NovelToon NovelToon
Suami Arogan Kena Karma

Suami Arogan Kena Karma

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dollar Pena

Tiba-tiba saja Alexa menghilang di hari pernikahannya, daripada malu baik pihak laki-laki dan perempuan sepakat menikahkan Gavin dengan Anjani. Anjani sendiri merupakan kakak dari Alexa, tetapi Gavin tidak mencintainya dengan alasan usia yang lebih tua darinya. Selisih usia mereka terpaut 6 tahun, Gavin selalu berlaku kasar.

Suatu hari Alexa kembali, ia ingin kekasihnya kembali. Gavin sendiri sangat senang, mereka berencana mel3nyapkan Anjani? Berhasilkah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dollar Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

"Athar," sapa Romi.

Athar memicingkan matanya dan tersenyum. "Rupanya ada kamu juga disini."

Mereka berjabat tangan dan lempar senyum.

"Gimana kabar kamu, Rom?" tanya Athar.

"Baik," sahut Romi.

"Mau minta dilukis juga?" tanya Athar.

"Iya, sama istri." Romi kemudian memperkenalkan istrinya, "sayang, ini Athar sahabat kecil aku."

"Owh, yang sering kamu ceritain itu Mas?" tanya Tania.

"Iya," sahut Romi.

"Perkenalkan nama saya Tania, istrinya Mas Athar."

"Saya Athar, teman lama Romi. Dan ini istri saya," ucap Athar memperkenalkan istrinya.

"Hay," ucap Tania mengulurkan tangannya.

"Nina," sahutnya menjabat tangan Tania.

"Wah, menarik banget. Silahkan kalian duduk dulu," ucap Anjani.

"Kamu pasti Anjani," sahut Nina mendekat.

"Iya, Bu," ucap Anjani.

"Cantik ya, Mas," puji Nina.

"Ah, bisa aja. Ayo ibu duduk dulu," pinta Anjani.

"Baik," ucap Nina lagi.

Mereka berempat duduk di sofa, lalu Anjani mulai melukis mertuanya.

Diam-diam Nina memotret Anjani, kemudian mengirimnya ke Roy.

"Anak itu pasti terkejut," batin Nina.

Setelah selesai melukis mertuanya, Romi langsung membayar.

"Nggak usah, Pa," ucap Anjani.

"Ya jangan dong," sahut Romi tidak nyaman, "kamu sudah bekerja keras hari ini."

"Iya," ucap Anjani lagi.

Lalu Romi membayarnya dan kemudian duduk, sedangkan Tania melihat hasil lukisan Anjani.

"Kamu emang sangat berbakat, Anjani," puji Tania.

"Mama bisa aja," ucap Anjani lalu melayani pelanggan barunya, "Ibu mau apa?"

"Saya mau dilukis juga," ujar Nina.

"Mau yang bagaimana?" tanya Anjani dan Nina menjelaskan secara rinci.

Tiba-tiba Nina berucap kepada Anjani, kalau dia ibunya Roy. "Saya Mamanya Roy."

"Hah!" ucap Anjani terkejut.

"Kamu sudah kenal Roy, kan?" tanya Nina.

"Iya, saya kenal Mas Roy."

"Nah, saya ini Mamanya."

"Ya ampun, maaf saya nggak tahu."

"Nggak papa."

"Berarti?" mata Anjani menatap Athar.

"Papanya Roy," ucap Athar.

"Oh iya," sahut Anjani.

Romi tahu kenapa teman lamanya ini ke Gallery Anjani, ia pun langsung menyindir.

"Langsung gercep aja kamu, Thar," ucap Romi.

"Tentu saja," sahut Athar, "karena anakku sangat berbeda dengan anakmu!"

"Cih!" decih Romi.

"Sebaiknya kamu hati-hati, Rom."

"Maksudnya?"

"Aku lihat anakmu itu bukan orang baik, hati-hati."

"Gavin emang kurang baik, tapi rasanya nggak mungkin kalau dia melakukan hal itu."

"Aku bilang, kan hati-hati."

"Iya, aku tahu itu. Kamu nggak dilukis bersama Nina?"

"Nggak jadi."

"Loh, kenapa?"

"Kamu lihat aja istriku," ucap Athar dan Romi melihat Nina begitu gencar mendekati Anjani.

Tania yang dari tadi melihat merasa was was, ia tahu wanita yang sedang bicara dengan Anjani ingin mendekat sebagai calon mertua.

"Anjani," ucap Tania.

"Iya, Ma," sahut Anjani.

"Kamu ada minuman nggak? Mama haus nih?"

"Oh, Mama haus. Tunggu bentar, ya Bu," ucap Anjani lalu ke belakang mengambil air minum.

Tania mengambil kesempatan itu bertanya kepada Nina. "Kamu sengaja deketin mantu saya?"

Nina menoleh dan tersenyum. "Iya."

"Jauhin Anjani!" ketus Tania.

"Loh, kenapa?" tanya Nina merasa heran dengan ucapan Tania.

"Ya jauhin aja!" sahut Tania ketus.

"Anjani itu sudah nggak punya suami, wajar dong didekati."

"Denger yah, Anjani baru aja cerai masa langsung nikah!"

Nina malah tertawa pelan. "Kamu ini aneh, Anjani bukan anak kamu loh."

"Tapi dia sudah aku anggap anak."

"Ya baguslah kalau begitu, sekalian minta restu sama kamu."

"Enggak yah!" tolak Tania mentah-mentah.

"Terserah, pastinya anakku akan makin gencar mendekati Anjani."

"Idih!" kesal Tania.

Sedangkan Roy mendengus melihat foto yang dikirim Nina. "Apa-apaan sih, Mama!"

Roy tidak bisa ke toko Anjani karena ada meeting penting yang tidak bisa diwakilkan, ia harus lebih sabar. Belum lagi nanti malam, Roy akan mengikuti kemana Alexa dan mamanya pergi.

Gavin pergi ke kantor temannya. "Ada kerjaan nggak buat aku?"

"Aku sih ada yang kosong, tapi cuma sebagai admin aja."

"Hah, karyawan biasa."

"Iya, mau nggak?"

"Emang nggak bisa manager atau sekretaris gitu."

"Ya nggak bisa, Vin."

"Harusnya sih, bisa. Aku kan teman kamu," ucap Gavin.

"Sudah ada yang ngisi, mereka juga banyak pengalaman."

"Aku juga banyak pengalaman."

"Ya tetap aja nggak bisa, Vin. Masa aku pecat yang lama," ucapnya.

"Kamu ini gimana sih, padahal dulu aku sering bantu kamu."

"Kok ngungkit masa lalu."

"Ya, kan bener."

"Vin, itu masa lalu. Lagian yang bantu aku itu Om Romi, bukan kamu!"

"Tapi aku yang cerita buat bantu kamu, kalau nggak aku yang cerita. Nggak bisa kuliah kamu!" bentak Gavin, "orang tua kamu juga sakit-sakitan, lupa yah!"

"Gavin!" bentak teman Gavin, "keluar dari kantorku."

"Kamu ngusir aku?" tanya Gavin tidak percaya.

"Iya," sahutnya.

"Kamu akan menyesal."

"Aku nggak akan menyesal!"

"Cih!" decih Gavin lalu pergi.

Siang ini Davia ingin mengajak Alexa keluar. "Alexa, kamu mau ikut Mama."

"Emang Mama mau kemana?" tanya Alexa.

"Ketemu sama temen arisan Mama," sahut Davia.

"Nggak ah."

"Ya udah, Mama pergi dulu."

"Iya."

Davia pergi memakai taksi, Alexa juga tidak peduli.

Tidak lama Davia sampai ke tempat sesuatu.

"Ini uangnya," ucap Davia.

"Makasih, Bu," sahut sang supir.

Davia ternyata sedang membeli rumah kecil untuk tempat bersembunyi, jika suatu saat nanti ada kejadian tidak terduga.

"Untung Alexa nggak ikut," gumam Davia.

Lalu Alexa sendiri sedang mengangkat telpon dari Raka. "Iya, kita harus singkirin Mbak Anjani. Dia tahu semua kejahatan kita, kehadirannya itu bahaya banget."

"Kamu benar, sayang," ucap Raka.

"Nanti malam akan aku jelasin rencananya gimana," sahut Alexa, "kalau bisa kita bakar tokonya kamu Mbak Anjani kita tangkap."

"Aku setuju, nanti akan ada anak buah yang mengawasi toko Anjani."

"Kita sudah lama membiarkannya berjaya."

"Iya."

Panggilan pun berakhir, Alexa dengan sorot mata yang tajam menggenggam erat ponselnya.

"Mbak Anjani, aku bakalan lenyapin kamu!" gumam Alexa membara.

Sedang di toko Anjani dari kejauhan, ada Bobby dengan anak buahnya.

"Gimana kondisini?" tanya Bobby.

"Aman Bos," sahutnya.

"Terus jaga!"

"Baik, Bos."

Malam harinya, Johan pulang ke rumah. Davia juga sudah masak, Alexa hanya mengurung dirinya di dalam kamar.

"Davia," panggil Johan.

"Mas Johan," ucap Davia.

"Bikinin aku kopi yah," pinta Johan.

"Iya, tapi Mas Johan makan dulu baru minum kopi nanti bisa mag."

"Iya ...." Johan naik ke atas untuk bersih-bersih.

Lalu Alexa keluar dari kamar. "Papa."

"Kamu dari tadi di kamar aja?" tanya Johan.

"Enggak juga sih, Pa," sahut Alexa.

"Jangan mengurung diri terus, nggak baik buat kehamilan kamu."

"Iya, Pa. Alexa mau ke bawah dulu," ucapnya.

"Hemm."

Alexa kemudian turun ke bawah lalu melihat makanan yang masak.

Diam-diam Alexa menaburkan bubuk ke kopi.

"Alexa," ucap Davia, "ngapain kamu?"

"Mau bantu Mama."

"Tumben." Davia menaruh curiga.

"Curigaan dulu sama anak," ucap Alexa.

Tidak lama Johan turun dan mereka makan bersama. Saat Johan selesai makan, kemudian menikmati kopinya. Alexa melirik sekilas lalu tersenyum tipis.

"Kok aku ngantuk yah," ucap Johan menguap.

"Mungkin Papa harus istirahat," sahut Alexa.

Johan sudah tidak kuat lagi, ia langsung menyandarkan kepalanya di meja makan.

"Alexa," ucap Davia, "ini ulah kamu, kan?"

BERSAMBUNG

1
Paijem Yu
Luar biasa
Ma Em
Bagus nyonya Ellen yg akan memberitahu Anjani bahwa Anjani bkn anaknya Johan , nyonya Ellen nenek Anjani biar menolong Anjani agar bisa melindungi Anjani dari si iblis Raka, Gavin dan Alexa semoga mereka cepat tertangkap.
Mrs.Riozelino Fernandez
asingkan lebih tepatnya ...
Dollar Pena: iya, Kak
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
waaah ayah kandung Anjani nih...
Dollar Pena: iya dong
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Alexa ini ya,dari yang tuir sampai yang muda di goyangnya semua 🤣🤣🤣🤣 🤦‍♀️
Dollar Pena: nyengir, kan kamu🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Ma Em
Alexa benar2 bejat kelakuannya masa anaknya dijadikan pacar bapaknya di embat juga gila benar2 gila, coba thor kasih hukuman yg berat untuk Alexa, Gavin dan Saka agar dia menyesal seumur hidupnya seakan mati segan hidup tak mau, tiga orang itu bkn manusia tapi iblis berwujud manusia
Dollar Pena: hukuman apa sih, yang pantas
total 1 replies
Nur Adam
lnjur
Dollar Pena: iya, tunggu besok yah
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
wow...ternyata Alexa juga bukan anak Johan...
apa Anjani anak abg Johan mungkin ya...???
Dollar Pena: heheheh😂
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
buronan kk Thor 🙏
Dollar Pena: hehehe, maaf ya Kak😂
total 1 replies
Ma Em
lanjut thor mau bagaimana akhirnya si Alexa dan Raka juga sibodoh Gavin.
Dollar Pena: hukuman apa yang pantas untuk mereka
total 1 replies
Ma Em
Mungkinkah yg membekap muluf Davia itu Gavin .
Dollar Pena: 😁😁😁😁 hihihi
total 1 replies
Erni Nofiyanti
ini Anjani lebih mentingin toko dari Pada keselamatan nya.
Dollar Pena: aku nggak tahu ya, Kak🤣
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Mrs.Riozelino Fernandez
😆😆😆😆😆
klo aku ngecium kek Baun karbol pembersih lantai kk Thor 🤣🤣🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez: 🤣🤣🤣🤣🤣
Dollar Pena: ikh, kamu jahat banget🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
kan bener....Johan bukan ayah Anjani...
Mrs.Riozelino Fernandez: firasat aja kk,dari liat tingkah laku dan pola pikir si Davia 😅😅😅
Dollar Pena: Kakak tahu selalu yah
total 2 replies
Ma Em
pasti itu si Gavin pura2 karena dia mau kabur dari penjara semoga Anjani tdk apapa dan kebohongan dan kelicikan Alexa segera terbongkar
Dollar Pena: hahahah ... tahu aja Bunda
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
apa Anjani bukan anak Johan???
Mrs.Riozelino Fernandez
kamu gak bisa jadi orang tua yang bijak dan penuh kasih sayang...
biasanya Ayah adalah cinta pertama anak perempuan nya...karena baginya ayah adalah pria terkasih dan pahlawan nya
Ma Em
Benarkan Anjani itu bkn anaknya Davia makanya selalu dibeda bedakan sama Davia dan lebih sayang sama Alexa.
Soraya
mampir thor
Dollar Pena: iya, Kak terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!