Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.
Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.
Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.
Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.
Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.
__
Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”
Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba
❤️My Startling Destiny❤️
#Arsy_La13:-*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18 [Aku Salah.]
Lany, Ia baru saja melakukan boarding pass begitu tiba di Bandara Internasional Miami. Setelah semalam ia menginap di Miami Internasional Airport Hotel.
Kini ia tengah berjalan ke arah lounge, yang mana di setiap sudut ruangan luas itu sudah dipenuhi dengan orang-orang yang mungkin akan melakukan perjalanan, entah itu penerbangan domestik maupun internasional. Masih sepagi ini saja orang-orang sudah begitu ramai memadati bandara. Hal itu tentu membuat ia menyeret kopernya ke sudut lounge, yang terdapat sebuah kursi tunggu yang sedikit sunyi dibandingkan tempat lainnya. Lany memilih duduk seorang diri, sedikit tersembunyi di ujung ruang yang begitu luas. Alias dipojokan.
Gadis berkuncir satu itu duduk sambil mengatur napas. matanya sedikit bengkak akibat menangis sepanjang malam.
Ia lalu meraih hp dari saku celana jeans yang dikenakannya. Mulai menscroll hp, membaca satu persatu timeline di layar ponselnya. Saat sebuah notifikasi grup masuk dan itu mampu membut paginya tersenyum ceria, sedikit ceria dari sebelumnya.
Cruise Squad Grup
Celin : Morning, Sudah waktunya bekerja.. Terkhusus untuk mu, Lan. Safe Flight sampai tujuan, aku akan merindukan mu!”
Fedro : Safe Flight Lan, GBU (God Bless You)
Lexi : GBU your flight !”
Zao liu : We will be miss you Lan!
Xander : Save Flight and take care my lil sista!
Emma : Safe flight sista!
Agnesia : Lany, I miss so much🥺!
Celin : Lan, Louis minta maaf karena semalam nggak bisa antar kamu..
Lany : Big Hug all😭
Lany : Bilang, santai aja Cel! Aku ngerti kok.
Louis : Halo, Lan. Maaf ya, semalam tak bisa mengantarmu, We will be miss you so much Lany!
Hampir dari semua pesan chat group tersebut berisi ucapan selamat padanya. Karena rasa rindunya membuat ia kembali menitihkan air mata.
Namun, secepat kilat ia mengusap air matanya ketika mendengar suara announcement yang memberi tahukan jika penerbangan menuju Indonesia akan segera berangkat dan penumpang diarahkan bersiap di Departure hall.
Ia pun beranjak, disaat yang bersamaan ponselnya kembali berdering, bertanda panggilan masuk. Tapi dari nomor yang tak dikenal. Tentu ia sama sekali tak berniat mengangkatnya, apalagi dari orang tak dikenal bahkan tanpa profil.
Namun bukannya berhenti, panggilan tersebut justru kembali berdering sampai beberapa kali. Bersamaan dengan itu, mucul sebuah notifikasi dari nomor tak dikenal itu mengirimkan beberapa pesan.
“Jangan pergi tanpa aku!" Aku akan menikahimu, Lan!"
“Aku ikut kamu sekarang!”
Cih, Lany berdecih kesal. melihat isi pesannya saja tentu ia sudah tahu siapa si pengirim. Tanpa berniat menjawab atau membalas pesan tersebut. Ia justru mengumpat kesal, bahkan pelupuk matanya kembali berair hanya karena tahu sumber si pengirim pesan yang tak lain dan tak bukan adalah Alandra. Lany begitu membenci pria yang telah menghancurkan hidupnya itu. Mengingat namanya saja sudah membuat hatinya sakit begini, apalagi jika mengingat semua kejadian yang menimpa nya tidak lain dan tidak bukan adalah karena nya.
...__...
Alandra, setelah mengetahui jika crew member yang dipecat itu adalah Lany. Ia pun langsung pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasan lebih lanjut dari Celin, bahkan sama sekali tak mengucapkan terimakasih.
Pagi itu ia langsung turun dari kapal, mencari taksi dan akan pergi ke bandara, menemui Melany. Ia tidak akan membiarkan gadis itu menanggung semuanya seorang diri. Jelas-jelas di sini ia lah yang paling bersalah.
Setelah hampir beberapa menit berkendara akhirya taksi yang ditumpangi sampai di Bandara. Andra langsung bergegas masuk, menelusuri setiap ruang, mulai dari boarding pass, lounge bahkan sudah dihampirinya.
Besar harapannya untuk bisa bertemu dengan Lany atau bahkan untuk minta maaf atas apa yang menimpanya.
Ia sudah mencoba melakukan berbagai cara, mulai dari menghubungi nomor telepon yang Lany berikan atau bahkan mengirim pesan pada sosial media gadis tersebut. Beberapa kali ia mencoba mendial nomor Lany, tersambung namun sama sekali tak disangkat. Membuat perasaannya kian tak karuan.
Pesanpun sudah ia kirimkan, namun sama saja. Pesannya hanya diread tanpa ada balasan.
Akhirnya setelah berkali-kali mencoba menghubungi namun tak ada jawaban, ia memutuskan untuk kembali mencari Lany.
Dengan gusar, ia terus berjalan. Hingga tanpa sadar, diujung lounge ia melihat seseorang yang dikenalnya tengah menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. Wajar saja, ia dipecat dan itu semua karenanya..
Dengan sorot mata tajam, gadis berkemeja putih itu langsung menyeret langkah dan kopernya secara kencang. Menghindari bayang-bayang momok mengerikan yang begitu ia benci. Berusaha menjauh dari Andra. Ya, dia tidak ingin melihat wajah -cowok aneh- itu lagi.
Namun langkahnya kalah secepat oleh Andra. Seperti menggunakan sepatu super. Lany bisa merasakan telapak tangan melingkar di lengannya. Ya, Andra menyusulnya dan mencekal tangan Lany. Gadis itu sempat memberontak. Menghempaskan tangannya begitu kuat. Sayang beribu sayang, tenaganya yang tak seberapa itu, tentu tak bisa menyingkirkan tangan Andra.
“Alandra lepas!” teriak Lany memberontak, ia bahkan memukuli dada Andra, juga beberapa kali menendang kakinya agar pria itu mau melepaskannya.
“Lan, aku minta maaf!” Andra terdengar mengiba. Ah entahlah, itu sungguhan atau tidak. Yang jelasnya dia tak ingin percaya. Memangnya siapa yang mau percaya, Andra bukannlah orang penting!
“Maaf!"
“Aku salah! Aku tidak tahu jika semuanya akan seperti ini!”
“Cih..” Lany memutar malas, ia benar-benar muak berbicara dengan pria itu
“Iya, ini emang salah kamu!!” Dengan amarah yang menggebu, Lany menatap Andra dengan penuh kilatan amarah “Kamu yang bikin aku kayak gini, Andra!”
Sekali lagi Lany memukuli dada Andra, bahkan menendang tulang keringnya secara berulang. Namun pria itu tetap tak bergeming. Ia seperti membiarkan Lany menumpahkan kekesalannya.
“Kalau saja hari itu aku nggak nekat nolongin kamu yang lagi mabuk! Kalau saja waktu itu aku mau nunggu Lexi, mungkin kejadiannya nggak akan begini, Arggggh!!”
Melihat Lany yang berteriak histeris seperti itu, membuat Andra langsung menariknya ke dalam pelukannya. Berusaha menyembunyikan Lany dari mata orang-orang yang menatap heran. Andra berusaha menenangkan Lany di dada bidang kokoh miliknya.
“Maaf, maaf, maafin aku!!”
“Iya Aku salah! Aku yang salah, Lan!"
Andra terus melafalkan kata maaf secara berulang, mengelus puncak kepala Lany yang dalam sepersekian detik menangis dan menumpahkan kekesalan di dalan pelukannya. Masih sambil memukul kecil dadanya.
Lany benar-benar lemah. Amarah, kekesalan dan kerapuhan telah membuatnya tanpa sadar menerima pelukan dari orang yang begitu dia benci.
“Kamu, jahat. Huuuhuuu.. Kamu jahat, hiksss” samar-samar Andra mendegar ucapan Lany yang masih menempel di pelukannya.
“Kenapa harus aku? Kenapa harus kamu? Kenapa harus kita?” Bukan hanya memukul, bahkan kini Lany mulai meremas, mencakar dan mengguncang tubuh Andra. Amarah dan kerapuhan telah membaur jadi satu.
“Dari 2759 Cabin yang ada di sana, kenapa kita harus ketemu dan berujung pada kejadian itu, hah, kenapa?” Begitu tersadar Lany langsung mendorong tubuh Andra.
Andra yang hilang keseimbangan hampir saja terjatuh.
Pria berbaju hitam itu menatap Lany dengan perasaan campur aduk, kemudian menunduk setelahnya. Rasa bersalah karena telah mengahancurkan hidup anak gadis orang menyeruak ke dalam hatinya. Megalir menggerogoti setiap bagian tubuhnya, hingga membuat ia hanya mampu terdiaam dan membisu. Sarafnya seperti kaku dan tak berfungsi. Melihat Lany seperti itu, benar-benar membuatnya merasa bersalah.
“Aku benci kamu! Seandainya setelah kejadian itu, kamu nggak usah nyariin atau bahkan temui aku. Mungkin kejadiannya nggak akan seperti ini!”
Lany membenci Andra dengan seluruh hidupnya. Ia menyesali pertemuan singkat tak terduga yang berujung petaka. Membuat kehidupan aman tentramnya yang mulai damai selama hidup di kapal harus hancur seketika hanya karena sebuah kesalahan satu malam yang Andra lakukan. tanpa sengaja membuatnya masuk dan larut dalam sentuhan itu.
“Kamu adalah takdir terburukku yang mengejut!!!” tuding Lany kemudian melangkah pergi saat mendengar suara announcement kembali menggema di seantero gedung.
Andra yang melihat itu hanya bisa menggeleng! Mulutnya seakan telah membisu sungguhan. Ia sama sekali tak bisa mengeluarkan sepatah katapun setelah mendengar semua Kata-kata yang keluar dari mulut Lany.
Ia benci saat dimana dirinya mendadak idiot seperti ini
“Argggggght!” Andra mengusap rambut dan wajahnya secara kasar saat melihat sosok Lany sudah menghilang dibalik departure hall.
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Rival menikah dengan Riana aja
lanjut terus kak 💪🤗
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir