KESALAHPAHAMAN

Anggia mengintip dari celah pintu ruang pakaian, seperti nya Rayyanu gak ada pikirnya dia bernafas lega untungnya Rayyanu gak ada di kamar tapi dia mendengar suara gemericik air seperti nya dia sedang mandi, Anggia berinisiatif untuk menyiap kan baju ganti untuk Rayy untuk pertama kalinya karena Rayy baru ini pulang ke mansion setelah ia bangun dari pingsan dia pergi

karena merasa sudah selesai menyiapkan baju ganti Anggia keluar dari kamar nya dan turun ke bawah, setelah Anggia keluar Rayyanu selesai dengan ritual mandi nya tampak lah perut sixpack nya karena ia hanya menggunakan handuk sebatas pinggang nya

dengan rambut yang masih basah dia ingin melangkah kan kaki nya ke ruang pakaian ia mengerutkan keningnya melihat setelan pakaian di atas ranjang Rayyanu tersenyum sinis lalu melanjutkan langkahnya keruang pakaian

" Malam kakak ipar ku yang super cantik" ucap zevino cerah secerah matahari padahal matahari sudah tenggelam di telan gelapnya malam

" Malam juga Zevino yang tampan" ucap Anggia tersenyum manis

" Oh May Good aku meleleh melihat senyum mu yang masih" ucap zevino sungguh kakak nya beruntung memiliki istri yang cantik luar dan dalam, Anggia sudah mulai terbiasa mendengar ucapan gombal dari adik suaminya itu

" kau ini makanya punya pacar" seloro mom Mora

" mana ada yang mau sama dia mom, dia itu anak mom manja kerja aja masih ngeluh" ucap Ded stuck yang baru datang dan duduk

" zevino kemari duduk dekat Mom , dan kamu sayang duduk di sebelah kursi yang tadi zevino tempati" zevino mengerutkan keningnya

" maksud mom apa sih" sedangkan Anggia sudah duduk di sebelah zevino

" sudah nurut saja" dengan berat zevino duduk di sebelah Mom Mora

setelah perdebatan masalah tempat duduk Rayy muncul dan menarik kursi di sebelah Anggia tanpa menoleh ke arah Anggia

" nah sudah lengkap sekarang ayo kita mulai makan malam nya" ucap Mom Mora mengambil kan nasi serta lauk pauk nya untuk Ded stuck,

" tunggu Rayy biar Anggia yang mengambil kan untuk mu, Nak ayo layani suami mu " ucap Mom Mora, tanpa membantah Anggia mengambil kan nasi tapi dia menatap Rayy ragu untuk menanyakan lauk pauknya apa yang pria itu sukai Anggia menghela nafas lalu mengambil asal karena Rayyanu hanya diam dengan muka datar nya

makan malam usai mereka memilih masuk ke kamar masing-masing tapi tidak dengan Ded stuck dan Rayy mereka berdua masuk kedalam ruang kerja Ded stuck

 " ded pikir kamu gak akan pulang" ucap Ded stuck tenang

Rayyanu hanya mengedikkan bahu nya acuh tak acuh

di kamar Rayyanu Anggia menatap nanar pakaian yang ia siap kan tak di pakai oleh suaminya Rayy , walaupun di meja makan dia sudah kecewa karena tak memakai pakaian yang sudah ia siapkan Anggia menyimpan kembali pakaian yang tadi ia siapkan untuk Rayyanu

setelah itu Anggia masuk kamar mandi untuk membersihkan wajah dan berganti baju dengan setelah baju tidur celana panjang walaupun tidak nyaman karena ia tak terbiasa memakai setelan baju tidur panjang, biasa nya ia memakai dres tidur untung saja ia punya satu baju tidur ber setelan ini juga couple dengan sasya , kan mana mungkin ia memakai dres tidur nya sedangkan dres tidur nya rata-rata sebatas paha kan bisa malu dia

setelah berdebat dengan pikiran nya sendiri Anggia akhirnya tertidur juga

.... Ceklekk....

Rayyanu menghela nafas panjang lihat lah ranjang nya suda di tempati oleh istrinya,

istri?

ya istri sementara batinnya

Rayy terpaksa malam ini tidur Satu ranjang dengan Anggia karena tidak mungkin kan dia tidur di sofa bisa-bisa besok badan nya remuk

ia menatap langit-langit kamarnya dan menoleh kearah Anggia yang tidur menghadap ke arah nya, ia menatap Anggia datar lalu ia pun membalikkan badannya membekangi Anggia

keesokan harinya Anggia masih nyaman dengan tidur nya sambil memeluk guling yang terasa keras dan besar Anggia meraba-raba guling itu yang terasa aneh ia membuka matanya dan menyipitkan matanya betapa terkejutnya dia melihat kalau yang ia peluk bukan guling melainkan suaminya

" Singkirkan tangan mu" ucap Rayyanu serak khas bangun tidur namun dingin

Anggia mendongak kan kepalanya dan menelan saliv nya susah paya, dengan gugup Anggia menjahu kan dirinya dari Rayy

" Maaf " lirih Anggia pelan hampir tak terdengar untung nya pendengaran Rayyanu tajam jadi bisa mendengar suara lirih itu