NovelToon NovelToon
Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Bopo Kembar Desa Banyu Alas

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Spiritual / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:479.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?

Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Hukum Adat

"Loh, kok cuma bertiga? Romo mana?" Tanya Runi yang sedari tadi menunggu kedatangan keempat Bopo.

"Romo di Balai Pertemuan, Bun. Panjang ceritanya." Jawab Aksa.

"Nanti saja ceritanya, sekarang kalian bersih - bersih terus sholat subuh dulu. Akung juga mau bersih - bersih lalu sholat." Titah Pak Karto.

"Iya, Kung." Jawab Aksa dan Arsha bersamaan. Kedua remaja itu pun langsung masuk ke dalam rumah.

"Nanti setelah anak - anak sholat, ajak kerumah ya, Nduk. Ada yang harus kita bicarakan." Ujar Pak Karto.

"Njih, Pak." Jawab Runi.

"Yasudah, Bapak tak pulang dulu." Pamit Pak Karto sambil berjalan menuju ke rumahnya.

Seperti titah Pak Karto, Runi bersama anak - anaknya pergi ke rumah Pak Karto. Tak hanya ada Pak Karto dan Bu Lastri, disana juga sudah ada Agil yang menunggu.

Pak Karto pun menceritakan apa yang sudah terjadi di Grojogan Wungu. Begitupun tentang pria penyusup yang kini sudah berada di Balai Pertemuan.

"Genduk karo Ibu, tulung cepakne kabeh sing perlu nggo ruwat deso. Adewe kudu ngeruwat deso sore iki. (Genduk sama Ibu, tolong siapkan semua yang perlu untuk ritual membersihkan desa. Kita harus membersihkan desa sore ini.)" Kata Pak Karto.

"Njih, Pak." Jawab Runi mengerti.

"Jadi, besok Mas Abi mau jatuhin hukum Adat, Pak?" Tanya Agil.

"Iya, tadi kata Masmu gitu. Mungkin hari ini akan rembug desa terlebih dulu." Jawab Pak Karto.

"Kira - kira, hukumannya apa ya, Kung? Aku jadi penasaran, kayaknya baru kali ini akan ada hukuman adat." Tanya Aksa penasaran.

"Jangankan kamu, Mas. Ibun aja baru kali ini lihat orang yang mau di hukum adat." Kata Runi.

"Jadi selama belasan tahun ini, belum ada?" Tanya Arsha yang di jawab anggukan oleh Runi.

"Iyo, Le, Nang. Terakhir enek hukuman adat kuwi pas Akung agi tas dadi Kepala Desa. Salah siji wargane adewe enek sing nduwe pesugihan gek seng di gawe tumbal, anake dewe. (Iya, Le, Nang. Terakhir ada hukuman adat itu waktu Akung baru jadi Kepala Desa. Salah satu warga kita ada yang punya pesugihan lalu yang di jadikan tumbal, anaknya sendiri.)" Cerita Pak Karto.

"Terus, dikasih hukuman apa, Kung?" Tanya Arsha penasaran.

"Saat itu, pelaku di cambuk dengan cemeti oleh seluruh warga desa yang ingin ikut menghukum sebelum di serahkan ke pihak berwajib." Jawab Pak Karto.

"Apa Romo tega memberikan hukuman seperti itu? Romo kan orang yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia." Kata Aksa.

"Romomu itu tegas, Le, Nang. Kalau dia bilang A maka ya A." Imbuh Agil yang di jawab anggukan setuju oleh Runi.

"Tadi saja waktu baru sampai di Grojogan Wungu dan melihat orang itu, wahhh! Baru sekali itu aku lihat Romo marah sejadi - jadinya. Bener - bener mengerikan. Aku sampai merinding lihat tatapan dan raut wajah Romo." Cerita Arsha.

"Masak sih, Mas?" Tanya Aksa.

"Iya, sumpah!" Jawab Arsha dengan wajah serius.

"Ya begitulah Romomu. Makanya, jika ada yang bilang kalau marahnya orang yang sabar itu mengerikan, memang benar adanya." Kata Bu Lastri.

"Nurun lagi ke Mas Arsha. Mas kan kalo marah nyeremin, rasanya kayak dunia mau kiamat." Celetuk Aksa sambil terkekeh.

"Lambemu, Sa. Lebay! (Mulutmu, Sa. Lebay!)" Sahut Arsha yang membuat mereka terkekeh.

Kabar mengenai penangkapan 'penyusup' dengan cepat meluas bahkan sampai di desa tetangga. Warga pun berbondong - bondong datang ke Balai Pertemuan setelah mendengar Woro - Woro (Pengumuman) yang di sampaikan oleh staf Balai Desa. Staf Balai Desa berkeliling dengan motor sambil memberikan pengumuman dengan menggunakan pengeras suara.

Warga nampak penasaran dengan pria yang berani masuk ke Desa Banyu Alas dengan sengaja untuk mendapatkan ilmu hitam. Mereka nampak geram ketika pria yang diikat itu di hadapkan pada warga.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih saya ucapkan untuk seluruh warga desa yang sudah berkumpul di sini. Saya sebagai Kepala Desa Banyu Alas mohon maaf sebesar - besarnya atas keributan yang terjadi pagi ini dan saya sebagai Bopo Desa Banyu Alas, mohon maaf sebesar - besarnya karena keteledoran para Bopo hingga desa kita kedatangan orang dengan niat tidak baik." Abi memulai kata - katanya.

Abi pun menyampaikan jika ia akan menjatuhkan Hukuman Adat pada pria itu esok hari dan meminta warga untuk mengusulkan dengan cara apa pria jahat itu akan di hukum.

"Pancung saja, Pak Kades! Pancung saja!" Seru beberapa warga desa.

"Dia sudah mengotori desa, Pak Kades!" Imbuh warga.

"Tenang, Bapak - Bapak, Ibu - Ibu. Bagaimana pun, kita tidak berhak menghilangkan nyawa seseorang. Menjatuhkan hukuman mati, adalah kewenangan pihak berwajib. Lagi pula, hukum adat kita tidak pernah mengatur adanya hukuman mati." Kata Abi berusaha menenangkan.

"Tapi ini sudah keterlaluan, Pak Kades. Apa lagi dia itu orang luar yang entah berasal dari mana dan dengan lancang mengotori desa kita. Di tanya saja hanya diam dan tidak mau menjawab." Ujar salah seorang warga yang ikut mengintrogasi pelaku.

"Benar, tapi tetap saja kita tidak bisa menghilangkan nyawa dengan seenaknya. Jangan sampai nantinya kita di kenal sebagai desa dengan warga yang tidak beradab karena dengan mudah menghilangkan nyawa seseorang." Kata Abi yang berusaha memberi pengertian.

"Kalau gitu, kita arak saja, Pak Kades! Sambil di cambuk sepanjang jalan!" Usul salah seorang warga.

"Potong saja tangan atau kakinya, biar cacat!" Usul warga lain.

Warga pun menyampaikan usulan - usulan lain. Setelah mendengar usulan warga dan saling bermusyawarah, akhirnya di putuskan bahwa pelaku akan di arak sambil di cambuki esok hari, sebelum di serahkan ke pihak berwajib.

Warga pun beramai - ramai melakukan persiapan untuk mengarak pelaku. Mereka membuat gerobak dengan tiang di tengahnya untuk mengikat pelaku.

Setiap orang yang ada di jalan yang akan mereka lewati, baik itu warga desa Banyu Alas ataupun desa lain, diizinkan mencambuk pelaku sebanyak satu kali cambukan. Begitulah kesepakatan yang akhirnya di capai.

Sore itu seperti yang di agendakan, Para Bopo dan Biyung melaksanakan ruwatan di Sungai Kemuning.

Mereka dengan khusuk berdoa pada Allah SWT agar arwah yang di jadikan tumbal itu, bisa kembali ke tempatnya beristirahat dengan tenang. Mereka juga memohon pada Allah, satu - satunya sesembahan mereka untuk keselamatan dan kemakmuran warga Desa Banyu Alas.

Tak berhenti di situ, malam harinya, Semua Bopo dan para keturunan langsung Bopo Desa Banyu Alas berkumpul di rumah Pak Karto. Mereka bersama - sama memperkuat 'pagar' yang selama ini melindungi Desa Banyu Alas dari orang - orang yang berniat jahat.

Tentu ini adalah pengalaman pertama bagi Aksa dan Arsha karena terakhir kali mereka memperkuat 'pagar' Desa tak lama setelah pemilihan Kepala Desa pertama kali, dimana saat itu Runi sedang hamil besar.

1
budiman_tulungagung
satu bab satu mawar 🌹 lanjuttt
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹 satu bab
Atik Kiswati
karma di byr kontan..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
adning iza
tau²y sma² puasa dlu nggak bsa unboxing🤣🤣🤣
rizky tria
sabar mas Aksa puasa dulu ya 🤭😅🤣
Wulan Sari
cerita ini sambungan dari cerita sebelumnya ya, menceritakan sebuah desa yg masih menggunakan adat istiadatnya yg di pertahankan salut dengan keturunannya sampai cucu2 nya....
memang is the best banget cerita ini,. semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya Thor 💪👍❤️🙂🙏
widi
rasain Aksa puasa dulu🤣🤣🤣
Dedes
karna istri real Sa
ngece ni romo kalo mas Arsha puasa dulu setelah akad, nah kamu pun juga kena 🤣
Erma Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 karma d byr kontan Mp
yunita
lnjutttt
Julidarwati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nur Wakidah
karma langsung dibayar kontan🤣🤣🤣 iki lek mas Arsha ngerti iyho disokorno Sa , kapok mu kapan 🤭🤭🤭
syora
!kena karma tabur tunai ya aksa🤣🤣🤣 mknya jgn sk usil🤣🤣🤣🤣
pipiep
mas aska gak bisa langsung unboxing 🤣🤣🤣 makanya jangan suka usil, kena karma kan🤭🤭
Wulan Sari
semoga baik2 saja lanjut baca akh
Amalia Putri
Kenak kan aska jangan suka ngelek masnya jadi kaya gitu gagal malper kan/Facepalm//Facepalm/ lanjut thor semangat ,met pagi met Aktifitas💪💪💪/Heart//Heart//Heart/
Kasih Bonda
next Thor semangat
bunda kk
ternyata klw kembar semua nya sama sampai malam pengantin juga sm ditunda 🤣🤣
rizky tria
alhamdulillah.. SAH
samawa mas Aksa & Saira 🤲🤗
arianti ree
sukaaaaa
FDS: terima kasih! jangan lupa baca karya lain author 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!