My Ex Husband

...Flash back 14....

...••••••...

Setelah selesai berendam, akhirnya Anna keluar hanya menggunakan bathrobe dan rambut panjang brantakan yang ia urai begitu saja.

"Apa rasa sakit nya benar-benar mengganggu mu?"David berjalan menghampiri, ketika melihat cara berjalan Anna sangat berbeda.

Anna menatap David sebentar, lalu menganggukan kepala nya dengan mengulum bibir nya kuat-kuat.

"Rasa nya sedikit tidak nyaman."Anna mengeluh.

"Baiklah, biar ku bantu lagi!"kata David.

Pria itu langsung membungkukkan tubuh nya, lalu kembali mengangkat Anna, dan berjalan menuju sofa.

"Kita harus sarapan ke bawah, apa kamu bisa?"David kembali berbicara, kemudian menurunkan Anna, dan membiarkan istrinya itu duduk dengan nyaman.

David berjalan kembali ke arah lemari, membawa satu handuk kecil dan segera kembali mendekat ke arah Anna.

"Saya tunggu disini saja, bapak tidak apa sarapan sendiri?"ucap Anna.

Pria itu tersenyum, lalu duduk tepat di samping Anna, dan mulai mengeringkan rambut istrinya itu.

"Rasa nya aneh, ketika seorang istri memanggil suaminya seperti itu!"jelas David.

"Aku bingung!"sergah Anna.

"Boleh aku saran kan sesuatu?"David menatap Anna.

"Boleh!"Anna menganggukan kepala nya. "Biar ku keringkan sendiri."Anna mulai menyentuh handuk kecil itu, namun David menepis tangan nya.

"Biar aku saja!"sergah David.

"Sekarang bapak juga bersikap seperti ibu, dan ayah! berlebihan."ujar Anna.

"Anna, stop it! jangan terus menerus memanggil ku bapak! ayolah, itu aneh."David terkekeh pelan.

"Baiklah, baiklah!"Anna merucap. "Jadi apa!?"Anna memutar tubuh nya, hingga mereka kini berhadapan.

David meletakan handuk kecil itu di pinggiran sofa, lalu ia berpikir.

"Mas, mungkin. Tapi kalau ada usulan lain boleh juga!"kata nya sambil tersenyum.

"Ih, udahlah. Bapak aja!"Anna bercanda.

"Astaga! itu aneh."David kembali tertawa lepas, sampai membuat Anna pun ikut tersenyum.

Seorang pria yang selalu terlihat kaku, bersikap dingin, tampa raut wajah berbinar sedikit pun apalagi senyuman manis.

Kini semua nya berubah, David mulai banyak tertawa, dan tentu nya bersikap sedikit lebih manis dari pada biasa nya.

"Ann?"David membuyarkan lamunan nya.

"Ah, iya?"Anna kembali fokus.

"Panggil saja mas!"ucap David.

"Mas?"

David menganggukan kepala.

"Iya, panggilan itu lebih baik dari pada kamu memanggil ku bapak!"kata nya. "Baiklah, cepat pakai baju mu, kita pergi sarapan, atau sarapan yang lain lagi!?"David menyeringai.

"Aku disini saja, pergilah. Tapi aku titip yah, tolong bawa sesuatu kalau kamu selesai."pinta Anna.

"Tidak mau menemaniku sarapan?"

Anna menggelengkan kepala nya.

"Bukan tidak mau, tapi aku merasa pangkal paha dan bagian perut bawah ku kurang nyaman, mas."jelas Anna.

Dia semakin menggemaskan ketika memanggilku seperti itu, apalagi pipi nya! lihatla dia sangat cantik. ucap David dalam hati nya.

"Kalau begitu, aku akan memesan nya disini saja,"ujar David. "Cepat pakai baju mu, atau aku tidak akan bisa menahan nya lagi!"

Pria itu bangkit, lalu berjalan mendekat ke arah telfon, untuk segera memesan makanan di Hotel tempat nya menginap.

"Jangan dulu, nanti aku benar-benar tidak bisa jalan!"cicit Anna dengan pipi yang sudah memerah.

...•••••...

Tok, ... Tok, ...

"Resepsionis!"

Teriakan di luar sana sangat jelas terdengar, sampai membuat David segera beranjak untuk membukakan pintu.

Klek!

"Terimakasih."David berucap.

Pintu kamar nya kembali di tutup, lalu David kembali berjalan ke arah sofa, meletakan beberapa kota makanan di atas meja.

"Aku hanya pesan nasi goreng, sosis, sama pasta."kata nya.

Anna mengangguk.

"Aku lupa tanya kamu suka makan apa tadi!"

"Aku, suka kamu!"ujar Anna, lalu tersenyum.

David tertegung, mata nya sampai membulat sempurna ketika mendengar penuturan istrinya.

"Biasa aja! nanti mata nya copot itu."ledek Anna kemudian dia tertawa.

"Kamu mulai gombal."cicit David.

"Iya maaf, makanlah! nanti lambung mas keburu protes."kata Anna yang langsung di jawab anggukan oleh David.

Pria itu mulai membuka wadah makanan pesanan nya.

"Maaf jika sikap ku kemarin membuat mu kurang nyaman, aku hanya terkejut dengan ke inginkan ayah."suara David lirih.

Anna yang sedang sibuk menikmati makanan nya pun hanya tersenyum, ia cukup paham dengan alasan David.

"Apa kita akan membuat kertas perjanjian? seperti orang-orang kebanyakan!"Anna mulai bertanya.

"Kenapa? apa kamu takut aku meninggalkan mu, menikah hanya beberapa bulan, lalu setelah itu kita berpisah!?"ucap David dengan raut wajah yang tampak serius.

Anna menjawab nya dengan senyuman lagi, entah kenapa dada nya terasa sesak ketika membicarakan perpisahan.

"Aku sudah bilang bukan? aku berusaha mencintai mu, maka bantulah aku Ann!"

"Aku tidak sedang takut karena mahkota ku sudah tidak ada, tapi aku takut mengecewakan ayah kalau suatu saat nanti mas memang belum bisa mencintai aku."jelas Anna, yang langsung membuat David terdiam dengan pandangan yang meneliti prempuan yang terlihat duduk di samping nya.

"Aku janji, akan segera menyelesaikan masalah ku bersama Mika, tapi aku juga butuh waktu untuk menjelaskan kepada nya nanti."David memandang Anna sendu.

"Ambilah waktu semau mas, aku akan menunggu jika kamu benar akan tetap dalam ikatan ini."Anna tersenyum.

David menganggukan kepala nya.

"Kenapa tidak telfon sekarang, siapa tau aku bisa membantu mas untuk bicara!"

"Sudah beberapa Minggu dia tidak pernah mengabariku, mungkin nanti jika dia menghubungiku aku akan membicarakan nya dengan mu."jelas David.

"Ah sudahlah, makananan nya di habis kan dulu."kata Anna.

"Maaf!"kata David, mungkin dia cukup tau diri dengan perasaan Anna. Istri mana yang tidak sakit ketika suaminya menceritakan wanita lain di hadapan nya.

"Tidak, disini justru aku yang merasa bersalah."kata Anna, lalu dia menundukan kepala nya.

"Ann, tidak begitu ... Maksud ku!"

"Sudahlah mas, aku tidak apa-apa! mungkin nanti aku harus meminta maaf kepada mbak Mika, karena sudah merebut pacar nya."Anna berusaha tersenyum.

Oh ayolah, rasa nya sesak sekali! ucap Anna.

"Aku selesai mas."lalu Anna meletakan wadah makan nya yang masih berisi penuh.

"Habiskan Ann!"cicit David . "Maaf kalau aku membuat mood mu jadi memburuk."kata nya.

"Mood ku baik-baik saja, aku hanya lelah dan ingin tidur lagi. Rasa nya badan ku sakit semua, nanti kalau mas mau pulang duluan juga tidak apa-apa."Anna bangkit dan berjalan ke arah ranjang.

David menjengit.

"Mana bisa, nanti aku harus jawab apa sama ayah dan ibu."kata nya.

Anna terdiam, dia tampak berpikir.

"Mmmm, .... Bilang saja kalau aku mampir ke rumah teman ku mas."

"Tidak, kita harus pulang bersama."kata David.

"Baiklah, bangunkan aku kalau sudah mau pulang."jelas Anna, lalu dia berbaring.

Ku kira sudah mulai membuka hati, ternyata hanya ada perasaan tidak enak kepada ayah dan ibu saja. ucap Anna dalam hati.

"Aih, memang nya apa yang aku harapkan? baru kemarin nikah, masa iya harus jatuh cinta secepat nya. Semangat Anna, jangan menyerah! istri sah lebih berhak dari pada seorang kekasih."ia kembali bergumam.

...••••...

Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiah nya.

Ig. @_anggika15.

~Ingat ya guys, like itu gratis. Jadi jangan terlewatkan di setiap eps nya~

Aduh, masa nggak cinta sama Anna🥴🥴