Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Lintang sekarang kamu tinggal di sini sama Kakak ya" ujar Anya
"Ini rumah kakak?" tanya Lintang yang melihat rumah mewah Anya
"Iya ayo masuk. ini rumah kamu juga sekarang" ujar Anya
Lintang pun masuk ke dalam rumah masih dengan tatapan yang kagum dengan rumah Anya.
"Sini" ujar Anya
Anya menarik Lintang ke kamar yang ada di lantai 1.
Cklek..
Pintu kamar terbuka dan memperlihatkan kamar yang cukup luas.
"Ini kamar kamu sekarang, nanti sore kita beli barang - barang buat isi kamar kamu ya" ujar Anya
"Makasih ya Kak" ucap Lintang dengan tatapan hangat
"Sama - sama. Mandi Sana, nanti setelah mandi keluar kita makan ya" ujar Anya
"Iya kak"
"Eh iya, kamu mandinya di kamar kakak aja. kamar ini kan masih gak ada peralatan mandinya. Nanti sekalian kita beli, jadi kamu mandi di kamar mandi kakak dulu" ujar Anya
"Iya kak"
"Yaudah sana, kamar kakak di atas" lanjut Anya
Lintang pun langsung berjalan ke kamar di lantai dua, dia membuka kamar Anya, dia terkesima dengan kamar Anya yang lebih luas dari kamarnya.
Lintang pun langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan badanya.
Sedangkan Anya dia memasak untuk lintang, Lintang terlihat kurus dan sangat tidak terurus membuat Anya marah dan sedih.
Dia marah sebab ayahnya malah menelantarkan adiknya sampai adiknya harus mencari uang dengan berjualan tisu di pinggir jalan, dan sedihnya adalah dia telat menemukan Lintang yang sudah menjadi anak jalanan.
Anya memasak cukup banyak, dia ingin membuat Lintang kembali berisi dan tidak kurus seperti ini.
Anya akan memastikan Lintang tidak akan mengalami hal ini lagi dan akan hidup bersama nya dengan penuh kebahagiaan.
30 Menit Kemudian
Anya sudah beres memasak, namun Lintang tidak kunjung turun dari kamar nya.
"Apa dia kalo mandi lama ya? lama banget perasaan" ujar Anya
Anya langsung menyusul Lintang ke kamar nya.
"Lintang?" panggil Anya
"Iya kak" balas Lintang yang masih di dalam kamar mandi
"Udah selesai mandinya?" tanya Anya
"Udah kak" balas Lintang
"Terus kenapa gak keluar? Kamu bisa kedinginan kalo terlalu lama mandi" ujar Anya
"Aku gak ada baju buat keluar kak" balas Lintang
"Astaga gue lupa, gak kasih dia baju" ujar Anya
Anya langsung bejalan menuju walk-in closet nya, mengambil kaos besar dan celana pendek nya yang cukup besar.
"Ini baju sama celananya. Daleman pake yang punya kamu aja, nanti kita beli" ujar Anya
"Iya kak" balas lintang
Memang Lintang ini adalah adik yang paling baik, dia tidak pernah meminta apapun kepada Anya saat Anya kerja dan gajian pun Lintang tidak pernah meminta uang, tapi Anya selalu memberikan nya uang jajan setiap dia gajian.
10 Menit Kemudian
Lintang sudah memakai baju dan turun dari lantai dua menuju meja makan.
"Lumayan cocok" ucap Anya
"Tapi celana nya kependekan" protes Lintang
"Ya gak papa lah, Kakak cuma punya celana ini. Emang kamu mau pake celana perempuan?" tanya Anya
"Ya gak mau sih" balas Lintang
"Yaudah jangan protes. Kita makan dulu, Setalah makan kita belanja keperluan kamu oke" ucap Anya.
Lintang hanya mengangguk senang.
**
"Kamu kenapa sih?" tanya Tono
Tono melihat Sasa yang terus cemberut, mereka sedang naik motor tapi tidak biasanya Sasa tidak memeluknya.
"Kenapa yang? Ngomong dong, kalo kamu gak bilang aku gak tau harus apa yang" ujar Tono
Namun Sasa hanya diam tidak menjawab ucapan Tono.
20 Menit Kemudian
Tono dan Sasa sudah sampai di halaman rumah Sasa.
Sasa turun dari motor dengan wajah yang cemberut.
"Kenapa sih yang? Ngomong dong" ujar Tono frustasi melihat Sasa mendiamkannya
"Liat tuh di dompet kamu ada apa?" kesal Sasa
"Dompet apa?" tanya Tono sambil membuka dompetnya
Dia membolak balikan dompetnya namun tidak ada yang aneh.
"Gak ada apa - apa ini" ucap Tono
Sasa langsung merebut dompet Tono dari tangan Tono dan mengeluarkan sebuah foto.
"Ini maksud kamu apa?" emosi Sasa
Sasa memperlihatkan foto Anya dari dalam dompet Tono.
"Ini foto Anya kenapa masih ada di dompet kamu aku tanya?" lanjut emosi Sasa
"Fo-foto Anya? Aku gak punya foto dia sayang. Aku berniat sumpah" ucap Tono
"Gak punya foto Anya kata kamu, ini apa? Kamu jahat ya. Aku benci sama kamu" ucap Sasa sambil meremas foto Anya dan melemparkan foto itu ke wajah Tono.
Sasa langsung meninggalkan Tono dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa berpamitan.
"Ck!! Kenapa masalah terus datang akh!" emosi Tono
Dia mengambil foto Anya yang sudah di remas oleh Sasa, dia membuka dan benar foto itu adalah foto Anya.
"Kenapa foto dia ada di dompet gue sih? Siapa yang masukin si*lan" kesal Tono
Tono dengan kesal langsung menghidupkan motornya dan pergi dari rumah Sasa dengan keadaan emosi.
10 Menit Berkendara
Tono sampai di rumahnya, dia langsung memasukan motor nya ke dalam bagasi dan masuk ke dalam rumah.
Sebelum dia masuk ke dalam rumah, terdengar ada kegaduhan di dalam rumah.
"Dev tolong lah, bantu gue sedikit aja. gue cape" emosi Wini
"Gak mau, gue gak mau buat kuku gue rusak ya. Besok gue mau pergi sama cowo gue kak" balas Devia
"Kenapa sih Wini? Adek kamu mau pergi jalan sama cowonya, kalo kamu suruh - suruh dia masak nanti dia bau bumbu dapur" bela Ratna
"Iya, nanti cowo gue mutusin gue giman? Lo mau tanggung jawab. Dia protes tubuh gue bau dapur" lanjut Devia
"Yaudah kalo Lo gak mau bantuin di dapur, seengganya Lo bantu gue jemur baju. Itu gak akan buat kuku Lo rusak dan gak bikin tubuh lo bau" balas Wini
"Ih gak mau, nanti pas gue jemur baju terus tubuh gue item gara - gara jemur baju gimana panas - panasan di luar" ucap Devia
Dia selalu saja ada alasan, dan dia lebih Bernai karena ratna selalu ada di sampingnya membela dia.
"Ck gini aja deh, cowo Lo kan kaya. ngomong sama dia cariin pembantu buat di rumah ini. Gue cape jadi pembantu gratis di rumah ini" emosi Wini
"Cape banget mamah denger kamu terus ngeluh ngeluh terus, cuma ngerjain pekerjaan rumah aja kamu udah cape" balas Ratna
"Yaudah kalo gitu mamah Aja yang ngerjain kerjaan rumah" balas Wini
Dia langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa menghiraukan orang - orang yang sedang melihat nya.
Cklek....
Tono masuk dia masuk setalah keributan selesai agar dirinya bisa tidak ikut terlibat, namun saat dia masuk Devia langsung menghampirinya.
"Abang" ucapnya dengan manja
"Ada apa?" tanya Tono
"Abang handphone aku rusak, bisa beliin yang baru gak. Yang kelupaan terbaru" pinta Devia dengan gampang nya
"Abang gak punya uang. Kamu tau kan semua uang yang Abang punya untuk pesta pernikahan Abang nanti" jawab Tono
"Ck!! Kenapa di habisi buat pesat pernikahan sih? Abang harus inget aku juga dong" kesal Devia
"Kamu kan udah punya pacar kenapa kamu masih minta sama Abang, minta sama dia" ucap Tono.
"Tapi kan Abang selalu kasih apapun yang aku minta, masa hal sepele kaya gini aja Abang gak bisa beliin" ujar Devia memancing
"Ya kalo sepele minta beliin sama cowo kamu, kamu bisanya nyusahin aja. Abang lagi pusing Devia, jangan buat Abang tambah pusing" tegas Tono
