NovelToon NovelToon
Good Bad Princess

Good Bad Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Keluarga / Fantasi Wanita / Menjadi bayi / Chicklit
Popularitas:278.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Qianlu adalah putri dari sebuah keluarga jenderal terpandang. Namun sayangnya hidupnya tidak bahagia, akibat dia sendiri, datangnya seorang selir dan juga anak nya membuat ibu nya tersingkir dan mengakibatkan sikapnya menjadi arogan.

"Jika seandainya aku bisa memutar waktu kembali, maka aku tidak mau menjadi seperti ini...." ujarnya ditengah ambang kematian.

"Dimana aku...."

"Qian! Lihatlah ayahmu sudah kembali!"

"Aku menjadi kecil?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tantangan dan Tuduhan

Suhu udara yang begitu sejuk dan segar langsung menerpa tubuh mungil itu. Matanya mulai terbuka, dan senyum kecil di bibirnya terbentuk.

Qian meregangkan tubuh kecil nya dan baru saja dia bangun. Seorang pelayan langsung menyambut pagi nya. "Selamat pagi nona Qian." Sapa nya dengan ramah.

Qian menanggapi nya dengan tersenyum. Pelayan begitu sigap melayani Qian. Terlihat aroma berupa dupa yang menenangkan langsung tercium.

"Nona Qian, mari mandi." Ucap pelayan.

'Apa? Mandi? Aku dimandikan? Yang benar saja..... Tubuhku ini....." Entah mengapa Qian merasa malu sendiri, meksipun dia sudah mengalami hal ini, tapi tetap saja rasanya aneh kan.

"Nona Qian...." Sapa pelayan kembali.

"Iya bibi pelayan."

"Mari Nona, kita mandi."

"Aku bisa sendiri bibi pelayan." Ucapan Qian membuat pelayanannya bingung.

"Nona Qian bilang apa? Maksudnya bagaimana?"

"Aku bisa mandi sendiri bibi pelayan. Bibi siapkan air dan sabun nya saja." Jelas Qian.

"Nona Qian, itu adalah hal biasa kan. Atau bibi melakukan kesalahan ya?"

Qian langsung menggeleng cepat. "Tidak bibi, bibi tidak buat kesalahan."

'Aishhh, kalau aku berdebat pun membuang waktu. Jadi ikut saja, karena aku harus mengurus kedua benalu itu.'

"Baiklah bi." Pelayan itu tersenyum dan menggendong Qian menuju ruang mandi.

********************

Yeong yang sedang membawakan teh untuk suaminya melihat Fang Yin di depan kediaman dirinya dan suaminya. "Fang Yin, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yeong.

"Selamat pagi nyonya. Aku kesini untuk....."

"Istriku, mana teh....." Jun Hui yang membuka pintu langsung melihat keberadaan istrinya dan juga Fang Yin.

"Kau, disini?" Fang Yin langsung memberikan salam.

"Selamat pagi Tuan Jun Hui. Aku kesini ingin memberikan ini." Ujarnya sembari mengulurkan mangkok yang berisi sup di tangannya.

"Sup?"

"Iya. Biasanya setiap pagi tuan Jun Hui memakannya."

"Kalau begitu sini....." Yeong ingin menerimanya, tapi Jun Hui menghentikan nya.

"Aku berterimakasih atas ini fang Yin. Tapi jika disini, aku tidak makan sendiri. Aku makan dengan keluarga dan anak-anak ku. Setiap pagi aku akan minum teh dulu. Jadi sup nya, bisa kau bawa nanti saja ketika sarapan pagi. Dan ya, kau tidak perlu repot-repot untuk itu." Meskipun ucapan Jun Hui halus, tapi tetap saja itu adalah penolakan.

"Suamiku, tidak baik menolak nya."

"Tidak apa nyonya. Aku yang salah, aku berpikir Tuan Jun Hui masih berada di tempat ku. Tidak apa, kalau begitu aku permisi." Belum banyak langkah yang diambilnya, pintu itu sudah tertutup. Fang Yin mencengkram semangkuk sup ditangan nya.

"Gagal! Si@l!" Ujarnya dengan kesal.

"Sepertinya aku harus mencari strategi yang tepat dulu."

***********************

"Wah, kau repot-repot sekali. Sup nya enak."

Senyum manis terbit di wajahnya. "Aku senang anda menyukainya. Sup ini adalah turun temurun dari keluarga ku."

"Sungguh? Aku merasa seperti berada di daerah mu."

"Apa pelayan disini jarang memasaknya?" Tanya fang Yin, ini adalah waktu yang tepat untuk mengulik infomasi.

"Bukan! Tapi menantu ku itu jarang memasak nya. Dia hanya bisa membuat kue dan teh saja. Makanan manis, kalaupun dia memasak rasanya tidak enak di lidahku! Tapi putraku itu tetap saja memujinya. Dia bilang enak sekali."

"Mungkin dia harus belajar darimu." Senyum fang Yin semakin lebar mendengar nya.

'Ternyata, wanita tua ini tidak menyukai menantu nya.'

"Tapi aku hanya wanita biasa. Tidak bisa disandingkan dengan nyonya Yeong."

"Kenapa tidak bisa? Kau cantik, tubuhmu juga masih bagus. Kau juga bisa memasak, itu adalah nilai plusnya. Kau tau, Yeong memberikan kesialan bagiku. Cucu pertama ku cacat, Dan cucu kedua ku itu, sering sakit. Dia tidak becus mengurus anak."

"Tapi aku lihat, tidak begitu."

"Matamu itu belum melihat semuanya. Sudah! Jangan bicarakan dia! Itu membuat suasana hatiku menjadi buruk!"

"Oh ya! Buatlah sup ini lagi, aku yakin putraku akan menyukainya. Dia punya istri, tapi hanya bisa makan masakan pelayan."

"Sungguh? Apa itu boleh?"

"Tentu saja! Aku nanti yang akan bicara."

*************************

Sarapan pagi akhirnya tiba. Semuanya duduk di tempat mereka. Pelayan mulai menyajikan makanan. Dan benar saja terlihat sup buatan fang Yin disana. "Sup?"

"Iya, ibu yang minta fang Yin memasak nya. Cuaca mulai dingin, makan sup sangat bagus. Dan terlebih untuk Yong Zheng, ini bagus untuk pengobatan nya."

"Dan lagipula putraku, kau juga sering memakannya ketika disana kan? Jadi tidak ada masalah. Rasanya enak dan gurih, Qian juga bisa memakan nya."

"Ibu....."

"Apa? Sudah, ayo makan!"

"Kenapa Yong Zheng? Habiskan makananmu."

"Sudah cukup nek, aku sudah kenyang. Aku tidak suka dengan sirip hiu nya."

"Tapi itu bagus untuk mu Yong Zheng."

"Aku tidak suka nek!"

"Jun Hui, lihatlah putramu itu. Dia selalu begitu."

"Sudah Bu. Tidak apa, jangan paksa dia. Lagipula Yong Zheng juga melakukan pengobatan."

"Katanya sudah kenyang, kenapa mengambil ayam kukus lagi?"

"Kakak belum dapat protein nya. Jadi makan lagi, dan ini kami makan berdua. Benarkan kak? Qian juga tidak suka dengan sirip hiu nya."

"Tapi sup buatan mu enak fang Yin." Puji Yeong.

"Tentu saja! Sedangkan kau tidak bisa kan? Kalau bisa belajarlah darinya."

"Ibu, sudah." Tegur Jun Hui.

"Selalu saja kau bela." Yeong hanya diam dan tersenyum tipis sembari menggenggam tangan suaminya dan menggeleng kecil.

"Nanti akan aku coba Bu."

"Nanti-nanti terus. Kapan?"

"Bu , istriku berusaha untuk itu."

"Kalau kau memang berusaha, baiklah! Makan malam nanti, buatlah tahu wengsi!" Nenek langsung pergi dan diikuti oleh fang Yin dan Jia.

"Ibu, ibu jangan khawatir." Ucap Qian sembari mengelus pipi ibunya.

"Tidak Qian."

"Qian bisa bantu. Kita buat tahu wengsi nya bersama ya?"

"Baiklah." Meksipun Yeong tidak yakin, tapi dia akan berusaha.

"Tidak usah pikirkan perkataan ibu istriku. Ibu memang begitu."

"Tidak apa ayah, aku dan ibu akan buktikan kalau ibu bisa memasak nya."

************************

"Ini pasti kamarnya."

"Wah! Besar sekali!" Mata Jia langsung berbinar-binar melihat keindahan kamar Qian. Dia masuk ketika Qian tidak ada.

"Lihatlah semua ini! Cantiknya! Aku mau ini!" Bak miliknya, Jia mengambil hiasan rambut bewarna merah muda.

"Apa yang kau lakukan?" Jia tersentak dan membuat kotak perhiasan Qian terjatuh.

"Tidak ada." Jawab nya.

"Kau mengambil sesuatu ya?"

"Tidak! Aku hanya salah kamar." Ucapnya mengelak.

"Lalu, apa yang ada di belakang mu?"

"Tidak ada, awas! Aku mau keluar!" Jia bergegas pergi tapi Qian menahan tangan nya.

"Lepaskan!"

"Tidak! Katakan apa yang kau ambil!"

"Aku bilang tidak ada! Lepas!" Keduanya saling tarik menarik hingga salah satunya terjatuh dan tak lama menangis.

"Putriku!"

"Qian?"

"Jia!"

"Ibu, sakit..... Dia mendorong ku!" Ucap Jia sambil menunjuk Qian.

"Qian, kenapa kau nakal sekali?" ujar Nenek.

"Bu, tidak mungkin Qian mendorong nya."

"Apa? masih bela juga?"

"Qian, katakan sesuatu nak."

"Ibu, dia mendorong ku ketika aku ingin bermain dengan nya. Dia bilang aku anak pelayan." ucap Jia semakin menjadi-jadi.

"Astaga Qian.... Panggil Jun Hui!"

'Kau ingin menjebak ku ya? Baiklah, dasar pencuri.'

Bersambung.......

Sambil ngabuburit, jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak. Supaya author update lagi, terimakasih banyak 🥰🙏

1
Regina Feot Mese
lanjut
ceritanya menarik ❤️❤️❤️❤️❤️
Regina Feot Mese
sangat Bagus dan aku menyukainya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
X'tine
semakin seru thor... sampe bergadang baca'nya...
As Tini
aq pingin ngracunin nenek peot itu deh gregetan aq
X'tine
jodohnya Qian sudah datang 😍
sahabat pena
jodoh nya qian siapa nih? pangeran atau jendral?
X'tine
mampus loe nenek lampir... rasakan akibatnya.. wkwkwk
X'tine
campur tangan nenek lampir nich.. ha.. 😤 ayo thor.. semangat... kami selalu mendukung mu...
X'tine
nenek lampir ya begitu, mamaknya jun Hui ni kog tega ya sama anak sendiri..,,, semangat ya thor cerita nya bagus, semakin greget...
X'tine
Qian is the best lah.. 👍👍👍
Nor Azizah
penasaran thour kelanjutanx,,, semangat thour💪
Retno Palupi
kenal dong Qian itu kan yg kamu tolong 🤭🤭🤭🤭
Siti Nurjanah
lg dong thor...
suka bgt sama semua karyamu, sehari 5 bab jg bisa gk bosen. wkwkwk
Louisa of vallent
(((o(*゚▽゚*)o)))
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
Louisa of vallent
Kecewa
Lyvia
lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Rubi Yana
Bagus
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
beybi T.Halim
mampir..,baru Nemu cerita ini Krn dinotif👍 lanjut
Santy Susanti
Hahahaha Orang nyebelin dah ada didepan kamu Qiaan🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!