Selly Widya Menerima lamaran dan menikah dengan Rendi Nugraha, Selly merasa bahagia dan beruntung karena telah dipersunting pengusaha muda yang sukses. Setelah Ia hamil dan melahirkan semakin bertambah lah kebahagian mereka kala itu.
Namun siapa sangka kebahagiaan itu hanya sesaat saja, saat ia mengetahui bahwa Rendi sudah mempunyai seorang istri sah dan dia hanya istri siri nya saja, penderitaan nya bertambah tatkala anak yang sudah ia lahirkan diambil paksa oleh Rendi dan istri pertamanya, dan yang lebih mengejutkan nya lagi, Selly hanya dijadikan mesin pencetak anak, dikarenakan Mika istri pertama Rendi tidak bisa punya anak dan takut jika orang tua nya akan memberikan harta nya pada panti asuhan.
Akan kah Selly kuat menjalani hidupnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
Plaaakkkk..
Suara tamparan menggema diseisi ruangan, pertanda tamparan itu begitu keras. Rendi menampar keras Mika.
"Mas!! Apa-apaan kamu!! Tega kamu nampar aku!!". Pekik Mika sembari memegangi pipinya yang memanas akibat tamparan keras dari suaminya.
"Aku Muak sama ocehan kamu Mik!! kamu selalu maksa aku harus begini harus begitu! Aku capek, jujur aku bener-bener gak tahan!"
"Saat ini aku maaih berduka atas anak ku, Dia pergi gara-gara kamu yang gak becus jagain dia, kamu percayain semua nya sama baby sitter, kamu sibuk sama tubuh kamu yang takut gemuk!! Aku lelah mik!!"
"Setidak nya sekarang hargai keadaan disekeliling kamu, hargai aku sebagai suami kamu!!!. Tutur Rendi, Ia benar-benar meluapkan emosi nya yang selama ini ia pendam. Ia bosan harus selalu mengalah dengan istri nya itu.
Mika menatap tajam manik mata Rendi, tatapannya mengisyaratkan kemarahan dan kebencian.
"Kamu lupa siapa kamu sebelum sama aku!! Kamu itu bukan siapa-siapa Rendi Nugraha! Karna orang tua ku kamu bisa sukses!!". Ucap Mika dengan lantang.
Rendi diam tak bisa menjawab apa-apa, memang benar selama ini orang tua mika lah penopang dan pilar dari keberhasilan Rendi.
"Kenapa Kamu diam!!". tanya Mika dengan senyum mengejek.
Bima dan Selly hanya menonton mereka,bahkan Bagas yang yang masih setia berdiri didepan pintu ruangan pun ikut menyaksikan kemelut antara Mika dan juga Suami nya itu.
Selly benar-benar Muak melihat drama mereka.
"Cukup!!! jangan membuat drama disini aku benar-benar tak ada waktu melihat pertunjukan kalian, masih ada jasad anak ku disini, kalau kalian ingin bertengkar silahkan lanjutkan di rumah kalian sendiri!". Ucap Selly dengan nada datar , masih terdengar kalau dia habis menangis.
"Lo kuburin aja sana anak Lo, percuma Lo nangis darah dia gak akan bangun". Jawab Mika yang langsung melengos pergi dari sana.
Melewati Bagas yang masih berdiri mematung disana. Mika melirik sekilas kearah Bagas lalu membuang muka dan melangkah pergi.
Bagas nampak memberanikan diri memasuki ruangan dimana anak Selly berada.
"Turut berduka cita atas meninggal nya anak kamu ya?" Ucap Bagas sepenuh hati.
Bima melirik kearah Bagas.
"Dia Siapa Sell?". Tanya Bima.
"Saya Bagas, tadi dia menghentikan mobil saya di jalan demi bisa sampai kesini, maaf karna saya pikir dia itu komplotan begal atau pencuri". Tutur Bagas dengan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Iya gak apa-apa tuan, maaf karna saya tadi lancang, dan terimakasih juga karna sudah mengantarkan saya tepat waktu." Jawab Selly.
"Ayo Sell kita pulang, besok pagi kita kebumikan anak kita". potong Rendi menyela pembicaraan mereka.
*
Keesokan harinya setelah pemakaman Rey, Selly masih berdiam diri di teras kontrakannya, Ia masih mendekap foto Rey yang baru saja lahir, pandangannya tertuju ke halaman.
Bu Siska datang membawa segelas susu coklat dan berbagai cemilan.
"Nak.. Ini ibu buat kan coklat panas kesukaan kamu". Ucap Bu siska yang langsung duduk disebelah anak nya.
Selly tidak merespon, tatapannya masih sayu dan lurus kedepan.
"Selly.. kita sebagai manusia sudah punya jalanl nya masing-masing nak.. dengan cara apa kita dijemput, dan diumur berapa itu sudah menjadi rahasia Allah. Jangan bahagia berlebihan jangan pula bersedih berlebihan". Ucap Sang Ibu menasehati.
Selly mengambil napas nya panjang.
"Terus berfikirlah dengan positif untuk sang Maha Pencipta kita yaitu Allah SWT, dia sebaik-baik perencana nya Nak".
"Bu.. Selly bukan tidak terima dengan takdir, Selly baru menggenggam tangannya , tapi kini itu sudah terlepas jauh selamanya". ucap Selly parau.
"Sudah nak..ikhlaskan". mereka berdua berpelukan.
Ditempat lain, Rendi dan Mika masih sering berdebat soal masalah anak.
Disela perdebatan mereka tiba-tiba..
"Kalian ini gimana sih ,anak bisa sakit dan meninggal kok gak kasih tau kami". Tanya pak Adam papa nya mika.
"Iyaa, kami kan mau lihat cucu kami yang terakhir kali Ren, Mika". Timpal Bu Jenny, mama nya Mika.
"Maafin kami Ma,pa.. Rey meninggal tadi malam, dan kami kebumikan tadi pagi". ucap Rendi dengan suara Lirih.
Pak Adam mendekati Rendi, memeluk memantu nya.
"Kamu harus sabar Ren.. InsyaAllah akan digantikan dengan yang lain, ikhlaskan dia sudah bahagia disana". Ucap Pak Adam menenangkan menantunya. Rendi kembali terisak dengan ucapan mertua nya ini, mertua nya memang sangat baik, itulah kenapa Rendi selalu tak bisa berbuat apa-apa pada Mika. Pak Adam termasuk orang yang banyak berjasa pada kesuksesan Rendi, namun Mika selalu memanfaatkan untuk menekan Rendi.
Bu Jenny mendekat kearah putrinya, Ia heran kenapa Mika justru tak sedih sama sekali, sebagai seorang Ibu yang mengandung dan melahirkan seharus nya dia orang pertama yang paling merasa kehilangan , karna bagi seorang Ibu, anak adalah separuh jiwa nya.
"Mik.. Kamu kok biasa aja sih anak kamu baru aja meninggal, malah santai dan ngecat kuku gini". Tanya Bu Jenny penuh selidik.
Rendi dan Pak Adam nampak menoleh bersamaan ke arah Mika.
Mika yang ditanya begitu jadi salah tingkah ,dan lanhsung memasang ekspresi sedih.
"Ma.. Siapa sih yang gak sedih kalau kehilangan anak.. semua orang juga sedih ma, Mika cuma berusaha ikhlas aja atas apa yang terjadi, mungkin cuma sampai sini saja Rey bisa kami dekap". Jawab Mika dengan ekspresi sesedih mungkin. Rendi menatap Mika dengan perasaan geram, bagaimana bisa ia terjebak dengan perempuan yang licik dan berhati batu seperti ini.
Bu Jenny menangkap tak ada sama sekali rasa sedih di raut wajah Mika, bahkan kata-kata nya juga tak mencerminkan kalau dia benar-benar sedih, Bu Jenny paham betul perangai Mika.
Tapi enatah kenapa kali ini ia menaruh rasa curiga pada putri nya.
Saat acara makan siang di Rumah Mika dan Rendi, suasana hening.
Bu Jenny menatap kembali putri nya dan menantunya bergantian, disini keliahatan sekali Rendi jauh lebih sedih ketimbang Mika, raut wajah Rendi benar-benar memperlihatkan. seorang Ayah yang kehilangan putra nya. Sedankan Mika tidak demikian.
"Mik.. Sebenar nya Rey sakit apa?". Tanya Bu Jenny lagi..
"DBD Bu". Jawab Mika Singkat.
"Kok Bisa, apa kamu tidak memperhatikan disekeliling nya banyak nyamuk atau mungkin dia kedinginan?".
"Ya mana Mika tau Bu, kan Yang urus Ba_". Mika menutup mulut nya saat ia sadar ia sudah keceplosan.
"Maksud kamu apa?". Tanya Pak Adam.
"Kamu pake jasa Baby sitter?". Timpal Bu Jenny lagi. Mika diam ia bingung harus jawab apa.
"Ren..". Pak adam bertanya lagi, Mika melihat kearah Rendi dengan memelototi nya.
Rendi menghela napas panjang.
"Iya Pa, Mika pakai jasa Baby Sitter".
mungkin jodoh selly si dosen🤭
next thor semangat
(ya walaupun iya ya)🤭
tp ternyata oh ternyata anggia masih cinta ama bagas dan berharap balikan lg😅
aduh selly kasihan amat sih nasip kmu😰
semoga kmu mendapatkan jodoh yg baik
agar kmu bisa bahagia kembali 🤲
Tp aku penasaran banget ntar selly akhirnya ama siapa ya🤔🤭
next thor semangat
aku kangen thor🤭
next thor semangat
next thor semangat
klau bener kayaknya bagas gk baik deh kelakuan nya
semoga selly berjodoh dengan org yg bener² mncintainya dan baik hatinya🤲
next thor semangat
next thor semangat
next thor semangat
dan biar selly ama bagas🤭
next thor semangat
next thor semangat
makin penasaran aku jd nya
next thor semangat
next thor semangat
next thor semangat