Akan Aku Pertahankan Suami SMAku

Setelah menjelaskan tujuan mereka datang, hanya tentang niat buruk Karmila. Masalah reinkarnasi Claudia, mereka berlima sepakat merahasiakannya dari orang lain. Sehingga keadaan Claudia yang seperti itu tidak menjadi kesempatan bagi orang yang ingin melukainya lagi. Apalagi jika Karmila sampai mendengarnya. Sudah bisa dipastikan wanita jelmaan Iblis itu akan merasa menang.

"Baiklah, aku setuju untuk membantu. Semua ini serta merta karena aku sudah menganggap Caesar adik, otomatis Istrinya menjadi adikku juga. Dan aku paling benci wanita yang ingin merusah rumah tangga orang lain demi ambisinya sendiri." Ucap Thomas mengepalkan kedua tangannya.

"Kalau begitu kami pamit dulu Bang..." Ucap Caesar dengan sopan.

"Cepat sekali, biasanya juga kalian kalau main seharian di sini? Tapi ya sudah aku paham, karena sekarang sudah hampir sore. Caesar jaga baik-baik Istrimu, awas kalau sampai kamu selingkuhi. Apalagi membela wanita lain yang jelas hanya datang untuk mengganggu. Karena jika sampai terjadi, detik itu juga kita adalah musuh."

"Baik Bang, aku akan ingat semua nasehatmu." Ucap Caesar tegas.

Setelah itu mereka semua benar-benar pergi dari Markas Thomas. Caesar dan Claudia kembali ke Apartemen, sementara teman-teman lainnya sedang pergi ke toko elektronik untuk mencari kamera kecil atau semacam CCTV pengintai berukuran kecil yang akan mereka jadikan senjata.

Tidak mungkin bagi mereka untuk terus mengawasi Karmila 24 jam, jadi jalan satu-satunya adalah memasang kamera yang bentuknya unik. Sehingga Karmila tidak merasa jika dirinya sedang diintai oleh mereka.

"Andai... Aku seorang Mafia, pasti seru!" Ucap Alvin tiba-tiba.

"Mafia makan iya?" Ledek Alvaro.

"Mafia mencontek PR." Sahut Arya.

"Yang penting judulnya adalah Mafia. Dan itu pasti seru sekali. Bukan Mafia balap motor liar yang tiap selesai tanding pasti dilanjut kejar-kejaran dengan polisi." Ucap Brian ikut berceloteh konyol.

"Namanya juga balap liar, Bro. Kalau mau aman ikut sirkuit, jadi pembalap profesional." Sahut Arya.

"Sudah ayo kita juga pulang."

Sementara itu dua pasangan Suami Istri SAH berusia remaja itu, sedang ingin mengaplikasikan fantasi mereka.

"Bee Ahhh... Gelii... Bee... Ouuhhh..." Desah Claudia kala tangan besar Suaminya bergerak liar menggerayangi tubuh sang Istri dibawah guyuran shower.

"Nikmati saja Honey, katanya pingin membuatku puas di atas ranjang. Katanya ingin segera hamil juga."

Ucap Caesar sambil mengecupi telingan dan leher Claudia hingga meninggalkan banyak jejak cinta berwarna keunguan.

Keduanya sudah dalam keadaan polos, niatnya tadi hanya mandi bareng. Tapi ternyata hasrat Caesar memuncak melihat tubuh sexy sang Istri. Entah dari mana keduanya belajar, mungkin insting kuat pasangan SAH hingga mereka terlihat sudah PRO.

Karena tahu ini adalah yang pertama bagi mereka berdua, lantas Caesar menggendong Claudia masuk kamar. Melanjutkan malam pertama yang tertunda, selama 2 minggu Caesar sudah menahan hasrat untuk menyentuh Istrinya. Tapi sekarang tidak lagi, karena Claudia punya misi ingin hamil. Jadi sebagai seorang pemula, Caesar butuh berlatih menghamili setiap hari.

Tubuh Claudia diletakkan di ranjang, kemudian Caesar mulai mengeksekusi kembali. Tidak ada yang luput dari jangkauan Caesar, dari leher hingga paha semua penuh jejak cinta. Desahan Claudia menjadi irama merdu, yang semakin Claudia berteriak Caesar semakin brutal mengekspresikan rasa cintanya. Cinta seorang remaja yang berfikiran dewasa membuat fantasi menjadi nyata.

"Aku sudah tidak tahan Honey, boleh aku masuk?" Tanya Caesar dengan mata berkabut penuh gairah.

"Masuklah, aku milikmu hanya kamu dan aku dalam pernikahan kita. Jangan ada orang lain lagi. Aku tidak mau setelah kehilangan mahkotaku yang paling berharga ini, kamu justru berpihak dengan wanita lain di belakangku." Ucap Claudia.

"Aku janji Honey, demi langit dan bumi, demi rasa cintaku. Jika sampai burungku masuk sangkar milik wanita lain, maka aku bersumpah burungku akan mati suri. Dia tidak akan pernah berfungsi, hanya kamu, hanya lubang milikmu yang bisa memuaskan burung milikku. Sumpah ini akan menjadi takdirku, karena selamanya aku hanya mencintaimu."

Sumpah setia seorang Caesar Vittorio yang diamini oleh alam semesta. Membuat Claudia merasakan hatinya lega, tidak sia-sia kesempatan kedua yang diberikan Tuhan untuk dirinya. Karena kini sepenuhnya Caesar miliknya.

"Ahhh... Pelan-pelan dong Bee..." Protes Claudia kala Caesar berusaha menjebol gawang dengan gerakan brutal.

"Iya... Maaf ya..." Ucap Caesar.

Rasanya Caesar ingin gila saja, sudah percobaan ketiga ternyata dia gagal menembus pertahanan Sang Istri. Membuat Caesar meragukan dirinya sendiri.

"Apa aku kurang perkasa Honey? Apa burungku kurang besar? Kurang kuat atau kurang apa sih?" Teriak Caesar mulai merasa frustasi. Tubuhnya mulai beringat sebesar biji jagung, padahal kamar itu berAC.

"Kamu kurang usaha, ayo dong Bee... Katanya mau menghamiliku, tapi jebol gawang aja kamu lemah. Aku sudah menahan sakit nih... Ayolah... Aku ingin benih milikmu langsung tumbuh di rahimku dan menjadi bayi." Ucap Claudia memprovokasi.

"Baiklah, aku akan kembali berjuang. Menjerit saja jika terasa sakit." Ucap Caesar lalu memposisikan kembali.

Satu

Dua

Tiga

Dan...

"Goal..." Teriak heboh Caesar saat burung berbentuk rudal itu menjebol gawang.

Claudia tersenyum tulus meskipun air mata mengalir antara rasa sakit dan kepuasan karena sudah mempersembahkan mahkota berharganya untuk Sang Suami. Apalagi ketika mengingat kehidupan pertamanya, dulu sampai setahun pernikahannya dia masih perawan, justru Karmila yang...

Ya... Karmila berhasil mengelabui Caesar, dan perselingkuhan itu pun terjadi. Caesar memberikan keperjakaannya kepada Karmila di saat Claudia tertabrak Kereta. Tidak ada penyesalan dari Caesar, karena menganggap semuanya sudah setimpal. Claudia yang dianggap tidak mencintainya, tidak memberikannya hak sebagai suami, bahkan tidak peduli saat dia dekat dengan Karmila di hadapannya.

Harga diri Caesar merasa terluka, jadilah perlahan rasa cinta memudar. Dan Karmila yang memenangkan semuanya. Karmila berhasil merebut hati Caesar, bahkan dia hamil anak Caesar sebulan setelah Claudia meninggal dunia. Claudia tidak kuat mengingat pahitnya kehidupan pertamanya karena kesalahannya sendiri. Dan sekarang baru 2 minggu pernikahan, dia berhasil mempersembahkan mahkotanya.

Caesar bergerak liar dan brutal, seolah ada jiwa yang menuntut. Sebagai ganti waktu yang terlewati dengan penuh rasa sakit hati. Bagaikan jiwa di tubuh Caesar, adalah jiwa yang setahun pernikahan berjuang sendirian mendapatkan cinta Claudia.

Jiwa muda Claudia tidak mau kalah, dia menghentikan gerakan Caesar lalu berkata "sekarang giliranku Bee."

Claudia mendorong tubuh Caesar, hingga laki-lali itu memicingkan matanya. Dengan gerakan tak terduga

Jleebbb...

"Sekarang giliranku yang bekerja Bee. Aku akan membuat kamu puas, sehingga tidak berfikir mencari pelampiasan dari perempuan lain." Ucap Claudia.

"Ouuuhh... Honey..." Suara Erangan Caesar.

"Ternyata Kamu juga sudah PRO, Honey...!" Ucap Caesar dalam kenikmatannya.