Godaan Sang Mantan

"Sha, Kamu gak bisa seenaknya kaya gini," ucap Keygan sedikit kesal. Keygan sangat kesal pada Shafura. Entah kesal karena Shafura memberinya surat gugatan perceraian, atau kesal karena bukan dirinya yang memberikan surat perceraian lebih dulu pada Shafura. Entahlah, hanya Keygan dan author saja yang tahu.

"Bagaimana dengan Mommy, Kamu gak pikirin itu?" Tanya Keygan lagi.

Shafura tersenyum getir, ia pikir Keygan menahannya karena dia memiliki perasaan padanya. Namun ternyata mommy Hanika yang menjadi alasan Keygan menahannya.

"𝘛𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺, 𝘣𝘪𝘴𝘢-𝘣𝘪𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘩𝘢𝘧𝘶𝘳𝘢.

Sepertinya apa yang Keygan ucapkan tadi malam hanyalah sebuah penyesalan, bukan ungkapan cinta seperti yang Shafura harapkan. Bodohnya Shafura masih mengharapkan cinta Keygan di detik-detik terakhir perjuangannya.

Shafura masih ingat ucapan Keygan di tengah-tengah percintaannya semalam. Keygan mengatakan dengan sangat jelas, dia tidak ingin kehilangan Shafura.

"𝘚𝘩𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪. 𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪!" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘪𝘵𝘶.

Apa Keygan hanya asal bicara? Tapi ucapannya terdengar sangat tulus. Dan karena perkataan Keygan itu, Shafura bahkan berniat untuk mempertimbangkan kembali rumah tangganya.

Namun lagi-lagi harapan Shafura hanyalah fatamorgana tak kasat mata yang mustahil menjadi nyata.

Apalagi saat teringat kembali percakapan Keygan dan Nero saat di kantor tempo hari, membuat Shafura kembali sadar, cepat atau lambat pernikahan mereka memang akan berakhir. Dan juga wanita yang Keygan cintai sudah kembali. Artinya perjuangan Shafura benar-benar berakhir sampai di sini.

"Kalau itu tentang Mommy, Mas gak perlu khawatir," ucap Shafura. Wanita cantik itu terlihat menghela napasnya lalu menghembuskannya perlahan. "Mommy sudah tahu, dan sebenarnya Mommy yang meminta kita untuk bercerai," lirih Shafura.

Shafura mengusap air matanya yang menggenang di sudut matanya. Mengingat mertuanya membuat dadanya terasa sesak. Walaupun Hanika bilang, tidak akan ada yang berubah walaupun Shafura bukan lagi menantunya, namun tetap saja semuanya pasti akan berubah. Pasti akan ada kecanggungan diantara dirinya dan Hanika.

"Kamu gak bohong kan, Sha?" Keygan memicingkan matanya penuh selidik. Pria tampan itu terlihat tidak percaya dengan ucapan Shafura.

Keygan sangat tahu seberapa dekatnya Shafura dengan Hanika. Keduanya lebih terlihat seperti anak dan ibu dibandingkan menantu dan mertua. Keygan dan Fagan bahkan selalu tersisihkan jika keduanya tengah bersama.

Keygan tidak yakin jika Hanika yang memintanya dan Shafura berpisah. Sedangkan justru mommynya lah yang paling menginginkan perjodohan ini.

Shafura menggelengkan kepalanya. "Kalau Mas tidak percaya, Mas bisa tanyakan langsung sama Mommy."

Keygan menatap lekat mata indah Shafura. Pria itu mencoba mencari kebohongan di sana. Namun nihil, yang Keygan temukan justru tatapan penuh luka yang Shafura tujukan padanya.

"Sudahlah, Sayang. Mending Kamu tanda tangan aja. Orang tua Kamu juga udah setuju," ucap Jovanka. Wanita itu sengaja menyela saat menyadari tatapan Keygan pada Shafura. "Kamu juga udah janji sama aku, kalau aku kembali, Kamu mau cerai-in dia," desak Jovanka.

Wanita itu merengek pada Keygan, ia sengaja mengingatkan kembali rencana Keygan yang sejak awal memang berniat untuk mengakhiri rumah tangganya dengan Shafura saat dirinya kembali.

Jovanka diam-diam tersenyum melihat wajah Shafura yang terlihat sangat menyedihkan. Sebenarnya ia sengaja mengatakan itu untuk membuat Shafura semakin terpuruk. Padahal tanpa Shafura sadari justru Jovanka lah yang merasa kesal karena Keygan terlihat tidak ingin berpisah dengan Shafura.

Shafura tersenyum getir melihat Jovanka yang bergelayut manja di lengan pria yang sialnya adalah suaminya. Sedangkan Shafura selama tiga tahun menjadi istri Keygan, tidak pernah sekalipun suaminya itu menggenggam tangannya.

"Jo, sebaiknya Kamu pulang dulu. Aku mau bicara berdua dengan istriku."

"Istri? Kamu menganggapnya istri, Key?" Jovanka tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Sejak kapan Kamu menganggapnya istri? Bukankah selama ini Kamu hanya menganggapnya orang ke-tiga?"

Jovanka mulai tersulut emosi. Ia merasa Keygan benar-benar sudah memiliki perasaan pada Shafura. No, Jovanka tidak akan membiarkan itu. "𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘚𝘩𝘢𝘧𝘶𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘬𝘶."

"Apa yang salah? Aku memang istri Mas Keygan," ucap Shafura dengan santai. Wanita cantik itu melipatkan tangan di dadanya, tatapannya menelisik penampilan Jovanka yang terlihat menjijikkan di matanya. Kekasih suaminya itu terlihat lebih mirip jalang daripada wanita terhormat.

"Kamu memang istrinya. Istri yang tak dianggap," cibir Jovanka. Wanita itu tersenyum puas melihat wajah masam Shafura.

"Aku sebenarnya iri sama Kamu," ucap Shafura. Ia tidak berbohong, Shafura memang merasa iri pada kekasih suaminya itu. "Di saat semua pria di luaran sana mengagumiku, suamiku justru mengabaikan ku, Dia lebih memilih wanita seperti mu."

"Shafura!"

Keygan menatap tajam istrinya. Ia tahu maksud ucapan istrinya itu. Karena Keygan memperhatikan Shafura saat istrinya itu menelisik penampilan Jovanka.

"Kenapa? Kamu juga sebenarnya sadar kan Mas, kekasihmu ini terlihat seperti jal---"

Plak

Shafura memegang pipinya yang baru saja ditampar Keygan. Wanita cantik itu tersenyum dengan lelehan air mata yang perlahan mengalir di pipinya.

Keygan menatap nanar tangannya yang sudah menampar Shafura.

"Sha---"

Rasa sakit karena tamparan Keygan di pipinya mungkin akan hilang dengan cepat. Namun, tidak dengan bekasnya yang akan selalu melekat di hatinya.

"Tidak cukup kah Kamu menyakiti hatiku, sampai harus menamparku demi wanita itu? Kamu jahat Mas, aku membencimu!"

Shafura berlari meninggalkan ruangan Keygan tanpa menoleh sedikitpun, mengabaikan Keygan yang terus berteriak memanggil namanya.

"Shafura!"

Keygan hendak menyusul istrinya namun Jovanka berhasil mencekal tangannya. Wanita itu tidak akan membiarkan Keygan mengejar Shafura.

"Key, sudahlah. Jangan dikejar. Dia memang pantas ditampar," ucap Jovanka. Ia pura-pura terlihat sedih. "Dia udah ngatain aku jalang, Key!"

Brakkk

Fagan tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Keygan, tanpa aba-aba pria itu melayangkan tamparan pada Jovanka.

Plak

"Argggghhhh...!" Jovanka meringis sambil memegang pipi kirinya.

"Satu lagi biar yang kanan gak cemburu."

Plak

"Argggghhhh...!" Jovanka menjerit saat Fagan kembali menampar pipinya, kali ini sebelah kanan.

"Fagan!"

Keygan menatap tajam adiknya yang sudah berani menampar wanitanya. Keygan tidak sempat menghentikan Fagan karena adiknya itu bergerak terlalu cepat.

"Kamu memang jalang, dan pantas ditampar!"

...----------------...

"Dad, aku mau pulang!"

"𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘦𝘵 𝘱𝘳𝘪𝘣𝘢𝘥𝘪, 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵𝘮𝘶!"

Shafura mengusap kasar air matanya. Ia berjanji akan melupakan Keygan mulai hari ini.

"Terima kasih sudah menjadi penyumbang luka terbesar di hidupku. Luka ini akan membuatku dengan mudah melupakanmu."

𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥