NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Muridku.

Terpaksa Menikah Dengan Muridku.

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Badboy / Nikahmuda
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: bundew

Anandita putri Yasmin tidak menyangka akan mengalami kejadian yang tak terduga malam itu.
Karena sebuah kesalah pahaman dengan pemuda bernama Gavin putra Bagaskara mereka berdua harus menanggung konsekuensi dinikahkan malam itu juga oleh penduduk kampung karena dikira melakukan perbuatan asusila.
Anandita baru tahu setelah mereka menikah bahwa Gavin adalah murid disekolah tempat dia mengajar.
Bagaimanakah kisah perjalanan cinta mereka,akankah hubungan yang dimulai oleh sebuah salah paham bisa menjadi langgeng.
Silahkan dibaca reader tercinta semoga karya autor yang ini bisa menjadi teman kehaluan kalian.
Jangan lupa untuk meninggalkan like dan komen agar autor semangat untuk updatenya nanti.
Happy Reading reader semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12.Candlelight Dinner.

Setelah kejadian penuh drama saat dikamar akhirnya Anandita selesai juga membereskan barang yang akan dibawa pindah ke Apartemen Gavin.

Anadita hanya membawa beberapa barang yang menurutnya sangat penting,semua barang dimasukkannya kedalam satu koper berukuran sedang dan sebuah ransel yang dibawanya dipunggung serta koper yang diseretnya sambil keluar rumah sebelum mengunci pintunya .

Anandita sengaja menyuruh Gavin untuk menunggu diluar rumah, karena dia merasa Gavin hanya memperlambat waktunya untuk membereskan barang yang akan dibawa.

"ayo pulang"ajak Anandita sambil menarik koper yang dibawanya menuju mobil Gavin.

"mana barang yang akan dibawa"tanya Gavin karena melihat Anandita hanya menyeret sebuah koper dan menenteng sebuah ransel dipunggungnya.

"ini"tunjuk Anandita sambil menyuruh Gavin untuk membuka pintu bagasi mobilnya.

"cuma ini"jawab Gavin dengan heran karena hanya sedikit barang yang dibawa oleh Anandita.

"iya,cepat buka bagasinya,ransel dipundakku sudah terasa berat"

"apa isinya "tanya Gavin sambil membantu Anandita mengangkat ransel kedalam bagasi.

"buku buku untuk materi yang akan aku ajarkan disekolah"

"lalu di dalam kopermu itu apa isinya"

"hanya beberapa lembar baju untuk mengajar dan baju ganti untuk dirumah"

"tas atau sepatumu mana"tanya gavin karena tidak melihat Anandita membawa kotak berisi sepatu atau tas yang biasanya dimiliki para wanita seperti yang biasa dia tau.

"ini,tasku"jawab Anandita santai sambil berjalan menuju pintu penumpang,untuk segera masuk kedalam mobil.

"cuma ini,tunjuk Gavin pada tas yang ditenteng Anandita.

"iya,kenapa ada yang salah"tanya Anandita dengan sangat santainya.

Gavin menatap setengah heran dengan wanita yang berstatus istrinya ini,sebenarnya perempuan macam apa yang dinikahinya ini.

Tak seperti wanita wanita yang biasa ditemuinya diluar sana atau teman teman wanita nya disekolah saja tak sesimpel istrinya ini,jadi apakah ini merupakan berkah baginya karena mendapatkan istri dengan sifat sesimpel itu.

"Vin, Gavin!!"buka pintunya"

"hah..,iya sebentar"ucap Gavin karena masih sibuk dengan keheranannya pada Anandita.

"makasih"ucap Anandita.

"hem"

Tanpa bermaksud panjang lebar menjawab ucapan Anandita.

"kau ingin mampir kesuatu tempat sebelum kita kembali ke Apartemen"tawar Gavin.

Anandita hanya menggelengkan kepala karena dia merasa tidak ada keperluan ataupun barang yang ingin dia beli.

"kita langsung pulang saja"ucapnya.

Gavin tidak menanggapi ucapan Anandita tapi dia langsung melajukan mobilnya di padatnya lalu lintas jalan.

Sampai ditengah perjalanan tiba tiba Gavin membelokkan mobilnya kesebuah kafe besar yang terletak di pinggir jalan raya yang mereka lewati.

Anandita menatap kearah kafe besar didepannya dengan bingung,karena jujur saja meskipun dia bukan gadis kuper, tapi untuk makan atau nongkrong ditempat seperti ini dia harus berpikir seratus kali karena,dia tau harga makanan dan minuman ditempat seperti ini pasti berkali kali lipat dari harga makanan di warteg.

Apa lagi waktu dia masih kuliah,dia sengaja selalu menolak ajakan teman temannya untuk nongkrong di kafe seperti ini.

Karena dia sadar,dia hanya hidup mengandalkan uang tabungan peninggalan orang tuany, yang harus benar benar dia hemat agar cukup sampai Anandita menyelesaikan kuliahnya.

Meskipun sekali kali dia pernah mencoba bekerja saat itu,tapi tidak bisa bertahan lama karena Anandita selalu ingat pesan mendiang orang tuanya,untuk lebih dulu mengutamakan pendidikannya.

Jadi Anandita sengaja menghindari datang ke tempat nongkrong berkelas seperti ini.

Bahkan sekarang,meskipun dia sudah tidak kuliah, tapi dia baru bekerja sehari,belum menerima gajih pertamanya dan sisa tabungan miliknya hanya cukup bertahan untuk satu dua bulan kedepan saja.

Tapi kalau dipakai makan ditempat seperti ini,mungkin sampai akhir bulan ini dia harus makan mie instan sampai gajihan,apalagi kalau untuk makan berdua dengan Gavin jangan jangan uangnya hanya bisa bertahan sampai besok,pikirnya.

"ayo turun"ajak Gavin bermaksud membuka pintu mobil disampingnya.

"tunggu,Vin"Anandita memegang tangan Gavin mencegahnya untuk turun dari mobil.

"ada apa?"

"kita,pulang saja aku tidak lapar"ucapnya berbohong pada Gavin.

"tapi aku lapar,dan mau makan dulu baru kita pulang"ucap Gavin sambil melepas tangan Anandita dan bermaksud turun dari mobil.

"Gavin..,tunggu dulu"Anandita masih berusaha mencegah Gavin untuk turun dari mobil.

"kamu sebenarnya mau ngomong apa,bilang sekarang atau kubiarkan dimobil sendiri"omel Gavin pada Anandita.

"itu..,sebenarnya uangku tidak cukup kalau untuk kita makan disini,kamukan tau aku baru hari ini bekerja jadi baru bulan depan menerima gajih,sedangkan tabunganku tinggal sedikit hanya cukup untuk makan satu bulan ini,jadi bisa kita makan ditempat yang lebih murah saja"

Mendengar apa yang dikatakan Anandita Gavin merasa terharu sampai segitu ternyata pemikiran wanita yang menjadi istrinya ini,dia tidak bertanya apakah Gavin punya uang atau tidak, tapi lebih memikirkan apakah uang yang dimilikinya itu cukup untuk hidup mereka berdua.

Gavin tidak tau harus merasa sedih atau kah bangga mempunyai istri seperti Anandita.

"kali ini aku yang akan membayarnya,anggap saja perayaan hari pertama kita menikah"

"tapi Vin,nanti uang sakumu akan langsung habis"

Gavin semakin heran dengan pemikiran Anandita,jadi dia berpikir Gavin masih seperti anak anak sekolah lain yang mendapat uang saku dari orang tuanya setiap bulan,ataukah dia harus jujur sekarang mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya.

Tapi sepertinya waktunya kurang tepat,jadi sekarang biarlah dulu Anandita berpikir bahwa suaminya ini hanya pelajar biasa,batin Gavin.

"Tidak papa habis toh bulan depan aku akan dapat uang saku lagi"ucap Gavin sambil turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam kafe,mau tidak mau Anandita terpaksa mengikuti,Gavin berjalan masuk kedalam kafe itu.

Suasana didalam kafe cukup rame tapi tidak sampai penuh,jadi masih bisa mencari meja yang ingin mereka duduki.

Anandita mengedarkan pandangannya sambil mengikuti langkah Gavin ke sebuah meja yang ada di pojok dekat panggung live musik yang sedang kosong.

"duduklah"suruh Gavin sambil menarikkan kursi untuk Anandita.

"makasih"ucap Anandita.

"mau pesan apa"tanya Gavin sambil memberikan buku menu yang disodorkan pelayan pada mereka.

Anandita melihat kedaftar menu yang disodorkan pelayan, semua menu makanan yang ada menggunakan nama dari bahasa italia ,dia jadi bingung karena selama ini makanan italia yang pernah dia makan hanya pizza saja,selebihnya dia tidak tau.

Anandita mendekatkan wajahnya kearah Gavin,sambil dengan suara pelan dia berbisik agar tidak didengar pelayan yang berdiri diam disamping meja mereka menunggu mereka menyebutkan pesananya.

"Vin..,aku tidak pernah makan makanan italia,disini ada nggak menu ayam geprek"

Gavin hampir saja tertawa terbahak bahak mendengar apa yang diucapkan Anandita padanya,kalau tidak ingat mereka masih berada didalam kafe.

1
Shifa Burhan
author yang terhormat
seandai di balik, gavin yang marah tidak jelas karena omongan orang lain, dan minta cerai pada anadita, dia terus marah, membentak apakah kau akan anggap juga itu masalah biasa apakah kau juga akan adil jika membuat malah mengemis cinta seandai diperlakukan gitu oleh gavin

stop selalu menganggap kesalahan pemeran utama wanita (sudut pandangmu) adalah hal biasa dan tidak perlu dibesarkan

karena fakta nya yang dilakukan anadita adalah kesalahan serius dan fatal
*karena orang lain suami yang kena imbasnya
*minta cerai, fatal dan laknat
*marah, membentak, kurang ajar, dan durhaka,
*mau pergi dari rumah

ini semua sudah kesalahan serius,

begitu aja thor jika kau diperlakukan kayak gitu oleh suamimu, hanya karena omongan orang lain suami marah2, membentak, dan minta cerai dan mau pergi dari rumah apakah kau Terima begitu saja

thor jadi wanita jangan selalu hanya melihat sudut padang istri saja karena itu membuat kau sangat egois, lihat juga sudut pandang pria (suami)

sampai disini pahamkan
Gina Savitri
Makanya amelia nikah jangan sama kakek tua cuma bisa dapet harta nggak dapet kepuasan 😏
Gina Savitri
Dih..gak tau malu amelia udah punya suami berniat merayu gavin 😏
Gina Savitri
Bodoh dita nggak sadar juga klo terlalu perhatian sama orang lain bisa membuat semua salah paham walaupun maksudnya baik
Gina Savitri
waduh..bu dita koki nya alamat ngambek ini..
Gina Savitri
Parah dita nggak peka lagi klo gavin cemburuan
Gina Savitri
Kok markus bukan udah ganti darius kepala sekolah nya
Gina Savitri
Gavin anaknya dapet pasangan yg lebih tua, bagaskara ayahnya malah dapet yg lebih muda 😅
Gina Savitri
Oppa bagas seminggu nggak ketemu gercep minta di temenin tidur, gak sadar ada cello
Gimana klo tengah malem cello kebangun 😁
Gina Savitri
Oppa bagas gengsi dapet yg lebih muda dari anaknya, makanya bentengin diri sama perasaan sendiri
Gina Savitri
Oppa bagas mulai sweet sama omma cinta 😁
Gina Savitri
Hahaha..mas bagas di tantang istri sendiri ketakutan gitu 😂
Gina Savitri
Hahaha..gimana nggak nafsu langsung cium, lah cinta istrinya yg terlupakan 😁
Gina Savitri
waduh enak banget ya gavin dan dita pergi anaknya nggak di bawa 🙄
Gina Savitri
Lah kan oppa bagas punya istri kecil dikota B knp nggak suruh jaga aja cucunya 😂
Gina Savitri
dita bodoh, klo nggak mau di omongin orang ya harusnya keluar nggak jadi guru di sekolah gavin setelah tau dia adalah gurunya 😥
Gina Savitri
Akhirnya..kirain om bagas juga suka sama dita 😅
Gina Savitri
Waduh..jangan sampai bapak dan anak merebutkan cewek yg sama.. takut pak bagas membantu anindita karna suka 😅
Gina Savitri
Hahaha..segampang itu dapet jodoh nya..
Harris Arrayan
Nurut gitu gk usah bantah knp Dit..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!