NovelToon NovelToon
JERAT SUTRA BERDURI

JERAT SUTRA BERDURI

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua / Mafia
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Arsila

Aruna yang sedang menikmati masa kuliahnya yang santai tiba-tiba dipaksa pulang ke rumah untuk sebuah "makan malam darurat". Ia mendapati keluarganya di ambang kehancuran finansial. Ayahnya terjerat hutang pada keluarga Gavriel, sebuah klan penguasa bisnis yang kejam. Aruna "dijual" sebagai jaminan dalam bentuk pernikahan politik dengan Damian Gavriel, pria dingin yang mempesona namun manipulatif

bagaimana cara aruna mengahadapi takdirnya?..... yuk, baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Arsila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3 Simulasi Menjadi Nyonya Besar

kemarin, setelah pembicaraan 2 keluarga tersebut. Mahu tak mau Aruna harus ikut tinggal di mansion Damian sedari mereka pulang dari rumah Aruna sesuai kesepakatan di belakangnya.

Pagi pertama di mansion Gavriel tidak dimulai dengan kicauan burung, melainkan dengan suara ketukan pintu yang lebih mirip bunyi palu hakim. Aruna, yang masih bergelung di balik selimut sutra yang ia akui lebih nyaman daripada kasur lamanya yang per-nya suka menusuk punggung terlonjak kaget sampai jatuh dari tempat tidur dengan bunyi gedebuk yang estetis.

​"Nona Aruna? Tuan Muda Damian sudah menunggu di meja makan. Beliau memberikan waktu tepat lima belas menit untuk Anda bersiap," suara seorang pelayan dari balik pintu terdengar datar tanpa emosi.

​"Lima belas menit?!" Aruna berteriak sambil mencoba melepaskan kakinya yang tersangkut sprei. "Saya butuh waktu sepuluh menit hanya untuk mengumpulkan nyawa, dan lima menit lagi untuk meratapi kenyataan bahwa saya bukan lagi pemilik kebebasan!"

​Aruna segera berlari ke kamar mandi. Ia sempat terpana melihat wastafel yang terbuat dari marmer asli. "Waduh, kalau saya sikat gigi di sini, apa giginya langsung jadi emas?" gumamnya konyol.

​Tepat empat belas menit kemudian, Aruna turun dengan langkah terburu-buru. Ia mengenakan gaun putih yang disiapkan di lemari, yang sayangnya sedikit terlalu panjang untuk kakinya yang tidak seberapa itu. Ia hampir terjungkal di anak tangga terakhir sebelum sebuah tangan kekar menangkap sikunya.

​Aroma kayu cendana dan citrus mahal langsung menyerbu indra penciumannya. Aruna mendongak dan menemukan Damian sudah berdiri di sana, menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

​"Empat belas menit lima puluh detik. Kamu hampir saja kehilangan hak makan pagimu, Aruna," ujar Damian dengan suara rendahnya yang mematikan.

​"Wah, Mas Damian ternyata selain jadi pengusaha juga merangkap jadi juri lomba lari ya?" Aruna melepaskan pegangan Damian dan merapikan gaunnya. "Lagipula, untuk apa buru-buru? Makanannya kan tidak akan lari ke kelurahan."

​Damian tidak menjawab. Ia menarik kursi untuk Aruna dengan gerakan yang sangat sopan, namun matanya memberi isyarat bahwa ini adalah perintah, bukan tawaran.

"Duduk. Kita punya banyak jadwal hari ini."

Setelah sarapan yang terasa seperti ujian masuk militer karena Aruna harus menggunakan tiga jenis garpu yang berbeda, Damian membawanya ke sebuah galeri seni rupa paling eksklusif di kota.

​"Dengar, Aruna," Damian berbisik sambil merangkul pinggang Aruna saat mereka memasuki gedung. Cengkeramannya terasa posesif. "Di dalam sana, kamu adalah calon istriku. Jangan bicara soal seblak, jangan tertawa seperti orang yang habis menang undian sabun colek, dan jangan menyentuh apapun yang harganya lebih mahal dari rumahmu."

​Aruna merengut. "Mas, saya ini kalau diam justru terlihat mencurigakan. Orang akan mengira saya sedang merencanakan kudeta."

​Di dalam galeri, Aruna merasa seperti ikan mas yang cemplungkan ke dalam kolam hiu. Semua wanita memakai gaun yang harganya mungkin bisa membiayai kuliah Aruna sampai S3. Damian dengan lihai mulai berbincang dengan para kolega bisnisnya. Ia menggunakan Aruna sebagai "pajangan" yang cantik, memamerkannya seolah-olah Aruna adalah trofi kemenangan.

​"Oh, jadi ini tunanganmu, Damian? Cantik sekali, sangat... alami," ujar seorang wanita paruh baya dengan berlian sebesar batu kerikil di lehernya.

​"Terima kasih, Tante," balas Aruna sebelum Damian sempat bicara. "Alami maksudnya belum tersentuh oplas dan masih mengandung kadar micin yang cukup tinggi karena hobi makan gorengan di pinggir jalan."

​Damian langsung mempererat pelukannya di pinggang Aruna hingga gadis itu sedikit mengaduh. Damian tersenyum tipis pada wanita itu, senyum yang sangat menawan namun membuat Aruna merinding.

"Aruna memang suka bercanda. Humor adalah caranya untuk menutupi kecerdasannya yang... tersembunyi."

​Saat Damian sibuk berbicara tentang akuisisi lahan, Aruna mulai merasa bosan. Ia melihat sebuah instalasi seni berupa tumpukan batu yang diberi judul 'Silence of the Soul'.

​"Ini kan batu kali biasa," gumam Aruna. Ia mengambil sebuah spidol kecil yang selalu ia bawa di tasnya (untuk jaga-jaga kalau ada mading yang bisa dicorat-coret) dan dengan cepat menggambar wajah tersenyum (smiley face) kecil di salah satu batu paling atas.

​"Nah, sekarang kamu tidak silent lagi, kamu sudah bahagia," bisik Aruna puas.

apakah batu itu seperti halnya batu biasa yang tak benilai? atau bernilaii???

1
shabiru Al
aruna jeli juga yah...
shabiru Al
waduh,, bakalan jadi korban barunya aruna nih si raka
shabiru Al
ini gimana sih thor aruna bilangnya saya saya terus sementara damian bilangnya aku
shabiru Al
buset aruna masih sempet kepikiran mesen makanan onlen cod lagi 🤭
shabiru Al
tdkah aruna ingin belajar menjadi lebih cerdik,, tdk mungkin jika harus bergantung terus sama damian kan.. tak selamanya damian akan ada d sisi aruna
shabiru Al
sudah mulai falinginlop kah.... 🤭
shabiru Al
aruna yang out of the box😄
shabiru Al
nah kan bener damian mengerikan,, dia bisa merancang sekenario dengan sangat rapih
shabiru Al
kok damian sedikit mengerikan ya...
shabiru Al
aruna ya gokil abis,, berbanding terbalik dengan damian
shabiru Al
mampir ya thor....
Ayu Arsila: silahkannn🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!