Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HUJAN
BAB 26.
Hari hujan lebat dari malam, Rida berangkat kerja sudah agak siang meskipun perginya pakek mobil tapi rasa malas membuat dia main dulu dirumah mamanya dengan anaknya Wenny.
Entah kenapa Rida teringat cerita Wenny waktu dia sakit kalau dia mimpi melihat papanya menggandeng perempuan hamil, dan perempuan itu melahirkan anaknya meninggal.
Ingin rasanya Rida ke proyek lokasi kerja Marten tapi dia harus minta cuti dulu.
Rida menelpon Marten bahwa dia mau main ke lokasi kerja Marten, Marten sangat terkejut.
" Bang, adek mau ambil cuti, mau main ke proyek abang ".
Marten meluruskan saja rencana Rida.
" Kapan adek cuti ? ".
" Jumat bang, nanti Minggu kembali lagi karena adek masuk Senen ".
" Gak apa apa adek nginap di posko bersama buruh "
.
" Apa gak ada tempat lain bang ? ".
" Gak dek, di lokasi ini semua di posko atau di mes dari papan, kamar mandi cuma dua , buruhnya rame".
" Gak jadilah bang ".
" Adek pikir abang ada kamar sendiri ".
" Gak ada dek ".
Marten berbohong.
Rida pun membatalkan rencananya.
Marten merasa senang.
Karena malas kerja, Rida akhirnya pulang kerumah dia ambil cuti aja mau istirahat, mamanya gak tahu karena Wenny ditinggal di tempat omanya.
Rida baru saja mau menutup pagar ketika sebuah mobil berhenti .
Roby turun dari mobilnya .
" Rida, ikut yok ke apartemen, mas kangen ".
Apa boleh buat, memang Rida sedang menginginkan sentuhan seorang laki laki, karena Marten sudah sebulan tidak pulang.
Rida menyambar tasnya dan masuk ke mobil Roby setelah mengunci pintu.
" Apa kabar sayang ".
" Kabar baik ".
" Gimana keadaan kak Dina ? ".
" Sudah membaik, sudah mau makan tapi gituan masih kurang, makanya mas nyari kamu, udah dua minggu mas gak dapat ".
" Akh masak iya mas kuat ".
" Ya di kuat kuatkan lah, tapi sekarang gak kuat lagi ".
Roby mengambil tangan Rida dan meletakkannya di dekat pahanya.
" Kamu rasakan ".
Rida tiba tiba merasakan debaran di jantungnya, karena dia juga menginginkan nya.
Sampai di apartemen kedua anak manusia itu sudah tak sabar lagi, begitu pintu dikunci mereka langsung berciuman, tangan mereka saling bermain dan mereka menjatuhkan diri di sofa,
Rida mendesah saat mulut Roby sudah bermain di putik buah kembarnya, kakinya sampai naik keatas menunggu tongkat sakti Roby masuk ke gua gelap nya.
Dan saat itu terjadi kedua anak manusia itu bergumul sampai turun dari sofa dan bergulingan di karpet tebal saling berbalik, mereka benar benar sedang dahaga yang terlalu panjang, kemudian mereka berdiri tapi tetap ter hubung, Roby mengangkat Rida ke atas meja kerjanya dikamar dan merebahkan separuh badan Rida, dia menikmatinya sampai Rida betul menjerit histeris.. Wah sungguh luar biasa permainan mereka sampai mereka terhempas ditempat tidur diakhir permainan, sekarang mata mereka saling menatap.
" Sudah lama sekali ya sayang kita gak begini ".
" Iya mas ".
" Apa kamu puas ".
" Banget mas ".
Hujan lebat dek, kita tidur aja yok ".
" Iya mas ".
Mereka berpelukan dan tidur.
Tak terasa mereka terbangun hari sudah sore.
" Dek ".
" Hmm"
" Pulang ? ".
" Belum ? ".
" Kenapa ? "
" Mau lagi ".
" Sanggup ? "
" Sanggup".
Mereka kembali bergumul diranjang saking memberi dan menerima, berpindah pindah posisi..
Dan tak lama kemudian mereka mengerang.
" Owhh"..
" Sayang, sudah mau malam ".
" Yok pulang ".
Mereka pun keluar dari rumah, Roby mengantar Rida kerumahnya.
Sampai dirumah Rida menelpon mamanya.
" Ma, hujan lebat banget, Rida telat jemput Wenny ya ".
" Ya gak apa² ".
" Kamu dimana ? ".
" Baru sampek rumah ma, ngantuk ".
Rida memang terasa letih sekali, dia membuat susu dan minum, kemudian dia mandi lalu tidur, sampai malam baru terbangun.
" Ma Wenny biar tidur disana ya, Rida malas jemput, lagian hujan lebat banget kayaknya jalan udah banjir ".
Rida tertidur pulas, karena kelelahan
" Iya nak, gak apa apa, Wenny juga udah tidur ".
" Oke ma, udah ya ".
Hujan memeng merata, malam ini malam pertama Marten menyentuh tubuh istrinya setelah caesar karena melahirkan anaknya.
" Bang, Dini belum 40 hari loh baru satu bulan "
" Tapikan udah kering dek ".
" Udah bang ".
" Abang izin ya "
Marten menciumi seluruh tubuh istrinya, Dini membalas, tangannya juga bermain disana di satu tempat yang membuat semua laki laki dewasa merinding, dan kemudian tangan itu mengarahkannya pada sebuah gua yang kini terasa agak sempit karena sudah lama tak dimasuki, pemiliknya, pelan sekali Marten memasukinya takut istrinya akan merasakan sakit..
" Sakit dek ".
" Gak bang ".
" Izin abang tembus ya "
Marten seperti akan menembus perawan aja.
" Iya bang, pelan pelan ya".
Karena sudah meminta izin Marten langsung saja menerobos kedalam sehingga Dini tersentak.
" Kok kaget dek ".
" Gak ada ".
" Bilang aja enak ".
Kata Marten
" Iya bang ".
Suara hujan menyaingi suara erangan dan desahan mereka yang begitu keras, membuat mereka benar benar sperti berbulan madu.
Entah sudah berapa lama mereka melakukannya sampai akhirnya Marten terjatuh disebelah istrinya.
" Makasih sayang bisiknya ".
Dini langsung tertidur tapi Marten tidak, dia teringat Rida alangkah kasihannya Rida yang tidak ada suami yang akan memeluknya dicuaca sperti ini, tapi Marten tidak tahu bahwa istrinya telah melakukan pergumulan hebat dengan abang iparnya sendiri di sebuah apartemen sehingga istrinya saat ini tertidur lelap karena lelah.
Hujan semakin deras, udara semakin dingin, Rida dan Marten terlelap dalam tidur malam uang terpisah.
Disini Rida tidur memeluk bantal guling, disana Marten memeluk istrinya dengan kehangatan.
****
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/