NovelToon NovelToon
Pernikahan Tanpa Cinta

Pernikahan Tanpa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:274.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: mutiara

Awalnya semua begitu indah untuknya. Memiliki keluarga yang sempurna dengan ayah dan ibu yang sangat mencintai dan menyayanginya, tapi kebahagian itu hanya sementara. Cinta pertamanya di dunia ini direnggut darinya, seketika semuanya berubah menjadi duka.

Kehidupan baru mulai dijalani saat seseorang datang dan dikehidupan ibunya. Menjadi anak tiri dari seorang pengusaha yang sukses dan hidup dengan kemewahan yang dirasakannya.

Tapi..., semua tidak seindah yang dijalaninya. Hanya ada kesedihan yang dirasakannya karena penghinaan yang didapatnya dari orang yang sangat disayanginya.

Wanita itu hanya berharap mendapatkan kebahagian, memiliki sosok pelindung yang baru untuknya. Sampai akhirnya sebuah takdir kehidupan yang tak terduga, menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya.

Tidak ada cinta,tidak ada kebahagian yang dirasakannya, hanya ada sebuah rahasia besar yang tersimpan di dalam pernikahan itu.

Hanya menunggu kapan Rahasian itu terbongkar dan menjadi Bom waktu di pernikahan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 Kakak Angkat

"Kenapa memilih saya?"tanya Gwen. Pertanyaan yang ada di pikirannya justru berbeda dengan apa yang terucap keluar dari mulutnya.

Sontak saja arga menoleh kearah Gwen. "Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?"tanyanya.

Kedua bahu Gwen terangkat. "Hanya penasaran saja", gumamnya.

"Itu karena menurut saya, anda adalah wanita yang sesuai untuk mendampingi Kenichi", jawab arga.

"Tapi apa kenichi sama sekali tidak memiliki seorang kekasih?"tanya Gwen.

Kaki yang dari tadi melangkah, tiba- tiba terhenti. Butuh waktu beberapa detik, sebelum dia menjawab pertanyaan yang diajukan gwen.

"Tidak ada. Kenichi sangat sibuk dengan pekerjaannya, dia sama sekali tidak sempat untuk memiliki sebuah hubungan dengan seorang wanita", kata arga, ditatapnya Gwen yang terlihat begitu percaya dengan semua yang dikatakannya.

"Ahh, begitu", jawab Gwen.

Arga hanya tersenyum. Melihat kepolosan yang dimiliki Gwen membuatnya semakin merasa bersalah. Dia telah menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya, tapi berbohong dirasanya saat ini adalah pilihan yang terbaik. Semua akan berantakan, jika Gwen tahu bahwa kakak tirinya adalah mantan kekasih dari Kenichi. Mereka kembali melangkah berjalan, dengan obrolan yang masih berlangsung .

"Apa anda sudah lama bekerja dengan Kenichi?"tanya gwen, kali ini dia mengganti topik pertanyaannya, setidaknya arga bisa sedikit bernapas lega.

"Tentu saja, Kenichi adalah sahabat sekaligus boss saya", jawab arga, sekilas dia melirik gwen dengan senyum di wajahnya.

"Pantas saja, anda begitu mengenalnya",kata Gwen.

"Nona Gwen, semua butuh proses. Lama kelamaan anda juga akan mengenal Kenichi seperti saya telah mengenalnya", jawab arga.

Gwen merasa arga adalah malaikat untuknya, setiap ucapan yang keluar dari mulutnya selalu mampu menguatkannya dalam menjalani situasi yang terjadi.

"Kenapa anda sangat baik dengan saya?"tanya Gwen.

Langkah arga berhenti, kali ini dia berhenti bukan karena dia tersentak kaget dengan pertanyaan yang diberikan Gwen. Namun kali ini, kedua telah sampai di depan ruang tunggu VVIP. Respon yang diperlihatkan wajah arga berubah, dia terlihat sedih menatap Gwen yang menunggu jawabannya. "Karena anda seperti adik saya", jawabnya.

"Adik?" Anda memiliki seorang adik?"tanya Gwen.

"Benar. Seorang adik perempuan yang telah lama meninggal, mungkin jika dia masih hidup usianya sama seperti anda nona Gwen", ucapnya, mata benar - benar memancarkan kesedihan yang ditahan nya, suaranya mendadak bergetar saat berbicara, Gwen bisa merasakan bahwa arga masih merasa kehilangan untuk adik nya itu.

"Kalau begitu, mulai sekarang anggaplah aku adik mu", ucap Gwen.

"Apa?" ucap arga yang tertawa simpul.

"Bisakah mulai sekarang aku memanggilmu dengan sebutan kakak, dan kakak memanggil ku Gwen", ucap Gwen, dia terlihat sungguh-sungguh dengan pertanyaannya.

Arga hanya menggelengkan kepalanya, dengan tawanya. Matanya memperhatikan sekitarnya, lalu kembali menatap Gwen. "Apa kamu bercanda?"tanya arga.

"Aku juga sudah lama mendambakan memiliki seorang kakak laki-laki yang bisa menjaga dan melindungi aku", ucap Gwen ,tatapannya kosong menatap kedepan.

Melihat Gwen membuatnya sama sekali tidak bisa menolak permintaan yang terdengar tulus, tanpa berpikir lagi akhirnya arga menyetujuinya.

"Baiklah, adikku", kata arga.

Sudut- sudut bibir Gwen langsung tertarik, giginya yang putih terlihat jelas saat dia tersenyum begitu lebar dengan kebahagian yang dirasakannya.

"Terima kasih kakak", kata Gwen, dia terus tersenyum dihadapan arga.

Kring! Kringg! kriiingg!!

Arga langsung mengeluarkan ponsel dalam saku jasnya.

"Kenichi", batinnya.

Dia langsung menjawab telpon tersebut, lalu langsung mengakhirinya.Panggilan tersebut hanya berlangsung sebentar saja, kemudian di kembali fokus kepada Gwen.

"Dengar Gwen, masuklah sekarang. Kakak harus pergi untuk meeting", perintah arga.

"Baik kak", jawab Gwen.

"Jangan lupa tunjukkan kartu yang diberikan Kenichi tadi",kata arga.

"Hmmm. Aku paham", kata gwen sambil melihat kartu yang dipegangnya itu.

"Kakak akan menelepon manager yang bertugas disini nanti", ucap arga.

Dengan cepat Gwen menolaknya. "Jangan kak, itu tidak perlu. Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

"Baiklah, kakak mengerti. Masuklah", ucapnya.

"Aku masuk dulu, kak. Sampai jumpa", ucap Gwen, sebelum dia meninggalkan arga tak lupa dia menundukkan kepalanya untuk arga yang kini telah menjadi kakak angkatnya.

"Masuklah", ucap arga dengan senyum yang diperlihatkannya kepada Gwen.

Dia sama sekali tidak beranjak dari tempatnya, dia terus mengawasi Gwen sampai dia benar-benar masuk kedalam. Dikeluarkannya lagi ponselnya, dia mencari nomor kontak Rhelsa yang menjadi manager ditempat itu, meskipun Gwen telah melarangnya tetap saja dia melakukannya untuk berjaga-jaga dan memastikannya baik-baik saja didalam sana.

Seorang petugas wanita yang bertugas disana langsung menghadangnya. Wajah Gwen terlihat tidak familiar untuk mereka yang sehari- hari bertugas disana.

"Maaf bisa menunjukkan kartu keanggotan anda?"tanya seorang pegawai wanita itu.

Gwen yang dari tadi memegangi kartu yang diberikan Kenichi kepadanya, langsung memberikannya kepada petugas wanita itu. Ekspresi wajahnya langsung berubah, setidaknya itulah yang dilihat Gwen saat petugas itu melihat kartu yang diberikannya.

"Maaf nona, saya akan mengeceknya dulu", ucapnya, lalu dia meninggalkan Gwen.

"Baik", jawab gwen.

Petugas itu berjalan menghampiri temannya,keduanya mengarahkan pandangannya kepada Gwen yang dari tadi memperhatikan gerak- gerik wanita itu. Gwen terus menunggu sampai di dipersilahkan untuk memasuki tempat itu, dia mulai bingung saat melihat orang-orang yang baru datang, mereka langsung bisa masuk hanya dengan menunjukkan kartu yang mereka miliki, tanpa melalui pengecekan seperti yang saat ini dialaminya.

Beberapa menit menunggu, petugas wanita itu kembali menghampiri Gwen. "Maaf nona, sebenarnya dari mana anda mendapatkan kartu ini?"tanyanya.

"Hmmm", Gwen hanya melongo melihat tatapan wanita itu yang penuh dengan kecurigaan terhadapnya. Meski dia tidak mengatakannya, tapi caranya memandang Gwen seakan dia seorang pencuri.

"Ada apa ini?" Seorang wanita yang terlihat berusia sekitaran 35 tahun datang menghampiri keduanya.

Sorot mata gwen fokus melihat kearah nametag miliknya, dia bisa membaca dengan jelas bahwa wanita tersebut bernama Rhelsa dengan jabatan manager dari tempat itu. Ditatapnya Gwen dengan senyumnya yang ramah, hal yang wajar dilakukan seorang manager dalam menjaga kepuasan pelanggannya, itulah yang dipikirkan gwen.

"Nona ini sepertinya tidak ada didaftar tamu VVIP, tapi dia memberikan saya black card", jawab petugas itu.

Matanya tercengang saat melihat black card yang diberikannya petugas itu kepadanya. Diluar tanggapan Gwen, dia justru memarahi petugas wanita itu.

"Apa yang kamu lakukan!! Berani sekali kamu menahan nona Gwen!!!"Teriaknya, nadanya tinggi dan kesel berbicara kepada wanita tersebut.

Mendengarnya menyebut namanya,membuat Gwen kebingungan. Bagaimana wanita itu tahu namanya sementara dia tidak mengenali nya bahkan belum memperkenalkan dirinya sama sekali. Dia langsung teringat dengan arga, dia yakin bahwa arga pasti tetap melakukannya meski dia sudah melarang arga.

"Maafkan saya", ucapnya petugas wanita itu kepada manager tersebut. Wanita itu terlihat shock saat tiba-tiba saja atasannya memarahinya, tanpa tahu salah yang dilakukannya.

"Seharusnya kamu meminta maaf kepada nona Gwen", kata Rhelsa

"Maafkan saya nona", ucap petugas wanita itu, dia hanya mampu menundukkan kepalanya tanpa melihat wajah Gwen.

"Maafkan atas ketidak nyaman yang anda terima nona Gwen. Petugas saya mungkin bingung, hanya ada dua puluh orang yang memiliki black card. Dia tidak tahu bahwa black card itu milik tuan Kenichi", ucapnya

Mendengar nama Kenichi disebut, wajahnya semakin berlipat-lipat ketakutan. Dia terus meminta maaf dan menundukkan kepalanya dihadapan gwen. "Maafkan saya nona", pintanya.

"Sudahlah, tidak perlu begitu", ucap Gwen, matanya memperhatikan orang -orang yang ada disekelilingnya.

"Kalau begitu, silakan masuk nona", ucap Rhelsa.

Kali ini Rhelsa sendiri yang melayani Gwen. Keduanya berjalan melewati orang-orang yang terus melihat kearahnya. Tatapan itu membuat Gwen tentu saja merasa tidak nyaman, suasana dimana dia berada saat ini begitu berbeda dengan dirinya hingga membuat nyalinya menciut. Hampir rata-rata orang-orang yang ada ditempat itu adalah wanita, mereka berkumpul dengan teman-teman mereka, memamerkan barang-barang yang merek kenakan saat berkumpul. Terkadang Gwen justru bingung melihat pertemanan yang terjadi dikalangan atas, sebatas apa arti hubungan pertemanan untuk mereka sebenarnya. Apa yang menjadi dasar tolak ukur dalam sebuah pertemanan sebenarnya, apakah hanya dengan menunjukkan status sosial yang dimiliki, lalu apa yang akan terjadi jika status sosial yang dimiliki berbeda. Itulah yang dulu pernah terjadi dan dialaminya, dia yang dulu hanya anak yang terlahir dari keluarga sederhana, kini menjadi anak yang memiliki segalanya.

Mimpi yang dimilikinya dulu, berubah menjadi kenyataan saat dia menjadi anak tiri dari pengusaha sukses dan memiliki segalanya. Namun apa yang dimilikinya justru membuatnya merasa asing dengan lingkungan yang bertahun-tahun dijalaninya itu.

"Silakan duduk nona Gwen", ucap Rhelsa.

Gwen langsung melihat sebuah sofa putih didepannya. Ada dua warnah sofa yang berbeda dalam satu ruangan, perbedaan itu sangat mencolok untuk siapa saja yang melihatnya. Pandangan orang- orang semakin tajam untuknya saat dia duduk di sofa berwarnah putih, mereka saling berbisik dengan pandangan mata yang ditujukan untuk Gwen. Apa yang mereka lakukan benar- benar membuat Gwen sama sekali tidak nyaman berada ditempat itu.

"Maaf, kenapa orang-orang terus memperhatikan saya?"tanya Gwen yang berbisik .

Rhelsa langsung memperhatikan sekitarnya saat mendengar pertanyaan Gwen, lalu dia kembali melihat Gwen sambil tersenyum. "Anda saat ini menjadi pusat perhatian nona", jawabnya.

"Pusat perhatian?" Maksudnya?"tanya Gwen, suaranya cukup pelan bertanya.

"Hanya orang - orang yang memegang black card saja yang bisa duduk di sofa putih ini", katanya.

"Black card?" Kalau begitu kenapa mereka tidak memakai black card saja?"tanya Gwen dengan polos.

"Itu tidak bisa nona. Kami hanya mencetak dua puluh black card. Biasanya itu untuk keluarga Nakagawa atau orang-orang penting saja. Itulah peraturan yang dibuat tuan Kenichi", jelasnya.

Mulutnya hanya ternganga, dia sama sekali tidak tahu pria macam apa sebenarnya Kenichi. Dia memutuskan untuk melirik sekilas wajah-wajah orang-orang yang terus memandanginya itu. Dia menafsirkan usia wanita-wanita itu seperti seumuran dengan saat dia melihatnya, mereka adalah sebagian kecil orang-orang yang hidup dengan menikmati fasilitas dan kekayaan keluarga mereka.

"Apa anda ingin saya pesankan sesuatu?"tanya Rhelsa.

"Tidak perlu", jawab gwen.

"Apa anda yakin?"tanyanya, dua kali dia memastikannya kepada gwen.

"Hmmm", jawab Gwen, meski sebenarnya saat ini dia merasa lapar. Perutnya keroncongan akibat menahan lapar yang dirasakannya, tapi melihat orang-orang yang terus saja memperhatikannya membuat nafsu makannya hilang.

"Baiklah nona, kalau begitu saya permisi. Anda bisa memanggil saya, jika membutuhkan sesuatu", katanya.

"Baik. Terima kasih", jawab Gwen.

Selepas kepergian manager itu, Gwen hanya menundukkan kepalanya. Sesekali dia mengintip orang-orang disekitarnya itu, saat tak ada satu orang pun yang memperhatikannya lagi dan melihat kearahnya, dia sedikit mengangkat kepalanya yang dari tertunduk. Semua orang terlihat menikmati suasana tempat itu, terdengar tawa yang ceria dari orang-orang di sekitaran nya, tapi semua justru terasa berbeda untuk Gwen dan dia juga tidak tahu dengan apa yang dirasakannya saat in dan itulah yang dirasakannya saat dia memandangi mereka, berusaha mencari tahu apa yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Bersambung...

1
dayu okayani
Luar biasa
Ida S
lha kok jln ceritanya terputus,kelanjutannya gimana JD ngambang.tolong lanjut dong Thor🙏
Srimurni Nurjanah Sitorus
Alexa mau cari teman ternyata musuh
Srimurni Nurjanah Sitorus
oh Alexa ternyata cuma anak angkat
Srimurni Nurjanah Sitorus
ayo Kenichi jujur sama Gwen mengenai Yukari
Srimurni Nurjanah Sitorus
Arga jelaskan pada Alexa biarpun sahabat gak perlu urusi hal pribadi Kenichi harus tau batasannya apalagi udah nikah
Srimurni Nurjanah Sitorus
Alexa gak sadar udah diperingati jangan mengusik Gwen waktu Rebecca menghujatnya
Srimurni Nurjanah Sitorus
makanya Yukari jangan sombong
mrn_zhnnnsa
lanjut lagi dong lagi seru banget cerita nya nih
mrn_zhnnnsa
lanjut lagi dong
Wiyah
blm selesai g seru ini
April Ayuogo
gantung thor lnjut donk ttp smngat author
Azka Dias Pratama
ayolah thor up lgi,slesai kan dlu ctranya..
penasaran nih gmna ending nya,msa ya d cut aja smpe dsni???
Luki Tritjahjawati
kpn update lagi?
Desni Zhou
gak boleh gitu dong Thorr,,,harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan novel Pernikahan Tanpa Cinta,,,Masa Thorr gak bertanggung jawab utk menyelesaikan misi yg Thor kerjakan...
Azka Dias Pratama
gmna sich??
kok gantung gini crtanya??
Hanna Devi
keren KK.. 👍
Luki Tritjahjawati
ayo thor uplagi
Luki Tritjahjawati
diselesaiin dulu pernikahan tanpa Cinta dgn up terus thor jangan buat certanya setengah 2
Luki Tritjahjawati
selesaiin dulu author yg bsik spy kita puas n tdk kecewa. upu ttg Gwen dulu baru buat crita lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!