Raisa menatap mangkok mie di hadapannya, sepertinya enak. Kuah yang merah akan menyegarkan lidahnya. Apa rasanya akan lebih enak dari taburan micin mie instan. Saat Arga sudah meraih sendoknya, semuanya mengikuti gerak Arga. Termasuk ibu juga.

Menyadari sesuatu membuat Raisa terkikik dalam hati, haha aku terhibur dengan ini. Aku bukan satu-satunya orang menderita di rumah ini.

Raisa mulai makan mie di hadapannya. Wajahnya berubah terkejut sekaligus senang bercampur.

"Astaga ini enak sekali!" Ceplosnya, eh? Mereka semua yang tadi sedang makan dengan keheningan menoleh pada Raisa. Termasuk Tuan Arga.

"Mie-nya enak sekali suamiku. Terima kasih telah memberikan aku kesempatan bisa menikmati mie selezat ini."

Aku pasti benar-benar gila. Bagaimana bisa aku mengatakan hal selebay itu.

Monica dan Ibu menatap jijik pada Raisa. Wanita ini benar-benar penjilat. Bagaimana bisa dia mengatakan hal itu dengan tenang pada Arga.

"Kalau kau suka kau bisa minta pada pelayan untuk membuatkan mu setiap hari." "Ucap Arga.

Busil yang tadi sedang menunduk berada di belakang Arga langsung menoleh dengan wajah piasnya. Dalam hati Raisa tertawa, iya Busil orang yang akan paling menderita di sini. Kalau sampai menu mie ini harus ada setiap hari.

"Haha tidak apa suamiku. Aku bisa makan mie instan xx, kalau aku ingin makan mie. Rasanya juga tak kalah enak." Raisa menyebutkan merk mie instan Wiguna grup.

Aku menyelamatkanmu Busil. Bersikap baiklah padaku ke depannya.

"Mie instan tidak baik untuk kesehatan."

Lah, kalau udah begini Raisa tidak tahu harus menjawab apa lagi.

"Iya suamiku. Mungkin aku akan meminta Busil membuatkan aku mie sesekali saja, jika memang lagi ingin makan mie."

Arga tak lagi menjawab perkataan Raisa.

Raisa melirik sekalis wajah Busil yanh sudah tak sepias tadi.

Kesunyian kembali tercipta di meja makan, semua kembali fokus pada makanannya masing-masing. Raisa bergegas mengunyah dengan cepat ketika melihat mangkok milik Arga tinggal sedikit. Dia harus menghabiskan makanannya sebelum Arga selesai makan. Namun terlambat. Satu suap Arga merupakan dua suap Raisa. Arga makannya cepat sekali. Arga sudah selesai makan, dia mengambil selembar tisu lalu mengelapkan nya pada bibirnya.

Saat Arga beranjak, Raisa refleks beranjak juga. Walapun mie dalam mangkoknya belum habis.

"Habiskan makanmu!" Arga melirik Raisa yang bangun dari duduknya.

"Ah baik."

Syukurlah, aku bisa menikmati makanan enak ini hingga habis. Setidaknya Tuan Arga memiliki secuil rasa kemanusiaan.

"Mana ponselku?" Arga mengulurkan tangan menerima ponsel dari Busil. Lalu berjalan menuju ruang kerjanya diikuti Busil dari belakang.

Saat Arga sudah menghilang dari pintu, suasani di meja makan berubah menjadi dingin. Raisa tahu jika ibu mertua dan adik iparnya sedang menatap tajam dirinya. Sepertinya mereka siap menusuk-nusuk Raisa.

"Kau memang punya keberanian yang berlapis ya?" Ucap Monica. Raisa tetap diam menikmati mie yang tersisa tidak terpengaruh dengan ucapan adik iparnya meski Raisa sadar jika sedang di ajak biacara.

"Kakak ipar!" Panggil Monica menaikan nada bicaranya sedikit kesal karen diabaikan.

Mereka tidak membiarkan aku makan dalam ketenangan.

"Iya adik ipar, kenapa?"

"Berani sekali kau mengatakan hal seperti itu dengan tenang di hadapan kakak."

Raisa mengerutkan kedua alisnya, "mengatakan apa? Aku rasa tidak ada yang salah dengan perkataan aku."

"Cih, terlihat sekali kau sedang berusaha mengambil hati kak Arga. Jangan bermimpi terlalu tinggi nanti jatuh kau sendiri yang terluka."

"Terima kasih atas perhatianmu adik ipar. Biarlah itu menjadi urusanku, memang sudah seharusnya bukan? Aku berusaha memperjuangkan suamiku sendiri. Sudah seharusnya aku berusahan mengambil hati suamiku sendiri."

Mendengar jawaban dari Raisa menbuat Monica semakin tersulut emosi, "bermimpilah setinggi langit. Kau memang tidak tahu diri, wanita penjilat. Harusnya kau sadar kau tidak bisa meraih kak Arga, sudah kubilang kau bukan tipenya. Ada wanita lain dalam hati kak Arga. Kau hanya pelarian semata. Jika nanti Wanita pujaan kak Arga pulang kau akan di usir oleh kakak. Bersiaplah kau akan di buang bak sampah yang tidak berguna."

Raisa mengepalkan tangannya dia bawah meja, aku menantikan hal itu terjadi adik ipar. Aku akan menjadi orang yang paling bahagia setelah di buang oleh kakakmu tercinta itu. Tapi... Kenapa hatiku sesak ya.

"Aku menantikan hal itu, tapi sebelum hal itu terjadi akan kupastikan Kakak mu akan jatuh ke dalam pelukanku."

Apa yang aku katakan, jika Tuan Arga mendengarnya dia pasti akan memakiku 'berani sekali kau mengatakan hal seperti itu. Tidak tahu diri.'

Ditengah perdebatan antara Raisa dan Monica Busil muncul kembali.

"Nona Tuan Arga memanggilmu kembali ke kamar jika sudah selesai makan."

Raisa menoleh, "aku suda selesai Busil, mari."

...----------------...

Raisa kembali ke kamar dia melihat Arga yang sudah duduk di ranjang dengan ponsel di tangannya.

Apa dia sudah mau tidur? Tapi aku baru selesai makan. Belum mengantuk juga.

"Apa yang kau bicarakan dengan Monica?"

Eh? Dia mendengar semuanya? Apa dia akan memakiku sekarang?

"Jangan hiraukan dia." Ujar Arga lagi.

"Aku masih banyak kerjaan. Lakukanlah sesukamu sampai aku memanggilmu kembali untuk tidur." Setelah mengatakan itu Arga kembali pergi menuju ruang kerjanya.

Raisa berdiri mematung mencerna semua apa yang telah terjadi. Sudah? Begitu saja?

Dia memanggilku hanya untuk mengatakan itu? Astaga kurang kerjaan sekali. Lalu sekarang aku harus ngapain?

Raisa memutuskan untuk kembali ke bawah. Dia melirik ke meja makan. Ibu dan Adik iparnya sudah tidak ada di sana, mereka sudah kembali ke kamarnya masing-masing.

Raisa senang dia bisa menang dalam adu mulut dengan adik iparnya tadi.

Jangan sepelekan aku. Aku sudah terlatih debat dengan ibu dan Jane saat di rumahku dulu. Kenapa juga kalian tidak bisa berdamai denganku sih? Sebagai manusia yang sama-sama menderita di rumah ini seharusnya kita saling support.

Raisa berjalan menuju daput, dia melihat pelayan yang sedang mengerjakan tugasnya. Mencuci piring.

"Apa ada yang bisa aku bantu? Aku sangat bosan di kamar. Boleh aku membantu kalian."

Sontak semua pelayan menatap padanya dengan tatapan ngeri, memangnya kami siapa yang membiarkan anda membantu kami.

"Eh tidak perlu nona. Kami bisa melalukannya. Sedikit lagi sudah selesai." Ucap salah satu pelayan.

"Kalau Nona bosan anda bisa menontin serial drama di televisi, ada banyak drama yang seru." Ucap salah satu pelayan.

Raisa melirik pelayan itu, sepertinya pelayan itu masih muda. Terlihat dia di beri teguran oleh pelayan yang cukup tua darinya. Jangan lancang.

"Iya kah? Baiklah akan mengikuti saran kau. Selamat bekerja kembali, maaf aku sudah mengganggu kegiatan kalian. Semangat ya."

Setelah mengatakan itu Raisa kembali ke kamar dia mengikuti saran dari pelayan tadi. Dia mengutak-atik remote mencari serial drama dari negara favorit-nya yaitu india.

Raisa berbeda di saat anak muda lain sedang gempar-gemparnya menyukai serial drama korea dia lebih suka drama india.

Raisa menemukan film yang dia inginkan. Pikirannya tenggelam menikmati alur cerita dalam drama itu. Kadang dia terseyum, kadang ngedumel, kadang menangis jika ada adegan sedih. Saking menikmatinya film Raisa jadi terlelap tidur.

"Astaga! Mimpi buruk!" Belum ada setengah jam dia tertidur sudah di bangunkan oleh mimpi di bangunkan oleh Tuan Arga.

Raisa melirik jam yang ada di ponselnya.

Pukul setengah dua belas. Dia belum kembali? Apa pekerjaannya begitu banyak hingga dia harus begadang. Ish peduli setan dia mau begadang atau tidak. Aku tidur lagi aja, tidak peduli dia akan tidur jam berapa.

Sebelum kembali tidur Raisa menyempatkan diri untuk memeriksa ponselnya. Ada banyak notifikasi yang masuk dari grup toko kue. Grup ini hanya di isi 3 orang tapi selalu ramai saja. Banyak pesan yang belum Raisa baca. Berawal dari Jensil yang besok izin tidak masuk kerja karena harus menjadi mentor mahasiswa baru. Lalu membahas tentang Romi cinlok dengan teman sekelasnya.

"Cantik Rom, kau pintar sekali cari pacar." Raisa masuk ke dalam obrolan dia mengomentari foto pacar baru Romi.

"Lihat pacarku juga Mbak, ganteng kan."

Raisa tertawa kecil, melihat Jensil yang tidak mau kalah.

"Iya ganteng."

"Kalo dilihat dari ujung sedotan."

Raisa tertawa sendiri melihat reaksi Jensil yang mengirim meme stiker menangis, begitu juga dengan Romi yang ikut meledek pacar Jensil.

"Iya kan Mbak juga sepemikiran dengan aku kalo pacarnya Jensil itu kaya jamet."

Haha sebenarnya tidak salah dengan wajah pacar Jensil. Tapi menurut Raisa penampilannya cukup menantang, seperti band rock and roll.

Raisa begitu fokus pada ponselnya sehingga tidak menyadari jika Arga sudah kembali ke kamarnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

1
si cuek
bagussss seruuuuuu. sering up bab yaaa
si cuek
ayoooo up lagiii
si cuek
ko makin pendek si kak babnyaaa
si cuek
udah aku likee
si cuek
Itu kan rumah Arga😭
si cuek
memang nikah benerankann, pernikahan kalian tercatat di hukum yaaaa😭😭
si cuek
Arga di sini keren haha
si cuek
sekertaris Jou aku kaget ternyata anda bisa marah juga yaaa
si cuek
hei Raisa putuskan lah pacarmu itu tidak ada apa-apanya di banding Arga
si cuek
wanita jelek itu nanti yang akan jadi istrimu Arga. hati-hati jatuh cinta nantinya
si cuek
benar bagaimanapun sikap dia pada kita, dia tetaplah ayah. cinta pertama anak gadisnya.
sheisca_4: sepertinya ini ngena bgt di kmu yaa
total 1 replies
sheisca_4
oke lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!