NovelToon NovelToon
Perjanjian Dengan Iblis

Perjanjian Dengan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Apa arti hidup bagi Ashkar...

Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...

Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...

Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...

Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...

Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...

Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...

"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan

Lelaki itu tidak tahu, kalau ditakdirkan menjadi orang miskin adalah sebuah kenistaan di mata setiap manusia yang merasa paling mulia.

Tapi, bukan berarti dia ingin menjalani hidup sebagai orang yang dipecundangi oleh dunia, sedangkan sekeras apa pun berusaha, semua telah ditakdirkan untuknya dan tidak pernah berubah.

Apakah ini salah Tuhan...?.

Tidak. Dia tidak bisa menghakimi takdir dari sang pencipta, hanya karena masyarakat menolak keberadaannya sebagai orang miskin.

Atau ini adalah kesalahanku sendiri ?.

Dia pun tidak yakin tentang hal itu.

Tapi dia sadar bahwa masyarakat selalu melihatnya sebagai orang tidak berguna, tidak pernah diharapkan dan tidak pula menjadi gambaran baik bagi kehidupan sosial mereka.

Tatapan jijik, senyuman sombong dan perkataan menghina, itu selalu dia dapatkan setiap hari, bahkan terasa aneh jika dalam satu hari tidak ada satu orang pun yang menghujatnya.

Miris... Sungguh sangat miris...

Dia adalah Ashkar, seorang manusia dengan jenis kelamin laki-laki, paling tidak itu tertulis di KTP, bukan dalam bentuk gambar. Usia 21 tahun, bekerja sebagai pengangguran, jika pun pengangguran termasuk sebuah pekerjaan.

Tapi Ashkar termasuk salah satu orang yang harusnya mendapat beasiswa hingga tingkat sarjana di universitas. Walau ada banyak hal terjadi, hingga mengharuskan Ashkar melepas keinginan untuk tetap bersekolah.

Sepuluh tahun lalu, dikala usianya baru menginjak sebelas tahun, ibunya meninggal, ayahnya ikut menyusul satu tahun kemudian di dalam penjara.

Dia pun dikirim oleh kerabat jauh dari keluarga ibu ke panti asuhan, lantaran mereka sama-sama hidup dibawah garis kemiskinan, hanya sekedar tidak ingin menambah mulut untuk diberi makan sebagai beban keluarga.

Namun tempat yang menampung Ashkar, tidak lebih dari sebuah sindikat gelap berkedok yayasan yatim piatu 'Gunamandiri' dalam kasus ekploitasi perdagangan manusia.

Anak-anak yang telah kehilangan keluarga mereka, tanpa tempat tinggal serta tidak ada lagi cita-cita, kini harus menjadi alat pencari uang demi keuntungan pribadi para oknum berkedok 'Panti Asuhan'.

Hingga di usia Ashkar yang ke enam belas tahun, tempat yayasan tersebut ditutup oleh pihak berwajib dan membuat dirinya bebas. Di sisi lain, Itu juga mengharuskan anak-anak panti kurang beruntung kembali hidup di jalanan.

Sejak awal, Ashkar sudah menganggap hidupnya sebatang kara, lupa soal sanak atau saudara, karena setelah kedua orang tuanya tiada, tidak ada lagi tali silaturahmi dari setiap kerabat.

Tidak ada pekerjaan, tidak ada keluarga, tidak ada kekasih, tidak ada sahabat dan tidak ada hal spesial. Harga diri yang bisa dibanggakan semua orang tidak membuat dirinya kenyang.

Jika bisa digadaikan, maka sudah pasti dia tukar dengan dua bungkus nasi Padang.

Sadar dengan kondisi serba kekurangan, karena itu dia tidak perduli jika harus bekerja serabutan dan mencari sampah untuk menukarnya dengan sebungkus makanan.

Harga diri orang seperti Ashkar, terlalu murah untuk disombongkan dan tidak laku untuk diperjualbelikan.

Ashkar sudah terbiasa melihat semua sifat manusia dalam lingkungan masyarakat. Mereka yang menganggap dirinya sendiri sebagai sosok mulia, tapi mengekspose semua kebaikan lewat sosial media dan berharap pujian dari orang lain.

Semua hanya untuk menunjukkan bahwa orang-orang melarat jauh lebih rendah dan perlu dikasihani, bahkan jika memberi selembar uang seribuan yang bawa golok, berlagak bahwa mereka adalah penyelamat dunia.

Tapi Ashkar tidak perduli akan hal itu.

Hingga saat ini,

Ashkar tidak mampu merasakan kaki atau pun tangan, hanya bisa berbaring dan menatap langit kusam yang sedang mendung dari trotoar jalan.

Dia merasa kalau detik terlalu lama untuk beranjak, semua bergerak lambat, bergoyang-goyang, sedikit melengkung dan tampak samar.

Semua orang melihat, ekspresi yang bingung, mata terkejut, mulut terbuka dan mengangkat ponsel dengan cahaya flash mulai memotret kearahnya.

Apa yang mereka lakukan, apa aku terlihat seperti spesies langka, bukankah kalian sama saja.

Tolong jangan lakukan itu, ini memalukan, aku bahkan belum mandi.

Apa kalian tidak tahu memotret sembarangan itu melanggar privasi dan hak asasi.

Orang-orang di negara ini benar-benar membuatku kesal.

Ah sudah lah, mereka hanya sekumpulan makhluk bodoh yang tidak peduli urusan orang lain...

Keluh kesah itu membuat Ashkar semakin pusing dan mati rasa.

Mata semakin buram, kepala terasa begitu berat, sedangkan semua orang tetap tidak peduli.

Ya, aku ingat...

Beberapa waktu yang lalu, aku berlari melewati jalan raya.

Apa yang aku lakukan sehingga harus berlari begitu panik...

Otak Ashkar terasa berat untuk berpikir tentang kejadian beberapa saat lalu. Trotoar penuh dengan kendaraan yang macet tanpa bisa bergerak dan dia mendengar suara ambulan.

Ah.. bocah itu, bocah nakal yang selalu menggangguku. Aku menyelamatkannya sebelum dia tertabrak mobil.

Apa dia selamat, semoga saja.

Ini melelahkan, tapi apa peduliku ?, dia hanya bocah nakal, jadi untuk apa aku menyelamatkannya.

Hahahaha....

Dia menertawakan dirinya sendiri.

Hahaha ha ha ha...

Aku masih bertanya-tanya untuk apa menyelamatkan bocah itu, pada akhirnya tidak ada satu pun orang yang pernah menyelamatkanku.

Semua kejadian ini hanya akan terpajang di beranda status Facebook dari manusia mulia disana. Menjadi berita tidak berguna dan tidak bermanfaat tentang seorang pengangguran yang tewas ditabrak mobil. Selesai.

Sungguh aku benci diriku sendiri.

Tidak ada satu pun hal baik datang hingga sekarang...

Biarkan aku beristirahat...

Hidup ini membuatku lelah....

Sekilas pandangan mata Ashkar berubah, dia kini berada di sebuah kekosongan serba putih, silau dan tidak berujung.

Melihat kedua tangan dan seluruh tubuh kini tanpa busana, itu tidak lagi penting, bahkan dia tidak perlu menyembunyikan apa pun, karena fisiknya bukan lagi sebagai manusia.

Melainkan wujud putih seperti patung anatomi tubuh dalam peragaan ilmu biologi.

Apa yang sebenarnya terjadi, Dimana aku sekarang ?.

"Tuan anda berada di persimpangan akhirat, antara surga dan neraka." Suara itu datang menjawab pertanyaan Ashkar.

Sesosok makhluk bercahaya serupa manusia dengan sayap putih memberi kesan mulia.

Jadi aku sudah mati yah ?... syukurlah kalau begitu.

Aku tidak perlu lagi menjalani hidup dengan kesengsaraan.

"Silakan tuan, kami akan mengantar anda menuju persidangan." Ucap makhluk yang bisa Ashkar pahami bahwa dia adalah malaikat.

Ashkar tidak perlu berjalan, dia melayang mengikuti sosok malaikat dari belakang menuju satu-satunya titik cahaya di antara luas samudera langit.

Namun sejenak Ashkar berhenti, muncul suatu gambaran di dalam pikiran ada hal yang membuatnya ragu-ragu. Itu adalah perjalanan hidup sebelum kematian.

Hidupnya tidak pernah baik-baik saja, orang tuanya tiada, ibu meninggal karena kelelahan bekerja, ayah mabuk-mabukan, judi online, maling ayam, kemudian dipenjara, tidak berselang lama pula dia ikut-ikutan meninggal.

Sungguh tidak bertanggung jawab meninggalkan ku sendirian...

Setelah itu dia diasuh oleh saudara jauh dari ibunya selama beberapa bulan, karena kondisi Ekonomi yang serba susah, pada akhirnya dibawa ke pantai asuhan, disana Ashkar harus bekerja sebagai pengemis jalanan.

Merasakan masa-masa pahit di sekolah akibat perundungan, kisah asmara dengan sosok wanita pun sirna oleh status sosial.

Dia tidak berdaya melawan nasib, hidup yang selalu terinjak-injak, mencoba melawan namun percuma. Hingga pada titik balik kehidupan setelah panti asuhan ditutup, dia terlantar di jalanan sebagai orang tidak berguna, mengemis demi menyambung hidup dan tewas demi menyelamatkan orang lain.

Tapi entah kenapa aku merasa masih ada penyesalan.

Ya, aku tidak pernah sekali pun membuat hidupku sendiri bahagia.

Apa pada akhirnya semua akan berakhir sekarang.

Tapi...

Tapi... Jika aku mendapat kesempatan lain, aku ingin hidup kembali dan memperbaiki semua...

Sekejap mata, Ashkar lenyap ketika melewati titik cahaya diatas sana...

1
Yurika23
aku mampir ya Thor.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...
Raizelparlindungan
beda tipis namanya sama penjahat kelamin ASKAR🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!