Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Taman
Megan menahan tangan Amber, "tunggu dulu, biar kakak yang mengelapnya," ucap Megan mengambil tissue dari dalam tasnya, lalu menghapus keringat di dahi Amber.
"Kakak ikat rambut mu ya.." pinta Megan. Amber mengangguk. Megan mencari karet kecil yang biasa ia simpan di tasnya.
"Sudah... sekarang kamu tidak akan merasa kegerahan lagi sekarang," ujar Megan.
"Terima kasih kakak baik," ucap Amber tersenyum menampilkan gigi ompong nya.
"Terimakasih...kamu imut banget sih sayang, kakak pengen punya anak perempuan seperti kamu kalau sudah menikah nanti," ucap Megan gemas mencubit kedua pipi Amber.
"Kalau begitu Amber saja yang jadi anak kakak," ucap Amber membuat Megan tersenyum menggelengkan kepalanya. Ia mengira Amber hanya bercanda dengannya.
"Kamu mau makan buah tidak," ucap Megan membuka kotak makanan berisi aneka buah yang sudah dipotong-potong kecil. Amber mengangguk. Megan mengambil sepotong buah melon dan menyuapi Amber.
"Mau ya kak jadi mommy amber.. daddy amber tampan dan baik kok kak," ucap Amber masih menanti jawaban dari Megan.
"Ya ampun sayang, memangnya kamu pengen mommy berapa banyak. Bukannya kamu sudah punya mommy," ucap Megan. Amber menggelengkan kepalanya.
"Kata daddy mereka sudah berpisah kak," ucap Amber menunduk. Ia menggoyang- goyangkan kakinya yang tidak sampai ke tanah. Megan yang mendengarnya merasa kasihan. Ia mencoba memberi dukungan pada anak itu dengan memeluk tubuh kecilnya sembari mengusap punggung Amber.
"Kami jarang bertemu dengan mommy. Mommy sudah punya pacar lagi," ucap Amber menangis. Entah kenapa membuat hati Amber terasa ngilu. Di usia mereka yang masih kecil, kedua orang tuanya sudah berpisah. Mereka tidak mendapat kasih sayang penuh dari kedua orangtunya. Inilah yang Megan takutkan jika suatu saat ia menikah dan karena satu hal membuatnya bercerai dengan suaminya maka anak-anak akan menjadi korban dari keegoisan mereka.
"Sayang.. jangan menangis lagi ya... ada kakak di sini yang akan menemani mu," Megan mengangkat tubuh Amber kepangkuannya, memeluk erat tubuh anak kecil itu.
"Kakak mau ya jadi mommy amber," cicit Amber. Entah kenapa anak itu ingin sekali jika Megan menjadi mommy nya.
"Tidak apa jika kakak tidak menyukai daddy Amber yang penting kakak tetap jadi mommy Amber," ucap Amber terisak.
"Sayang.. kamu mau kakak jadi mommy kamu," ujar Megan mengecup kepala Amber. Sifat keibuannya selalu muncul jika di dekat anak-anak. Amber mengangguk.
"Kalau begitu dikabulkan," ucap Megan membuat Amber mendongak ke atas menatap wajah Megan.
"Really..." pungkas Amber menghapus air matanya. Megan mengangguk. Seketika wajah Amber kembali ceria. Amber memeluk kembali tubuh Megan.
"Terima kasih mommy. Amber Senang..." ucap Amber bahagia. Ia tak pernah sebahagia ini sebelumnya.
"Sama-sama putri mommy," ucap Megan.
"Ayo sekarang kita makan buahnya, jangan ada kesedihan lagi." Megan menghapus air mata Amber.
"Iya mom," balas Amber senang.
Setengah jam berlalu, pengasuh Amber dan Archer datang menghampiri mereka.
"Nona, saatnya kita pulang," ucap pengasuh itu.
"Dorothy.." ucap Amber.
"Mom dia nanny kami," ucap Amber membuat pengasuhnya bingung karena nona mudanya memanggil wanita yang memangku nya mommy.
"Salam kenal bibi, aku Megan," ucap Megan ramah pada wanita yang berusia hampir kepala 5 itu.
"Salam kenal nak. Panggil saja saya bibi Dorothy," ucap Dorothy.
"Dorothy... sekarang Amber sudah punya mommy. Amber senang sekali," ucap Amber pada pengasuhnya dengan wajah ceria. Dorothy menatap Megan seakan ingin mendapat penjelasan. Megan lalu menceritakannya mulai dari awal.
"Apa nona Megan tidak keberatan jika Amber memanggil anda mommy?" tanya Dorothy. .
"Tidak bibi.." balas Megan. Dorothy tersenyum padanya.
"Terima kasih nona Megan. Nona Amber sering bercerita pada saya tentang keinginannya untuk punya ibu yang baru. Ia selalu sedih tiap kali bercerita pada saya. Hari ini saya melihat keceriaan di wajahnya," ucap Dorothy.
"Oh iya, kami harus segera pulang nona Megan. Tuan besar sudah menyuruh kami untuk pulang," lanjut Dorothy.
"Baik bibi, Archer sepertinya masih bermain dengan Aron keponakan ku. Saya akan memanggilnya dulu," pungkas Megan.
" Tidak perlu nona, biar saya saja yang memanggil tuan muda," ucap Dorothy.
Setelah memanggil Archer, mereka lalu pamit untuk pulang.
"Kak, stik kentang buatan kakak sangat enak. Archer bahkan masih kurang," ujar Archer pada Megan.
"Benarkah? kalau begitu kamu bawa ini. Kakak tadi membawa banyak," ucap Megan menyerahkan stik kentang yang masih tersisa.
"Terima kasih banyak kakak," kata Archer senang.
"Kata Aron kakak sangat pintar memasak, apa lain kali kami bisa berkunjung ke rumah kakak?" tanya Archer.
"Ya..tentu saja sayang. Kalian datang saja. Nanti kakak akan masak banyak makanan untuk kalian," ucap Megan mengusap rambut Archer.
"Kalau begitu kami pulang dulu ya kak. Bye.." ucap Archer berjalan lebih dulu.
"Mom, Amber pulang ya," ujar Amber memberi isyarat dengan tangannya agar Megan menunduk.
"Cup, bye mommy cantik," Amber mengecup pipi kanan Megan lalu melambaikan tangannya saat pergi.
"Kenapa aku senang banget ya melihat mereka berdua, rasanya kami begitu dekat. Padahal ini adalah pertemuan kedua kami," gumam Megan menatap kepergian kedua anak kembar itu.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...