Jodohku

Amna sedang membereskan semua barang nya dengan di bantu oleh Radit. Saat ini, Amna masih memikirkan alesan mengapa Radit mengalihkan rumah peninggalan orangtua nya pada Amna.

"Mas Radit?!" panggil Amna.

Radit pun menoleh, "Apa sayang?".

"Mas, kasih Amna alesan kenapa mas kasih rumah ini buat Amna?" tanya Amna pelan.

"Karna, Ade layak buat dapetin nya" jawab Radit, tersenyum manis.

"Mas... Amna serius?!" kata Amna dengan sedikit kesal.

"Mas ga punya alesan sayang, mas cuma kasih yang terbaik buat Ade" ujar Radit, yang kini duduk di samping Amna.

"Tante Erna tau?" tanya Amna.

Radit mengangguk dan tersenyum, "Mas ngurus balik nama nya, sama teman nya Tante Erna".

"Sekarang, kita selesaikan beres-beres nya setelah itu kita keluar cari makan siang" ucap Radit lagi. Amna mengangguk walau bibir nya sedikit mengerucut.

"Mas, tadi Amna liat di depan ada motor. Itu punya mas kan?" tanya Amna, saat mereka sedang bersiap untuk membeli makan siang.

"Ya punya mas sayang, masa punya pak RT di taro nya disini!" ucap Radit, bercanda.

Amna mendengus sebal, "Kenapa mas ga pernah pake motor?" tanya Amna.

Selama bersama dengan Radit, Amna selalu melihat lelaki itu menggunakan mobil. bahkan Amna mengira, kalau laki-laki itu hanya memiliki mobil saja.

"Kan biar ade nyaman sayang, makanya mas selalu pake mobil" jawab Radit tersenyum.

"Kalau gitu, sekarang kita naik motor aja ya mas, beli makan nya?" ucap Amna dengan semangat.

"Boleh, mas panasin dulu kalau gitu motor nya. Soalnya udah lumayan lama juga ga mas pake!" jawab Radit. Dan Amna pun mengangguk antusias.

Saat Amna sudah siap dengan outfit santai nya, ia pun langsung meraih tas lalu mengisi nya dengan ponsel dan dompet milik nya dan Radit.

Radit tersenyum lebar saat melihat Amna menghampiri nya. Istri nya itu terlihat cantik, dengan celana Levis boyfriend dan juga kaos panjang berwarna pink, walaupun penampilan istri nya itu terkesan tomboy namun Radit menyukainya. Radit langsung meraih helm, dan meminta Amna untuk mendekat.

"Makasih mas" ucap amna tersenyum, saat Radit selesai memasangkan helm di kepala nya.

Siang ini Amna ingin memakan ikan bakar, maka kini Radit melajukan motor nya menuju ke restoran ikan bakar, yang ia tau lewat google maps tadi. Dan setelah 20 menit berkendara, mereka pun sampai di restoran tersebut.

Radit memarkir kan motor nya, dan juga melepas helm yang digunakan oleh Amna lalu menaruh helm tersebut di kaca spion. Radit meraih tangan Amna, dan berjalan memasuki restoran itu.

"Silakan mas mba, mau pesan apa?" tanya pelayan restoran.

"Nasi+ikan bakar ya mba 2, minum nya es jeruk 2, sama air mineral 1" ucap Amna menyebutkan pesanan nya.

Radit meraih tangan Amna, setelah pelayan tadi pergi. "Senin mas udah mulai masuk kantor, Ade gapapa kalau di rumah sendiri?" tanya Radit.

"Ya gapapa mas, mas fokus sama kerjaan mas aja" ujar Amna tersenyum lembut.

"Ade ga punya kenalan, yang mau kerja sebagai art?" tanya Radit lagi.

Amna terlihat berfikir, kemudian menggeleng, "Engga".

"Kalau ngambil dari yayasan aja gimana sayang?" usul Radit, dan Amna pun langsung menggeleng tak setuju.

"Ga harus sekarang juga kan mas? lagian kita belum terlalu butuh banget juga" ucap Amna.

"Butuh sayang, mas ga mau kerjaan rumah Ade semua yang kerjain" ujar Radit, dengan sedikit menekan nada bicara nya.

Amna tak membalas perkataan Radit, sebab ada pelayan yang mengantar pesanan mereka.

"Makasih mba" ucap Amna tersenyum, sementara Radit hanya memasang wajah datar.

"Makan dulu ya mas, kita bahas lagi nanti kalau sudah di rumah!" ujar Amna, yang langsung menikmati makan nya.

*****

Setelah dari restoran tadi, mereka ga langsung pulang. Karna amna meminta untuk mampir, ke swalayan terdekat. kini kedua nya sudah berada di dalam swalayan, Radit mendorong troli mengikuti langkah Amna yang sedang asyik memilih barang.

"Nanti mau di masakin apa mas?" Amna bertanya, saat sedang memilih cabai.

"Mas request nasi goreng seafood, buat ntar malam boleh sayang?" Amna yang mendengar itu, sontak tertawa keras.

Amna yang sadar telah menjadi pusat perhatian pun, langsung menutup mulut nya dengan masih menahan tawa.

"Mau berapa porsi mas, nasi goreng nya?" tanya amna, dengan nada meledek.

Sungguh, ia merasa lucu dengan nada bicara suami nya tadi. Sudah seperti anak kecil, yang takut untuk meminta sesuatu pada ibu nya. Dan Radit pun, terkekeh pelan mendengar pertanyaan Amna.

Karna suami nya itu meminta nasi goreng seafood, maka Amna langsung memilih udang dan cumi. Tidak lupa juga, bahan pelengkap lain nya.

"bisa ga sayang? Kalo ga bisa taro di depan semua!" tanya Radit, saat mereka berada di parkiran motor dengan belanjaan yang lumayan banyak. Istri nya itu, kaya nya lupa kalau mereka menggunakan motor bukan mobil.

"Bisa ko mas, tenang aja!" jawab Amna, dengan 2 kantong belanjaan di tangan nya.

Radit melajukan motor nya dengan pelan, sambil sesekali melihat istri nya lewat kaca spion. Kadang saat mata mereka tak sengaja bertatapan di kaca spion, Amna membuat ekspresi konyol, hingga membuat Radit terkekeh geli karna tingkah istrinya itu.

15 menit kemudian, mereka akhirnya sampai juga di rumah. Amna langsung meletakan semua belanjaan nya di depan pintu, dan membuka kunci. ketika amna ingin membawa masuk belanjaan itu, tangan Radit sudah lebih dulu meraih nya dan membawa semua belanjaan nya masuk.

Setelah mengunci pintu, Amna langsung menghampiri Radit yang sedang membereskan belanjaan.

"Biar sama Amna aja mas di beresin nya" ujar Amna, yang langsung meraih kantong belanjaan lain.

"Biar mas bantu sayang" jawab Radit.

Setelah membereskan semua belanjaan tadi, Amna dan Radit pun duduk di ruang tv dengan cemilan dan juga orange jus. Saat mereka sedang fokus pada film di depan nya, pintu rumah mereka di ketuk. Dan Amna merasa tak asing dengan suara orang yang mengucapkan salam di depan pintu.

"Lho, ngapain pada kesini?" tanya Amna terkejut, karna ternyata kedua adiknya lah yang datang.

"Kita kesini karna mau nganterin amplop dan juga kado-kado punya lu" ucap Yaya menjelaskan.

Memang barang-barang itu belum mereka bawa, karna kemarin mobil nya tak muat karna kado-kado itu lumayan banyak.

Radit keluar menghampiri istri dan kedua adik ipar nya yang tak kunjung masuk. Saat Radit sampai di depan pintu, ternyata Altaf sedang menuruni beberapa kado dari taxi online. Radit pun langsung membantu adik ipar nya itu.

Semua kado sudah terletak di ruang tv, dan Amna juga menaruh semua amplop di dekat tumpukan kado itu.

"Ayo kak buka kado nya, gue bantuin" seru Altaf saat baru masuk.

"Nah udah tau kan na, kenapa gue anter kado-kado ini sekarang?" tanya Yaya dengan nada sarkas.

Amna memutar bola mata nya sebal, melihat kelakuan adik-adiknya itu. Sementara Radit, sudah tertawa karna ekspresi Altaf yang lucu. Jadi, mau tak mau Amna menemani adiknya itu, untuk membuka kado.

Altaf membuka semua kado dengan ekspresi senang, sementara Yaya, kebagian tugas untuk mencatat nama siapa saja yang mengasih kado, agar Amna bisa mengembalikan lagi saat mereka mengundang nanti. dan untuk amplop itu menjadi bagian Amna dan Radit.

Happy Reading 💜