Bagaimana jadinya kalau niat hati hanya ingin membantu malah di pintai menjadi ibu bagi anak yang baru kamu kenal belum ada 24 jam?
==##==
Aiden nggak punya mama tante, Aiden juga mau punya mama kayak teman teman Aiden. Aiden mau tante jadi mama Aiden, boleh? Tante maunya jadi mama Aiden. Baru Aiden bisa dipangku terus kayak ini, bisa diperhatikan sama mama, disuapi makan, ditemani tidur, dibacakan cerita kayak cerita cerita teman aiden. Aiden nggak pernah digituin mama hiks…hiks…hiks…” jelas Aiden dengan deraian air mata
==##==
“ Aiden dia bukan mama Aiden dia hanya kakak Zela bukan mama nya Aiden” ucap Rey yang tidak merasa senang sang anak memangil orang yang mereka baru kenal dengan sebutan mama. tapi perkataan Rey malah membuat Aiden malah mengencangkan tangisannya
“bukan kakak tapi mama” teriak Aiden dengan kencang sambil sesenggukan.
Ingin tau bagaimana keseruan dan ceritanya, mari merapat sayang. kita baca bareng bareng, siapkan kopi😄😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rmauli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
0017
“ ohh, ohh lihat ma. Apakah ini Zela gadis udik yang baru keluar dari rumah kita” ucap Elsa dengan sengaja
“ seperti nya iya sayang. Oh ternyata setelah di tendang dari rumah kamu di sini ya kerja jadi pelayan. Mama kira kamu udah jadi gelandangan.” Ucap Yenti sambil tertawa
“ kalian!!.” Ucap Zela pura pura terkejut melihat mereka
“ iya kenapa, terkejut nya. Ohh Zela, hidup mu sangat menyedihkan setelah di usir oleh ayah mu sendiri sekarang kau harus menjadi seorang pelayan rendahan ya?” Ucap Elsa menatap rendah Azela sambil menyunggingkan senyum licik nya
“ itu sama sekali bukan urusan kalian. Mau bagaimana pun sekarang kehidupanku itu tidak ada lagi sangkut paut nya kepada kalian. Sekarang kalian boleh saja bersenang senang di atas penderitaan ku tapi akan ku pastikan kalian tidak akan lama menikmati itu semua.” Ucap Zela menatap tajam Yenti dan Elsa
“ ohh, jadi sekarang gadis pelayan udik ini sudah tau caranya melawan ya, udah ngerasa hidupnya hebat padahal mah hanya pelayan doang haha” Ucap Elsa mencondongkan tubuh nya mendekat ke arah zela sambil berbisik di dekat telinga zela
“ kau sangat sombong sekarang kakak tiriku, bagaimana bila aku membuatmu kehilangan pekerjaan mu yang sekarang. Seperti nya itu akan menarik bukan? ” ucap Elsa sambil menyenggolkan gelas jus milik nya dengan sengaja hingga mengenai rok yang ia kenakan.
“ ah, kamu berani berani ya menumpahkan minuman kepada putri ku.” Ucap Yenti dengan suara lantang sambil menunjuk Zela yang tanpak bingung mungkin karena terkejut dengan kejadian itu. Orang orang yang berada di sana pun mengalihkan perhatian mereka untuk melihat drama yang mungkin akan berlangsung.
“ dasar bodoh. Kau atau aku yang masuk keperangkap haha ini bahkan perangkap yang telah aku buat sendiri khusus untukmu. Sekarang mari kita nikmati drama murahan ini dan kita lihat bagaimana nanti reaksi kalian saat mengetahui fakta yang sebenarnya.” Batin Zela sambil tersenyum lebar tapi dia masih menundukkan wajah nya agar Yenti dan Elsa tidak melihat nya sehingga bisa beranggapan bahwa dia takut alih alih sedang tersenyum Smirk.
“ dasar pelayan rendahan tak tau diri! Apakah menurutmu kau dapat mengganti pakaian yang di kenakan putri ku ini, HAA. Aku ingin bertemu dengan manajer cafe ini” Ucap Yenti marah sembari menggebrak meja dengan dramatis
“ maaf nyonya, mari kita bicarakan baik baik. Jika teriak teriak akan mengganggu pelanggan kami yang lain. Kita boleh bicarakan ini di ruangan privat kami.” Ucap Wilya pelayan yang juga bekerja di kafe Zela mendekat diikuti Celsi.
“ Apa kupingmu budek? Kita selesaikan di sini saja. aku ingin bertemu dengan manajer cafe kalian! aku ingin menuntut pelayan rendahan ini yang sudah dengan sengaja menumpahkan minuman ke rok mahal putri ku.” Ucap Yenti dengan suara keras hingga semua pengunjung kafe yang ada di ruangan itu mendengar apa yang dia katakan
“ ma, biarin aja. Bagaimana pu dia kan kakak tiri ku, mungkin dia hanya iri melihat aku bebas tanpa harus bekerja seperti kakak.” Ucap Elsa dengan suara yang di buat buat sangat sedih seakan akan dia sangat tertekan.
“ enggak boleh gitu sayang, kamu bisa gini kan karena kamu baik dan penurut tidak seperti dia yang hanya tau menghambur hambur kan uang untuk merokok dan segala macamnya, belum lagi sikapnya yang memang sangat pembangkang.” Ucap Yenti dengan suara yang dia buat sangat kesal dan keras
“ mama nggak boleh gitu, kakak nanti malu” ucap Elsa lembut sambil menggenggam tangan Yenti dan tersenyum melihat Zela
“ hu, nasar tidak tau diri. Adek ya saja masih sangat baik walaupun kakak nya jahat terhadap nya. Seharus nya dia intropeksi diri dan bersyukur” Ucap salah seorang pengunjung kafe tersebut.
“ lihat dia hanya nunduk doang. Orang yang gak dengar ucapan mama dan adeknya bisa aja berpikiran dia lah yang dirundung.” Ucap pengunjung yang lain
“ dasar munafik. Manusia rubah” ucapan ucapan tajam para pengunjung yang mereka lontarkan kepada Zela terdengar ramai. Mereka asik berkomentar seakan sudah tau keseluruhan alur padahal mereka tidak tau sama sekali titik permasalahan nya.
“ panggil manajer kalian aku mau dia di pecat hari ini.” Ucap Yenti kepada Wilya dan Celsi di setujui oleh beberapa pengunjung di sana yang ikut kesal melihat Zela.
“ maaf, nyonya kalian tidak dapat mengusir atau pun memecat nona Azela dari sini karena ini adalah kafe milik nya sendiri dan sekaligus nona Zela lah manager di sini.” Ucap Celsi lantang karena sudah muak melihat sandiwara mereka
“ apa!!!!. Bagaimana bisa gadis udik ini pemilik kafe ini. Jangan bercanda kamu!” bentak Yenti yang tidak percaya akan ucapan Celsi begitu pula Elsa. Sedangkan para pengunjung yang ikut bersorak tadi diam mendengar ucapan Celsi.
“ kenapa tidak boleh mama tiri ku tercinta?” ucap Zela dengan suara lembut tapi penuh dengan penekanan di setiap katanya.
“ kamu. Hahaha… tidak mungkin” ucap Yenti tertawa hambar
“ iya, mana mungkin. Jangan halu deh. Nggak usah ngaku ngaku jadi pemilik nya kafe ini kakak tiriku! Hanya untuk menutupi perilaku mu yang buruk itu. Seharusnya kamu malu dong ngaku ngaku di depan banyak orang sayang ” ucap Elsa yang masih tidak percaya akan omongan Zela yang menurut nya hanya membual
“ terserah mau percaya atau tidak saudara ku tercinta.” Ucap Zela dengan tenang sambil membalas tatapan Elsa
“ dan untuk kata malu, tidak kah itu cocok nya untuk mu Elsa yang malang. Menuduhku dengan hal yang tidak pernah aku buat, dan lebih yang tidak tau malu nya malah taunya membalikkan keadaan.” Sambung Zela dengan suara yang masih tenang, sedangkan para pengunjung yang lain sudah tidak ada yang mau berkomentar mereka bingung akan situasi yang terjadi sekarang. Siapa yang bersalah dan entah siapa yang sebenar nya pelaku nya disini.
“ apa yang sedang kau katakan Zela. Kau sudah bersalah tapi tidak mau bertanggung jawab malah menuduh Elsa yang benar benar di sini yang menjadi korban.” Ucap Yenti marah karena ia takut para pengunjung malah akan membalik menyerang nya.
“ ohh benarkah, mama?” ucap Zela menekan kata Mama yang dia ucapkan sambil menggoyang goyang kan kepala nya. Seperti nya memang sengaja membuat Yenti dan Elsa kesal
“ lihat. Bahkan sekarang kau sudah tak punya sopan santun lagi.” Ucap Yenti yang sudah sangat kesal
“ benarkah. Kalau begitu bagaimana kalau kita menonton film jadul di depan terlebih dahulu mama” ucap Zela sambil menunjuk ke arah layar perekam cctv yang memang ada di ruangan tersebut. di sana sudah di putar cuplikan video Elsa yang dengan sengaja menumpahkan jus milik nya ke arah rok ya sendiri
Ya, tadi saat Zela dan Celsi masih ada di dapur mereka sudah menduga akan ada kejadian seperti ini. Maka mereka sudah membuat cctv menfokuskan ke arah kursi Elsa dan Yenti.
Duar…
Bagaikan di sambar petir di siang bolong, Yenti dan Elsa sangat terkejut melihat rekaman cctv yang di putarkan di depan hingga membuat seluruh pengunjung kafe dapat melihat nya. Sorak sorakan dan bahkan ada pula yang langsung mengumpat mereka terdengar ramai di ruangan itu hingga membuat mereka sangat malu.