Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
" Huh.. Hah.. Huh.. Hah... Pedes banget ni ayam " batin Nabila.
" Hei.. wajah kamu kenapa merah gitu " ucap Aditya yang aneh melihat wajah Nabila memerah menahan pedas.
" Ehh.. ini Pak ayam nya kok pedes banget ya Pak " ucap Nabila berpura - pura tidaperhau kalau sebenarnya memang dialah yang sengaja memasukkan Cabe lebih ke Ayam tersebut.
" Aku kan sudah pernah juga makan ayam itu, kayaknya gak terlalu pedas betul, tapi kenapa wanita bodoh ini terlihat kepedasan sekali " batin Aditya.
" Hei.. aku juga pernah makan ayam itu, tapi menurutku pedas nya biasa aja, oh... jangan - jangan kamu tadi sengaja nambahin cabe ya di situ buat ngerjain saya " ucap Aditya curiga kepada Nabila.
" Ih.. ih.. gak Pak.. gak mungkin lah aku berani ngerjain Bapak " ucap Nabila sambil menggeleng - geleng kan kepala nya.
" Kalau begitu cepat habiskan, sebentar lagi jam istirahat sudah selesai " ucap Aditya tersenyum tipis melihat tingkah dan wajah Nabila menahan pedas.
" Rasain.. berani ngerjain aku, rasakan sendiri akibatnya " batin Aditya.
Nabila pun menghabiskan semua ayam dan nasi yang tadi ia beli tanpa bersisa, kemudian meninggalkan Aditya sendirian didalam yang juga sudah selesai makan.
" Alhamdulillah, aku kenyang sekali, ternyata masakan Wanita bodoh itu enak juga " ucap Aditya.
Tak lama, Haris yang sudah menyelesaikan makan siangnya sudah kembali lagi keruangan Aditya.
Haris melihat ada tempat makan yang tergeletak dia atas meja yang tadi belum sempat Nabila rapikan karena buru - buru keluar untuk mencari minum.
" Ini punya siapa Pak " tanya Haris.
Belum sempat Aditya menjawab pertanyaan Haris, Suara pintu di ketok oleh seseorang dan yang masuk adalah Nabila.
" Permisi Pak Aditya, eh.. Permisi juga Pak Haris " ucap Nabila yang kemudian menuju meja tamu untuk merapikan tempat bekal makan miliknya.
Setelah selesai membereskan nya, Nabila keluar dari ruangan itu.
" Sepertinya aku melewatkan sesuatu, itu sepertinya tempat makan Nabila, kenapa bisa ada di atas meja, apa jangan - jangan Nabila makan disini, Tapi Tuan kenapa tidak memarahi nya,atau mereka makan berdua tadi di sini.. " batin Haris.
Begitu banyak pertanyaan yang ada di kepala Haris, Ia begitu penasaran akan perubahan sikap Tuannya beberapa hari ini.
Namun Haris menyingkirkan semua itu dari kepalanya dan kembali bekerja.
" Maaf Tuan, sekarang sudah hampir jam 3,investor baru akan datang sebentar lagi Tuan " ucap Haris.
" Baik, siapkan semua yang di perlukan " ucap Aditya.
Di luar ruangan, Nabila sudah bersiap untuk pulang.
" Mbak, saya pamit duluan ya " ucap Nabila.
" Ia Nabila, hati - hati di jalan ya " ucap Lula.
Nabila segera turun ke bawah dan menemui Risa yang sudah menunggu nya.
Tok.. Tok..
" Permisi Pak, Investor baru sudah datang " ucap Lula membuka pintu masuk di iringi 2 orang laki - laki berpakaian rapi berjas hitam.
" Selamat datang Pak " ucap Aditya menyapa kedua orang tersebut.
" Mari Pak silahkan duduk " ucap Aditya.
Mereka pun melanjutkan obrolan bersama, di temani Lula juga sebagai sekretaris yang mencatat hal - hal penting yang di bicarakan Aditya dan tamu nya itu.
Tak terasa, sekitar 2 jam lebih lamanya mereka mengadakan pertemuan santai di ruangan Aditya.
" Baiklah kalau begitu Pak Aditya, saya rasa pertemuan ini kita sudahi dulu, saya harap kita bisa bekerjasama dan bisa membangun bisnis kita ini bersama - sama " ucap Pak Dermawan investor baru itu.
" Ia Pak, semoga saja " ucap Aditya bersalaman dengan Pak Dermawan dan mengantarkannya sampai keluar pintu depan ruangan Aditya.
" Akhirnya selesai juga " ucap Lula kembali ke meja kerjanya bersiap - siap pulang.
Sebelum masuk kembali ke dalam ruangan nya, Aditya melihat ke sisi kanan nya yaitu tepat meja kerja Lula dan Nabila berada.
Hanya tampak Lula yang sekarang tengah bersiap pulang, sedangkan Nabila tidak ada karena ia sudah lebih dahulu pulang.
" Dia sudah pulang "
" Ahh.. untuk apa juga aku mencarinya " batin Aditya.
Aditya masuk kembali ke dalam dan bersiap juga untuk pulang kembali ke mansion.
***Bersambung...
jangan lupa like, vote, and Comment ya 😍😍***
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏