harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 30
jam sudah menunjukkan pukul 04:40, tapi Lauris belum juga pulang. Aurel duduk di kursi teras menatap lurus kedepan, tepatnya pada gerbang rumah mereka. sudah jam Aurel duduk disini, namun belum juga ada tanda tanda Lauris akan pulang.
" seru banget keknya pacaran" gumam Aurel.
" cowok emang nggak bisa di percaya ya, pas minta maaf kek serius benar tu muka. tapi nyatanya sifat aslinya ya tetap gitu "
Jujur saja, Aurel sempat luluh dengan pejuang Lauris meminta maaf padanya sampai segitunya. Bahkan Aurel hampir saja jatuh cinta melihat perjuangan Lauris yang tidak pernah menyerah.
Namun dia melupakan satu hal. Lauris tetap lah milik Caca, mereka saling mencintai. Mereka sudah lama bersama jauh sebelum Aurel datang ke kehidupan Lauris.
Tapi kenapa? Rasanya sangat sakit saat membayangkan wajah bahagia Lauris saat bersama caca, membayangkan bertapa lembutnya Lauris memperlakukan Caca. sangat berbeda jika dengannya.
" nggak lama lagi Aurel, satu bulan setengah lagi. Setelah itu Lo bisa hidup sendiri, nikah sama orang yang Lo cintai" ujar Aurel pada dirinya sendiri. Aurel memejamkan padanya untuk menenangkan pikirannya.
Brummm
suara motor membuat Aurel membuka matanya dan melihat ternyata Lauris sudah pulang. Aurel tidak ingin peduli, dia bersikap cuek saja. namun Lauris menghampirinya.
" ngapain di luar? baru selesai hujan loh rel, dingin. nanti Lo masuk angin" ujar Lauris.
wajah Aurel tetap datar tanpa menatap Lauris. dalam hatinya dia mencibir " ngomongnya kek suami perhatian aja, aslinya habis selingkuh "
entah bisa di sebut selingkuh atau tidak. karena pada dasarnya caca dan Lauris lebih dulu pacaran dari Lauris menikah dengannya. tapi tetap saja dia istri sah kan?
Lauris menghela nafas berat. sampai hari ini pun Aurel masih bedah marahan dan mengabaikannya. Baru kali ini dia menemukan orang yang betah marahan selama ini.
" Aurel" panggil Lauris namun tetap di abaikan " cuaca lagi dingin, masih gerimis. Masuk kedalam aja biar nggak masuk angin"
tidak ada respon, tetap di abaikan. Seperti orang bisu memang Aurel ni.
Lauris berdecak kesal, lalu dia mengendong Aurel seperti karung besar membawa Aurel masuk.
" arghhhhh!" pekik Aurel saat merasakan tubuhnya di angkat " Lauris turunin gw!"
Aurel memberontak meminta di turunkan. Dia bahkan memukul mukul punggung Lauris, namun Lauris sama sekali tidak terganggu. dia malah berjalan lurus memasuki kamarnya lalu melempar Aurel ke atas ranjang.
Di benar benar di lempar, sampai tubuh Aurel sedikit terpental. " gila Lo!" pekik Aurel marah.
" iyaa, gw gila gara gara Lo" balas Lauris.
" ngapain salahi gw? Setelah Lo asik berduaan sama pacar Lo, sekarang Lo mau nuduh gw? "
lauris menatap tajam Aurel, dia perlahan naik ke atas ranjang lalu menindih tubuh aurel. Kedua tangannya menahan tangan Aurel di sisi kiri dan kanan.
" mau ngapain Lo?" tanya Aurel mulai panik.
Dia nggak mau ya mengorbankan keperawanannya untuk suaminya yang sebentar lagi akan menceraikannya. meskipun nanti Aurel berstatus janda, dia ingin mendapatkan julukan janda perawan.
" gw sama Caca udah putus dari beberapa hari yang lalu" ujar Lauris menjelaskan. Matanya fokus menatap wajah Aurel yang terlihat takut.
" gw nggak percaya, tadi aja Lo berduaan sama dia sampai pulang sore begini"
" ada gw bilang gw mau pacaran sama Caca?" tanya Lauris " gw udah bilang bakal pulang telat hari ini, setidaknya Lo nanya dulu kenapa gw pulang telat, bukan malah berasumsi sendiri "
Aurel terdiam, memang benar kata Lauris, seharunya dia bertanya dulu. tapi tadi di sana memang ada Caca kan? Dan Aurel juga lagi marah jadi tidak mau terlihat peduli.
" terus Lo kenapa telat pulang?" tanya Aurel akhirnya. Jujur saja dia penasaran.
lauris tidak lansung menjawab, dia menatap kedua mata Aurel yang juga menatapnya " gw habis kasih pelajaran sama orang yang nyebarin berita hoax tentang Laura"
Benarkah? ah! Laura malu sendiri karena sudah salah paham dan bersikap seperti istri yang sedang cemburu. Duh! Jadi malu kan.
" minggir! Gw mau masuk kamar" ujar aurel. dia ingin segera pergi dari sana.
" Lo udah maafin gw kan?" tanya Lauris melemah.
Aurel mengangguk pelan, tidak ada lagi alasan untuk dia marah. " iyaa" jawab Aurel.
Lauris tersenyum, dia menjatuhkan tubuhnya di atas Aurel memeluk istrinya itu " gw hampir gila mikirin gimana caranya biar Lo nggak marah lagi sama gw" bisik Lauris tepat di telinga Aurel. Membuat seluruh bulu kuduk Aurel meremang.
" kenapa Lo sampai segitunya? Seharunya Lo abai aja. sebentar lagi juga kita bakal Cerai" ujar Aurel.
lauris semakin mengeratkan pelukannya saat mendengar kata cerai dari Aurel. tidak! dia tidak ingin bercerai. dia ingin selamanya dengan Aurel.
Berpelukan dengan Aurel rasanya nyaman dan jauh berbeda saat berpelukan dengan Caca. Berada di dekat Aurel membuat jantung Lauris berdetak kencang. Saat berjauhan dari Aurel dia selalu merasa rindu dan ingin segera bertemu.
Yaa, Lauris tahu. Ini lah cinta, ini lah cinta yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
" itu nggak akan pernah terjadi" ujar Lauris.
Membayangkan mereka cerai saja sudah membuat Lauris takut. apa lagi membayangkan nanti Aurel akan menikah dengan Kevin. sungguh! Hatinya panas.
Lauris mengakat wajahnya lalu menatap Aurel dengan tatapan dalam. " gw nggak akan pernah cerain Lo Aurel" ujar Lauris serius.
mata Aurel menatap manik mata Lauris, mencari kebohongan Disana. namun sialnya bukan menemukan kebohongan, dia malah menemukan tatapan Lauris yang begitu tulus padanya.
Jantung Aurel berdegup kencang. dia tidak tahu harus merespon bagaimana. dia tidak tahu bagaimana perasaannya sebenarnya. apa dia masih mencintai Kevin atau tidak?
tapi yang jelas, mendengar ucapan Lauris barusan membuat Aurel senang. Hatinya diam diam merasa lega.
Aurel cemburu saat Caca bersama Lauris. Aurel kesal saat membayangkan Caca dan Lauris bersama. Aurel marah saat Lauris bersikap lembut pada caca dan malah sebaliknya jika bersamanya.
apa memang dari awal pernikahan mereka Aurel sudah mulai jatuh pada Lauris? tapi Aurel baru menyadarinya sekarang? apa iya?
" kenapa?" tanya Aurel pada Lauris.
" karena gw, cinta sama Lo"
" secepat itu?" tanya Aurel
" apanya yang cepat sayang? Kita sudah menikah hampir 2 bulan "
Wajah Aurel jadi memerah tomat mendengar kata sayang dari Lauris. Gila! Jantungnya berdetak dengan ritme yang cepat seolah minta di keluarkan dari sarangnya.
" ma-maksud gw, nggak terlalu cepat Lo move on dari Caca?" ujar Aurel gugup. dia mengoreksi pertanyaannya.
Lauris tersenyum, senyuman yang mampu membuat Aurel terpesona " memang dari awal gw nggak cinta sama dia"
Aurel tidak mengerti, tapi dia juga tidak ingin mengerti. yang jelas sekarang Lauris mencintainya kan? Dan dirinya juga mencintai Lauris, maybe.