NovelToon NovelToon
Pangeran Lucas Ermintrude

Pangeran Lucas Ermintrude

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Iblis / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: lucapen

No action
No romansa
Masuk ke dalam novel❎
Melompati waktu karena penyesalan dan balas dendam ❎
Orang stress baru bangun✅
*****
Ini bukan kisah tentang seorang remaja di dunia modern, ini kisah pangeran tidur di dunia fantasi yang terlahir kembali saat ia tertidur, ia terlahir di dunia lain, lalu kembali bangun di dunianya.
-----------------
"Aku tidak ingin di juluki pangeran tidur! Aku tidak tidur! Kau tau itu?! Aku tidak bisa bangun karena aku berada di dunia lain!" -Lucas Ermintrude
******
Lucas tidak terima dengan julukan yang di berikan oleh penulis novel tanpa judul yang sering ia baca di dunia modern, ia juga tidak ingin mati di castil tua sendirian, dan ia juga tidak mau Bunda nya meninggal.
-------------------
"Ayah aku ingin melepaskan gelar bangsawan ku, aku ingin bebas."-Lucas Ermintrude
"Tentu saja, tidak."-Erick Hans Ermintrude

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lucapen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

"Arghhhhhhhhh!!"

Lucas beteriak histeris sembari meremat dadanya kuat.

"Dasar gila, si tua sialannnnnnn!" umpat Lucas memegangi kepalanya panik.

Erick menatap anaknya dengan raut wajah bingung, ada apa dengan anaknya itu, yang bertingkah aneh? Pikir Erick bingung.

"Ada apa?!" tanya Luciana khawatir langsung menghampiri anaknya tersebut dengan panik.

Lucas melihat ke arah samping kasurnya dan langsung mendapati anggota keluarganya yang lagi nongki di sana.

"Apa badan mu mulai membaik?" tanya Jonathan sendu, andai dulu ia tidak keras kepala untuk melepaskan sihir sembarangan mungkin adiknya akan baik-baik saja.

"Ya," jawab Lucas singkat.

Remaja itu menatap tangannya nampak pucat dan sedikit dingin, mungkin karena efek kedinginan sebelumnya.

Luciana memegang dahi Lucas. Remaja tersebut mulai melamun menatap telapak tangannya yang nampak sangat pucat, kepalanya yang mulai memberat serta tubuh yang mulai terasa sangat lemas dan sulit di gerakan.

Tiba-tiba kepala Lucas berdengung kencang mengeluarkan suara nyaring yang tidak enak di dengar.

"Eugh!" Lucas langsung menunduk memang kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Apa semua baik-baik saja?" tanya Jonathan khawatir saat melihat adiknya kembali melirih.

"Kepala ku sangat sakit," jawab Lucas berusaha menenangkan dirinya.

"Beristirahatlah dulu," pinta Luciana khawatir.

Saat Lucas kedinginan sebelumnya, remaja itu tidak pingsan hanya terus berteriak histeris sembari berucap kata 'dingin' dengan lirih dengan sesekali meminta maaf.

"Eum," dehem Lucas kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur lalu menatap langit-langit kamarnya yang terlihat sangat indah dengan ukiran khas indah di sana.

"Bunda," panggil Lucas lirih, remaja itu kembali ingat dengan kata kakek tua sebelumnya yang berkata tentang 'anak bungsu kaisar kekaisaran Aetherlyn' Lucas tiba-tiba saja penasaran, apa lagi Lucas tidak pernah belajar sejarah kekaisarannya sendiri.

"Ya?" jawab Luciana tersenyum manis menatap putranya tersebut.

"Aku sedikit penasaran dengan cerita putra bungsu kaisar pertama," seru Lucas lirih.

Semua wajah orang yang berada di dalam kamar tersebut langsung menegang dan sedikit tersirat rasa sedih.

"Kenapa bertanya seperti itu? Itu cerita yang tidak bagus," jawab Luciana tersenyum manis menatap putranya sendu.

"Apa aku boleh mendengarnya sekilas?" tanya Lucas sedikit memelas.

"Baiklah hanya sekilas oke? Pangeran tersebut selalu mendapat perlakuan kasar dari kaisar, hingga suatu ketika pangeran terkena serpihan mana dari kaisar, beliau memang lemah dan hanya bisa mengunakan sihir penyembuhan, kekuatan beliau saja satu persen dari kekuatan normal manusia biasa. Nah itu di mulai saat kesehatan pangeran menurun dan tiba-tiba Ibundanya yang selalu mengabaikannya jatuh sakit, karena pangeran memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa, beliau bisa menyelamatkan ibunda beliau namun nyawa beliau taruhannya," jawab Luciana.

"Aku menyesal mendengarnya," sahut Lucas, cerita yang menyedihkan, pikir Lucas.

"Pangeran tersebut meninggal dunia di usia 17 tahun," lanjut Diana.

"Seharusnya ia meninggal sejak lahir saja," jawab Lucas tertawa pelan.

Luciana dan Erick terus memperhatikan anak mereka itu dengan tatapan mata yang tidak dapat di artikan.

"Ya sudah, aku ingin tidur. Jadi tolong keluar dari kamar ku," pinta Lucas sembari mengayunkan tangannya menyuruh orang-orang yang berada di dalam kamarnya keluar.

"Baiklah," jawab Erick menghela nafas kasar.

Luciana dan yang lain langsung keluar dari kamar lucas, lagi pun Lucas sudah baik-baik saja, sepertinya.

****

Karena Erick merasa ada yang aneh dengan Lucas, akhirnya pria itu menyuruh anak-anaknya dan sang istri ke ruang kerjanya.

"Ada apa Ayah memanggil kami ke sini?" tanya Diana penuh tanya, jarang-jarang sekali ayahnya itu mengajak semua orang untuk berbicara seperti sekarang.

"Apa ini masalah Lucas?" tanya Klaus lagi.

"Ya," jawab Erick memijat pelipisnya.

"Ada apa dengan Lucas?" tanya Luciana ikut bingung.

"Apa kalian tidak merasa Lucas menjadi aneh?" tanya Erick menatap anggota keluarganya lekat.

"Sedikit, mungkin?" gumam Amira.

"Banyak," sambung Diana serius.

"Ayolah Diana, tau dari mana Lucas banyak berubah?" tanya Jonathan jengah.

"Kau tak melihat caranya makan? Apa-apaan dengan pakan ternak itu?" tanya Diana memeluk tubuhnya merinding.

"Diana, kau belum melihat makanan pelaut, prajurit, dan pidana," jawab Amira malas, kenapa adiknya terlalu bereaksi berlebihan padahal makanan Damian masih termasuk normal.

"Itu beda Kakak, pelaut, prajurit dan pidana itu dalam status darurat, jadi mereka memakan apa saja untuk bertahan hidup!" jawab Diana menghela nafas pasrah.

"Sudahlah tidak usah membahas hal tersebut," ujar Jonathan.

"Ayah akan serius sekarang." Erick mulai memasang wajah serius hingga membuat ruangan tersebut nampak langsung menegang.

"Lucas baik-baik saja, mungkin ia hanya sedikit linglung karena baru bangun," jawab Luciana tersenyum manis meyakinkan pria di depannya.

"Tidak mungkin seperti itu, ada hal lain yang tidak dapat ku katakan, bukan hanya sikapnya, prilakunya bisa di bilang aneh dan mencurigakan," ucap Erick memghela nafas kasar.

"Aku masih tidak mengerti," jawab Jonathan masih bingung.

"Begini Nathan, seharusnya Lucas masih bersifat seperti anak-anak karena ia tertidur saat umurnya lima tahun menjelang enam tahun, saat itupun Lucas belum bisa membaca dengan benar karena otaknya sangat lelet dari pada kita, Lucas juga tidak pinter dalam berpedang, jadi jam main Lucas lebih banyak dari pada kita, dan seharusnya Lucas sekarang masih berprilaku dan bersikap seperti anak-anak namun kenyataannya tidak seperti itu," jawab Klaus menjelaskan apa yang di maksud oleh ayahnya.

"Iya sih—"

"Mungkin saja Lucas mendapat hidayah?" potong Luciana menepih tuduhan tidak jelas yang di layangkan oleh sang suami.

"Lalu di mana masalahnya?" tanya Diana melipat kedua tangannya di dada.

"Bukankah bagus bila Lucas tidak bersifat kekanak-kanakan?" tanya Klaus bingung.

"Masalahnya, Lucas ingin melepas gelarnya sebagai bangsawan," jawab Erick memijat pelipisnya pusing.

"Apa?!" pekik Klaus kaget.

Anastasia hanya diam, walaupun gadis itu berada di sana, ia hanya jadi pendiam dan pelengkap di sana.

"Tunggu dulu?! Kenapa?" tanya Diana ikut kaget.

"Entahlah," jawab Erick gusar.

"Apa Bunda tau tentang masalah ini?" tanya Amira pada Luciana yang berada di sampingnya.

"Ya, Lucas waktu itu memintanya di depan Bunda," jawab Luciana khawatir.

"Ayah dan Bunda tidak membicarakan masalah ini lagi, dan Lucas juga jarang membicarakannya. Di sinilah hal yang Ayah takutkan, Lucas akan pergi sendiri tanpa meminta izin dari Ayah," ucap Erick.

"Maksudnya minggat?" tanya Diana masih tidak percaya.

"Mungkin Lucas, tidak nyaman tinggal di sini karena sesuatu?" tanya Jonathan memegang dagunya berpikir keras.

"Mungkin, bisakah kalian lebih banyak mengobrol dengan Lulu? Dia terlihat sering melamun dan berbicara sendiri, Bunda ingin Lulu lebih nyaman di sini, mungkin Lulu akan lebih terbuka bila sering di ajak berbicara," seru Luciana khawatir.

"Iya, Bunda. Kami akan berusaha untuk lebih dekat dengan Lucas," jawab Amira menghela nafas kasar.

[TBC]

1
Kurokaze
teruskan kak 👍
Lucapen: iya readers
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!