NovelToon NovelToon
The Promise

The Promise

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: NonAden119

Demi memenuhi janjinya pada sahabatnya, King Cayden Haqqi, seorang mantan anggota marinir yang selamat dari ledakan bom di tempatnya bertugas, pergi mencari keberadaan seseorang yang sangat berarti dalam hidup sahabatnya itu. Berbekal sebuah foto usang di tangan, ia harus segera menemukan wanita dalam foto itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NonAden119, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Kejutan pagi hari

Sepuluh menit berlalu, tidak ada satu pun yang bersuara. Keduanya tenggelam dalam pikirannya masing-masing. King sibuk memikirkan bagaimana ia harus bersikap menghadapi Mika nanti. Mereka berdua akan bekerja sama mendesain rumahnya, sedang saat ini hubungan mereka mulai diwarnai ketegangan. Melihat Mika sudah berhenti menangis dan terlihat lebih tenang, tak serta-merta membuat dirinya merasa lebih baik.

Di lain pihak, Mika pun mulai mengoreksi diri. Benaknya secara otomatis memutar ulang kisah pertemuannya dengan King, mengingat sikap lelaki itu di setiap pertemuan mereka selanjutnya. Kencan semalam dan berlanjut dengan kejadian yang menimpanya hari ini.

Selama hal itu berlangsung, King selalu memperlakukannya dengan baik. Dan Mika menyadari, King hanya ingin menggodanya dengan menepuk pundaknya keras. Diakui King kalau ia menggunakan tiga jarinya di bagian ujung saat melakukannya, tapi tak menyangka akan menimbulkan rasa pedih dan reaksi berlebih dari Mika.

“Tetap saja rasanya pedis seperti disengat tawon!” ucap Mika terisak saat King memeluknya tadi untuk menghentikan tangisnya dan kemudian meminta maaf padanya. Alasan itulah yang membuat King menyesali perbuatannya, hingga tanpa sadar tangannya mengusap-usap pundak Mika dan wanita itu akhirnya berhenti menangis.

Mengingat hal itu membuat pipi Mika merona. Ia mengangkat tangan dan menutupi wajahnya, malu bukan main. Betapa mudah ia meneteskan air mata di hadapan King. Ia melirik ke samping, melihat King fokus menatap jalanan di depan mereka.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, hingga tak lama kemudian mereka tiba di pelataran rumah Mika. King menepikan mobilnya tepat di depan teras, mematikan mesin dan berdiam diri sejenak.

“Terima kasih,” ucap Mika pelan, bersiap membuka pintu dan melangkah turun dari mobil.

“Mika, Aku minta maaf.” King menolehkan wajahnya, suaranya terdengar bergetar membuat Mika mengurungkan niatnya untuk membuka pintu. Ini kali ketiga lelaki itu meminta maaf padanya hari ini.

“Tuan tidak bersalah padaku, kenapa harus minta maaf?” Mika bertanya heran, King tampak gelisah.

“Mika, please? Jangan seperti ini? Kuakui, Aku bicara terlalu keras padamu tadi. Membuatmu sedih dan menangis di depanku.” Manik mata kecokelatan itu menatapnya ragu, dan tangan yang memegang kemudi itu tampak mengencang.

Mika tersenyum dan balas menatap King, rupanya itu yang membuat King tampak tidak tenang. Tapi Mika sadar sepenuhnya kalau semua yang dilakukan lelaki itu padanya adalah sebagai bentuk kepeduliannya pada adik almarhum sahabatnya.

Mika tak ingin King merasa terbebani oleh janjinya pada Joe, merasa bertanggung jawab penuh atas dirinya karena harus menjaga dan melindunginya. Sejak awal pertemuan mereka, King sudah banyak sekali membantunya.

“Aku harus turun sekarang, dan terima kasih karena sudah mengantarkanku pulang.” Ucap Mika, memutus pandangan di antara mereka. Sebelum King bersuara lagi, Mika membuka pintu, melangkah turun dan menutupnya kembali. Ia mengernyit merasakan otot kakinya tiba-tiba mengencang.

“Tunggu, Mika!” cegah King. Suaranya terdengar jelas di telinga Mika dan tahu-tahu lelaki itu sudah berdiri di hadapannya. Dan seperti sebelumnya, King menggendongnya lagi.

“Senin depan Kau akan mulai bekerja di rumahku. Aku ingin saat hari itu tiba, kakimu sudah sembuh dan Kau bisa beraktivitas dengan baik seperti semula.”

“Aku pastikan hal itu terjadi,” sahut Mika.

Mika lalu diam, percuma protes. King tetap tidak akan mendengar ucapannya, lagi pula kondisi kakinya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Jadi ia biarkan saja lelaki itu menggendongnya lagi. Tak dapat dipungkiri, ada rasa nyaman saat kepalanya bersandar di dada King.

Mika membuka pintu rumahnya dan King mengantar sampai ke ruang tengah dan membantu Mika duduk di sofa. Ia menunggu beberapa saat siapa tahu Mika butuh bantuannya, tapi wanita itu hanya mengucap terima kasih dan selanjutnya kembali diam. King akhirnya berpamitan pulang dan berjanji akan datang lagi esok hari untuk menengoknya.

Malam harinya Dita datang melihat keadaan Mika di rumahnya dan akhirnya memilih menginap di sana. Lewat cerita Dita, Mika mengetahui kalau acara selesai tak lama setelah insiden saat dirinya terjatuh. Beruntung pihak panitia dan rekan-rekan Mika sigap dan bisa menenangkan anak-anak yang khawatir dengan keadaannya.

Mereka semua pulang dengan wajah ceria setelah pihak pemilik lahan membekali mereka semua dengan hadiah alat pancing juga makanan ringan.

“Aku sudah ceritakan semuanya padamu, sekarang giliranmu bercerita. Apa saja yang terjadi dengan kalian berdua saat dia menggendongmu pergi dan membawamu dengan mobilnya ke dokter!” tuntut Dita penasaran.

“Dia membawaku ke dokter, kakiku diobati dan setelah beres kami langsung pulang.” Mika yang sudah mengantuk setelah meminum obat, menjawab sambil menguap dan mata terpejam.

“Gitu doang?” Dita mengguncang lengan Mika. “Gak mungkin! Pasti ada cerita lain, ayo cerita!”

“Ya, memang begitu doang.” Mika hanya mengangguk dan memilih untuk memejamkan matanya lagi. Kalau ditanggapi, bisa-bisa ia harus begadang semalaman. “Udah, tidur sana. Besok kan Kamu mesti kerja.”

“Ish! Baru juga jam sembilan, Kamu kan juga besok cuti. Ayo, cerita. Jangan bikin Aku penasaran, Mika!” Desak Dita, tapi Mika bergeming dan sudah memeluk guling menutupi telinganya. “Dih, malah tidur!”

Dita cemberut, tapi detik berikutnya bibirnya tersenyum. Tangannya meraih selimut di ujung kaki ranjang dan mulai menyelimuti tubuh Mika. Ia tatap wajah cantik sahabatnya itu sambil bergumam pelan. “Aku yakin kalau Kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku soal hubunganmu dengan King. Tapi Aku percaya, dia laki-laki yang baik.”

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Mika bangun. Nyeri di bagian kakinya sudah banyak berkurang dan Mika bisa berjalan tanpa harus berpegangan pada benda di sekitarnya seperti kemarin. Ia mulai menyibukkan diri di dapur membuat sarapan.

Satu jam kemudian meja makan di rumahnya sudah terisi dengan nasi goreng buatannya lengkap dengan telur ceplok dan teh panas ditambah tiga tangkup roti tawar yang diolesi selai kacang coklat kesukaannya.

“Aku gak percaya!” Dita tiba-tiba muncul di hadapan Mika dengan tangan memegang bungkusan plastik besar berisi kotak kue dan makanan lainnya yang ia letakkan di meja.

“Gak percaya apa?” tanya Mika sambil menatap bungkusan di atas meja lalu beralih menatap Dita. “Terus ini makanan dari mana? Siapa yang kasih?”

“Tuh, orangnya masih di depan!” sahut Dita sambil mengarahkan dagu ke pintu.

“Siapa?” tanya Mika lagi sambil celingukan menatap ke luar ruangan.

Dita hanya mengedikkan bahu, dan memilih duduk di kursi makan menikmati nasi goreng buatan Mika.

“Cuci muka, terus sikat gigi, baru makan.” Tegur Mika, melihat rambut sahabatnya itu hanya diikat sembarangan dan wajahnya bahkan belum tersentuh air sama sekali.

“Tanggung, nanti saja sekalian mandi.” Jawab Dita santai.

“Ish!” Mika mendelik sebal dan Dita hanya tertawa menanggapi. Ia pun bergegas keluar untuk melihat siapa orang yang sudah memberi mereka makanan pagi itu. Di ambang pintu langkahnya terhenti begitu melihat punggung lebar lelaki yang berdiri membelakanginya itu.

“Pagi, Mika.” Lelaki itu balik badan dan tersenyum lebar. Sapaan ramah dibalut senyum manis itu sontak membuat Mika terperangah, ia tertegun untuk beberapa saat lamanya dan baru tersadar ketika mendengar Dita berteriak memanggil namanya.

“Mika, ajak tamunya sarapan bareng, yuk!”

“Apa, sih?” sahut Mika dengan bibir mencebik sebal mendengar suara Dita. Fokusnya sedang tertuju pada lelaki di hadapannya sekarang.

“Pa-gi.” Mika tergagap, wajah lelaki di depannya itu kembali tersenyum menatapnya. “Mau apa pagi-pagi ke sini?” tanya Mika lalu meringis begitu mendengar teriakan Dita lagi.

“Bagaimana kakimu, apa sudah lebih baik?” tanya King menurunkan pandangannya ke bagian kaki Mika yang masih berbalut perban.

“Sudah mendingan.” Sahut mika dengan wajah tertunduk dan segera tersadar dengan penampilannya pagi itu.

“Tuan King tadi yang bawain makanan, makanya ajak sarapan bareng!”

King terkekeh, tatapannya tak beralih dari wajah wanita di depannya. Bukan apa-apa, penampilan Mika pagi itu membuatnya terkesan. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya ia melihat Mika mengenakan baju tidur tanpa lengan dari bahan satin dengan celana pendek hingga menampakkan kulit pahanya yang putih mulus. Rambut panjangnya diikat dan digelung tinggi, di seputar lehernya ada bintik keringat yang tersisa.

“Malah bengong!” Dita menyikut lengan Mika yang masih berdiri bengong di depan pintu. “Ayo, masuk, Tuan. Kita sarapan bareng. Kebetulan Mika barusan buat nasi goreng. Tuan harus coba masakannya.”

King tersenyum lebar, tanpa diminta dua kali ia langsung masuk ke dalam rumah. Menyisakan Mika yang berdiri di belakangnya, masih tak percaya laki-laki itu muncul pagi-pagi di rumahnya. Saat Dita kembali berteriak memanggilnya, Mika buru-buru masuk ke kamarnya dan segera mengganti pakaiannya.

☆☆☆

1
chaira rara
lanjut kak
💕 yang yang 💝
lanjut up
Dewi tanjung
🤭🤭🤭
Yeni Nuril
yaah ketauan dah muka bantalnya 🤭
Anggi
malunya langsung kabur ganti baju 😅
Adi Nugroho
😆😆😆
Dany atmdja
lanjut thor
Deni Rustam
😁😁😁
Hiro
lanjut up
Wendy putri
aduuuh king perhatianmu itu lo bikin meleleh, tapi jaga matanya biar gak melalar kemana mana 😁
Yulia k
king membuktikan ucapannya mau datang lagi tapi gak nyangka pagi sekalee dan tuan rumah masih pada belum mandi 😅😅
Yulia k
mau tauu aja 😁
Brav Movie
😁😁😁😁
Maya
gak nyadar masih pake baju tidur nemuin tamu dadakan, but amazing tamunya terkesan 🤭🤭
Icha
🤭🤭🤭
MrsJuna
bagaimana bu guru mika, jantung masih aman di posisnya 🤣🤣🤣🤣🤣
MrsJuna
makanya lah king sing sabar ngadepi perempuan, banyak senyum biar gak dibilang serem 😆😆
angel
makin seru jadi ga sabar nunggu cerita kerja bareng mereka nanti 😙
captain Ri 👨‍✈️
😆😆😆😆
Juna murat
ada hati yang berbunga bunga hari ini bisa sarapan bareng, gak sia sia datang pagi pagi 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!