Nisa. gadis yang tidak sengaja bertemu dengan laki-laki yang bernama Aslan. dan keduanya dalam kondisi terpuruk.
Nisa yang mendapati kenyataan, kalau kekasih hatinya lebih memilih perempuan lain merasa sangat terpukul, padahal hari itu Mereka sudah berjanji akan pergi mendaftarkan pernikahan mereka.
dan ketika melihat laki-laki yang didorong keluar dan sampai terjatuh itu, dan kejadian yang tepat di depan matanya membuatnya langsung berpikir dan bertindak. Nisa langsung mengajaknya menikah, walaupun dia tahu kalau laki-laki itu adalah orang asing.
lalu bagaimana kelanjutan mereka ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. unboxing laptop
saat mereka sedang memilih-milih, tiba-tiba ada yang datang. dan ketika melihat itu adalah Aslan, sepasang ibu dan anak itu langsung melabraknya.
"oh!! sok-sokan datang berbelanja ke mall ini ya!! pantesan tidak pulang-pulang." ucap wanita yang terlihat paruh baya itu. sementara Nisa yang mendengar suara itu langsung menoleh dan mengerutkan keningnya ketika melihat orang yang ada di sana.
dia merasa tidak asing dengan wajah perempuan paruh baya itu, dan juga perempuan yang berdiri di samping wanita paruh baya itu. tiba-tiba, ingatannya seketika kembali kepada saat di mana dirinya bertemu untuk pertama kalinya dengan suaminya.
"oh kalian!! Kalian kan yang suka menyiksa suami saya.!! Kalian kan yang selalu memerah suami saya tanpa memberikan santunan untuknya.!! Kalian kan keluarga Purnomo yang tidak tahu diri, dan selalu memanfaatkan suami saya.!! kalian ini benar-benar terlihat sangat sombong, tidak yakin dengan baju yang kalian pakai itu Kalian beli dengan uang kalian sendiri. melainkan uang suami saya yang ia cari saat masih tinggal bersama kalian kan.!!" Nisa pun langsung mengultim mereka. rasanya dia sangat marah ketika mendengar cerita suaminya tentang kehidupan suaminya saat masih berada di keluarga Purnomo.
Aslan sendiri tidak mencegah istrinya itu. dia hanya mengatakan untuk sabar dan tidak membuat keributan saja.
"suami..?" ucap keduanya dengan kebingungan. tapi sesaat kemudian mereka Langsung terkekeh lucu.
"kamu istrinya..? ternyata, Kamu sangat tidak beruntung ya. kita mendapatkan laki-laki buntung yang kerjanya malas-malasan seperti itu. selamat menikmati. tapi asal kamu tahu, laki-laki ini sama sekali tidak bisa diandalkan." tutur seorang perempuan yang tampak berpenampilan modis dan mewah.
"betul sekali!! dia tidak akan bisa memenuhi semua kebutuhan hidupmu. kamu jangan menangis dan menyesal nanti di masa depan ya.." ejek mereka. nisa yang mendengar ejekan dan melihat tampang songong keduanya membuatnya benar-benar menjadi greget.
"kalian!! enak saja kalian bilang suami saya begitu.!! kalian saja yang tidak tahu diri!!" namun aksi itu langsung dihentikan oleh Aslan.
"Sudah dek jangan terus diladeni.. nanti semakin membuatmu sakit kepala. lebih baik kita lanjut negosiasi laptopnya saja. Setelah itu kita langsung bergegas pergi. Karena setelah ini kita masih harus pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan kita." gumam mama Aslan kepada istrinya, dan sedikit menenangkan hati istrinya agar tidak kebawa emosi.
"dengar tuh apa yang dikatakan oleh suamimu!! setelah ini kalian harus pergi ke pasar swalayan, yang kotor dan jorok itu untuk memungut sisa-sisa barang rongsokan di sana. Cih!!" setelah mengatakan itu, dua perempuan yang berbeda usia pun langsung bergegas pergi.
Nisa yang melihat mereka benar-benar dibuat habis kesabaran oleh sifat keduanya.
"sudah dek. sabar aja. mereka juga tidak akan baik kok. ayo kita beli laptopnya.." setelah selesai memilih dan Aslan juga sudah merasa cocok dengan laptopnya, Nisa pun langsung membayar semuanya. dan Setelah itu mereka langsung pergi dari sana.
mereka lanjut menuju pasar, dan di sana mereka berbelanja beberapa sayuran, perbawangan, cabe-cabean, tahu tempe, ikan asin dan juga beberapa kebutuhan yang menurut mereka tahan lama. baru Setelah itu mereka meninggalkan pasar danLangsung menuju kontrakan mereka kembali.
*******
akhirnya keduanya pun tiba di kontrakan, keduanya duduk sambil melepas lelah mereka dengan kantong-kantong kresek yang sudah berbaris di dekat pintu menuju dapur.
"hah!! capek sekali.. padahal, perjalanan tidak terlalu jauh." ujar Nisa sambil merebahkan tubuhnya untuk melepas lelahnya. sementara Aslan hanya tersenyum mendengar penuturan istrinya.
"aku unboxing laptop dulu ya.. setelah ini baru Kakak bantuin masak.." ucap Aslan. Nisa pun langsung menoleh.
"lakukan aja Kak. Kakak nggak perlu minta izin sama Nisa. kalau masalah masak, Nanti Nisa akan masak." ujarnya. Aslan pun tersenyum dan kemudian mengambil laptop baru yang baru saja mereka beli hari ini.
dia membuka laptop itu, langsung menyambungkannya ke internet. kemudian tangannya langsung bergerak lincah di atas keyboard laptop baru itu. tampaknya Dia sedang membuat pengaturan, dan perlindungan untuk laptopnya ini agar tidak mudah diretas atau situs-situs serta informasi pribadinya tidak mudah bocor.
setelah selesai, dia kembali fokus pada pembaharuan aplikasi untuk mengedit dan membuat rancangan desain bangunan. dia menyiapkan segala sesuatunya, agar nanti di malam hari dia bisa bekerja tanpa harus mempedulikan apapun lagi.
setelah beberapa saat, akhirnya semua pekerjaan itu selesai dan dia juga sudah berhasil membuat perlindungan anti-virus di dalam laptopnya ini. dia pun langsung meletakkan laptop itu ke tempat yang aman yang tentunya tidak mengganggu aktivitas mereka saat bergerak.
"Akhirnya selesai juga.." ucapnya sambil meregangkan otot-ototnya itu. setelah itu dia menoleh ke sudut di mana istrinya tadi merendahkan tubuhnya untuk beristirahat. namun di sana dia sudah tidak menemukan sang istri lagi, karena nyatanya istrinya sudah bergerak dan beranjak untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain.
"eh.. Dek!!" panggil Aslan.
"Iya Kak!!" jawab Nisa yang nyatanya berada di belakang kontrakan. mendengar suara jawaban itu, Aslan langsung bergegas menuju ke bagian belakang. di sana dia langsung melihat istrinya yang sedang membersihkan ikan dan juga udang yang baru saja mereka beli di pasar.
"aduh!! sini biar kakak saja yang bersihkan. kamu bikin yang lain aja dek.. Nanti kena tangan." ucapnya dengan rasa cemas. Nisa yang mendengar itu tersenyum.
"apaan sih Kak.. aku sudah biasa kok. kakak tidak perlu cemas dan khawatir. kerjaan seperti ini mah geleng.." ujarnya lagi. namun aslan tidak peduli dengan penuturan istrinya. dia tetap langsung mengambil alih pekerjaan sang istri.
"sudah-sudah.. ini biar kakak aja yang kerjakan. kamu potekin sayur aja, atau lipat pakaian di dalam." tuturnya sambil membantu istrinya beranjak dari tempat duduknya itu.
sementara Nisa, mau tidak mau dia langsung menuruti apa yang dikatakan oleh suaminya. dia pun langsung beranjak berdiri, walaupun rasanya tidak rela tapi dia tetap menghormati sang suami.
"Ya udah kalau begitu kak. Aku masak nasi dulu ya, mau petikin sayur juga, dan giling cabe." ucapnya.
"Iya dek sana! Nanti kalau sudah siap, kakak yang akan goreng." Nisa pun langsung menganggukkan kepalanya. kemudian dia langsung beranjak masuk ke dalam kontrakan lagi, dan memastikan terlebih dahulu kalau pintu utama kontrakan mereka sudah tertutup dan dikunci dari dalam.
setelah itu, bisa kembali keluar dengan mangkuk kecil di tangannya, dan beberapa rempah yang akan diprotein olehnya. dia memilih untuk membersihkan bawang, serta lainnya di luar agar dirinya bisa berinteraksi dengan sang suami. sekaligus, bisa menyaksikan suaminya sendiri seperti apa dia bekerja .
dan ketika Nisa mendapati suaminya bekerja, dia yakin kalau suaminya ini bukan tipikal laki-laki yang manja. karena terlihat dari gerakannya sangat luwes dan sudah terbiasa.