"Kamu siapa?" tanya Angel dengan suara lirih pada pria yang tengah berada di atas tubuhnya.
Tapi pria itu tidak mengatakan apapun, hanya terus membuatnya merasa tidak nyaman dengan setiap sentuhannya pada Angel.
Kringggggg Kringggggg
Angel membuka matanya, suara alarm ponselnya membangunkannya. Dengan nafas terengah-engah Angel melihat ke sekeliling kamarnya.
"Hais, mimpi itu lagi. Kenapa aku terus mimpi hal yang sama sejak pindah ke kota ini" gumamnya bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Insomnia
Angel mencoba memejamkan matanya, tapi sangat sulit. Dua malam ini dia memang sulit tidur, padahal tidak ada yang harus dia khawatirkan. Pria itu kemarin malam sudah tidak mengganggunya. Dan malam ini, dia juga merasa semuanya baik-baik saja. Tapi, kenapa dia malah sudah tidur.
"Apa karena besok aku akan masuk kuliah? makanya aku tidak bisa tidur?" gumamnya bingung.
Angel berusaha memejamkan matanya lagi, tapi masih tidak bisa terlelap.
"Aku harus tidur, tidak bisa begini terus!" gumamnya lagi.
Angel ingat, dia masih punya obat tidur yang waktu itu diresepkan oleh dokter untuknya. Karena setelah orang tuanya meninggal, Angel memang mengalami sedikit depresi, Angel bahkan tidak bisa tidur tanpa obat tidur.
Saat itu, dokter memberikannya obat tidur. Dan herannya, setelah dia berada di kota ini. Dia sama sekali tidak perlu menggunakannya. Meski ada hal-hal aneh terjadi padanya.
Namun malam ini dia pikir, dia harus kembali menggunakannya. Karena sudah lewat tengah malam, dia belum juga bisa tidur.
Angel turun dari tempat tidurnya, berjalan ke lemari, dia menyimpannya di laci yang ada di dalam lemari. Seingatnya begitu, karena dia tidak ingin bibi Martha atau Aline menemukan obat itu. Keduanya pasti akan mengkhawatirkannya.
Angel membuka laci itu, tapi obat itu tidak ada disana.
"Aku ingat meletakkannya disini terakhir kali. Hah, tidak. Apa aku lupa ya? tapi aku yakin aku meletakkannya disini! kenapa tidak ada?" gumamnya.
Angel terus mencari di bawah pakaian, lalu di laci yang lain. Di laci meja juga. Tapi tetap dia tidak bisa menemukan obat itu.
"Kemana perginya? apa bibi Martha memindahkannya? tapi kemana dipindahkannya?" gumam Angel sambil terus mencari.
Akhirnya setelah beberapa menit mencari, Angel menyerah.
"Aku benar-benar tidak akan bisa tidur. Bagaimana ini?" gumamnya khawatir.
Besok hari pertamanya masuk kampus. Jika dia ketiduran di kelas, atau saat ada aktifitas di lapangan. Dia benar-benar akan membuat masalah untuk dirinya sendiri.
Angel meraih ponselnya, biasanya membaca artikel yang panjang akan membuatnya mengantuk. Tapi itu percuma, Angel bukannya mengantuk malah merasa lelah saja matanya. Begitu di pejamkan, malah terasa mengganjal, sangat tidak nyaman.
Dia mencoba membaca artikel tangan insomnia. Segelas susu hangat, di tulis dalam artikel itu bisa membantunya rileks dan mudah untuk tidur.
Angel meletakkan ponselnya dan keluar dari dalam kamar. Angel pergi ke dapur, dan membuang segelas susu hangat. Setelah meminumnya. Angel berharap, dia benar-benar akan rileks dan nyaman lalu mengantuk seperti yang tertulis pada artikel.
Angel menunggu reaksi itu, satu menit, dua menit. Dia masih tidak merasa dia lebih nyaman dan lebih rileks.
"Aku harus apa?" gerutu Angel memeluk meja. Angel menempelkan pipinya di meja kaca di depannya.
Angel kembali melihat ke arah jam di dinding dapur. Sudah hampir dini hari. Fix, malam ini Angel benar-benar terkena insomnia. Angel memutuskan untuk kembali ke kamarnya, duduk di sofa sambil menonton layar laptopnya saja. Tak lama, Angel pun tertidur, sayangnya baru sekitar dua jam dia tidur. Pintu kamarnya di ketuk seseorang.
Tok tok tok
"Angel, buka pintunya. Cepat bangun! jangan terlambat di hari pertama kamu masuk kuliah!" kata Aline yang berteriak dari luar pintu.
Angel membuka matanya perlahan, kantung matanya terlihat tidak baik. Angel mengusap wajahnya, wajahnya seperti akan menangis.
"Aku rasanya baru memejamkan mata, agkh!" kesalnya.
Tapi meski kesal, dia tidak menyuarakannya secara lantang. Angel hanya memekik dengan suara berbisik. Hanya dia yang bisa mendengarnya.
Darryl juga sudah datang beberapa saat setelah Aline mengetuk pintu kamar Angel itu.
"Selamat pagi!" sapa Angel dengan wajah bantal. Dia benar-benar masih mengantuk.
Bibi Martha dan Darryl yang melihat keadaan Angel langsung menghampiri gadis itu.
"Angel, kamu..."
"Kamu sakit nak? tidak bisa tidur?" tanya bibi Martha khawatir.
"Angel, matamu sudah seperti mata panda" Aline bahkan terkekeh melihat Angel yang terlihat sangat tidak baik.
"Mungkin karena ini hari pertama aku masuk kuliah. Aku sedikit gugup!" jelas Angel.
Darryl masih terlihat khawatir.
"Sebentar, aku akan buatkan kompres mata untukmu!" kata Darryl mengusap bahu Angel.
Martha tersebut melihat bagaimana Darryl memperhatikan Angel.
"Ada es batu di freezer nak!" kata Martha.
Angel melihat itu, Darryl mengeluarkan sapu tangannya dari saku. Dan membiarkan sapu tangannya itu sebagai bungkusan es batu untuk mengompres kantung mata Angel.
"Kak, tapi itu sapu tanganmu..."
"Tidak lebih penting dari kamu!"
Deg
Angel merasa sangat tidak enak hati. Tapi Martha malah terlihat sangat senang. Sedangkan Aline, dia mungkin harus mendengarkan apa yang dikatakan ibunya. Dia memang harus mulai menerima semua ini.
Selama perjalanan menuju kampus. Angel bahkan masih mengompres matanya.
"Jika tidak lebih baik, kita bisa ke klinik dulu..."
"Tidak kak, sudah lebih baik. Terimakasih banyak!" kata Angel pada Darryl.
Begitu sampai di kampus. Darryl mengantarkan Angel dan Aline sampai ke depan pintu gerbang. Hari pertama, memang tidak boleh ada yang masuk ke dalam jika tidak ada kepentingan yang sangat penting.
"Terimakasih banyak kak Darryl" kata Angel dan Aline.
"Kalian semangat ya. Angel, jika kamu sudah akan pulang. Kabari aku, aku pasti akan datang dengan cepat!" kata Darryl menatap Angel.
Angel sudah hampir menyerah. Aline juga sudah mengatakan padanya. Dia tidak akan lagi menyukai Darryl, karena Darryl memang tidak menyukainya.
Angel mulai berpikir, mungkin dia memang harus lebih membuka diri pada Darryl. Angel mengangguk perlahan.
"Iya, aku akan beri kabar kak Darryl jika sudah akan pulang. Kak Darryl, hati-hati di jalan!" kata Angel.
Darryl tersenyum. Kata-kata itu sebenarnya sederhana sekali. Tapi ketika yang mengucapkannya adalah seseorang yang sangat disukai. Maka damagenya juga sagag besar bagi Darryl.
"Pasti, sampai jumpa lagi" kata Darryl yang terlihat enggan beranjak dari tempat itu.
Tapi, Aline yang merasa harus segera membawa Angel masuk. Menarik tangan Angel.
"Sudah hampir terlambat, ayo!" ajak Aline.
"Masuklah, semangat ya!" kata Darryl melambaikan tangannya.
Angel mengangkat tangannya perlahan.
"Agkkhhh!" pekik Angel ketika tangannya terkena lemparan bola yang entah datang dari mana.
"Angel" pekik Darryl sangat khawatir dan langsung menghampiri Angel.
***
Bersambung...
jager apa ya kok lupa 🤭
apa ajaib karena mahal 🤭