NovelToon NovelToon
Terbelenggu Cinta Om Daddy

Terbelenggu Cinta Om Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Angst / Sugar daddy
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mahlina

Takdir seakan mempermaikan kehidupan Syakira Anastasia. Kehidupannya yang bergelimang harta, terlahir dari keluarga mapan, gak pernah sekali pun membuatnya menangis karena derita.

Namun takdir membawanya pada seorang pria beruban, dengan fisik bak pria matang.

Membawanya pada hubungan yang gak pernah ia bayangkan. Mampu kah Syakira menjalani perannya sebagai seorang istri di usia labilnya? Atau berakhir menderita seperti yang di inginkan Jims Prayoga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Kartu identitas

"Tunggu apa lagi!” tanya suster Ratna.

Melihat Syakira berdiri terpaku di depan pintu ruang jenazah yang kini tertutup. Menyisakan Syakira dan suster Ratna, 2 orang bernyawa. Sementara 2 tubuh terbujur kaku di atas 2 brangkar dengan sehelai kain menutupi tubuhnya kini ada di hadapan suster Ratna.

Dengan ke dua mata mengembun, dengan rasa panas, seakan siap meluncurkan air terjun kepahitan untuk Syakira.

“Saya yakin, wanita itu bukan mama saya sus! Jadi saya gak perlu melihatnya!” ucap Syakira dengan tangan terkepal, lalu berbalik badan hendak meninggalkan ruang jenazah.

Satu alis suster Ratna terangkat, dengan nada sinis, membuat Syakira terdiam di tempatnya.

“Benarkah? Lalu jika jenazah ini benar ibu mu. Maka kasihan sekali dia! Entah dosa besar apa yang sudah di perbuat semasa hidup. Sampai sampai putrinya gak mau mengakui jasadnya!” sarkas suster Ratna.

Syakira berbalik badan, dengan sorot mata tajam pada suster Ratna, “Suster Ratna gak berhak bicara begitu! Mama ku orang baik, gak mungkin Tuhan dengan kejam mengambil nyawa mama ku dengan cara seperti itu!”

“Kenyataannya seperti itu, mbak!” suster Ratna mengayunkan langkahnya menjauh dari brangkar. Menuju arah lain, tepat di mana ada sebuah meja dengan beberapa barang barang di atas meja.

Syakira mengikuti langkah suster Ratna dengan tatapan menyelidik.

Tangan suster Ratna terulur ke depan, memperlihatkan satu tas wanita yang biasa di pakai Sasmita semasa hidup. Dengan satu dompet pria yang gak Syakira kenali.

“Ini barang barang milik korban yang di temukan warga gak jauh dari lokasi kecelakaan!”

Dengan langkah gontai, Syakira melangkah guna memastikan tas korban tewas adalah tas ibunya.

“Tas itu…” ucapan Syakira menggantung dengan luluhnya air mata yang gak bisa ia bendung.

‘... jangan sekejam ini padaku, Tuhan! Mama ku orang baik, mama ku senantiasa taat pada perintah mu, lalu kenapa kau ambil nyawa mama ku dengan cara seperti ini!’ jerit hati Syakira dengan bibir bergetar.

“Mbak nya pasti mengenali ini kan!” tanya suster Ratna, begitu Syakira sudah berada di depannya.

Dengan tangan bergetar, Syakira mengambil alih kartu identitas yang suster Ratna sodorkan padanya.

Suster Ratna berseringai, ‘Kali ini kamu gak akan bisa lagi menyangkalnya, bocah ingusan!’

Syakira bergumam meski dalam hatinya dengan bibir terkatup, dengan kerutan yang tampak di keningnya.

‘Sasmita Suharja, nama lengkap mama.’

“I- ini, na- nama ini…” tanya Syakira dengan suara bergetar.

Air mata yang kian tak terbendung meluncur bebas dari kelopak mata Syakira, menjadi saksi runtuh dan hancurnya hati gadis muda itu, saat membaca nama wanita yang tertera dalam kartu identitas yang ia pegang.

Syakira menggeleng, berusaha menyangkal kenyataan, “… gak mungkin kan, sus!”

Syakira menoleh ke arah brangkar, tatapan sedih dan putus asa Syakira layangkan pada korban wanita yang berada dalam 1 mobil dengan Bayu, dengan kain yang kini menutupi seluruh tubuh kakunya.

“Wanita itu gak mungkin …”

“Mbak nya harus bisa terima kenyataan ini. Dia lah orang yang kamu cari mbak! Sasmita Suharja, wanita yang sudah melahirkan mu, membesarkan mu. Wanita yang sudah mencurahkan kasih sayangnya pada mu di saat ia hidup dulu, mbak!” terang suster Ratna.

Brugh.

Syakira menjatuhkan tubuhnya pada jasad Sasmita, memeluk erat dengan ke dua tangannya.

“Bangun mah, mama gak mungkin tinggalin Kira! Mah, buka mata mama!” jerit Syakira, seiring dengan tangannya yang sesekali mengguncang tubuh kaku Sasmita.

Sementara di depan ruang jenazah.

“Kita gak bisa diam aja menunggu di sini, Ser! Apa lagi kalo benar apa yang kamu katakan itu.” ujar Mega dengan tatapan gelisah pada pintu ruang jenazah di hadapannya.

Serli mengedarkan pandangannya dengan tatapan waspada. Jari telunjuk tepat di bibir mungilnya.

“Ssst Mega! Pelankan suara mu! Kita gak tau siapa orang yang tengah kita hadapi sebenarnya! Apa yang pria misterius itu inginkan dari Syakira!” cicit Serli dengan suara yang hampir gak terdengar.

Plak.

Mega menepuk lengan Serli dengan gemas.

“Di sini cuma ada kita berdua, Ser! Gak ada siapa siapa!” Mega ngegas, usai gak melihat seorang pun yang berkeliaran di sekitar ke duanya.

“Ihs di kasih tau malah ngeyel!” Serli berdecak kesal.

Ting.

Ting.

2 pesan beruntun, membuat ke duanya saling tatap.

“Bunyi pesan hp ku gak seperti itu, Ser!” cicit Mega.

Serli terkekeh, “Oooh berarti dari hape aku ya, hehehe!”

Mega menghembuskan nafas kasar, “Iya lah, Serli dudul!”

Serli merogoh saku celananya, mengeluarkan benda pipihnya dari sana.

“Kira kira siapa yang ngirim pesan ya, Ga! Masih jaman apa kirim pesan! Orang mah telpon kenapa ya kalo ada perlu mah!” dumel Serli.

“Dih ngomel, marah sana sama orang yang ngirimin kamu pesan!” celetuk Mega.

“Ya abisnya, nomor gak di kenal …” Serli menganga dengan tatapan fokus pada layar pipihnya.

Sementara Mega yang gak memperhatikan Serli. Dengan wajah gelisahnya menatap pintu ruang jenazah yang tertutup rapat.

“Kira udah terlalu lama di dalam, Ser! Apa gak sebaiknya kita susul ke dalam ya! Aku takut terjadi apa apa nih sama Kira!” gumam Mega.

^^^Silahkan buka mulut pada siapa pun. Jika anda sudah tidak menginginkan orang tua anda selamat!^^^

‘Jadi pria misterius itu tau, kalo aku udah cerita ke Mega! Ini gawat, jangan jangan ada yang mengawasi ku saat ini!’ batin Serli, lalu mengedarkan pandangannya dengan tatapan menyelidik.

“Gak ada orang! Tapi dia tau dari mana ya!” celetuk Serli dengan saliva yang sulit tertelan.

Mega menoleh, menatap Serli penuh tanya, “Gak jelas dah kamu, Ser! Orang dari tadi kita cuma berdua! Mau masuk gak!”

Serli menggeleng dengan tatapan gak beralih dari benda pipihnya.

“Tar aja, kamu kalo mau masuk. Masuk aja duluan!” cicit Serli.

“Oke! Aku masuk ya! Jangan ngilang!” celetuk Mega, sebelum menghilang di telan pintu ruang jenazah.

“Di kata tuyul kali bisa ngilang!” gerutu Serli

Serli memperbesar ukuran foto yang di kirim pria misterius padanya.

“Mama sama papa lagi dimana ini! Ini jelas bukan di rumah!” pikir Serli.

Tring tring tring tring.

Dering telepon masuk, membuat Serli terkejut. Dengan spontan menjauhkan benda pipihnya dari pandangannya.

“Kammmmmpret, ngagetin bae! Tau mau nelpon kenapa juga pake ngirim pesan! Tapi ngapain ini orang telpon ya!” pikir Serli, dengan ragu menempelkan benda pipihnya pada daun telinga kananya.

Sambungan telepon tersambung. Terdengar suara dialog orang tua Serli.

^^^“Anak saya pasti sangat menyukai ini! Pilih ini aja ya, pah!” suara mamanya Serli.^^^

^^^“Kamu benar, mah! Serli pasti suka rumah ini! Kamarnya besar, ada balkon juga. Putri kita pasti betah di dalam kamarnya ini, mah!” suara papanya Serli.^^^

^^^“Pilihan yang tepat. Tapi jangan sampai putri anda salah mengartikan balkon ini ya!” timpal suara pria asing.^^^

Serli mengerutkan keningnya, ‘Itu, aku pernah dengar suara pria itu! Tapi di mana!’ pikir Serli.

“Halo mah, pah! Apa yang sedang kalian lakukan! Kalian di mana?” cecar Serli dengan wajah ketara panik, berharap orang tuanya mendengar suaranya.

^^^"Ahahaha Tuan ini bisa aja, Serli gak akan berpikiran sempit.” suara papanya Serli.^^^

^^^“Kalian lanjut lagi lihat lihat ruang yang lain! Saya harus menghubungi pemilik rumah sebelumnya!” timpal suara pria asing.^^^

[ “Ssssst pelankan suara anda jika gak ingin di pikir gila!” ] seru Jims dengan nada meledek.

“Kamu siapa! Kenapa kamu mengancam ku!” protes Serli.

[ “Saya tidak mengancam anda. Saya hanya menuntut balas atas kematian saudari saya! Apa itu salah!” ucap Jims, gak ingin di salahkan.

“Menuntut balas? Siapa? Siapa yang sudah menghabisi nyawa saudari anda?” tanya Serli, belum paham dengan arah pembicaraan pria yang menghubunginya.

[ “Keluarga teman dekat mu, Syakira. Bayu dan Sasmita pantas mendapat balasan atas kejahatan yang sudah mereka perbuat pada saudari ku!” ]

“Anda! Pria yang semalam di rumah tante Sasmita?!” tebak Serli dengan tatapan membola.

Bersambung…

1
lina
bakal d ampunin g y m s jims 🤔🤔🤔🤔
lina
masih punya hti
lina
buka mata mu y neng. kenyataannya author jahat tuh.
lina
busuk, tp nanti cuma dy yg prhatian.
lina
yaaah sayag bangt itu kenyataan
lina
jangn ngatain mulu atuh neng. tar suka lo m jims
lina
kya nya pintu 🤣🤣🤣
Zєє wallupattma
dikira mimpi padahal asli huhu sedihh... lanjut thorr
lina: y k. udah kaya mimpi. g taunya kenyataan pahit ey
total 1 replies
Zєє wallupattma
jatoh lagi apa suara pintu elah/Facepalm/
lina: apa y
total 1 replies
Zєє wallupattma
eh malah degdegan aku... lanjuttt
lina: lanjuut k. nguber kontrakan
total 1 replies
Zєє wallupattma
semoga bukan jenazah mmhnya
lina: mamanya
total 1 replies
Zєє wallupattma
kok jadi willi yang jdi penyebab kecelakaan. kirain si om wk
lina: naaah kn g jauh beda m yg sblm nya. klo ini lbh d kambing itemin s wili. aslinya s jims yg celakain
total 1 replies
Zєє wallupattma
kasian willi
lina: 🥺🥺🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
Zєє wallupattma
yokkk gass
lina: blm bisa mikir k
total 1 replies
Zєє wallupattma
Wajib baca... seru banget soalnya
Zєє wallupattma
yooo lanjutt thor
Zєє wallupattma
kasian banget
lina: dokternya sadis
total 1 replies
Zєє wallupattma
ngeri weiii
lina: terlalu jhat aku tuh
total 1 replies
Rahma AR
iklan meluncur... semangat
lina: maksih ra. rahma juga semangat
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
lina: tar y k
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!