"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kendra dan Aleera SAH
Pada akhirnya sampailah Aleera dan Kendra di hari pernikahan mereka. Pernikahan mereka di adakan di sebuah hotel bintang 5 yang merupakan salah satu hotel milik keluarga Santoso. Kenapa acara pernikahan sederhana tapi di adakan di hotel? Yang di maksud sederhana disini adalah hanya mengundang sedikit saja tamu. Bahkan tamu yang hadir kurang lebih hanya 100 orang, hanya keluarga, teman dan beberapa kolega saja.
“Saya terima nikah dan kawinnya Aleera Qiara Sabrina binti Surya Setiawan dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar Rp 19.700.999 di bayar tunai.” Jawab Kendra dengan lantang.
“Bagaimana saksi? Sah?”
Dengan serempak para saksi dan tamu undangan mengatakan sah.
Ya, sekarang Aleera sudah sah menjadi istri dari seorang Alvaro Kenandra Putra Santoso. Aleera di nikahkan oleh wali hakim karena memang dari pihak Ayahnya tidak memiliki seseorang yang bisa di jadikan wali nikahnya.
Entahlah saat ini apa yang sedang Aleera rasakan. Lega? Iya, Aleera sedikit lega karena pada akhirnya anak yang masih ada di dalam perutya ini memiliki orang tua yang lengkap. Tapi tetap saja Aleera masih tidak bisa menghilangkan rasa bersalahnya kepada Kendra. Meskipun yang menyebabkan semua ini terjadi adalah Kendra sendiri.
Untuk pertama kalinya setelah pembacaan doa selesai akad, Aleera mencium tangan Kendra sedangkan Kendra membalas dengan mencium dahinya. Takut? Ya, ada perasaan takut di dalam diri Aleera saat Kendra menyenuhnya. Bayangan malam kelam itu tiba-tiba saja berputar di kepala Aleera. Dan efeknya membuat sekujur tubuh Aleera mendadak menjadi terasa dingin. Dengan usaha kerasnya Aleera berusaha senormal mungkin agar apa yang sedang dia rasakan saat ini tidak sampai terlihat.
“Kenapa? Kamu nggak enak badan?” Bisik Kendra di telinga Aleera. Kendra dengan jelas menyadari perubahan ekspresi dari Aleera.
Mendengar pertanyaan itu Aleera menggelengkan kepalanya.
Begitu selesai akad nikah dan melakukan beberapa sesi foto, Aleera langsung masuk ke kamar yang dia gunakan sejak semalam untuk mengganti bajunya. Tentunya Aleera selalu di temani oleh Sandra.
Di bantu oleh beberapa orang Aleera melepaskan kebaya yang dia gunakan dan menggantinya dengan gaun. Ya, resepsi akan diadakan langsung begitu akad selesai. Selain untuk menghemat waktu juga agar Aleera tidak telalu capek.
Dan ya, semua berjalan dengan cepat. Tepat saat dzuhur semua rangkaian acara pernikahan sudah selesai. Acara yang menurut keluarga Kendra hanyalah acara sederhana, tapi menurut Aleera ini acara yang cukup mewah untuknya. Hanya tamu-tamunya saja yang memang tidak terlalu banyak.
“Akhirnya sekarang kamu resmi jadi kakak ipar aku Ly.” Ujar Sandra dengan raut wajah bahagian. Ya meskipun Aleera menikah dengan Kendra karena suatu kesalahan yang Abangnya itu lakukan, tapi tetap saja Sandra merasa sangat bahagia.
Aleera tersenyum mendengar ucapan Sandra.
“Ayo aku bantu kamu ganti baju Ly.” Ujar Sandra kepada Aleera.
Aleera menuruti ucapan Sandra. Dia mengganti gaun pernikahannya dengan gaun rumahan yang lebih santai. Jika kalian tanya dimana Kendra saat ini, Kendra masih ada di bawah bersama beberapa tamu-tamunya. Aleera di minta untuk lebih dulu naik ke kamar karena biar bagaimana pun saat ini Aleera sedang dalam kondisi hamil jadi tidak boleh terlalu capek.
“Kamu dari tadi kok diem terus sih Ly.” Ujar Sandra kepada Aleera.
Aleera tersenyum.
“Lah terus aku harus ngomong apa?” Tanya Aleera kepada Sandra. Karena memang tidak ada yang ingin Aleera katakan.
“Ya cerita gimana perasaan kamu sekarang, kan hari ini kamu udah sah menjadi seorang istri.” Ujar Sandra kepada Aleera.
“Perasaan aku jadi seorang istri? Ya seneng lah. Apalagi coba kalau bukan seneng. Kamu pertanyaannya ada-ada aja deh.” Jawab Aleera seraya tersenyum kecil.
Benarkah Aleera merasa bahagia? Entahlah.
“Gitu doang? Ahh nggak asik.” Ujar Sandra kepada Aleera.
Sebenarnya Sandra sangat paham dengan perasaan Aleera saat ini. Sandra tau kalau Aleera masih belum bisa menerima statusnya yang sudah berubah menjadi seorang istri, bahkan calon seorang ibu. Sandra sangat tau bagaimana besarnya keinginan Aleera untuk menjadi seorang wanita karir yang memiliki jabatan di sebuah perusahaan. Menikmati masa mudanya dengan bekerja dan bermain bersama teman-temannya. Tapi karena Abangnya… Sudahlah, semuanya sudah terjadi.
“Laper San, makan yuk.” Ujar Aleera tiba-tiba. Aleera tidak berbohong, dia memang merasa lapar saat ini.
“Ya udah ayo makan. Mau makan dimana? Dia bawah atau di kamar aja?” Tanya Sandra kepada Aleera.
“Di kamar aja ya, malu kalau di bawah. Masih rame kan?” Aleera benar-benar tidak nyaman kalau harus turun kembali ke sana.
“Paling cuma tinggal temen-temen Bang Kendra aja Ly.” Jawab Sandra. “Tapi kalau kamu pengennya makan disini ya udah kita pesen aja. Kamu mau makan apa?” Tanya Sandra kepada Aleera.
Saat ini Kendra bersama dengan Rendra sedang menemani tamu-tamu mereka yang masih ada disini. Begitu juga dengan Ayah Radit dan juga Bunda Sya, mereka juga sedang menemani beberapa koleganya.
Ya, rata-rata teman Kendra juga merupakan teman Rendra karena sejak kecil Rendra sering ikut Kendra bermain. Mungkin karena jarak usia yang tidak terlalu jauh di tambah Rendra tipe orang yang mudah bergaul membuat dirinya memiliki banyak teman bahkan yang usianya berbeda dengannya.
Satu persatu teman-teman Kendra dan Rendra memutuskan untuk pulang karena acara memang sudah beenar-benar selesai. Sekarang di meja ini hanya tinggal Kendra dan Rendra berdua saja.
“Abang nggak ada niatan buat naik ke kamar temenin Aleera?” Tanya Rendra kepada Kendra.
Kendra menghela nafas, sejak tadi pikirannya sedang kalut entah karena apa. Tapi satu hal yang perlu di tegaskan, Kendra tidak menyesali keputusannya untuk menikahi Aleera. Jadi singkirkan pikiran itu dari kepala kalian kalau memang ternyata benar sedang berpikir seperti itu.
“Nanti aja, Aleera juga pasti di kamar di temenin sama Sandra.” Jawab Kendra.
Hening… Baik Kendra maupun Rendra tidak mengatakan apapun.
Sampai akhirnya…
“Bang… Abang bener-bener akan membuat Aleera bahagia kan?” Tanya Rendra dengan tiba-tiba.
Pertanyaan Rendra berhasil membuat Kendra langsung menolehkan kepalanyake arahnya.
“Maksud kamu?” Tanya Kendra dengan nada datar.
“Jangan salah paham Bang. Aku hanya kasian kepada Aleera karena dia harus mengalami semua ini di usia muda yang seharusnya saat ini Aleera sedang asik-asiknya menikmati masa mudanya. Dan aku harap Abang bakal membuat Aleera bahagia, biar bagaimana pun Aleera sudah aku anggap sebagai adik sama seperti Sandra.” Jawab Rendra.
Kendra menghela nafas pelan. Dia pikir Rendra menanyakan itu karena adiknya ini memiliki perasaan terpendam kepada Aleera. Kalau benar seperti itu maka rasa bersalah Kendra pasti akan bertambah 2 kali lipat.
“Abang akan berusaha untuk membuat Aleera bahagia setelah dia menikah dengan Abang.” Ujar Kendra seraya menatap Rendra dengan tatapan penuh keyakian.
.
.
.
*Yang mau titip amplop kondangan boleh di titipin ke aku ya🤣*
*Jangan lupa kritik dan sarannya😍*
***Terima Kasih😘💕***
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)