Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.
Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.
Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…
SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 RAPAT TETUA , KONFERENSI JENIUS BENUA TIMUR
" Seluruh tetua Sekte Segera datang ke Aula Abadi"
Suara menggema menyelimuti seluruh sekte
Para tetua yang mendengar pun langsung bergegas menuju Aula Abadi untuk memenuhi permintaan master sekte
Di dalam Aula Abadi, Taixuan Dijing duduk di kursi utama, matanya tertutup, menunggu kehadiran para tetua. Tak butuh waktu lama, suara langkah cepat bergema di aula megah itu.
Bai Ruying tiba lebih dulu, mengenakan jubah putih dengan corak awan emas. Ia menangkupkan tangan dan membungkuk ringan. "Salam, Master Sekte. Saya datang sesuai panggilan."
Tak lama, Huo Sheng masuk dengan senyum penuh semangat. "Hahaha! Saya kira ada urusan besar. Ternyata benar! Apa yang harus kita bahas, Master Sekte?"
Mo Jian menyusul, jubah hitamnya berkibar ringan. "Saya di sini."
Kemudian Xuan Lu dan Gu Tie datang bersamaan. Xuan Lu tampak tenang seperti biasa, sementara Gu Tie berdiri dengan sikap penuh hormat.
Feng Yuheng, yang baru saja dipanggil ke dunia ini, memasuki aula terakhir. Tatapannya penuh hormat begitu melihat Taixuan Dijing. Ia langsung menangkupkan tangan dan membungkuk dalam. "Master Sekte."
Mata Taixuan Dijing perlahan terbuka. Ia mengedarkan pandangan ke semua orang. "Bagus. Kalian sudah berkumpul."
Bai Ruying melangkah sedikit ke depan. "Master Sekte, ada hal penting yang ingin dibahas?"
Taixuan Dijing mengangguk pelan. "Ada beberapa perubahan dalam sekte yang harus kalian ketahui. Pertama, kita kedatangan seorang murid baru. Namanya Bai Lingxue. Aku telah menerimanya sebagai murid langsungku."
Huo Sheng tertawa. "Hahaha! Murid langsung, ya? Itu bukan hal kecil. Apa dia memiliki bakat luar biasa?"
"Lebih dari luar biasa," jawab Taixuan Dijing santai. "Dia memiliki bakat yang bahkan para dewa pun tidak miliki."
Suasana langsung hening. Para tetua saling pandang.
Mo Jian mengerutkan kening. "Itu... terdengar mustahil."
Xuan Lu mengangguk. "Tapi jika Master Sekte yang mengatakan, pasti bukan omong kosong."
Gu Tie menepuk dadanya. "Jika dia memang sehebat itu, maka kita harus segera membimbingnya agar bisa tumbuh dengan cepat."
Taixuan Dijiing berhenti sejenak Dan menatap para tetua didepannya dengan mata semangat dan membara
"
"Dan yang kedua Mulai hari ini, Sekte Kekaisaran Abadi tidak akan lagi berada dalam bayang-bayang," kata Taixuan Dijing, suaranya bergema di seluruh aula.
"Sudah waktunya kita bangkit dan menunjukkan kehebatan kita kepada dunia."
Para tetua saling bertukar pandang. Bai Ruying menyipitkan matanya. "Master Sekte, apa yang Anda maksud?"
"Konferensi Murid Jenius Benua Timur akan segera berlangsung," lanjut Taixuan Dijing.
"Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk menampilkan kekuatan kita kepada dunia. Murid-murid kita akan ikut serta dan menunjukkan kepada semua orang bahwa Sekte Kekaisaran Abadi bukan lagi sekte yang bisa diremehkan."
Mo Jian mengangguk setuju. "Itu memang kesempatan yang bagus, tapi... kita perlu memastikan bahwa murid-murid kita cukup kuat untuk bersaing. Konferensi itu akan dipenuhi oleh jenius dari berbagai sekte besar di Benua Timur."
"Maka dari itu, kita akan mulai pelatihan khusus untuk murid-murid terpilih," kata Taixuan Dijing dengan tenang.
"Aku sendiri yang akan membimbing mereka."
Kata-kata itu membuat seluruh aula menjadi sunyi. Para tetua dan murid langsung menunjukkan ekspresi terkejut dan kagum.
Xuan Lu menatap Taixuan Dijing dengan penuh hormat. "Jika Master Sekte sendiri yang turun tangan, maka kita pasti bisa mencapai sesuatu yang luar biasa."
Gu Tie mengepalkan tinjunya dengan semangat. "Aku akan memastikan para murid mendapatkan latihan terbaik! Ini adalah kesempatan yang sudah lama kita tunggu."
Taixuan Dijing mengangguk. "Persiapan akan segera dimulai. Qin Wushuang, Bai Lingxue, dan beberapa murid berbakat lainnya akan menjadi wakil kita dalam konferensi ini. Mereka akan menghadapi para jenius dari seluruh Benua Timur, dan aku ingin mereka tidak hanya bersaing, tapi juga mendominasi."
Bai Ruying tersenyum tipis. "Jika kita benar-benar bisa mendominasi konferensi ini, maka nama Sekte Kekaisaran Abadi akan menggema di seluruh dunia. Tak ada lagi yang akan berani meremehkan kita."
"Persis," kata Taixuan Dijing. "Dan ini baru permulaan."
Tatapan dingin dan tajamnya menyiratkan bahwa kebangkitan Sekte Kekaisaran Abadi bukan sekadar impian—ini adalah kenyataan yang akan segera terjadi.
____________________
Di dalam Menara Latihan, di mana seribu hari di dalamnya setara dengan satu hari di dunia luar, Qin Wushuang duduk bersila, dikelilingi oleh aura energi yang berputar cepat. Ia tengah berada di ambang penerobosan menuju alam Raja Awal.
"Aku harus fokus," gumamnya, merasakan setiap aliran energi yang mengalir melalui meridian tubuhnya.
Tiba-tiba, sebuah ledakan energi terjadi di dalam dirinya. Qin Wushuang membuka matanya, merasakan kekuatan baru yang mengalir.
"Aku berhasil!" serunya dengan semangat.
Di luar ruang latihan, Bai Lingxue, murid juniornya, merasakan getaran energi yang kuat. Dengan cepat, ia berlari menuju sumbernya dan menemukan Qin Wushuang berdiri dengan aura yang berbeda.
"Kakak Senior, apa yang terjadi? Energi ini... apakah Anda telah menerobos?" tanya Bai Lingxue dengan mata berbinar.
Qin Wushuang mengangguk sambil tersenyum. "Ya, aku telah mencapai alam Raja Awal."
Bai Lingxue melompat kegirangan. "Luar biasa! Saya tahu Anda pasti bisa melakukannya!"
"Terima kasih atas dukunganmu, Bai Lingxue," jawab Qin Wushuang dengan hangat.
Sementara itu, di ruang utama sekte, Master Taixuan Dijiing sedang bermeditasi. Ia membuka matanya perlahan, merasakan perubahan energi di sekitarnya.
"Sepertinya seseorang telah mencapai terobosan penting," pikirnya.
Tak lama kemudian, Qin Wushuang dan Bai Lingxue memasuki ruangan. Mereka membungkuk hormat kepada Master Taixuan.
"Master, saya telah berhasil mencapai alam Raja Awal," kata Qin Wushuang dengan penuh hormat.
Master Taixuan mengangguk dengan senyum tipis. "Kerja bagus, Qin Wushuang. Pencapaianmu ini membawa kehormatan bagi sekte kita."
Bai Lingxue menatap Qin Wushuang dengan kagum. "Kakak Senior, bagaimana rasanya mencapai alam Raja Awal?"
Qin Wushuang merenung sejenak sebelum menjawab. "Rasanya seperti dunia baru terbuka di depan mata. Alam kesadaranku semakin tajam, dan kekuatanku meningkat pesat."
Master Taixuan menambahkan, "Dengan kekuatan baru ini, tanggung jawabmu juga bertambah. Pastikan untuk menggunakan kekuatanmu dengan bijak."
Qin Wushuang mengangguk. "Saya mengerti, Master. Saya akan berlatih lebih keras dan menjaga kehormatan sekte."
Bai Lingxue tersenyum lebar. "Saya yakin Kakak Senior akan menjadi pilar utama sekte kita!"
Master Taixuan menatap kedua muridnya dengan bangga. "Kalian berdua memiliki potensi besar. Teruslah bekerja sama dan dukung satu sama lain."
Qin Wushuang dan Bai Lingxue saling berpandangan dan mengangguk. "Kami akan, Master," jawab mereka serempak.
Setelah pertemuan itu, Qin Wushuang kembali ke ruang latihannya. Ia duduk bersila, mencoba merasakan perubahan dalam tubuhnya.
"Dengan kekuatan ini, aku bisa melindungi sekte dan orang-orang yang kucintai," pikirnya.
Sementara itu, Bai Lingxue berlatih di halaman, semangatnya terpacu oleh pencapaian Qin Wushuang. "Aku harus berusaha lebih keras agar bisa sejajar dengan Kakak Senior," tekadnya dalam hati.
Hari-hari berlalu, dan kedua murid ini terus berlatih dengan giat, saling mendukung dan belajar satu sama lain. Di bawah bimbingan Master Taixuan, mereka yakin bahwa masa depan sekte akan cerah.
"Dengan kerja keras dan dedikasi, tidak ada yang tidak mungkin," kata Master Taixuan suatu hari saat mengawasi latihan mereka.
Qin Wushuang dan Bai Lingxue mengangguk, menyerap setiap kata yang diucapkan oleh guru mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan tekad dan dukungan satu sama lain, mereka siap menghadapi segala tantangan yang datang.
"Kita akan membuat sekte ini dikenal di seluruh dunia," kata Qin Wushuang dengan semangat.
Bai Lingxue mengangguk setuju. "Bersama-sama, kita pasti bisa mencapai itu."
Kemudian setelah itu Qin Wushuang mengajukan sesuatu yang di pendam
"Guru karena kekuatan saya sudah meningkatkan, izinkan saya berlatih tanding dengan kera emas langit untuk merasakan dan beradaptasi akan kekuatan baru saya" ucapnya sambil mengepalkan tangannya
Taixuan Dijiing yang sedang berada disinggah sananya diam dan memperhatikan muridnya dan kemudian menjawab
" Saya izinkan" ucapnya singkat
Setelah itu dia langsung mengirim pesan jiwa kepada kera emas langit
" Datanglah dan bertanding dengan muridku" setelah itu dia kembali menutup matanya
Qin Wushuang yang mendapatkan izin langsung pamit dan mengundurkan diri dari aula abadi
Di puncak gunung Tertinggi Sekte, Kera Emas Langit yang sedang duduk bersila sambil memantau situasi hutan asal usul
Tiba-tiba mendapatkan pesan suara dari manusia yang paling dia takuti
" Datanglah dan bertanding dengan muridku"
" Baik master " Jawabnya dengan cepat
Dan setelah itu dia langsung melompat dari gunung dan langsung menuju arena pertarungan Sekte
Setelah meninggalkan Aula Abadi Sekte, Qin Wushuang merasa kekuatan barunya mengalir deras dalam tubuhnya. Langkahnya mantap menuju arena pertarungan sekte, di mana Kera Emas Langit telah menantinya. Mata kera itu berkilat tajam, mencerminkan semangat bertarung yang membara.
"Kakak Senior Qin, apakah kau siap?" tanya Kera Emas Langit dengan suara berat namun penuh hormat.
Qin Wushuang mengangguk sambil tersenyum tipis. "Tentu saja. Mari kita lihat sejauh mana peningkatan kekuatanku."
Keduanya mengambil posisi, saling berhadapan di tengah arena. Angin berhembus lembut, membawa serta ketegangan yang memenuhi udara.
"Aku tidak akan menahan diri," peringat Kera Emas Langit sambil mengepalkan tinjunya.
"Itu yang kuharapkan," balas Qin Wushuang, matanya bersinar dengan determinasi.
Dengan raungan keras, Kera Emas Langit melompat maju, tinjunya mengarah langsung ke wajah Qin Wushuang. Namun, dengan kecepatan yang mengejutkan, Qin Wushuang menghindar ke samping, membuat serangan itu meleset.
"Cepat sekali!" seru Kera Emas Langit, matanya melebar.
"Ini baru permulaan," jawab Qin Wushuang sambil melancarkan serangan balik, telapak tangannya mengarah ke dada lawannya.
Kera Emas Langit berhasil menangkis serangan itu, namun merasakan getaran kuat yang menjalar melalui lengannya. "Kekuatanmu juga meningkat pesat," komentarnya dengan kagum.
"Latihan di Menara 1000 Hari benar-benar memberikan hasil," kata Qin Wushuang sambil terus menyerang dengan kombinasi pukulan dan tendangan.
Pertarungan berlangsung sengit. Meskipun Kera Emas Langit memiliki postur dan kekuatan fisik yang lebih besar, Qin Wushuang mengimbanginya dengan kecepatan dan teknik yang superior. Setiap serangan kera itu berhasil dihindari atau ditangkis dengan elegan.
"Kau seperti orang yang berbeda, Kakak Senior," ujar Kera Emas Langit sambil terengah-engah setelah serangkaian serangan yang gagal.
"Evolusi adalah bagian dari perjalanan seorang kultivator," jawab Qin Wushuang sambil tersenyum. "Sekarang, bersiaplah."
Dengan gerakan cepat, Qin Wushuang mengumpulkan energi di telapak tangannya, menciptakan pusaran angin yang mengelilinginya. "Teknik Angin Surgawi!" serunya sebelum meluncurkan serangan itu ke arah Kera Emas Langit.
Kera Emas Langit mencoba menahan serangan tersebut dengan kedua tangannya, namun dorongan energi itu terlalu kuat. Dia terdorong mundur beberapa langkah sebelum akhirnya jatuh berlutut, napasnya terengah-engah.
"Aku kalah," katanya sambil tersenyum lemah. "Kekuatanmu benar-benar luar biasa, Kakak Senior."
Qin Wushuang mendekat dan mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. "Kau juga hebat. Pertarungan ini membantuku memahami batasanku sendiri."
Kera Emas Langit menerima uluran tangan itu dan bangkit berdiri. "Terima kasih atas pertarungan yang luar biasa. Aku akan berlatih lebih keras agar bisa menantangmu lagi di masa depan."
"Aku menantikan itu," jawab Qin Wushuang sambil tersenyum hangat.
Keduanya kemudian meninggalkan arena, dengan rasa saling menghormati yang semakin mendalam. Pertarungan tersebut bukan hanya menguji kekuatan fisik mereka, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
PROFIL PENGGUNA
Nama: Taixuan Dijing
Ras: Entitas Abadi yang Terlupakan
Bakat: Tidak Terbatas
Tingkat Kultivasi: Puncak Alam Transenden
(Batas Dunia Fana) (Ditekan)
Status : Master Sekte Kekaisaran Abadi
Murid : Qin Wushuang (Jenius Abadi), Bakat: Matahari Penjaga, Ranah : Alam Raja Awal, Status : Murid langsung Master Sekte
Murid : Bai Lingxue (Jenius Abadi), Bakat : Dewa Lunar , Ranah : Alam Jiwa Awal, Status : Murid Langsung Master Sekte
Tetua Sekte : Bai Ruying - Huo Sheng - Mo Jian,-Xuan Lu - Gu Tie - Feng Yuheng
Penjaga Sekte :Naga Hitam Penjaga- Waktu-Serigala Bintang Tujuh-Phoenix Hantu Merah Darah-Kera Emas Langit
Sekte tingkat 1 : 1000/10000 Poin
Notes: Terimakasih ya yang sudah membaca, maaf nih ya telat dikit author masih sekull tadi jadi mohon dimaklumi, jika yang membaca masih sekull juga belajar yang bener ya biar bisa pinter ke author asekkk😃