Sejauh kaki melangkah, sekencang kencang nya kaki berlari , Takdir tetap akan menemuimu. Bukankah benar dikatakan orang tidak ada satu pun yang bisa mengubah takdir. Tapi tidak dengan nasib , dikatakan " Sesungguhnya nya Tuhan tidak mengubah nasib sebuah kaum , hingga mereka mengubah diri mereka sendiri". Tentu nasib tanggung jawab diri pribadi.
Bagaimana dengan Viona gadis desa yang cantik, tinggi semampai, mempunyai tubuh yang ideal , apa kah ia mampu mengubah nasib nya demi adik adik nya?. Semenjak ayah nya meninggal kehangatan dalam keluarga hilang seketika. Ditambah lagi dengan ibu nya yang menjadi pemuas nafsu hidung belang demi memenuhi kebutuhan hidup.
Apakah Viona ditakdirkan mengikuti jalan yang ibunya pilih? Atau ia berjuang mengubah nasib untuk hidup lebih baik lagi walaupun badai tak habis habis nya menerpa.
Inilah kisah Viona , anak sang pelacu* , yang dinikahi oleh pengusaha tajir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retmiduski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18. masih flashback
"apa? 80 juta? kamu kira ini bank, ngak ngak ngak ada" begitu jawaban bos nya Wulan dan Shinta , mendengar semua itu Wulan keluar dengan lesu dan putus asa.
Melihat ekspresi dari Wulan, tentu Shinta juga tahu apa yang telah terjadi.
"kita cari jalan keluar bareng ya lan" hibur Shinta pada saat itu , mendengar itu Wulan hanya bisa pasrah dan sedih
Pukul 21.00 mereka masih ada di taman kota ini,
"gimana ya mbak, ibuk makin parah apa yang harus aku lakukan ya mbak" ucap Wulan
"mbak juga bingung lan, maafkan mbak ngak bisa bantu Wulan " jawab Shinta sedih
"Kalian lagi butuh uang berapa?" tanya wanita yang berpakaian terbuka tersebut , Wulan dan Shinta kaget mendengar dan melihat wanita yang berdiri di depan nya
"ibuk memang mau minjamin saya sebanyak 80 juta" tanya Wulan berharap
"bisa dong, kalian harus ikut saya sekarang ,ayok" ajak wanita tersebut
Shinta sebenarnya ragu, tapi Wulan seperti berharap banyak kepada wanita yang menawarkan uang kepada mereka .
Singkat cerita mereka tiba di suatu tempat, remang remang dengan lampu , banyak wanita seperti tidak berpakaian yang di apit oleh laki laki.
"Wulan, ayo kita pulang saja, ini tempat ngak benar " ajak Shinta kepada Wulan
"iya mbak, Wulan takut" jawab Wulan kepada Shinta
"maaf buk, kami ngak jadi kami pulang saja permisi" ucap Wulan kepada wanita tersebut
"hmm kalian mau pulang? yakin? kemana kalian akan mencari uang sebesar itu di kota ini ? minjam? tidak akan ada satu orang pun yang mau meminjamkan kalian apa lagi kalian tidak punya jaminan apa lagi pekerjaan yang layak itu mustahil" jawab perempuan tersebut
" ini tempat yang tepat untuk kalian mencari uang sebesar itu " sambung wanita
"wawww kami bawa berlian baru " ucap seorang lelaki yang baru sampai, lelaki yang sudah berumur tapi masih kelihatan segar mungkin karena hidup dengan bergelimang harta
"iya mau yang mana" tanya wanita tersebut, spontan membuat Shinta dan Wulan saling pandang
"dia terlalu muda aku tidak mau, dan dia (menunjuk Shinta) sempurna " melihat Shinta dari bawah sampai atas
"maaf buk pak kami harus pergi " ucap Shinta menarik tangan Wulan , belum sampai berapa langkah, orang orang wanita tersebut menghalangi Shinta dan Wulan
"mau pergi kemana kalian? kalian butuh uang disini lah tempat nya " ucap wanita tersebut
"kami tidak mau menjual diri kami , itu dosa besar " jawab Shinta
"mami Tina tidak mengenal itu dosa " jawab wanita yang biasa nya di panggil dengan mami Tina , sambil memberi kode kepada orang orang nya untuk membawa Shinta , mempersiapkan nya untuk melayani tamu
orang orang tersebut memegang tangan Shinta , dan akan membawa paksa ke kamar ganti .
"jangan bawa mbak Shinta, biar aku saja, aku yang butuh uang bukan dia, lagi pula aku masih perawan sedangkan mbak Shinta sudah pernah menikah dan sudah punya anak 3, jadi biar saya saja " ucap Wulan sambil menangis
"tidak jangan ,jangan dia " jawab Shinta tak rela Wulan di nodai karena ia Sudah menganggap Wulan adik nya
" waww dia masih barang baru , boleh juga " ucap pria tersebut
"jangan pak, dia masih kecil mana tau dia akan hal itu, aku yang akan memuaskan bapak, aku janji tapi jangan Wulan lepas kan Wulan dan beri dia uang sebanyak yang ia butuhkan setelah itu baru saya akan memuaskan anda " jawab Shinta sambil menahan air mata nya
"mbak jangan mbak, mbak tidak perlu mengorbankan hidup mbak demi aku mbak ,biar aku saja mbak " jawab Wulan
"Wulan masa depan mu masih panjang, pergi la lan bawa uang tersebut ,obat ibu mu jangan kwatir kan mbak, lagi pula kalau tidak ada kamu malam itu hidup mbak tetap akan hancur , mungkin ini sudah nasib mbak, sekarang pergi lah " ucap Shinta
Wulan pergi dengan sedih meninggalkan tempat itu dengan membawa cek sebesar 80 juta untuk pengobatan ibu nya.
flashback end
"seperti itu la kejadian nya Vi, bukan salah ibu mu tapi salah mbak " mendengar semua itu viona hanya terduduk di lantai rumah sakit, ia menyesal pernah mengutuk kesalahan yang pernah di buat ibu nya tanpa ia ketahui yang sebenarnya terjadi
"jadi untuk kali ini, biarkan mbak melakukan apa yang bisa mbak lakukan untuk kamu " ucap Wulan memeluk viona
puk puk puk puk tepuk tangan dari arah pintu ruangan tempat Shinta menginap
"ada sinetron apa ya? lagi reunian? atau lagi menceritakan kisah masala lalu " ucap mami tina murka melihat viona dan Wulan
"mami Tina " ucap mereka serentak
"iya saya? kenapa ? kamu menyesal telah lari dari saya? karena sebentar lagi ibu mu yang berpenyakitan itu akan di lempar dari sini " ucap nya marah
"ayok sekarang kembali , dan siap kan diri mu untuk nanti malam , maka biaya pengobatan ibu mu akan saya tanggung kembali" bujuk mami Tina
"saya maupun viona tidak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu, pergi lah kalian biarkan kami hidup tenang dan damai" jawab Wulan
" aku tidak berbicara dengan kau perempuan , ehh viona aku tahu kau butuh uang untuk pengobatan ibu mu, apa kamu tidak mau berbakti kepada ibu mu? apa kamu tega melihat ibu mu tanpa perawatan dan pengobatan di rumah sakit, apa kata orang kelak jika kau membawa nya pulang ke kampung halaman kalian, apa kata orang nanti nya " jawab mami Tina membujuk viona
"aku mau berbakti kepada ibu ku, aku mau berkorban apa pun demi ibu ku .." jawab viona terpotong oleh mami Tina
" iya bagus itu, jadi ayok kita pergi dari sini dan aku akan mengurus administrasi rumah sakit ini kembali " jawab mami Tina senang mendengar ucapan viona
" aku mau berbakti tapi tidak dengan menjual diri ku , tidak dengan menyerahkan diri ku kepada mu " viona menyelesaikan ucapannya yang terpotong tadi
mendengar semua itu mami Tina murka
"baik lah ,kalau kamu tidak mau dengan cara yang baik baik, saya akan pakai cara kasar" ucap nya marah
"heiiii kalian semuanya, cepatlah ke kampung nya dan bawa adik adik kepada saya" mendengar hal itu viona kaget dan ketakutan
"adik adik ku, jangan aku mohon jangan " viona menangis, mendengar semua ini Shinta hanya menangis tak bisa berbuat apa apa
"berani nya kau mengancam calon istri saya " semua yang di ruangan tersebut di kagetkan dengan suara bergemuruh dari seorang pria
"tuan Frans " ucap Wulan dan viona kaget sambil tak percaya
"jangan ikut campur tuan, aku tau siapa kau, apa kau mau salah satu dari mereka , apa kau ingin menghabiskan malam mu yang indah bersama anak anak ku yang lain, kau bebas memilih " jawab mami Tina kepada tuan Frans , ya Tina mengetahui siapa yang berdiri di hadapan nya , pengusaha muda kaya raya yang menurut Tina tuan Frans sama dengan pengusaha lain nya gila wanita.
Tapi sayang Frans berbeda dengan pria kaya lain nya, ia tak terlibat dengan pergaulan bebaskan seperti itu.
"seperti nya kau sudah tahu siapa aku, jadi aku tidak perlu repot-repot memberi tahu mu apa yang akan ku lakukan kepada mu jika kau masih berani mengganggu calon istri ku beserta keluarga nya dan orang orang terdekat nya, aku tidak akan tinggal diam, sekarang pergi lah dari sini dan jangan pernah muncul di hadapan saya atau pun mereka lagi, sebelum kau ku kirim ke tempat yang sangat kau benci penjara " ancam tuan frans
.
..
terimakasih All telah mampir...
jangan lupa like vote dan beri hadiah ya.
tapi untungnya bukan sad ending tapi happy ending
sifat sederhana nya Vio mampu meluluhkan si Frans
kasian vio