Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap
Saat ini Rayen, Niken dan kedua temannya sudah berada didalam mobil, sedangkan Viona sudah pulang sejak tadi karna ada urusan mendadak.
Windy merasa kalau Niken dan Rayen sedang ada masalah,namun ia tak ingin bertanya sekarang.
Sepanjang perjalanan mereka hanya saling diam,bahkan Putri yang biasanya bermulut ember tak ingin mengeluarkan sepatah kata pun suaranya itu,mungkin karna ia merasa lelah, terbukti baru 15 menit perjalanan gadis itu sudah ter tidur dengan lelap.
Sedangkan Windy memilih mendengarkan lagu melalui handset miliknya.
Rayen melirik pada Niken, terlihat gadis itu saat ini sedang memejamkan matanya,namun Rayen tau kalau Niken tidak sedang tidur.
Tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai dikediaman Windy,setelah Windy turun, mereka pun langsung menuju kediaman Putri.Tak berapa lama mereka juga sampai dikediaman Putri.
Rayen memperhatikan bangunan yang cukup mewah,dengan pagar rumah yang menjulang tinggi.
''Ini rumahnya Putri?'' gumam Rayen, sambil matanya terus melihat bangunan tersebut,
''Rasanya aku pernah melihat rumah ini,tapi dimana ya?
Batin Rayen.
''Put bangun! kita sudah sampai nih, Putri! iihh,, nih anak tidurnya pules banget,'' gerutu Niken.
''Put! Putri bangun Put! ini sudah sampai rumah kamu.'' panggil Niken lagi, sambil menggoyang tangan sahabatnya itu agar bangun.
Tak lama terdengar gumaman dari bibir mungil temannya itu.
''Apa sih bik,aku masih ngantuk, gk usah ganggu deh!" gumamnya sambil kembali tidur.
''Astaga ni anak,masa aku dipanggil bibik, keterlaluan.'' gerutu Niken
Sementara itu, Rayen terlihat hanya mengulum senyum.Niken yang tak sengaja melihat om nya itu tersenyum hanya mendengus kesal.
Tak ingin berdebat, Niken kembali membangunkan Putri dengan sedikir memercikkan air mineral pada temannya itu.
''Duuhh,kok hujan ya? bik rumah kita bocor ya kok hujannya masuk kamarku sih?.'' gumamnya yang masih belum sadar.
''Buset nih anak, masih gk bangun juga, pakai acara ngigau lagi, Putri bangun udah pagi, loe gk sekolah? cepetan bangun!" teriak Niken,sambil berbohong
''Hah udah pagi ya?'' ucapnya sambil bangkit dari tidurnya.
''Loh,kok masih gelap?'' ucapnya sambil menatap sekekitar.
''Ya tentu aja lah masih gelap, ini kan masih jam sebelas malam, gila kamu ya Put, molor susah amat dibangunin, hampir aku suruh om Rayen turunin kamu disini.'' gerutu Niken.
''Tega amat loe sama gue Ken? om Rayen, kok keponakan om tega banget sama temannya?masa aku mau diturunin pas lagi tidur, kalau aku diculik gimana?'' ucapnya dengan wajah dibuat sedih.
''Heehh, dasar ratu drama, udah sana turun aku mau pulang.'' ucap Niken ketus
''Niken,kamu gk boleh bicara seperti itu sama Putri,kasian kan dia.'' sambung Rayen.
''Iya nih, tega amat sama teman,masa aku mau dibuang ditengah jalan .''
''Kamu belum sadar sepenuhnya ya Put? coba kamu lihat ini tuh dimana?'' ucap Niken sebal
''Eh ternyata sudah sampai dirumahku ya hehe,,kirain masih ditengah jalan, yaudah deh aku turun, maaf ya kalau aku tadi ketiduran, om makasih ya udah mau ngantarin aku pulang, oya om si Niken nanti turunin aja dijalan sepi,gk usah diantar sampai rumah.'' ucap Putri setelah itu ia segera keluar dari mobil tersebut sambil berlari.
''Heeii awas kamu ya Put! dasar ! punya teman kok nyebelin banget sih.'' gerutunya lagi.
''Udah ngedumelnya?bisa kita pulang sekarang?'' tanya Rayen sambil menatap Niken.
''Ck, kalau mau jalan ya jalan aja om ku sayang, ngapain pakai nunggu aku selesai ngudumel dulu?.'' ucapnya sebal
'' Ya harus nunggu kamu selesai dulu lah, kalau gk, mana bisa om konsen nyetir
kalau disebelah ada radio rusak yang terus mengeluarkan suara berisik.'' sindir Rayen.
''Hah? apa om bilang? aku radio rusak? suaraku berisik? tega amat sih oom.'' rajuknya
''Udah jangan berisik! kalau kamu masih berisik om gk akan jalanin mobilnya.'' ancam Rayen.
''Iya yaudah! om Rayenku tersayang, aku gk akan ngomel lagi.'' tekan Niken namun dengan bibir yang mengerucut.
Walaupun Niken marah atau pun sebal dengan Rayen, tapi entah kenapa ia tidak bisa berkata kasar dengan laki-laki itu, jikalau pun ia sangat marah, maka Niken akan lebih memilih diam dari pada harus memaki pada omnya tersebut.
Kini Mobil milik Rayen sedang melaju membelah jalanan yang masih lumayan ramai ditengah kota malam ini,, cukup lama keduanya terdiam,sebenarnya Niken merasa sangat canggung dalam situasi seperti ini, entah kenapa dirinya yang biasanya banyak bicara dengan om nya tersebut, sekarang malah merasa canggung.
''Eem.. om,sebenarnya papa dan mama ada keperluan apa sih? kok mereka mendadak sekali perginya? lagi pula kenapa harus malam-malam seperti ini? apa gk bisa ditunda sampai besok pagi saja ya?'' tanya Niken penasaran.
''Om juga gk tau pastinya seperti apa Niken, tapi tadi papa kamu bilang kalau urusannya sangat penting, dan mungkin juga mereka besok baru akan pulang.'' jelas Rayen.
''Besok? itu artinya aku sendiri lagi dong dirumah? gk mau ah, lagian kok papa dan mama akhir-akhir ini sering sekali pergi bersama, gimana kalau ada orang jahat yang nyulik aku?'' ucap nya asal
''Om, aku tidur diapartemen om saja ya? aku males dirumah kalau gk ada papa dan mama.'' sambungnya.
''Baiklah terserah kamu.'' jawab Rayen sambil mencari jalan alternatif menuju apartemennya.
Dua puluh menit kemudian akhirnya mereka sampai diapartemen mewah, dimana selama ini Rayen tinggal,setelah memarkirkan mobilnya Rayen dan Niken langsung melangkahkan kaki menuju gedung yang menjulang tinggi tersebut.
Kini mereka sudah berada didalam lift.
''Rasanya sudah lama banget ya aku gk main keapartemen om Rayen, terakhir kali waktu papa dan mama pergi keluar negri beberapa bulan yang lalu, ucapnya
''Iya,'' jawab Rayen singkat.
Ting..
Setelah lift terbuka, Rayen dan Niken langsung keluar, dan menuju tempat dimana Rayen tinggal.
Setelah sampai Rayen langsung membuka pintu apartemennya dengan menggunakan kartu akses.
''Huh rasanya aku lelah sekali.'' ucap Niken sambil mendudukan bo*kongnya disofa tempat tinggal om nya tersebut.
Kalau kamu mau minum ambil dikulkas saja, om mau bersih-bersih dulu rasanya badan om lengket semua.'' jelasnya dan langsung berjalan menuju kamarnya.
Sedangkan Niken memilih untuk memejamkan mata, karna rasa kantuk yang mulai menyerangnya.
Lima belas menit kemudian Rayen keluar dari kamarnya dengan hanya menggunakan celana pendek dipadukan dengan kaos oblong berwarna putih.
Rayen melihat Niken yang tertidur diatas sofa.
''Ternyata gadis ini tidur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu, memangnya dia gk risih kali ya, tidur dengan gaun seperti itu.'' gumamnya, sambil melangkah mendekati Niken yang saat ini sedang tertidur di sofa tamu.
Rayen duduk disisi Niken, matanya terus memperhatikan wajah sang keponakan yang saat ini telah tertidur dengan pulas.Karna merasa tak tega,akhirnya Rayen mengangkat tubuh keponakannya itu kedalam kamar miliknya.
NEXT
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami