NovelToon NovelToon
Sayap Patah Milik Melodi

Sayap Patah Milik Melodi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Persahabatan / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Apa ... jangan-jangan, Mas Aldrick selingkuh?!”

Melodi, seorang istri yang selalu merasa kesepian, menerka-nerka kenapa sang suami kini berubah.

Meskipun di dalam kepalanya di kelilingi bermacam-macam tuduhan, tetapi, Melodi berharap, Tuhan sudi mengabulkan doa-doanya. Ia berharap suaminya akan kembali memperlakukan dirinya seperti dulu, penuh cinta dan penuh akan kehangatan.

Namun, siapa sangka? Ombak tinggi kini menerjang biduk rumah tangganya. Malang tak dapat di tolak dan mujur tak dapat di raih. Untuk pertama kalinya Melodi membuka mata di rumah sakit, dan disuguhkan dengan kenyataan pahit.

Meskipun dirundung kesedihan, tetapi, setitik cahaya dititipkan untuknya. Dan Melodi berjuang agar cahaya itu tak redup.

Melewati semua derai air mata, dapatkah Melodi meraih kebahagiaan? Atau justru ... sayap indah milik Melodi harus patah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPMM34

PLAK!

Dina tersentak ketika Karin menamparnya dengan keras.

"Sialan, lo!" Maki Dina. Ia tidak terima jika harus ditampar oleh wanita yang selama ini dianggapnya rendah dan murah.

Tak ingin membuang waktu serta kesempatan, Dina langsung menjambak rambut Karin hingga kepala wanita itu mendongak. Wajah Karin yang meringis, seolah menciptakan euphoria bagi Dina.

"Lo yang sialan!" Karin balas menjambak. Ia tidak terima diperlakukan seperti itu, oleh wanita yang jabatannya beberapa hari lalu masih berada di bawah dirinya.

Aksi jambak-menjambak itu berlangsung cukup lama. Wajah keduanya sudah merah padam.

Tika yang melihat hal itu pun tak tinggal diam. Ia meraih ember di salah satu toilet, mengisinya dengan air dan juga cairan pembersih lantai. Setelah itu, ia memberi aba-aba pada Dina untuk mundur.

BYUR!

"Akkkh!" jerit Karin. Tubuhnya basah kuyup, kulit kepalanya terasa pedih.

"Mampus lo, Pecun!" hardik Dina.

"Wanita yang doyan gangguin suami orang kayak lo gini, memang pantas diperlakukan seperti ini, tau lo?" Tika membanting ember kosong itu ke lantai.

Karin hanya bisa menggeram, tubuhnya gemetar menahan malu dan amarah. Ia ingin membalas. Namun, sebelum sempat melaksanakan niatnya, Tika dan Dina sudah lebih dulu meninggalkan nya di ruangan itu dengan sisa tawa yang menggema.

"SIALAN, SIALAN, SIALAN!" Karin menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Melodi membuka matanya perlahan. Pandangannya masih sedikit buram, tapi, ia bisa melihat Nadia duduk di kursi di samping ranjangnya, memainkan ponselnya dengan ekspresi bosan.

"Nad ...," suara Melodi serak.

Nadia menoleh cepat. "Weh, udah bangun, Lo?"

Melodi mengerjap, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya di ruangan. "Udah dari tadi lo di sini?"

Nadia menyelipkan ponselnya ke saku jaket. "Dari tadi banget. Gue sampe nyari-nyari gosip receh di Twitter demi mengisi kekosongan di hati, EAK!"

"Apa sih?!" Melodi terkekeh pelan. "Eh, selama gue koma, apa aja sih yang terjadi di dunia ini?"

Nadia langsung menyender ke kursinya dengan ekspresi dramatis. "Wah, lo nggak akan nyangka, Mel. Tau nggak, lagi viral bener ini! Korupsi dimane-maneh! Segala emas sama minyak makan dipalsuin, Pertamax noh, dioplos!"

Manik Melodi membulat. "Seriusan?!"

Nadia mengangguk penuh semangat. "Besok-besok kayaknya gas elpiji bakal dioplos pake kentut, Mel," timpalnya dengan wajah datar. "Kayak gini nih ...."

PROT!

"Sialan lo, Nad!" Melodi langsung mencapit kedua lubang hidungnya sambil menatap sengit ke arah Nadia yang tak hentinya terkikik-kikik. "Parah lo, roh gue baru balik loh ini ...!"

"Semerbak ya, Mel?" tubuh Nadia semakin berguncang. "Semriwing!"

Melodi mendengus, matanya menyipit tajam. Namun, sedetik kemudian air mukanya berubah ramah. Mata bulat itu menatap ke arah belakang sang sahabat.

Dari ekspresi Melodi, Nadia paham, ada seseorang di belakangnya. Wanita bertubuh gempal itu hendak menoleh. Namun, suara berat seorang pria membuat ia mengurungkan niatnya.

"Bagaimana kondisi Anda sekarang, Bu Melodi? Masih pusing? Atau ... mual?"

Dokter Andra, yang baru datang, menatap Melodi dengan penuh perhatian. Pertanyaan Andra sebenarnya sangatlah sesuai dengan keadaan Melodi saat ini. Namun, entah kenapa, Nadia merasa tersindir dengan pertanyaan yang dilayangkan oleh dokter tampan itu.

'Maksud dia—kentut gue beracun sampe-sampe bikin Melodi pusing dan mual? Jiabang bayiiik!' umpat Nadia di dalam hati.

Melodi melongo sebentar sebelum akhirnya tertawa. Ternyata, dia juga kepikiran hal yang sama. "Saya—hahaha. Saya sepertinya baik-baik aja, Dok. Cuma rada kleyengan dikit."

Nadia langsung melotot. Dia menggeleng pelan ke arah Melodi yang masih tertawa, seolah memberi kode: DIEM GAK LU!

"Kleyengan?" Andra mengangkat sebelah alisnya. "Apa mungkin karena ruangan ini ada aroma-aroma mistis nya ya?" Andra coba mengendus.

'Di kira kentutnya genderuwo kali ya?!' batin Nadia jengkel. Namun, mulutnya memilih bungkam.

Beberapa menit setelah memeriksa kondisi Melodi, Andra pun segera keluar dari ruangan itu. Pria berbingkai kacamata itu melanjutkan tugasnya, yaitu memeriksa kondisi pasien lainnya.

Sepeninggalan Andra, Melodi dan Nadia tertawa terbahak-bahak.

"Bakal insomnia tuh orang ntar malem!" kelakar Nadia. Mereka kembali tertawa.

"Nad, Ibu mertua gue sama Aldrick ke mana ya? Dari tadi nggak keliatan." Melodi mengedarkan pandangan. Sejak tadi ia tak melihat sosok Aldrick, padahal suaminya itu mendapatkan cuti seminggu untuk mendampingi dirinya di rumah sakit.

"Mereka—ada urusan," jawab Nadia.

"Urusan? Urusan apa?" Melodi mengernyit.

Namun, Nadia enggan menjawab.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah beberapa hari mencari informasi ke sana dan ke sini, akhirnya Aldrick mendapatkan satu nama yang menjadi sumber utama awal dari menyebarnya gosip tentang sang ibu. Sesuai prediksinya, orang itu adalah Vina.

Aldrick dan Ajeng, kini tengah berdiri di depan rumah sederhana yang tampak sunyi. Matahari mulai tenggelam, menyisakan semburat jingga di langit. Ajeng melangkah lebih dulu, mengenakan pakaian longgar berwarna abu-abu yang semakin menegaskan tubuh kurusnya akibat sakit yang belum sepenuhnya pulih. Di sampingnya, Aldrick, pria bertubuh tegap dengan wajah tampan yang tegang, berdiri dengan sorot mata tajam.

Pintu rumah itu terbuka sebelum mereka sempat mengetuk. Seorang bocah laki-laki dengan bibir belepotan coklat pun muncul, mengenakan kaus merah yang sudah belel dan celana pendek yang penuh bercak noda. Dialah Budi, anak Vina—sang biang onar kecil.

"Nenek!" serunya girang, bocah itu langsung berlari ke arah Ajeng dengan tangan terentang. "Gendong!"

Ajeng tersentak. Wajahnya yang pucat semakin tampak lelah. Ia melirik Aldrick, meminta pertimbangan.

"Nenek lagi nggak enak badan, Budi. Nanti—nanti aja ya," Aldrick buru-buru berkata, suaranya datar namun tegas. "Panggil Mama kamu dulu kemari, bilang, Nenek dan Om Aldrick nyariin."

Budi cemberut, lalu menendang kaki Aldrick dengan keras. "Dasar Om jahat!" teriaknya.

Aldrick menghela napas panjang, menahan diri untuk tidak marah pada bocah keramat itu. Ajeng hanya mengusap pelan lengannya, memberi isyarat agar ia bersabar.

Langkah tergesa-gesa terdengar dari dalam rumah. Vina muncul dari balik pintu, wajahnya seketika berubah tegang. Rambut panjangnya berantakan, seolah ia baru saja bangun tidur.

"Tante … Aldrick … kok ke sini?" tanyanya, berusaha memasang senyum ramah. Namun, ada kegugupan dalam nada suaranya.

Ajeng tidak menjawab. Ia hanya melangkah masuk dengan santai, langsung menuju ruang tamu seolah ini rumahnya sendiri. Matanya menyapu ruangan, lalu dengan suara dingin, ia berkata, "Duduk."

Vina mengerjap. "Tante? A-da apa sih?!"

"Duduk." Kali ini suara Ajeng lebih dalam, lebih berat. Intimidasi seakan menguar dari wajahnya.

Vina tanpa sadar melangkah ke sofa, lalu duduk perlahan. Matanya menatap Ajeng dan Aldrick bergantian, firasat buruk makin kuat menghantui.

Aldrick menutup pintu dengan keras. "Kamu pasti tau kenapa kita ke sini," katanya, ia berdiri di dekat ibunya dengan tangan terlipat di dada.

Vina berusaha tertawa, meski terdengar hampa. "Ya mana aku tau, Drick. Aku nggak ngerti. —Tante … ada apa sih ini?"

Ajeng menyandarkan tubuhnya, menatap Vina tanpa berkedip. "Tante cuma mau tau," katanya pelan, namun menusuk, "kenapa kamu memfitnah Tante di depan orang-orang?"

Vina menegang. "Apa? Aku—"

"Jangan pura-pura bego!" Aldrick memotong, suaranya meninggi. Kesabarannya sudah dilahap habis oleh amarah yang membuncah. "Kamu bilang ke orang-orang kalau Ibu yang bikin Melodi keguguran! Lalu kamu membalikkan cerita, seolah-olah Melodi lah yang menyebarkan gosip itu!"

"Aku nggak bilang—"

BRAKKK!

Vina tersentak ketika telapak tangan Ajeng menggebrak meja di depannya. Mata wanita tua itu memerah oleh amarah. "Kamu pikir Tante nggak tau? Sejak dulu kamu tuh selalu iri sama Melodi! Kamu nggak suka dia dibandingin sama kamu! Tapi, ini udah keterlaluan, ‘kan?!"

Bibir Vina bergetar. Ia ingin membela diri, tapi tatapan Aldrick lebih tajam dari belati.

"Jawab!" bentak Aldrick.

Vina menelan ludah, mencari alasan. "Aku … aku cuma .…"

"Kamu cuma apa?" Aldrick mendekat, suaranya merendah namun mengandung bahaya. "Kamu cuma mau hancurin nama Melodi? Kamu cuma mau bikin Ibu terlihat jahat? Kamu mau bikin rumah tangga aku hancur? BEGITU?"

Atmosfer di ruang tamu mendadak panas. Untuk sesaat, suasana mendadak hening. Hanya napas tercekat Vina yang terdengar.

Kemudian, Aldrick berbicara lagi. Tapi kali ini, nadanya lebih pelan. Lebih menusuk. "Dari mana kamu tau kalau Melodi keguguran karena obat penggugur janin?"

Pertanyaan Aldrick, sontak membuat Vina membeku. Wajahnya mendadak pucat. Lututnya lemas dan bergetar.

Ajeng dan Aldrick menatapnya tanpa berkedip, menunggu jawaban.

Vina menundukkan kepalanya, ia tidak bisa mengelak. Napasnya tercekat. Kali ini, terlalu telat untuk menghindar.

*

*

*

1
Erlian.A
😀😀😀😀😀😀😀
Nur Adam
lnjut
Dae_Hwa💎: siap 💗
total 1 replies
Nur Adam
lbh
Riaaimutt
eh kenapa yak,, apa melewatkan sesuatu...hm
Riaaimutt: ok ok
Dae_Hwa💎: ada di next bab 💗
total 2 replies
Riaaimutt
dah lah 😭😭😭
Dae_Hwa💎: 😭😭😭😭😭
total 1 replies
istianah istianah
bagus melodi aq suka gayamu bicara ,lnhsung kena tu lwan ,😅
istianah istianah: bener tu lambe julid ,harus di lawan😜
Dae_Hwa💎: mental serasa di banting 😆
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
diri mu hesti wanita sialan🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Dae_Hwa💎: nggak nyadar diri ya kak 😌
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
hahahaha benar itu dajjal akan sungkem sama vina berhati malaikat😂🤣🔥🔥 menyala melodi🥰
Dae_Hwa💎: menyalaaaa~ 🔥
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
good job melodi😘😘😘💖💖💖
Dae_Hwa💎: 💪💪💪💪💪
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
sami² thor 🥰🥰🥰semungut🥰😘💖
Dae_Hwa💎: /Kiss/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
lah ini napa emak² main nampar aja...waduh² ga sadar diri anak nya berulah malah nyalain orang lain🤦‍♀️😡
Dae_Hwa💎: buah jatuh tak jauh dari pohon 😃
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
hahahahahahaha🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: /Curse/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
wkwkwkwk ada² aj lo nad kegetok ranting bisa kejang²🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: Nadia emang suka agak-agak 😃
total 1 replies
vj'z tri
aku pada mu thorrrr 🥳🥳🥳🥳🥳 semangattt 🥳🥳🥳🥳🥳
Dae_Hwa💎: 💗💗💗💗💗💗
total 1 replies
vj'z tri
😤😤😤😤😤😤😤yakkkk 😡😡😡😡😡
Dae_Hwa💎: Yihaaaaaa
total 1 replies
vj'z tri
ada ada ajj si author ini lah ....bikin ngakak berjamaah 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
istianah istianah
aq selalu menunggu kak ,walau pun kangen tapi, aq tahan🤭🤭
istianah istianah: oke siap menunggu pokoe🥰
Dae_Hwa💎: Terimakasih, Kakak 💗
total 2 replies
Nur Adam
lnjut
Dae_Hwa💎: Siap 💗
total 1 replies
N Wage
maaf nih ya...maaf banget.
itu rumah makan menyediakan saksang,yg dari daging *bebi* kan?
Dae_Hwa💎: betul.
Di tmpt Author, warung medan halal, saksang nya pakai daging kerbau.
ya meskipun gak tau ya, beneran kerbau apa bukan 🗿
N Wage: oh iya ya,yg kalau dr daging kerbau utk sauadara kita di sumut,yg tidak
makan ba** dan anj***.
yg masaknya juga gak pakai darah.
total 3 replies
istianah istianah
ya allah sakit perut aq ...🤣🤣😂😂 ada"aja ide usilnya si nadia itu/Facepalm/
Dae_Hwa💎: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!