Sasha seorang janda anak 1 harus berjuang untuk kehidupan dirinya dan anaknya.Ia bekerja disalah satu Perusahaan terbesar dinegaranya.Malang nasib tak dapan dihindari.Anaknya yang menderita Penyakit parah secara tiba-tiba membutuhkan biaya untuk Operasinya segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin perjalanannya ya !!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Alex keluar dari kamarnya setelah mendengar bunyi pintu yang tertutup dengan cukup keras.
"Makanya Pi....jangan sembarangan mengenal orang,nggak biasanya Papi bisa sepercaya itu dengan orang tanpa menyelidiki dulu,Apa karena dia berasal dari negara yang sama dengan kita?makanya papi percaya begitu saja?".
Kedua orang tua Alex memilih duduk didepan televisi yang masih menyala."Sudahlah Alex...Papi minta maaf kali ini,Papi nggak akan ikut campur lagi urusan pribadimu,tapi kalau melihat reaksi yang Angel berikan,sepertinya dia tidak mengetahui bahwa orang tuanya penipu".
"Mau tau atau nggak itu bukan urusan kita Pi,jadi stop buat bahas mereka!!!!".Alex meninggalkan kedua orang tuanya untuk kembali kekamar.
Alih-alih mengecek pekerjaan,Alex justru menyusun rencananya agar lebih matang untuk membantu usaha yang Sasha sedang jalani.Alex menghubungi teman lamanya yang belum lama berkabar,teman Alex yang bernama Adam habis terkena musibah 1 tahun lalu,ia harus kehilangan istri dan kedua anaknya dalam kecelakaan mobil yang dikendarai sang istri setelah menjemput anaknya sekolah.
Teman Alex yang bernama Adam itu sampai harus datang ke psikolog untuk mengobati traumanya.Sekarang ia akan berusaha bangkit kembali dan Alex akan membantunya memberinya pekerjaan ,yaitu dengan menjadi tangan kanan untuk kerjasamanya dengan Sasha.
Tapi sebelum itu,Alex akan mempersingkat kunjungannya diapartment kedua orang tuanya.
Makan malam tiba,kedua orang tua Alex memesan menu dari restoran yang tak jauh dari Apartmentnya.Alex yang baru keluar dari kamar diajaknya untuk makan bersama.
"Alex...ini terakhir kalinya Papi bertanya sama kamu?Apa kamu sama sekali nggak ada keinginan untuk menikah kembali?atau ada keinginan tapi belum menemukan yang Pas?Papi hanya ingin keluarga kita ada penerusnya Alex....Papi merasa gagal kalau sampai penerusnya berhenti dikamu,pikirkan kembali omongan papa ini Lex....Papi tidak mempermasalahkan lagi dengan siapa kamu akan menikah,yang penting kamu menikah dan memiliki keturunan ".
Alex menatap tak percaya dengan omongan Ayahnya,Ia jadi merasa bahwa Ayahnya sudah seputus asa itu untuk menyuruh Alex menikah.Alex mengalihkan pembicaraan yang serius itu dengan mengambilkan makanan untuk kedua orang tuanya.
"Papi...Mami,Jangan terlalu memikirkan bagaimana kehidupan Alex nantinya,lebih baik Papi dan Mami nikmatin kehidupan dengan bahagia tanpa beban apapun,Alex pasti akan menikah jika Alex memang sudah menemukan orang yang pas yang akan menemani Alex sampai kapanpun".
Mereka bertiga makan dalam diam,Alex berharap kedua orang tuanya dapat memikirkan omongannya barusan,karena Alex sendiri juga belum yakin sepenuhnya bahwa ia akan menikah atau tidak,karena perasaanya seakan mati terbawa dengan kecewa yang luar biasa yang ia terima dari mantan istrinya.
Setelah makan malam selesai,Alex mengajak kedua orang tuanya untuk berbicara dengan cukup serius."Papi...Alex minta maaf kalau harus Bicara seperti ini,Alex akan pulang esok hari karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan ,Alex akan mengunjungi Papi sama Mami sesering mungkin,atau Papi sama Mami pindah aja dan hidup dengan Alex?".
Kedua orang tua Alex menggelengkan kepalanya dan Alex tau bahwa kedua orang tuanya sudah cukup nyaman berada dinegara ini yang sangat aman dan nyaman.
Alex memesan sendiri tiket kepulangannya karena ia akan memberi kejutan kepada karyawan diPerusahaannya.
Setelah semuanya beres,Alex menghubungi Adam untuk datang kekantornya besok sore karena akan ada hal yang ingin Alex bicarakan."Sasha....sebentar lagi hidupmu akan berubah,nikmatilah apa yang aku bisa bantu dan teruslah menjadi Sasha yang kuat".Alex berbicara didalam dirinya sendiri untuk Sasha.
****
Sasha terus bekerja tanpa henti,orderan yang masuk terus berdatangan bahkan ada beberapa yang harus ia tolak karena stok buah yang ada dirumahnya kosong dan baru akan mendapatkan kembali saat malam tiba,Sasha juga tidak tega kalau harus menyuruh para karyawannya bekerja sampai malam hari.
Jam 8 malam Sasha telah selesai dengan urusan pekerjaannya,para karyawannya sudah pulang jam 6 sore dan akan kembali datang esok hari jam 8 pagi.
Sasha mendekati meja makan yang kedua orang tuanya dan anaknya sudah menunggunya untuk makam malam.Rejeki yang Sasha dapatkan sudah mampu untuk membelikan daging sapi yang selama ini anaknya inginkan terutama sop iga makanan favoritenya.
"Mama...terimakasih ya,sudah masakin Alesha makanan kesukaan Alesha,Alesha do'akan rejeki mama lancar terus biar kita bisa makan enak terus,iya kan Nek....".Sang nenek menganggukkan kepalanya dan mengelus rambut cucunya dengan begitu sayang .
Mereka makan dalam diam,hanya sesekali suara Alesha yang bersuara karena begitu bahagia menikmati sop iga yang terasa sangat nikmat katanya.
Setelah acara makan malam selesai,Mereka bercengkrama didepan televisi sampai menunggu waktu tidur tiba.
Ayah Sasha mengajaknya bicara karena melihat anaknya yang terlihat kelelahan."Sha....carilah karyawan lebih banyak lagi,kalau perlu ada karyawan yang menginap lagi untuk menemani wati,kasian badanmu nak kurang istirahat,jangan sampai kamu memiliki banyak uang tapi kesehatanmu ambruk,Ayah nggak mau kalau sampai itu terjadi".
Sasha dapat mengerti kekhawatiran orang tuanya ,ia juga merasakan tubuhnya mulai kewalahan menghadapi jam tidur yang sangat berantakan.
"Ayah...mudah-mudahan kurang dari 1 bulan uang Sasha cukup untuk menyewa ruko,Sasha sedang merencanakan semuanya dan memudahkan sistem Usaha yang Sasha jalani,karena jika terus harus Sasha yang terjun langsung,Sasha tidak akan menikmati hasilnya dan nggak bisa menemukan ide-ide lain yang harus terus dikembangkan ,do'akan Sasha ya Yah....mudah-mudahan semua rencana Sasha berjalan dengan lancar".
Obrolan mereka terhenti saat ada tamu yang datang,ternyata Pak RT yang malam-malam berkunjung dengan 2 temannya.Sasha mempersilahkan duduk dan segera membuatkan minum untuk mereka semua.
"Maafkan kedatangan saya yang mengganggu istirahat semuanya,Saya datang kesini hanya menyampaikan keluhan dari para warga yang terganggu dengan ramainya lalu lintas para ojek online yang terus berdatangan tanpa kenal jam dirumah ini,belum lagi akhir-akhir ini semakin banyak juga yang datang dan menunggu didepan rumah dengan kendaraan motor yang terparkir dijalanan,Saya dapat memaklumi dengan usaha yang Ibu Sasha jalani,tapi sebagai ketua RT,saya hanya ingin semua warga bisa hidup rukun dan aman tanpa saling bersinggungan,jadi saya minta tolong untuk Ibu Sasha,agar dapat mencari tempat untuk usahanya agar sama-sama enak hubungannya dengan para tetangga dan warga".
Sasha sudah menduga hal ini bakal terjadi,karena beberapa kali ia mendapat tatapan sinis dari para tetangganya tapi Sasha hanya menganggapnya mereka iri dengan usaha yang Sasha geluti tapi ternyata Sasha salah,dirinyalah yang telah menganggu para tetangganya dengan suara ojek online yang selalu mengambil pesanan dijam-jam orang butuh ketenangan,dengan kerendahan hatinya ,Sasha meminta maaf.
"Terimakasih atas waktunya ya Pak sudah menengahi semuanya,saya minta waktu 3 hari untuk menyelesaikan orderan yang sudah terlanjur masuk,selebihnya saya akan berjualan diluar area perumahan ,Tolong sampaikan maaf saya kepada para warga dan para tetangga yang tidak semuanya saya kenal,sekali lagi terimakasih ya Pak".
Pak RT yang sudah pergi membuat Sasha harus memutar otaknya lagi agar usahanya tetap berjalan.
"Ya Tuhan....cobaan apalagi ini"....