"Ihh... Panas Mas!"
"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."
Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.
"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."
Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.
"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"
"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"
"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CABE Bab 22
Adelia menipiskan bibirnya melihat kebersamaan keluarga Azkha, suasana terasa hangat dan nyaman berbeda dengan yang dulu dia rasakan saat bersama keluarga angkatnya.
Selepas pulang dari kediaman Hermanto Azkha mengajak semua anggota keluarganya yang ikut lamaran makan malam di sebuah restoran, termasuk Adelia. Perempuan cantik itu memutuskan untuk kembali ikut bersama Bunda Cia, Adelia tidak ingin menginap atau kembali tinggal bersama Hermanto dan Herlina.
Mungkin besok Adelia akan mencari kamar hotel atau penginapan selama dirinya belum menjadi istri Azkha, hanya satu minggu saja kan setelahnya dia akan ikut bersama suaminya kemanapun Azkha pergi.
"Aku tidak menyangka kalau disini ada gadis cantik, kenapa kau tidak pernah bilang punya saudara secantik ini." Suara berat seseorang dengan bahasa Indonesia yang kaku mengalihkan atensi Adelia dan yang lainnya.
Dia menatap ke arah orang tersebut, terlihat geli saat laki-laki remaja berwajah khas bule campuran timur tengah itu terus saja menatap pada Araina, keponakan Azkha dan Shaka.
Gadis remaja yang belum genap berusia tujuh belas tahun itu terlihat cuek dan tidak peduli, dia lebih memilih menyibukkan diri bergelayutan di lengan Papanya, Rimba.
Menoleh saja Ara tidak mau, jangankan tersipu malu mendengar pujian yang keluar dari mulut Lucas, buaya gurun yang memang ikut bersama Azkha hari ini.
"Jangan macam-macam, kau bisa di lahap hidup-hidup sama Papanya!" Tukas Tiger penuh peringatan, dia membungkam senyuman Lucas yang sedari tadi terus saja mengembang gatal.
Playboy cap gurun itu kembali fokus pada makanannya, dia tidak lagi bersuara untuk memuji Araina yang memang baru pertama kali ini dilihatnya padahal dia sudah cukup lama berada di negara ini.
Adelia dan yang lainnya hanya tersenyum melihat interaksi para remaja itu, dia tersenyum geli hingga tidak sadar ekspresinya itu terus saja diperhatikan oleh seseorang yang berada di antara Bunda Cia sebagai penghalang.
Orang itu tidak bosan-bosannya menatap calon istrinya, dia tidak peduli dengan yang lain termasuk Lucas yang tiba-tiba saja terpesona oleh keponakannya yang cantik.
"Kenapa Saudara tante Adel tadi ngomong kayak gitu sih, Aku enggak suka dengernya tau gak." Ucap Araina tiba-tiba, dia yang tadi selalu bersikap sok pendiam tidak tahan untuk mengutarakan apa yang dirasakannya selama berada di kediaman orang tua angkat Adelia.
Adelia ikut memutar bola matanya kearah Araina, termasuk Azkha dan yang lainnya. Mereka menatap remaja cantik itu dengan dahi berkerut.
"Kenapa dia bilang kayak gitu sama Tante? 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘥𝘦𝘭𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭𝘪𝘯 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬, 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘯𝘨𝘦-𝘱𝘳𝘢𝘯𝘬 𝘈𝘺𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘐𝘣𝘶 𝘴𝘰𝘢𝘭 𝘭𝘢𝘮𝘢𝘳𝘢𝘯, 𝘭𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘭𝘶𝘢𝘳, 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘯𝘰𝘯𝘨𝘬𝘳𝘰𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘰𝘬𝘦𝘢𝘯 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘩𝘪𝘣𝘶𝘳𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘳𝘢𝘨𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘮𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯, 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘺𝘢." Araina persis meniru ucapan Amelia yang dia dengar setelah mereka hendak berpamitan pada Hermanto dan Herlina.
Terdengar seakan-akan Adelia bukan perempuan baik-baik yang sering kali pulang malam dan nongkrong di tempat hiburan setelah bekerja tidak langsung pulang kerumah, maksudnya apa? Mau menjelek-jelekkan Kakak angkatnya sendiri didepan keluarga calon suaminya begitu?
"Ketahuan banget kalo dia itu pingin Tante keliatan jelek dimata kita, terus ngiranya Tante Adel juga enggak laku gitu karena enggak pernah bawa pacarnya ke mereka, iri dengkinya kelihatan banget tau gak, enggak suka aku." Imbuhnya lagi.
Araina terlihat santai saat mengatakannya, dia mengungkapkan apa yang dilihatnya tadi. Benar-benar tidak nyaman, memang Amelia mengatakannya dengan suara lembut tapi kelembutan itu untuk membalut sesuatu.
Rimba dan Ais terlihat saling tatap mendengar dumelan putri mereka, keduanya tidak menyangka kalau Araina akan mengungkapkan sesuatu yang tidak disukainya secara langsung.
"Tapi Tante memang suka nongkrong di tempat karokean, terus di cafe juga kalo pulang kerja, tergantung orangnya gimana cara mandang itu semua." Ucap Adelia dengan senyuman, dia tidak terganggu dengan ucapan Araina walaupun remaja itu menunjukkan ketidaksukaannya pada Amelia saat mengatakan semua itu di hadapan mereka.
"Aku juga suka karokean, suka nongkrong di cafe kalo pulang sekolah. Besok-besok aku mau ngajak Tante karokean sama Oma juga, Oma suaranya bagus loh Tante kalo nyanyi apalagi kalo nyanyi 𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞𝙖𝙖𝙖𝙖𝙖𝙖, 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙞𝙖 𝙙𝙞𝙖, 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞𝙖! 𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞𝙖𝙖𝙖𝙖𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙟𝙖𝙣𝙩𝙪𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙩𝙞, 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙢𝙖𝙣𝙟𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩𝙣𝙮𝙖 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪 𝙩𝙚𝙢𝙥𝙖𝙩 𝙘𝙪𝙧𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙖-𝙃𝙃𝙈𝙈𝙈𝙈𝙋𝙋𝙏𝙏𝙏!"
Rimba buru-buru membekap mulut Araina agar berhenti bernyanyi dengan nada berantakan saat melihat wajah Ibunya mertuanya yang sudah memerah karena malu, terlebih saat ini Ayah mertuanya juga sudah menatap ke arah istrinya.
Kebiasaan Bunda Cia dari dulu memang tidak pernah berubah, dulu Yasmine yang menjadi korban suaranya sekarang Araina sang cucu semata wayang yang sering kali mendengar suara emas miliknya.
"Nanti kita coba duet ya Ara, Tante juga suka karokean kok tenang aja, sama Bunda juga." Adelia menahan senyumannya saat melihat wajah malu-malu calon ibu mertuanya, terlebih saat ini suami dan ke-tiga anak kembarnya terus saja menatap kearahnya dengan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan.
"Bunda punya tambahan personel baru sekarang, siap-siap aja albumnya bakal meledak nanti kayak gas tiga kilo." Cetus Shaka berbisik pada Azkha dengan tubuh bergidik merinding se badan-badan.
bener ga tuh bahasa sundanya, kak def zeyeeennnnnkkk?
wong solo ajar basa Sunda gegara novel kakak nih /Grin//Grin//Grin/
MasyaaAllah... bang azkha bener² bkin neng adel klepek² n bkin kita yg baca jadi pgn diklepekin juga /Drool//Drool//Drool//Drool/
hadeeuuuuhhhh, si ameledung. jadi orang kok isinya cuman iriiii mulu ama orang lain /Hammer//Hammer//Hammer/
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🏃🏃🏃
trs jd artis deh....
wahhh... Ais bakalan jd Mama Artis donk..
🤭🤭🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃
hati hati loh...tidur jadi gk nyenyak..hidup jadi GK tentram nnti klu dengki 😁