NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Luka

Cinta Dalam Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Romansa
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

✳️Cinta dalam Luka❇️
---------------------------
Ini Adalah sebuah cerita singkat, namun di dalamnya tersirat kesedihan yang mendalam..
-
-
Ritsu Alexandra, seorang perempuan berusia 24 tahun dengan tubuh mungil. Mata hazelnya yang indah, bulu mata lentiknya, dan bibir merah muda alami membuatnya terlihat lembut dan rapuh. Namun di balik parasnya yang manis, hidup Ritsu jauh dari kata bahagia.

Leandro—atau biasa dipanggil Lean—adalah pria berusia 27 tahun dengan tubuh atletis dan sorot mata tajam yang menusuk. Afan adalah seorang mafia kelas kakap, terkenal dengan sifat kejam dan tak kenal ampun.

Ritsu dan Lean adalah sepasang suami-istri. Namun pernikahan itu jauh dari cinta. Lean menikahi Ritsu hanya untuk membalas dendam masa lalu yang menghancurkan keluarganya.

............

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-

“Lain kali, pecahin telur itu pakai sendok, bukan kening!” Ritsu melanjutkan sambil menunjuk-nunjuk Lean .

“Iya, iya. Gue nggak tau,” ucap Lean

“Sekarang cuci muka dulu sana, masih bau amis,” Ritsu menyuruh nya dan Lean langsung menurut.

🔹🔹🔹🔹🔹

Tak lama, Lean kembali ke dapur. Kali ini ia sudah mandi dan mengenakan kaus hitam serta celana pendek.

“Udah matang belum cake-nya?” tanya Lean sambil melirik meja dapur.

“Belum, tinggal kasih gula,” jawab Ritsu sambil berjalan ke toilet di sebelah dapur. “Lean, tolong masukin gula nya ya!” teriak mya sebelum menutup pintu.

Lean mencari gula di meja dapur. Pandangan nya jatuh pada sebuah toples berisi butiran putih. “Nah, ini pasti gula,” gumam nya sambil mengambil toples tersebut.

Tanpa membaca label, Lean menuangkan isi nya ke dalam adonan dan mengaduk nya hingga rata.

“Udah kamu kasih gula?” tanya Ritsu saat kembali dari toilet.

“Udah,” jawab Lean sambil tersenyum puas.

Ritsu mulai menuangkan adonan ke dalam loyang dan memasukkan nya ke oven. Sambil menunggu, ia mencolek sedikit adonan di tangan nya dan menyentuh pipi Lean .

“Gantian!” ucap Ritsu dengan tawa kecil.

“Lo ya!” Lean menatap nya, pura-pura kesal.

“Jangan marah, nanti cepet tua,” ujar Ritsu sambil mengusap perut nya yang membuncit, tersenyum lembut.

🥚🥚🥚🥚🥚

Lima belas menit kemudian, red velvet cake mereka akhir nya matang. Ritsu mengeluarkan nya dari oven dengan hati-hati.

“Kamu coba dulu,” ujar Ritsu sambil menyodorkan sepotong kecil cake pada Lean .

Lean mengambil nya dan langsung menggigit. Seketika ekspresi nya berubah. “Huek! Asin banget!” katanya sambil memuntahkan potongan cake tersebut.

“Kenapa?” tanya Ritsu bingung.

“Cake-nya asin! Parah banget,” jawab Lean sambil menyodorkan sisa nya pada Ritsu .

Ritsu mencicipinya dan langsung bereaksi sama. “Ya ampun, asin banget!” serunya.

Kedua matanya langsung tertuju pada toples di meja dapur. Ritsu mengambilnya dan membaca label nya. “GARAM.”

“Fan! Kamu bukan nya kasih gula, malah garam!” Ritsu setengah berteriak.

“Yah, gue kan nggak tau,” balas Lean dengan wajah polos, lalu tanpa pikir panjang ia lari ngibrit.

“Leaaannn !” suara Ritsu menggelegar di dapur, membuat Lean tertawa kecil sambil menjauh dari "singa betina" nya yang terlihat siap mengejar nya.

“Kenapa, Kak?” tanya Anna saat mendengar suara Ritsu yang menggelegar dari dapur.

“Itu, abang kamu. Bikin cake malah jadi asin!” gerutu Ritsu sambil berkacak pinggang.

“Lah, kok bisa?” Anna tampak heran.

“Tadi Kakak tinggal sebentar ke toilet. Kakak suruh dia kasih gula, malah dia kasih garam! Aduh, greget banget!” keluh Ritsu dengan wajah kesal.

Anna berusaha menahan tawa. “Maklum lah, Kak. Bang Lean kan nggak biasa di dapur. Dia kerja nya ya di depan komputer sama megang pistol, bukan sendok sama toples bumbu.”

“Tapi tetap aja bikin kesel,” ucap Ritsu sambil menghela napas panjang..

“Ya udah, sabar aja, Kak. Nama nya juga lelaki.” Anna mencoba menenangkan.

Ritsu mengangguk kecil, meski wajahnya masih terlihat masam. “Kakak ke kamar dulu ya. Panggilin abang kamu buat makan siang nanti.”

“Iya, Kak.” Anna tersenyum dan mengangguk, membiarkan Ritsu berjalan menuju kamar.

🔹🔹🔹🔹🔹

Di dalam kamar, Ritsu mendapati Lean sedang duduk santai di sofa dengan laptop di pangkuan nya. Jarinya sibuk mengetik, sementara wajah nya serius menatap layar.

Tanpa berkata apa-apa, Ritsu berjalan melewati nya dengan sikap dingin. Biasanya, ia selalu menyapa Lean atau bahkan menyandarkan kepala di bahu nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!