Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seharusnya aku tidak kembali
Setelah di rawat selama 2 hari akhirnya Aisyah sudah diperbolehkan untuk pulang ,namun Aisyah harus tetap di awasi karena wanita itu selalu mengeluarkan apa yang masuk dalam perut nya sekalipun itu makanan yang di inginkan oleh sang calon anak .
Tidak ingin terjadi papa dengan Aisyah dan calon anaknya,Felix langsung meminta perawat untuk ikut serta dengan mereka karena tidak selamanya Bunda Eca akan menemani mereka karena dia pun harus mengurus Ana sekalipun ada pelayan yang membantu gadis kecil nya itu.
" Mas " Kini keduanya sudah berada di kamar mereka ,dan Felix langsung meminta Aisyah untuk membersihkan tubuhnya .
" Boleh durian tidak ? " Tanya Aisyah pelan.
" Minta yang lain " Jawab Felix .
" Kenapa ? " Tanya Aisyah bingung.
" Kamu lagi hamil , apa kamu lupa " Tanpa Aisyah tahu Felix begitu banyak belajar tentang kehamilan bahkan dia selalu bertanya pada dokter kandungan yang menangani istri nya .
" Memang tidak boleh ya " Felix memilih diam membuat Aisyah memanyunkan bibir cemberut.
Selesai mandi Felix membantu Aisyah mengeringkan rambutnya .
" Makasih Mas " Ucap Aisyah namun tidak mendapatkan jawaban apa pun.
Huh !!
Aisyah menarik napas panjang sambil menatap Felix mengembalikan hairdryer.
" Jangan keluar dari kamar,aku ada pekerjaan yang harus aku selesaikan " Titah Felix tidak ingin di bantah .
" Masa ...." Ucapan Aisyah terhenti tak kalah mata tajam Felix mengarah ke arah nya .
Tanpa mengatakan apapun Felix langsung meninggalkan Aisyah dalam kamar sedangkan dia ke ruangan kerja.
Jika kalian bertanya ke mana putri mereka jawabannya adalah ke rumah orang tua Aisyah dan sore baru akan kembali sedangkan orang tua Felix setelah kedatangan Aisyah dan Felix mereka minta izin ke luar sebentar sehingga di rumah besar itu Felix dan istri nya saja serta penghuni yang lainnya .
" Tidak di rumah sakit tidak sini sama saja " Gerutu Aisyah kesal .
" Padahal dulu saat hamil Ana aku tidak papa sambil bekerja " Lanjut nya mencibir.
" Lalu sekarang aku harus ngapain,ini sangat membosankan " Aisyah menghela napas panjang.
Dia sendiri tidak tahu akan hamil secepat ini sekalipun memang dia tidak meminum obat atau sejenisnya tapi menurut nya ini terlalu cepat dan saat ini dia harus terjebak di rumah besar ini karena tidak bisa melakukan aktivitas apa pun kecuali dengan Felix .
Aisyah memilih ke arah balkon untuk menyegarkan kepalanya sekalipun di luar sudah sedikit panas .
" Dulu aku sering main kejar-kejaran dengan Felix di sana " Aisyah kembali memutar ingatan nya saat dulu masih kecil dan pastinya hubungan kedua nya masih baik² saja .
Tapi bukan berarti hubungan mereka saat ini tidak baik hanya saja menurut Aisyah semuanya keterpaksaan karena Ana belum lagi saat ini dia kembali hamil.
" Aku tidak tahu harus sampai kapan berada di sini " Aisyah cukup sadar dengan perasaan Felix sekalipun pria itu tidak mengatakan apa pun tapi dari sikap nya Aisyah bisa menebak itu .
Cukup lama Aisyah berada di balkon hingga akhirnya dia kembali masuk dalam kamar saat terik matahari semakin panas mengenai kulit nya
Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka dan pelakunya adalah suaminya sendiri.
" Kenapa ? " Felix menatap lekat wajah istri nya " Pusing lagi " Aisyah mengaguk pelan.
Sekalipun hanya sedikit tapi itu sangat terasa ,Aisyah sendiri bingung di kehamilan kedua nya ini dia begitu manja dulu saat Ana dia sudah seperti super Hero yang tidak mengenal kata lelah .
" Mau makan apa ? " Felix mendekati Aisyah yang sudah berbaring di atas tempat tidur .
" Aku tidak tahu mau makan apa ? To semuanya juga akan ke luar begitu saja " Jawab Aisyah mengeluh .
" Sekalipun tapi kamu harus tetap mengisi perut mu " Ujar Felix .
" Terserah apa saja " Jawab Aisyah pasrah .
" Racun mau ? " Aisyah menatap sinis suaminya yang hanya menampakan wajah datar nya.
" Aku bilang terserah bukan berarti biar racun aku makan ,bisa saja aku makan tapi setelah itu aku meninggal " Jawab Aisyah kesal .
" Bukan kah itu lebih bagus,agar tidak merepotkan ku " Jawab Felix .
" Aku tidak meminta mu mengurus ku, aku bisa mengurus diri ku sendiri " Jawab Aisyah .
" Jika Ana yang mengatakan itu aku mungkin sedikit percaya " Aisyah memutar bola nya malas .
Tapi mendengar suaminya menyebut nama Ana membuat wanita itu merindukan putrinya.
" Kapan Ana pulang ? " Felix menaikan kedua bahunya " Kita ke rumah Mami boleh tidak ? Aku kangen sama Ana " Ujarnya memelas .
" Jangan menyusahkan Papi " Ujar Felix ketus membuat Aisyah cemberut.
Aisyah tahu maksud Felix itu baik karena Papinya harus mengurus Mami nya belum lagi Ana jika dia di sana juga bagaimana nanti repot nya Papi Harits.
" Aku bosan Mas " Rengek Aisyah.
" Lalu aku harus seperti apa Sya ? Kamu lebih tahu kondisi tubuh mu seperti apa " Felix menarik napas dalam-dalam lalu di hembuskan dengan berat .
" Lagian kenapa harus ke luarin di dalam sini " Omel Aisyah menatap tajam suami nya " Harusnya itu aku lagi menikmati waktuku yang terlewati 5 tahun belakangan ini " Lanjut nya kesal .
" Memang aku yang meminta mu menghilang ? Tidak bukan lalu kenapa menyalahkan ku " Jawab Felix .
" Tau Ah " Aisyah membalikkan badannya membelakangi Felix " Ngomong sama mas itu bikin kepala ku tambah sakit tahu " Lanjut nya emosi .
" Bagus dong " Jawab Felix seadanya membuat Aisyah kembali membalikkan badannya menatap Felix .
" Kamu itu sebenarnya cinta tidak sih sama aku ? " Tanya Aisyah sedikit meninggi kan suaranya.
" Tidak ,dan rendahnya suara mu " Tekan Felix di akhir kalimat nya.
" Kalau begitu ceraikan aku " Bentak Aisyah .
" Kalau kamu bisa kenapa tidak kamu saja yang lakukan " Aisyah langsung bangun dari tidurnya lalu memukul Felix dengan keras .
" Sakit Sya " Felix menahan kedua tangan Aisyah lalu memeluk wanita itu,dan apa yang dilakukan Felix membuat Aisyah menangis karena kesal .
" Seharusnya dulu aku tidak usah kembali ke sini" Ucap Aisyah terisak.
" Itu yang aku harapkan tapi karena kamu sudah di sini jadi terpaksa aku menikah mu,aku tidak ingin Putri ku tumbuh dengan keluarga yang tidak jelas " Jawab Felix santai namun berbeda dengan Aisyah yang semakin menangis hingga memaksa Felix untuk melepaskan tangan nya tapi tidak bisa.
" LEPAS" Felix melepaskan pelukannya pada Aisyah namun detik kemudian tangisan Aisyah langsung terhenti begitu saja .
CUP
Aisyah yang masih emosi langsung ngebleng saat Felix mencium nya, dia seperti sedang mencari kesadaran nya yang tiba-tiba hilang begitu saja .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"