Sang Putri Mahkota Whan

"Ck belum juga jadi Permaisuri aku Udah terkenal, syulit memang kalau sudah cantik dari berojol jadi terkenal" Gumam Wui Whan

Semua keluarga guru Agung mempersilahkan Wui whan duduk dan mereka juga memperintahkan pelayan membawa cemilan dan minuman

"Tidak usah repot-repot, saya kesini hanya untuk menyampaikan sesuatu saja.... guru Agung sedang bermeditasi di ruang pembuat Pil, dan saya kesini takut keluarga atau istri guru Agung mencari jadi saya kesini saja" ucap Wui Whan

"Tidak apa-apa Permaisuri, anda icipi lah sedikit hidangan kediaman kami..." ucap Nenek tetua

"Ah.. begitu baik lah kalau kalian memaksa kebetulan guru tak memberiku makan siang tadi, niat nya saya akan pulang karena sudah melewatkan makan siang" ucap Wui Whan

"Apa... anda tidak di beri makan?" teriak semua orang semua keluarga guru agung membatin memaki guru agung dalam hati

"Astaga... suamiku benar-benar keterlaluan, apa dia bodoh kenapa dia tak memberi makan Yang Mulia Permaisuri! Lihat saja kembali aku pukul bokong nya" Gumam Istri guru Agung

"Pelayan siapkan makan siang untuk Permaisuri Wui Whan, Buatkan yang lezat" Teriak Tetua Perguruan alam langit

"Maafkan Cucuku Yang Mulia, dia memang pelit jadi anda harus maklum tentang itu" ucap Tetua

"Tenang saja Tetua Nam, tolong panggil saya Wui'er saja. agar semua orang tak mengetahui tentang siapa saya, Kaisar Zhang pun pasti mengerti dan tak akan marah pada kalian semua, karna saya hanya Dua tahun menganyam pendidikan disini tetua. sebelum saya naik ke alam semesta" Ucap Wui Whan

"Ah seperti itu, baik lah nak Wui'er anggap kami juga keluarga" Ucap Nenek Tetua

"Tentu saja Nenek, terima kasih banyak atas sambutan kalian dan menerima aku sebagai keluarga... datang lah kediaman saya yang di Ujung sana kita bisa meminum teh bersama nenek" ucap Wui Whan

"Jadi Permaisuri tinggal diujung sana? kenapa tidak dekat sekitar sini saja, ujung sana sangat jauh dan hanya lahan kosong" tanya Istri guru Agung

Wui Whan tersenyum melihat kecemasan pada keluarga besar Guru nya itu

"Bibi jangan panggil aku Permaisuri, panggil aku Wui'er atau Wui agar lebih akrab. untuk kediaman saya karna itu permintaan saya sendiri, saya ingin membuat kesitar kediaman saya itu menjadi kebun sayur dan Buah. seperti saat kediaman saya di alam tengah kebetulan saya sangat suka Berkebun" Ucap Wui Whan

"Benarkah? Kalau seperti itu kami akan sering pergi kediaman mu nak, nenek sangat suka kediaman seperti itu.... tapi lihat kediaman ini malah di kelilingi dengan tanaman herbal, maka nya kami para wanita sering sibuk di bagian timur karna kediaman itu milik cucu menantu nenek yang suka dengan tanaman bunga" ucap nenek tetua

"Wah... Jie jie pasti membuat kediaman seperti tanam bunga" Tanya Wui Whan pada wanita yang sedang hamil

"Benar Yang Mulia hamba sangat menyukai bunga tapi hamba selalu gagal bila menanam sayur atau buah, setiap tubuh tunas nya pasti akan mati besok nya jadi hamba bisa menanam bunga saja" Ucap Cucu menantu Tetua

Wui Whan pun mengerutkan keningnya tanda kenapa bisa jadi seperti itu apa lagi tanah disini sama dengan kediaman nya kalau disini bermasalah nanti kediaman nya pun akan bermasalah

"Kenapa bisa seperti itu ya? apa sudah di teliti terlebih dahulu Jie jie dan Tolong panggil saya adik saja jangan Yang Mulia, tanah ini dan kediaman ku sama kalau disini mati terus bagaimana kalau di tempat ku pun sama" ucap Wui Whan

Semua pun baru sadar dan mereka pun saling tatap sedang Wui Whan memanggil Muli agar semua di selidiki oleh Muli

"Paman Muli tolong selidiki tanah ini, kita harus men

...----------------...

Jangan Lupa dukungannya like comment share dan gif juga boleh.