"saat aku bertemu denganmu aku mengerti. cinta itu memang sangat indah dan kesepian itu terasa sangat menyiksa dan kedua hal itu disebabkan oleh orang yang sama, ya kau."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ansu Arisanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semua gagal?
Arsa mengikuti langkah Raffi di belakang nya, bahkan dia baru sadar dirinya tidak memasuki ruangan kerja kemarin, hanya menaruh tas dan jaketnya disana begitu Raffi. Dia langsung menaiki lift bersama Raffi, menuju lantai 4 Arsa tau karena melihat no yang Raffi tekat saat memasuki lift.
Raffi memecah keheningan menanyakan soal keadaan Arsa perihal kemarin . Arsa yang mendengar itu merespon sangat baik mengatakan keadaan dirinya baik-baik saja.
"Raf, Lo ga baca grop lagi yah??" ucap Archen senang melihat temannya datang ke ruang rapat.
"Aduh mas Raffi telat satu jam loh?." ucap perempuan berbadan gemuk
"Telat? Bukannya masuk jam 07.15 mbak?" tanya Arsa ragu .
"Harusnya gitu Fay, tapi bos baru kalian bikin ulah." cerocos wanita itu dengan nada bersahabat
Semua orang mendadak diam tidak ada yang bersuara setelah mendengar suara pintu terbuka. Ethan datang dengan berpakaian Rapih ditangannya terdapat Map yang sama seperti yang di tunjukan kepada Arsa dan kawan-kawannya kemarin.
"Oke semuanya , pertama saya minta maaf jika kalian sudah menunggu lama. demi mempersingkat waktu kita mulai rapat kali ini." ucap Ethan berdiri tegak di depan orang-orang.
"Saya akan perjelas persoalan kemarin, Saya ingin kalian melihat tayangan ini terlebih dahulu. Simak baik baik lakukan analisis, di akhir nanti, paham semua." Ethan menyuruh semua karyawan nya memperhatikan layar di depan , dia pun duduk di samping Acehen berhadapan dengan bangku Raffi dan Arsa.
Layar besar di depan mulai memperlihatkan potongan video. Namun lancangnya Arsa malah lebih dulu memandang wajah Ethan. Sepertinya Ethan terlalu menarik dibanding layar di depannya, namun hal itu tidak bertahan lama karena Arsa sendiri sadar akan hal yang di lakukan, dia memperhatikan wajah Ethan karena satu alasan, yaitu rasa ingin tahu siapa Ethan sebenernya mengapa dia begitu mirip tapi disisi lan Arsa berpikir kali ini pekerjaan lebih penting dia harus mempelajari hal hal baru di perusahaan ini.
Saat memperhatikan layar di depannya yang menunjukan seorang wanita cantik mempromosikan sebuah produk kecantikan Arsa tidak melihat apapun seperti yang di katakan Ethan lalu untuk apa menyimak, Bahkan tayangan itu menurut pandangan Arsa tidak terdapat apapun yang bisa di diskusikan hanya iklan biasa seperti yang dulu sempet di liatnya di televisi.
Tayangan itu sudah selesai sepenuhnya, bahkan layar di depan kini menjadi gelap tak lama menunjukan tampilan beberapa file dengan nama yang berbeda.
"Ada yang bisa jelaskan, kesalahan apa yang kalian liat?" tanya Ethan dengan nada serius, kedua tangannya bertumpu pada meja dengan siku nya sebagai tumpuan.
Hanya keheningan yang terjadi disana, Ethan yang melihat hal itu kembali berbicara kini nadanya terdengar lebih seriusan di banding sebelum nya.
Orang-orang yang berada di tempat rapat hanya saking pandang , beberapa orang ada yang sedang menulis entah apa yang di tuliskan nya atau mungkin juga dia berpura-pura menuliskan sesuatu di kertas walaupun kenyataannya hanya mencoret kertas dengan sembarang, bahkan Arsa melihat ada yang terlihat sedang berpikir keras terlihat dari garis wajahnya seperti Raffi di sebelah nya.
Teman-teman Arsa seperti Raffi yang terbilang nya cukup terampil saja tidak memberikan komentar apapun, bagaimana dengan dirinya. Sejujurnya Arsa juga bingung apa yang harus ia sampaikan pada Ethan jika dirinya ditanyai tentang tayangan yang di tonton nya tadi. Dalam benak Arsa tidak ada lagi pikiran soal siapa Ethan sebenernya , mengapa wajahnya sangat mirip dengan pria itu, nyaris tidak ada bedanya. Karena saat ini dalam benaknya hanya fokus pada pekerjaan di depannya, Arsa menyuruh pikiran nya untuk bekerja sama tidak ada lagi pikiran pikiran lain selain fokus dalam bekerja, agar tidak ada masalah, entah apa yang harus Arsa lakukan jika sampai dirinya terkena masalah di pekerjaan barunya ini.
Saat Arsa sedang fokus memikirkan tayangan itu kembali Ethan kembali mengeluarkan suara , suaranya kali ini tiga kali lebih serius.
"Jika kalian benar-benar tidak dapat menemukan celah dari tayangan itu. lebih baik kita batalkan projek ini. seperti kalian semua belum siap. Saya tidak mau lagi hal seperti ini terjadi. bisakah situasi ini menjadi hal terakhir yang saya lihat.PAHAM!!"
Arsa menyimak semua pembicaraan yang Ethan katakan, teman-teman juga sama bahkan ada yang menunduk meresapi sebagai rasa penyesalan nya kepada Ethan.
Saat di pertengahan Omelan yang Ethan lontarkan kedua kaki Arsa yang berada di bawah meja mendapatkan sesuatu dorongan seperti serangan bertubi-tubi, jika Arsa tidak salah menebak hal itu di lakukan oleh pria di depannya yaitu Archen, Seperti nya Arsa salah melakukan serangan seharusnya menurut kemungkinan Arsa dia kan melakukan menendang-nendang kaki kepada Raffi namun kakinya lah yang mendapatkan hal kurang mengenakkan itu. Bukan satu alasan Arsa mengatakan tersebut, pasalnya Arsa melihat gelagat Archen seperti memberikan kode kepada Raffi yang berada disampingnya namun sayang Raffi tidak mengerti maupun menerima kode yang Archen berikan karena Rafi yang Arsa liat kini terlibat lebih berpikir keras.
Arsa yang merasa dirinya juga menjadi bagian dari projek ini, dengan berat hati akhirnya mengeluarkan suara juga demi keberlangsungan projek ini, awalnya Arsa ingin membicarakannya kepada Raffi namun berbisik di saat seperti ini tidak baik bukan pikirnya, seperti nya juaga menurut pengamatan Arsa projek ini terbilang, projek yang sangat dinantikan oleh orang-orang di kantor nya.
Arsa kini beranggapan, Jika seseorang terdesak ,orang tersebut bisa melakukan hal apapun yang bahkan seperti sesuatu yang selalu mereka hindari. Dan saat ini pun hak itu berlaku pada dirinya.
"Maaf pa, seperti nya tidak ada yang salah dari cuplikan tersebut, saya hanya melihat iklan tersebut hanya terlalu menggunakan banyak kata, copywriting nya terlalu berlebihan lebih dari kapasitas seharusnya."Arsa dengan hati-hati mengatakan kalimat yang menurut nya sangat susah, bahkan kata demi kata yang Arsa ucapakan melewati perang dalam dirinya.
"Jika bapak berkenan bolehkah, Saya dan kami semua disini kembali melihat cuplikan dari iklan tersebut?" tanya Arsa
Arsa melihat wajah Archen terlihat lebih bahagia, bahkan Raffi disampingnya seperti tidak menduga bahwa dirinya berbicara. Arsa tidak melihat respon teman-teman nya yang lain hanya melihat raut wajah Ethan yang tidak bisa di artikan dia pun tidak berbicara maupun merespon ucapan Arsa hanya kembali mengklik file yang bertuliskan Spesial Projects.
Sebenarnya Arsa bisa dibilang bicara sembarang pasalnya tujuan dia hanya ingin kembali menonton tayangan tersebut, mungkin hal itu bisa sedikit membantu teman-temannya untuk lebih menyimak kembali dan menemukan sesuatu yang di inginkan bos nya. Tapi di sisi lain Arsa tidak bicara sembarang juga karena memang video yang tadi sempat Arsa liat banyak menggunakan kata dan slogan-slogan yang seharusnya mungkin lebih di perpendek saja. Bahkan Arsa jadi berpikir, berapa kali wanita yang di liat dalam tayangan itu mengulang videonya pasalnya jika sekali pengambilan dia benar-benar memuji wanita tersebut, slogan dari produk tersebut sangat panjang untuk sekedar dihapal.