Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang belanja
💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Kontrakan candra
Candra dan Aluna sedang menikmati makan malam nya, karena tidak ada bahan makanan, candra membeli dua bungkus nasi goreng untuk menu makan malam mereka berdua. Aluna sama selali tidak keberatan dengan menu sederhana yang di belikan oleh candra, bagi aluna yang terpenting bisa makan dengan kenyang.
" Maaf aku hanya bisa memberimu makana malam seperti ini. Karena uang ku memang hanya cukup untuk membeli nasi goreng saja. " Ucap candra di sela makan malam nya.
" Tidak apa - apa kak. Ini sudah lebih dari cukup " Jawab aluna sambil mengulas senyum.
" Mulai besok kita sudah masuk kerja lagi. Mau berangkat bersama atau sendiri - sendiri ?" Tanya candra.
" Hemmm... menurut kak candra bagaimana ?" Tanya balik aluna.
" Lebih baik kita berangkat sendiri - sendiri saja agar yang lain nya tidak curiga dan tidak tahu jika kita sudah menikah. Aku tahu kamu pasti tidak nyaman kan kalau teman - teman mu di kantor tahu kamu menikah dengan ku? Yang pekerjaan nya hanya sebagai buruh paprik" Ucap candra membuat aluna menatap tidak suka ke arah candra.
Kenapa candra bisa berfikiran buruk seperti itu, padahal sebelum menikah candra adalah pribadi yang baik , humbel dan apa adanya. Tapi kenapa setelah menikah candra berubah bahkan sikap nya kepada aluna juga terkesan dingin dan cuek.
" Terserah kak candra saja " Jawab aluna lalu bangkit dan membawq piring dan gelas kotor nya ke dapur untuk di cuci.
Setelah selesai mencuci piring dan gelas, aluna masuk ke dalam kamar nya dan membuka layar laptop nya. Dia memilih mengerjakan tugas kuliah nya, dan melupakan sejenak masalah rumah tangga nya.
* Maaf aluna aku sengaja bersikap seperti ini * Gumam candra dalam hati nya.
Malam semakin larut, sepasang pengantin baru itu kini sudah terlelap dalam tidur nya dan terbuai dalam indah nya mimpi masing - masing. Aluna maupun candra tidak pernah menyangka akan terbelenggu dalam sebuah tali pernikahan tanpa ada nya rasa cinta.
Suara adzan subuh berkumandang, aluna bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Saat melewati pintu kamar candra , aluna ingin mengetuk pintu kamar untuk membngunkan candra. Namun aluna mengurungkan niat nya, dia pun kembali berjalan menuju kamar mandi yang letak nya di dekat dapur.
Selesai sholat subuh aluna langsung ke dapur untuk memasak sarapan, namun dia ingat jika di dapur tidak ada bahan makanan. Aluna hanya memasak nasi lalu kembali ke kamar untuk mengambil dompet nya, lalu menunggu tukang sayur di depan kontrakan.
" Sayur mbak " Sapa pedagang sayur mengagetkan aluna.
" Iya mang " Jawab aluna senang.
Aluna pun berbelanja cukup banyak karena memang di dapur candra tidak ada apa-apa bahkan sebiji cabai pun tidak ada. Maklum candra memang tidak pernah memasak.
Aluna mengambil satu ekor ayam, bayam, telor dan tempe serta ikan. Tidak lupa semua bumbu-bumbu dapur juga dia beli semua.
" Penghuni baru ya mbak ?" Tanya ibu-ibu kepo.
" Iya bu saya tinggal di kontrakan ini" Ucap aluna sambil menunjuk rumah kontrakan candra.
" Loh... kontrakan ini kan ada penghuni nya ? Dan penghuni nya kan laki - laki?. Memang mbak siapa nya?" Tanya salah satu ibu - ibu dengan curiga.
" Ibu- ibu jangan seudzoon dulu ya. Ini nama nya mbak Aluna dia ini istri nya bak Candra yang tinggal di kontrakan ini. Mereka ini pengantin baru loh, nak candra baru semalam laporan ke rumah saya " Ucap ibu - ibu yang aluna yakini istri dari pak Rt.
Aluna tidak tahu jika candra semalam ke rumah pak Rt untuk melaporkan keberadaan nya. Beruntung candra sudah laporan, kalau tidak sudah pasti saat ini Aluna sudah di berondong segala macam pertanyaan dari para emak - emak di hadapan nya itu.
Setelah selesai berbelanja aluna langsung pulang, sudah hampir jam enam tapi candra belum bangun juga. Aluna tidak mau membangunkan nya, dia bergegas ke dapur dan mulai mengolah bahan makanan yang baru saja dia beli.
Bau harum menyeruak ke seluruh ruangan tak terkecuali di kamar candra. Candra terbangun karena mencium bau harum masakan.
" Kamu masak apa ? Bau nya enak banget ?" Tanya candra serius.
" Ehh... kak candra sudah bangun. Ini aku masak ayam rica - rica sama tumis bayam. Kak candra cepat mandi , setelah itu kita sarapan bersama. " Seru aluna tetap fokus mengaduk ayam rica -rica di ataa kompor.
Candra hanya mengangguk dan tersenyum tipis ke arah Aluna .Candra mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi.
* Tunggu dulu... Aluna barusan memasak ? Haah... berarti dia tadi belanja menggunakan uang pribadinya ? Kenapa semalam aku tidak memberinya uang untuk berbelanja, kalau seperti ini aku kan seperti suami yang pelit dan dzolim * Gerutu candra di dalam kamar mandi.
" Kamu belanja pakai uang kamu sendiri ya ? Maaf ya aku semalam lupa memberimu uang belanja " Ucap candra saat sedang sarapan .
" Tidak apa-apa kak. Lagi pula kita makan juga sama - sama kok. Oh iya, kak candra mau bawa bekal makan siang atau tidak ?" Tanya aluna.
" Tidak usah Lun, kamu saja yang bawa. Nanti aku bisa makan di kantin paprik saja. Oh iya ini uang belanja ya, semoga cukup untuk satu minggu. Maaf aku hanya bisa memberi mu segini saja" Ucap candra sambil memberikan uang 3 lembar warna merah kepada aluna.
Aluna menerima uang pemberian dari candra, uang pertama kali yang candra berikan sebagai nafkah untuk Aluna.
" Untuk uang belanja aku kasih seminggu sekali saja ya , dan untuk uang bulanan pribadi mu akan aku kasih setiap habis aku terima gaji. Aku harap berapapun nominal yang aku berikan untuk mu kamu bisa menerima nya" Ucap candra dengan bijak.
" Untuk uang gaji kak candra simpan saja sama kak candra, kak candra cukup kasih uang untuk keperluan rumah saja. Untuk jatah pribadi ku tidak usah, karena aku juga punya penghasilan kak. Lebih baik uang nya kak candra tabung atau kak candra kasih ke orang tua kak candra." Ucap aluna pelan agar candra tidak tersinggung.
" Tidak bisa begitu Aluna, kamu sekarang istri ku dan sudah menjadi tanggung jawab ku. " Ucap candra.
" Baiklah aku ikut saja apa kata kak candra. Ya sudah sarapan dulu kak, nanti kita kesiangan loh " Seru aluna lalu kembali menyuapkan nasi ke dalam mulut nya.
Candra melihat keanehan pada diri Aluna,dulu saat di rumah orang tuanya Aluna bilang tidak suka dengan daging, ikan dan sefod tapi sekarang justru Aluna makan ayam.
" Kata nya kamu tidak suka daging ?" Tanya candra .
" Oh..ini suka kok kak. Kalau di rumah papa saja aku tidak suka " Jawab aluna justru membuat candra bingung.
" Sudah cepat makan keburu siang kak " Ucap aluna
Sedangkan di tempat lain, saat ini mala sedang mual dan muntah - muntah dan dia terus memanggil mama nya.
" Ma... mama. Mana teh hangat nya ma " Seru mala dari dalam kamar.
Meri benar - benar pusing mendengar rengekan dari mala. Padahal dia sedang sibuk memasak sarapan di dapur tetapi justru mala sedari tadi teriak - teriak minta teh hangat.
" Sabar dulu mala. Mama lagi masak untuk sarapan papa mu " Seru meri dari dapur.
" Jangan lama-lama Ma " Teriak mala dari dalam kamar nya.
* Uhh...gara - gara aluna tidak tinggal disini lagi aku jadi repot begini * Gerutu mama meri dengan kesal.
Meri pun langsung membuatkan teh hangat untuk mala dan membawa nya ke kamar mala. Dengan kesal meri membuka pintu kamar mala dan meletakkan teh di atas meja kamar.
" Ini teh nya mala " Seru meri.
" Lama bener sih ma " Ucap mala ketus.
" Mama tadi lagi masak untuk sarapan papa mu Mala, kamu kan bisa ke dapur terus buat sendiri. " Ucap mama meri .
" Kan bisa di tinggal sebentar saja Ma. Ya sudah sana mama kembali lagi ke dapur. Ohh iya ma, mala pengen sarapan sup ayam Ma. " Ucap mala.
" Mama sudah masak nasi goreng sama ayam goreng, sudah kamu makan yang ada saja jangan banyak mau. Mama ini capek mala " Ucap meri dengan kesal.
Huffftt...
Mala mendengus kesal karena mama nya tidak mau mengikuti kemauan nya, mala menganggap semua ini gara - gara Aluna. Karena aluna tidak mau tinggal lagi di sini jadi mamanya harus capek dan repot - repot masak. Padahal dulu jika mala mau makan apa saja tinggal sebut saja, aluna atau mama nya tinggal memasakkan untuk nya.
*********
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE, SERTA BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5NYA 🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️❤️