Lanjutan My Undercover Prince dan spin off The Rocker and The Princess
Kaysan Al Jordan Khalid paling sebal jika ada pria yang body shamming gadis yang bertubuh gemuk. Hingga akhirnya dirinya bertaruh dengan para teman-temannya untuk menikahi gadis gemuk bernama Yasmin Raihana Samreen. Yasmin yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin muslim, tidak menyangka jika Emir Khalid akan menikahi nya karena Yasmin tidak percaya pernikahan karena pasti pria melihat bentuk tubuhnya. Disaat Yasmin tahu mereka menikah karena taruhan, wanita itu sedang mengandung buah cinta mereka. Bagaimana keputusan Yasmin?
Generasi ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yasmin Bertemu Diana
"Tunggu, tunggu ... Jadi si Ali dan Taslima ini hanya pegawai orang tua kandungnya Yasmin? Dan disaat kedua orangtuanya tewas di tangan perampok -- yang kita belum tahu apakah ada kaitannya dengan dua orang kutu kupret ini -- mereka membawa Yasmin dan mengajukan sebagai wali? Lalu selama ini, uang asuransi untuk Yasmin, dipakai oleh mereka dengan berdalih tidak punya pekerjaan tetap untuk menghidupi? Are you f****** kidding me!" seru Diana sambil menutup dua telinga Rasyid, begitu juga dengan Rauf yang menutup kedua telinganya Rasyad, agar tidak mendengar kata-kata kasar ibunya.
Kaysan menatap geli ke arah kedua orang itu yang tetap memikirkan si kembar yang belum waktunya mendengar umpatan kasar. "Begitulah dan mereka menggunakan uang orang tua Yasmin untuk memberikan kemewahan ke anak kandung mereka, Shantal. Yasmin diplot sebagai anak tidak berguna."
"Beruntung dia bertemu dengan Dariah As Salam saat dia kabur dan sejarah pun terjadi," timpal Rauf.
"Yang sayangnya, dua orang itu tetap sontoloyo dan toxic! Aku dengar katanya si santan mau ambil gaun pengantin Aghnia di butiknya ya?" Diana menatap Kaysan dengan tatapan bertanya.
"Iya tapi Yasmin bisa mencegahnya."
Diana manggut-manggut. "Dimana Yasmin sekarang?"
"Sudah pulang. Aku sudah mendapatkan laporan dari Sabila ...."
Rauf dan Diana melongo berjamaah. "Kamu kirim pengawal kamu buat Yasmin?" seru pasangan suami istri itu.
"Iya. Kenapa? Masalah?" senyum Kaysan cuek membuat kedua sepupunya itu memicingkan matanya kompak. "Kalau begini, aku yakin kalian *memang benar-benar jodoh*!"
***
Bridal dan Butik As Salam
Yasmin mendapatkan banyak buket bunga dari para kliennya yang sayang padanya saat pulang dari butik, termasuk putri Hasha. Yasmin tidak tahu mereka mendapatkan kabar dari mana, tapi dirinya sangat terharu dengan perhatian mereka. Desainer itu pun menghubungi satu persatu orang yang mengirimkan buket bunga untuk mengucapkan terima kasih.
Mereka semua memang rata-rata kepo dengan apa yang terjadi, dan semuanya mendukung Yasmin menuntut Ali dan Taslima.
"Aku bisa maklum kalau gaunku agak terlambat, Yasmin. Tidak apa-apa ...," ucap Shalihah, salah satu kliennya yang juga putri seorang pengusaha. "Pernikahan aku masih sebulan lagi kok."
"Tidak nona Shalihah, kami tetap menyelesaikan tepat waktu. Kan tinggal finishing saja," senyum Yasmin.
"Kamu memang keren Yasmin! Jika kamu butuh bantuan hukum, aku bisa membantu."
"Terima kasih. Jika saya membutuhkan bantuan, akan menghubungi anda."
Shalihah tersenyum. "Sehat-sehat Yasmin. Orang tua macam itu, memang wajib dihempaskan!"
Yasmin tertawa kecil mendengar istilah Shalihah. Keduanya pun saling mengucapkan selamat tinggal dan Yasmin pun kembali berkutat dengan pekerjaannya. Suara ketukan di pintu ruang finishing, membuat Yasmin yang sedang menghias manik-manik di lengan gaun Shalihah, mendongakkan wajahnya.
"Ada apa Fatima?" tanya Yasmin.
"A ... ada tuan putri Diana Khalid dan Emir Kaysan, Bu."
Mata coklat Yasmin terbelalak. "Apa?"
Yasmin pun bergegas keluar dari ruang finishing dan melihat Diana sedang melihat-lihat gaun-gaun rancangannya dan gaun milik Aghnia yang memang disana. Kaysan menoleh saat Yasmin datang ke ruang tamu para klien dengan wajah panik.
"Tuanku Emir, tuan putri," sapa Yasmin sambil membungkuk hormat.
"Oh, hai Yasmin. Ini gaun Aghnia?" tanya Diana santai. Yasmin hanya mengangguk ke arah wanita bermata biru dengan rambut coklat terang yang diikat rapih. Jika tidak tahu Diana sudah melahirkan dua anak kembar, pasti menduga wanita itu masih gadis karena badannya awet langsing.
"I ... iya, tuan putri." Yasmin menoleh ke Kaysan. "Tuanku Emir, apakah tuan putri ... Pengacara yang dimaksud?"
"Memang kenapa?" balas Kaysan cuek.
"Tapi tuanku ...." Yasmin mendelik gemas dengan pria satu ini yang seenaknya sendiri.
"Yasmin, kamu mau minta hukuman apa ke orang tua tidak tahu diri itu?" tembak Diana tanpa basa basi membuat Yasmin terkejut.
"Eh? Apa maksudnya, tuan putri?"
"Dengar, Yasmin. Aku adalah pengacara spesialis permasalahan rumah tangga dan keluarga, jadi kamu pas lah kalau masuk ke dalam kredit aku. So, kamu mau menuntut apa? Pengembalian semua aset milik Ali dan Taslima yang berarti memiskinkan mereka karena sudah mengambil uang hak kamu selama ini atau ... Kamu mau bagaimana?" Diana menatap tajam dengan mata birunya.
"Kalau soal uang ... Bagaimana jika kita berbicara di ruang kerja saya agar lebih leluasa?" usul Yasmin karena tidak enak dengan pegawainya, apalagi di depan ada beberapa pengawal kerajaan berjaga-jaga.
Bagaimana pun putri Diana adalah istri Emir Rauf Khalid yang garis kedua kekuasaan jika Emir As'ad turun tahta. Jadi wajar jika ada pengawal disana, belum juga ada Emir Kaysan.
"Boleh. Yuk, ke ruang kerja kamu," ucap Diana sambil melihat sekelilingnya. "Kamu tinggal dimana?"
"Lantai tiga. Ibu Dariah memang membuat bangunan ini menjadi ruko karena biar praktis jika beliau malam tidak bisa tidur, biasanya ke bawah buat melanjutkan pekerjaan," jawab Yasmin.
"Tidak ada liftnya, Yas?" tanya Diana yang naik tangga estetik itu dan memang dibuat split level agar tetap nyaman di lutut.
"Memang sengaja tidak ada. Ibu ingin tetap berolahraga setelah biasanya kelamaan duduk. Saya juga begitu meskipun tujuanku bisa langsing tapi tetap saja bodyku langsung lemak," kekeh Yasmin membuat Diana tertawa.
"Mau dong ditransfer lemak. Aku itu tipe punya badan susah gemuk. Hamil duo R saja tidak gemuk-gemuk banget layaknya orang hamil kembar tapi memang perutku besar banget sampai-sampai mas Emir khawatir," gelak Diana. "Sepertinya aku harus tambah lima kilo lagi deh."
"Andaikan ada transfer lemak dengan bluetooth, sudah saya saya berikan pada anda, tuan putri."
Diana tertawa. "Andaikan ada ya Yas ! Jadi tidak hanya transfer uang."
Kaysan mengernyitkan dahinya, merasa bingung dengan ucapan unfaedah kaum Hawa. Dirinya mengakui jika Diana memang sangat grapyak --luwes-- ke orang lain.
"Mari ... Maaf berantakan," senyum Yasmin sambil mempersilahkan para tamunya untuk duduk di sofa yang ada disana.
Diana dan Kaysan pun duduk di sofa bersama Yasmin yang memberikan tiga botol air mineral dingin dari dalam kulkas yang ada di ruang kerjanya.
"Oke. Kita mulai dengan apa yang terjadi dari kamu kecil," ucap Diana serius.
***
Sel Kepolisian Doha Keesokan harinya
Ali dan Taslima terkejut saat pihak pengadilan serta pengacaranya sudah memutuskan waktu sidang Shantal yang pertama, yaitu Minggu depan. Namun bukan itu yang membuat ketiga orang itu terkejut.
"Yasmin Raihana Sameer resmi menuntut anda bertiga, terutama saudara Ali dan Taslima, atas penganiayaan dari nona Yasmin kecil hingga kejadian kemarin, penipuan asuransi dan perbuatan tidak menyenangkan. Pengadilan secepatnya melakukan sidang atas kalian berdua," ucap petugas pengadilan.
"Memangnya Yasmin berani menuntut kami? Anak penakut, lemah dan tidak bisa apa-apa itu saja !" cebik Ali.
"Pengacara yang membela Nona Yasmin adalah tuan putri Diana Khalid. Yah, nona Yasmin dibela oleh istri tuanku Emir Rauf Khalid," jawab petugas pengadilan itu dengan nada dingin.
Sontak ketiganya terkejut liat biasa. Kok bisa sih?
***
Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
hayo lhoo pasti diinterogasi itu.. 😁😁😁
semoga Yasmin tahu lebih awal tentang taruhan itu😔