Kisah perjalanan pernikahan Kaluna dan Nathan yang harus kandas karena sebuah kesalahpahaman yang di sebabkan oleh adik Nathan yang tidak menyukai Kaluna menjadi bagian keluarga mereka.
Tiga tahun kemudian saat Kaluna mendapat pekerjaan saat itu ia harus berurusan kembali dengan keluarga mantan suaminya.
Bagaimana lanjutan kisah Kaluna dan Nathan apakah mereka akan rujuk kembali ataukah mereka menemukan tambatan hati yang lain. Jangan lupa ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itz_zara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Enam
"Athan ganteng belajar yang pinter ya, bekalnya jangan lupa di makan, Oke," ucap Kaluna pada Athan ketika mereka sudah sampai di sekolah.
"Oke mba," jawab Athan dengan semangat.
"Sayang belajar yang rajin oke, nanti kalau ayah gak sibuk, ayah yang jemput," kata Nathan yang juga ikut turun mengantarkan Athan.
"Siap ayah,"
"Dah sana masuk sama miss nya," kata Nathan sambil mengantarkan Athan pada miss yang sudah berjaga di gerbang.
"Titip Athan ya miss."
"Baik pak,"
Setelah Athan masuk ke dalam sekolah, Nathan kemudian mendekati Kaluna yang hanya berdiri di dekat mobil.
"Ya udah mas, aku pulang dulu ya," kata Kaluna pada Nathan.
"Lho mau kemana sayang, aku anter aja ya,"
"Ah enggak mas nanti kamu telat datang ke kantor," tolak Kaluna.
"Enggak akan telat sayang, kalau telat pun gak akan ada marahin," ucap Nathan.
"Tetep gak mau aku mas, aku pulang sama ojek aja," kekeh Kaluna pada jawabannya.
"Ya udah kamu boleh pulang sendiri, tapi naik taksi jangan ojek," Nathan mengalah.
"Iya udah," kata Kaluna sambil membuka ponsel nya untuk memesan taksi online.
Tak lama kemudian taksi yang ditunggu datang. Kaluna segera akan menghampiri taksi itu. Tapi suara deheman Nathan membuat Kaluna berhenti berjalan dan menoleh pada Nathan.
Nathan menyodorkan tangannya membuat Kaluna bingung dibuatnya.
"Kenapa mas?"
"Kamu gak mau salim sama mas?"
"Ah iya, tapi malu mas, takut ketahuan juga," kata Kaluna ragu.
"Gak bakal ketahuan sayang, gak ada yang tau juga," ucap Nathan santai.
Kaluna masih terlihat ragu, tapi Nathan terus memandangnya dengan mata yang lembut dan sedikit menggoda.
"Ayo, sayang, salim dulu," kata Nathan dengan nada yang santai dan menggoda.
Kaluna akhirnya tidak bisa menahan diri lagi dan meraih tangan Nathan untuk bersalaman. Saat mereka bersalaman, Kaluna merasakan sentuhan yang hangat dan lembut dari tangan Nathan. Dia tidak bisa menyangkal bahwa sentuhan itu membuatnya hatinya bergetar.
Dengan cepat Kaluna segera melepaskan salaman itu. Tapi Nathan lebih dulu menarik Kaluna ke dalam pelukannya dan memberikan kecupan pada Kaluna. Awalnya kecupan itu hanya di dahi tapi ternyata Nathan juga mengecup bibir manis Kaluna. Kaluna dibuat salah tingkah oleh suaminya itu.
"Udah ah mas malu, aku juga mau pulang takut di cariin bu Tati," Kaluna melepas paksa pelukan mereka.
"Iya, ya udah sana hati-hati ya, jangan lupa kabari kalau udah sampai dirumah," kata Nathan.
Kaluna merasa wajahnya memanas dan hatinya masih berdegup kencang setelah kecupan tadi. Dia merasa sedikit malu dan tidak terduga oleh tindakan Nathan, tapi dia juga merasa bahagia dan dicintai oleh suaminya. Kaluna mengambil napas dalam-dalam dan berusaha untuk menenangkan diri sebelum berangkat.
"Iya, siap mas, aku hati-hati," kata Kaluna sambil tersenyum lembut.
Dia kemudian berpaling dan berjalan menuju taksi yang menunggunya, sementara Nathan memandanginya dengan senyum hangat dan mata yang penuh cinta.
Setelah taksi yang mengantarkan Kaluna menjauh barulah Nathan masuk ke dalam mobilnya. Ia tak henti-hentinya tersenyum hari ini.
Nathan masih terlihat tersenyum saat dia mengemudi mobilnya. Dia merasa bahagia dan puas karena bisa menghabiskan waktu bersama Kaluna dan bisa mengekspresikan perasaannya dengan lebih terbuka. Senyum Nathan semakin melebar saat dia mengingat kecupan yang mereka berdua lakukan sebelum Kaluna berangkat. Dia merasa bahwa hubungannya dengan Kaluna semakin dekat dan intim.
*****
Kaluna merasa terkejut dan sedikit tidak nyaman melihat Alea menunggunya di depan rumah Nathan. Dia tidak mengharapkan Alea akan ada di sana, dan dia tidak tahu apa yang Alea inginkan. Kaluna merasa sedikit ragu-ragu sebelum turun dari taksi dan menghampiri Alea.
"Hai, Nona muda. Lagi nunggu siapa?" tanya Kaluna dengan nada yang ragu.
Alea tersenyum sinis pada Kaluna. Dia memandang Kaluna dengan remeh. Dia sangat amat tidak suka pada Kaluna sejak dulu.
"Heh wanita gak tau diri, jangan berani-beraninya lo deketin abang gue lagi apalagi sampe lo rujuk lagi sama abang gue. Gue bakalan buat lo lebih dari pada yang lalu. Inget abang gue bakalan nikah sama sahabat gue Olivia." Kata Alea dengan nada yang marah.
"Jangan gara-gara lo dibela papah buat lo jadi seneng, gue gak akan biarin itu terjadi. Gue akan buat lo semakin di benci keluarga gue." Kata Alea dengan nada yang marah.
Kaluna merasa terkejut dan marah mendengar kata-kata Alea yang kasar dan mengancam. Dia sudah terbiasa dengan perlakuan seperti itu, dan dia merasa bahwa kali ini Alea telah melanggar batas.
"Apa yang kamu inginkan, Alea?" tanya Kaluna dengan nada yang dingin dan tegas.
"Kamu tidak memiliki hak untuk berbicara tentang hubunganku dengan Nathan, atau untuk mengancamku. Aku tidak takut padamu, Alea." Kaluna berdiri tegak dan memandang Alea dengan mata yang tajam, menunjukkan bahwa dia tidak akan mundur atau takut.
Alea terlihat terkejut oleh reaksi Kaluna yang tegas dan berani. Dia tidak terbiasa dengan orang yang berani menentangnya.
"Lo benar-benar gak tahu diri, ya?" kata Alea dengan nada yang meningkat.
"Lo hanya seorang pembantu yang tidak memiliki tempat di sini." Alea berusaha untuk membuat Kaluna merasa rendah dan tidak berharga, tapi Kaluna tidak terpengaruh oleh kata-kata Alea.
Kaluna memandang Alea dengan mata yang tajam dan tidak terpengaruh oleh kata-kata Alea.
"Aku tahu aku hanya seorang pembantu, tapi aku juga tahu bahwa aku memiliki harga diri dan tidak akan biarkan orang lain menginjak-injak aku," kata Kaluna dengan nada yang tegas.
"Aku tidak takut padamu, Alea. Aku hanya takut pada Tuhan dan aku juga bakalan kumpulin bukti bahwa kamu yang udah memfitnah aku waktu itu," Kaluna berdiri tegak dan tidak terpengaruh oleh kata-kata Alea, membuat Alea semakin marah dan frustrasi.
"Lo berani ngancem gue?" kata Alea dengan nada yang tinggi dan mengancam.
"Gue gak takut sama lo, Kaluna. Lo hanya seorang pembantu yang tidak memiliki apa-apa." Alea berusaha untuk membuat Kaluna merasa takut dan tidak berdaya, tapi Kaluna tidak terpengaruh oleh kata-kata Alea. Kaluna tetap berdiri tegak dan memandang Alea dengan mata yang tajam, menunjukkan bahwa dia tidak akan mundur atau takut.
"Aku gak takut sama kamu Kaluna, lihat saja nanti kebenaran akan terungkap," kata Kaluna dengan nada santai dan meninggalkan Alea sendiri yang sedang marah.
"Ck sial kenapa si tuh cewek berani banget," decak Alea marah.
"Gue bakalan buat lo menyesal Kaluna," gumam Alea pada diri sendiri lalu masuk ke rumah supaya mamahnya tidak curiga.