NovelToon NovelToon
Perjuangan Cinta Sang Ceo

Perjuangan Cinta Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Jatuh cinta tidak mengenal pada siapa bersemi, termasuk pada office girl nya sendiri. Namun, takdir begitu rumit menyatukan mereka berdua.

Amalia yang notabenenya bukan kalangan berada, membuat Ayahnya Angga sulit memberi restu untuk mereka. Di tambah lagi, dendam kusumat dari masa lalu orang tua mereka. Menjadi mempersulit, untuk mereka bisa bersama.

Seiring berjalannya waktu, Angga bisa menghapuskan dendam antara orangtuanya dan orang tua Amalia. Sehingga merubah keputusan orang tua mereka untuk merestui hubungan mereka berdua. Tapi masalah lain datang, saat Angel membawa berita mengejutkan untuk semua.

Saling cinta tapi tak bisa bersatu, itu menyakinkan untuk keduanya. Takdir mempertemukan kembali mereka berdua lewat anak-anak mereka.

Akankah Amalia dan Angga bisa bersatu kembali?
Temukan jawabannya di novel "Perjuangan cinta sang CEO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Amalia

Niko yang sudah ditunggu kedatangannya oleh Angga, langsung menemui Angga. Setelah menemukan keberadaan Angga, Niko mendekati Angga. Angga sangat senang melihat kehadiran Niko.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Niko yang sudah berdiri di depan Angga.

"Saya butuh bantuan kamu!" jawab Angga singkat.

"Apa yang harus saya lakukan, Pak?" tanya Angga lagi.

"Lepaskan jas kamu, dan Paksi jas saya." Angga melepaskan jasnya untuk di berikan pada Niko. Niko yang bingung dengan permintaan Angga, hanya menuruti saja perintah bos-nya.

Mereka sudah bertukar jas, Niko memakai jasnya Angga, dan Angga memakai jas Niko.

"Lalu, saya harus bagaimana, pak?" Niko masih menungggu perintah selanjutnya dari Angga.

"Kamu pulang ke apartemen saya, dengan menggunakan mobil saya!" perintah Angga lagi. Niko masih bingung, kenapa bos-nya menyuruh dia untuk pulang ke apartemennya.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Pak?" Niko yang penasaran dengan apa yang akan dilakukan Angga, akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

Angga menjelaskan semuanya pada Niko. Termasuk hubungannya dengan Amalia, yang ditentang oleh papanya. Angga juga bilang, kalau sekarang, dia sedang diawasi oleh orang-orang suruhan papanya. Karena itu, dia meminta bantuan pada Niko. Dengan cara bertukar pakaian dan mobil dengan Niko. Setelah memberikan kunci mobilnya pada Niko, Angga meminta Niko untuk keluar duluan. Dia ingin memastikan kalau samarannya berhasil. Dan benar saja, saat Niko mulai mengendarai mobil Angga, anak buah suruhan papanya langsung mengikutinya dari belakang.

"Yes, rencana ku berhasil. Sekarang aku harus cepat-cepat pergi ke rumah Am. Semoga dia belum tidur. Am, tunggu aku!" gumam Angga, berlari keluar menuju mobil Niko.

Dengan perasaan tak menentu, Angga mengendarai mobil Niko dengan cepat. Dia sudah tidak sabar, ingin bertemu pujaan hatinya.

Akhirnya, sampai juga Angga di komplek kost-kostan Am. Angga kemudian turun, berjalan menuju ke kostan Am. Malam memang sudah semakin larut. Sebagian orang mungkin sudah terlelap. Dengan ragu, Angga mengetuk pintu kostan Am, saat dia sudah berada di depan kost-an Am.

Sementara di dalam, Am yang memandangi fotonya bersama Angga menangis pilu. Dia sadar, tidak akan pernah bisa bersatu dengan Angga. Am mengusap air mata yang membasahi pipinya. Am berjanji akan menjauh dari Angga, dia tidak mau membuat Angga berantem dengan papanya. Am juga berharap, agar dia bisa diterima kerja di perusahaan Dinata grup. Agar dua bisa pindah dari konstannya.

Tok.. tok...suara ketukan pintu membunyarkan lamunan Am. Am mengelap sisi air matanya, dan berjalan ke depan untuk menengok siapa yang bertemu. Am tak lantas membukakan pintunya, di intipnya dari jendela. Setelah mengetahui Angga yang datang, Am merasa bingung.

"Ya Allah Pak Angga, ngapain malam-malam begini ke sini." Batin Am.

"Am, apa kamu sudah tidur? Am, Am, tolong buka pintunya. Aku ingin bicara denganmu!" seru Angga di balik pintu. Am, semakin bingung harus bagaimana. Kalau dia membukakan pintunya, dia takut akan terkena masalah lagi. Hinaan dari papanya Angga, masih jelas diingatan Am.

"Am, aku tahu kamu belum tidur kan? tolong buka pintunya, kita perlu bicara Am." Angga yakin, Am belum tidur. Karena Angga mendengar isakan tangis di balik pintu.

"Am, tolong, kasih aku kesempatan untuk bicara. Am, Am" Angga masih berusaha agar Am mau keluar.

Dibalik jendela, Angga bisa melihat dengan Jelas. Sosok yang dia cintai, sosok yang selalu membuatnya merindu. Diusapnya wajah Am yang terhalang oleh kaca jendela. "Am, tolong buka pintunya," lirih Angga meneteskan air matanya.

"Sudah tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, Pak. Semuanya sudah jelas, kita tidak akan pernah bisa mempertahankan hubungan kita, hiks.. hiks..." jawab Am kelu. Dia sebenarnya tidak tega melihat Angga menangis, tapi dia juga tidak bisa berhadapan langsung dengan Angga. Batinnya akan semakin terluka, mereka sangat jauh.

"Kita harus bicara Am, aku mohon bukakan pintunya." Angga terus memohon, dia tidak mau membuang kesempatan nya untuk bertemu dengan Am.

"Saya tidak akan pernah membuka pintunya, Bapak silahkan pergi dari sini. Kalau ada orang yang melihat Bapak malam-malam begini ada di kostan saya, Bapak bisa ditangkap mereka."

"Saya Nggak peduli, saya tidak akan pergi dari sini, sebelum kita bicara." Angga tak beranjak pun dari tempat nya. Dia bisa melihat, raut wajah Am yang terlihat sedih. Angga tahu, Ayahnya memang sudah keterlaluan.

"Kalau Bapak tidak pergi, terserah! saya mau tidur sekarang." Saat Am akan beranjak, Angga memanggilnya.

"Am!!!! tolong, buka pintunya.."

"Saya gak mau orang tua Bapak menghina saya lagi. Saya sudah kehilangan pekerjaan saya Pak, saya mohon Bapak pergi dari sini." Am kembali menghadap ke jendela, dia tahu Angga pasti terluka dengan ucapannya.

Am akhirnya pergi dari situ dan kembali ke kamarnya. Dia juga tidak tega, jika membiarkan Angga di luar. Apalagi udara sudah cukup dingin. Tapi, dia masih belum bisa untuk bertemu Angga. Am ingin menghindar dari Angga. Dia tidak mau perasaan nya semakin dalam pada Angga.

Angga masih setia menunggu Am, sampai dia mau membukakan pintu. Dia duduk sselonjor di lantai. Dia akan membuktikan pada Am, kalau dia tidak pernah main-main dengan ucapannya. Angga akan menunggu, sampai Am keluar.

Beberapa kali Am, mengintip dari pintu kamarnya. Apakah Angga sudah pulang atau masih disitu. Am tidak menyangka kalau Angga berbuat nekat.

Dua jam kemudian, keheningan malam membuat Angga sedikit terlelap di depan kost-an Am. Dia masih tetap berada di situ. Am sendiri tidak bisa tidur, karena memikirkan Angga. Akhirnya Am memberanikan diri untuk menengok Angga.

Am berjalan kedepan, di intip dari jendelanya, ternyata Angga masih ada di depan kost-an nya. Am tidak tega melihat Angga tidur di teras konstannya. Akhirnya Am keluar, untuk membangunkan Angga.

"Pak, Pak bangun" panggil Am, membangunkan Angga.

Perlahan Angga membuka matanya, saat Am ada didepannya, Angga langsung memeluknya. Dia takut itu cuma mimpi, di lepaskan nya tubuh Anda dari dekapan nya, setelah itu ditampar sendiri wajahnya. Untuk menyakinkan, kaldu dia tidak sedang bermimpi.

"Ini benar kamu! akhirnya kamu mau menemui ku Am" Angga memeluk kembali Am.

"Bapak lebih baik pulang, ini sudah malam Pak," ucap Am mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Angga.

"Am, aku waktu untuk meyakinkan kedua orang tuaku. Agar mau merestui hubungan kita." Angga memegang tangan Am, setelah terlepas dari tubuh Am.

"Pak, jangan menentang orang tua Bapak. Mereka hanya ingin yang terbaik untuk anaknya, mungkin itu alasan orang tua Bapak tidak menerima saya."

"Kamu yang terbaik untuk aku, Am."

Am bingung dengan perasaannya sendiri. Disisi lain, dia ingin mempertahankan hubungannya dengan Angga. Tapi dia juga ragu, itu akan berhasil.

Am hanya bisa mengiyakan ucapan Angga. Tapi, dia sudah bertekad untuk meninggalkan Angga. Dia akan pergi dari kehidupan Angga. Mungkin, malam ini adalah malam terakhir dia bersama Angga. Dia akan membuang perasaan cintanya pada Angga.

Angga senang karena Am mau memberikan dia kesempatan untuk menyakinkan kedua orangtuanya. Angga sama sekali tidak curiga, dengan rencana Am yang akan pergi meninggalkan nya.

to be continued...

akhirnya bisa up lagi...

1
Firgi Septia
kecewa penonton ternyata Amalia kurang beruntung dapat Angga ternyata cassanova kirain perjaka ting-ting/Frown//Frown/
Siti Sopiah
Thor tangannya dh menggeletar karena lapar sebab tu nulisnya sering nyasar
Dewi Soraya
yah lemah.q kr bs bela dri jd g tkut m sp2
fifid dwi ariani
trus sukses
Endang Werdiningsih
official girl,,,,
office girl....
arti'a beda kan???
Solehan Abdy
top 👍👍👍
Solehan Abdy
mantap juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjut juragan 👍👍👍
Solehan Abdy
jangan tarik ulur thour TDK seru justeru hanya memperbanyak bab ujung2nya SDH bisa ketebak .... maaf Cuma saran saja
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍
Solehan Abdy
lanjutkan thour 👍👍👍👍👍
Nur Kamelia
kk belenggu hasrat nya mn kk
Nur Kamelia: bukan di noveltoon ya kk
Nur Kamelia: maksud nya kk
total 3 replies
Anasih 11
beneran yaaa stay di sini
cuuuzzzzz oteweh 🏃‍♀️🏃‍♀️
Susi Haryani: iy kak
total 1 replies
Mardiyah Hendriawati
angga katanya orang kaya dan pintar tapi kok lemot ya
Wafa Herni
sedih banget nysek 😭😭
Wafa Herni
di mna² ortu pngin ank bhgia
ini ank menderita ortu trsenyum
semngat thor
Hastia Tia
lanjutkan
Mfftah Afni
ternyata lelaki anak papa gak ounya mental 😀
Lia Yulia
terimakasih Thor...ttp semangat dan jg kesehatan q tunggu up selanjutnya...cuuzz ke kamar sebelah udh ad yg baru nich dr author💃
Lusye marce wibowo
halo thorrr,,salam jg buat othorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!