Ayunda menerima kekurangan suaminya hanya bekerja bengkel saja. Walaupun kehidupan mereka pas-pasan.
Ayunda sangat sabar menghadapi sikap suaminya selalu menurut kepada ibu dan kakak iparnya juga.
Sanggupkah Ayunda bertahan menghadapi sikap keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta maaf
"weshhh, pagi-pagi tu wajah udah kusut aja. Apa jampi-jampi nya gak manjur,". Ejek Regan kepada temannya.
"Ck,lagi bete aku,". Jawab Ayunda
"Bete kenapa,cerita ke abang,". Regan, langsung cengengesan menggoda Ayunda.
"Abang, Abang.kemarin mantan suami minta rujuk,".
"Apa, terus-terus kamu jawab apa,". Regan, sangat penasaran jawaban Ayunda.
"Yah,aku tolak. Adek gak mau masa mungut yang bekas bang,hahahaha,". Ayunda, tertawa lepas
"Elehh, ngapain dia minta rujuk. Istri satu aja gak habis mau nambah lagi,".
"Istrinya baru meninggal kemarin,malamnya pas selesai tahlilan minta rujuk sama aku,".
"Gila, istri baru meninggal malah mikir rujuk. Di gentayangan istri tau rasa,".
"Makanya,gak ada etika banget Gan, mau-maunya aku dulu nikah sama dia. Kalau bisa di putar ulang gak bakalan aku terima,".
"Karena kamu itu bodoh yu,hahaha,".
Plakk
"Auuuu, sakit yu. KDRT ni,". Kekehnya
Ayunda, langsung menampar lengan temannya. "Matamu KDRT,".
"Aku pergi dulu,masih ada acara makan-makan bersama keluarga besar,by,". Pamit Regan.
Ayunda,hanya menatap Regan,dan menghilang di balik pintu ruang kerja Ayunda.
******
"bu, bagaimana ini. Ayunda,gak mau rujuk sama aku,". Keluh Hendri.
"Emang kamu mau balikan lagi sama Ayunda,". Tanya sang kakak.
"Iya,kak. Lagian Ayunda, sekarang udah sukses kerja di kantor dengan jabatan bagus,". Ujar Hendri
"Iya juga, sayangkan uangnya di diamkan mending buat kita shoping-shoping,". Sahut Neli.
"Nanti coba ibu bicarakan sama Ayunda, semoga saja dia mau,".
"Jangan lama-lama bu,". Pinta Hendri.
"Aku mau ngasih kabar buat kalian,". Ucap Ambar.
"Kabar apa,". Tanya sang ibu.
"Aku mau menikah sama Johan,anak juragan sapi,". Ucap Ambar,membuat semua orang tercengang.
"Kamu, kamu yang benar Ambar.anak pak Tejo kan,". Tanya sang ibu.
"Iya bu,anak pak Tejo,". Ujar Ambar.
"Kamu memang anak ibu yang sangat berbakat mbar, ibu senang mendengarkannya,". Puji sang ibu
"Selamat yah kak,aku senang dengarnya. Semoga kak Neli, juga dapat calon yang kaya raya seperti kak Ambar,".
"Doakan saja Hen,". Jawab Neli.
sial, kenapa kak Ambar, selalu beruntung bahkan dia mendapatkan Johan,aku harus mencari lelaki yang jauh lebih kaya lagi,batin Neli.
"kapan dia melamarmu nak,". tanya sang ibu
"Lusa bu, semoga cepat acara pernikahan nya,aku sudah gak sabar menjadi menantu satu-satunya dikeluarga pak Tejo,". ucap Ambar.
"wahh,bagus kalau cepat nak,ibu mau ketempat bu RT. Agar dia cepat-cepat membeli warung makan itu supaya dapat uang untuk menyiapkan acara Ambar,".
Terlihat jelas raut wajah bu Sari, sedang berbahagia saat anaknya akan menikah dengan seorang anak juragan sapi.
"Iya bu, jangan lama-lama,". Ujar Hendri.
Bagus dong,kalau kak Ambar, menikah dengan Johan,aku juga bisa menikmati uang juragan sapi,batin Hendri.
Tak butuh waktu lama bu Sari, telah sampai di rumah ketua RT.
"Ehh,ada bu Sari,". Kata Jumi,bu RT setempat.
"Ahhh,gini bu Rt kapan yah kepastiannya untuk membeli warung makan yang kami jual,". Ujar bu Sari,ia nampak tak sabar.
"Sebenarnya kamu jual berapa,". Tanya Jumi
"Seratus juta, bagaimana,". Jawab Bu sari kepada Jumi
"Mahal banget,aku punya uang empat puluh juta,masa mahal sih kan kita masih tetangga gak jauh amat. Aku liat warungnya juga lama gak di cat ulang atau di perbaiki gitu, gak terlalu besar juga,masa semahal itu". cerocos bu RT
"Kalau begitu aku bicarakan dulu sama anak-anak,". Bu Sari, bingung mendengar penawaran Jumi,ia sengaja untuk mengerjai bu Sari
Empat puluh juta, dikit amat.tapi bagaimana lagi takutnya lama kelamaan gak laku,batin bu Sari.
"iya,jangan lama. Saya bisa berubah pikiran lo,aku ikut kerumah mu saja biar enak gak balik-balik,". Ujar Jumi,ia sengaja menakuti Bu sari
"Baik,ayo kita kerumah,". Ajak bu sari kepada Jumi.
Kini mereka melenggang kan kaki menuju rumah siti kini telah menjadi milik bu Sari.
Ngambil harta orang bangga,batin Jumi.
Benar saja diruang tamu masih ada anak-anaknya bu sari.
"apa bisa di naikin sedikit bu RT harganya,". ujar Hendri.
"uang aku cuman segitu Hen,kalau gak mau juga gak papa,gak maksa aku.kan masih banyak yang lain,". jawab bu RT dengan santainya.
"gak papa bu,karena kami butuh uang cepat ya sudah kita deal,". sahut Ambar. bahkan yang lain juga menyetujuinya.
Mereka pun membahas masalah harga,hingga mentok di empat puluh juta. Jumi tersenyum kecil di sudut bibirnya, karena berhasil mendapatkan harga segitu,dia pun langsung membayar dengan uang cash milik Ayunda.
Malam hari, Ayunda. mendatangi ketempat bu Rt,karena sudah memberikan kabar bagus.
"Ini sertifikatnya yu,". Bu RT langsung ketempat Ayunda,untuk memberikan sertifikat tanah itu.
"Makasih banyak bu RT,ini upahnya,". Ayunda, memberikan sebuah amplop yang berisi uang.
"Wah, kapan-kapan kalau mau minta bantuan tinggal bilang aja yu,". Tawar bu RT.
"Pasti banget bu,asal semuanya beres,". Kekeh Ayunda.
******
Sebelum berangkat pagi, Ayunda. Tengah kedatangan tamu siapa lagi kalau bukan mantan sang mertua.
"Ibu ke sini mau minta maaf atas kesalahanku selama ini yu,". Lirih bu Sari dengan mata berkaca-kaca.
Oh,mau akting denganku.baik akan aku beli akting murahan mu bu,batin Ayunda.
"Tenang saja bu,aku Sudah memaafkan kalian sebelum ibu meminta maaf kepadaku,".
Ck, sombong sekali kamu yu,coba kamu masih miskin kaya dulu mana mau aku minta maaf merendahkan diri, batin bu Sari. Ia tengah geram.
"Terimakasih nak Ayu,ibu jadi malu kepadamu bahkan ibu bingung mau minta maaf bagaimana lagi, takutnya kamu tidak ikhlas,". Kini Bu sari, menangis tersedu-sedu.
Harus dengan air mata biar Ayunda, percaya,batin bu Sari.
"Ya ampun bu, sampai nangis segala jadi terharu aku,". Ingin sekali Ayunda, tertawa namun ia tahan.
"Tidak apa nak,ibu memang salah,". Kini malah memeluk Ayunda.
Membuat Ayunda,kaget tengah kebingungan kenapa sampai memeluk segala.
Wangi banget parfum Ayunda,pasti ini sangat mahal,batin bu Sari. Tengah tersenyum di pelukan Ayunda.
Ayunda,merasa risih dengan pelukan mantan mertuanya apa lagi pagi-pagi pasti bu sari,belum mandi masih bau kecut.
"udah,bu.jadi gak enak sampai peluk segala,". Kekeh Ayunda,mencari alasan untuk melepas pelukan dari mantan mertuanya itu.
"Ayu,gak bisa lama-lama bu, soalnya mau berangkat kerja,nanti malah di pecat kalau telat,".
"Oh,maaf. Ibu,jadi lupa. Ya sudah kamu berangkat cari uang banyak-banyak,". Ujar bu Sari,tengah kecoplosan berkata.
"Maksudnya bu,". Ayunda, melirik langsung ke arah mantan mertuanya.
"Ah,tidak apa-apa. Maksud ibu hati-hati dijalan,". Elaknya
Ck,dia kira aku tuli,batin Ayunda.